Anda di halaman 1dari 37

DASAR TOERI K3 LISTRIK

PERHITUNGAN DAYA
P = Daya Guna ( Watt ) , beban listrik

S = Daya Semu/ Daya Pembangkit ( kVA )

Q = Daya Reaktif ( kVAR ), (Rugi daya


akibat beban induktif )

ɸ = Sudut fase antara gelombang arus adan


tegangan ( Derajat )
Daya guna ( P )
Daya guna adalah daya yang benar benar terpakai oleh konsumen dan terukur pada
kWH meter
Rumus :

P1 = Vp x I x Cos Ѳ ( untuk tegangan satu fase )


Keterangan
P1 = Daya Guna 1 fase ( Watt )
Vp = Tegangan 1 Fase ( 220 Volt )
I p = Arus listrik 1 fase ( Amper )
Cos Ѳ = Faktor Daya

P3 = √3 x VL x I x Cos Ѳ ( Untuk tegangan 3 fase )


P3 = Daya Guna 3 fase ( Watt )
VL = Tegangan Rata rata 3 fase
I L = Arus rata rata ( Amper )
Cos Ѳ = Faktor Daya rata rata

Daya tiga Fase = 3 x Daya Satu Fase


Daya SEMU ( S )
Daya Semu adalah yang ditanggung oleh pembangkit listrik yang dipengaruhi oleh
pemakaian daya konsumen dan kondisi faktor daya pada jaringan listrik.

Rumus :

S1 = Vp x I phase( untuk tegangan satu fase )


S1 = Daya Semu 1 fase ( Watt )
Vp = Tegangan 1 Fase ( 220 Volt )
I p = Arus listrik 1 fase ( Amper )

S3 = √3 x VL x Irata rata ( Untuk tegangan 3 fase )


S3 = Daya Semu 3 fase
VL = Tegangan Rata rata 3 fase
I L = Arus rata rata ( Amper )
Daya reaktif ( Q )
Daya Reaktif adalah daya yang timbul akibat faktor daya rendah atau jelek. Daya
reaktif ini merupakan kerugian dan harus di minimalis dengan menggunakan
capasitor bank.
Rumus :

Q1 = P1 x Tan Ѳ ( Untuk tegangan 1 fase )

Q3 = P3 x Tan Ѳ ( Untuk tegangan 3 fase )

Keterangan
Q = Daya Reaktif ( kVAR )
P = Daya Guna( kW)
Tan Ѳ = Tangen sudut fase

Untuk perhitungan kapasitor bank bisa menggunakan rumus : Q = P x 0,8


Perhitungan faktor daya

Faktor daya atau Cos ϴ adalah beda


sudut fase tegangan dan arus listrik.
Pergeseran sudut fase ini disebabkan
karena perubahan beban dan sifat beban
itu sendiri. Sifat beban ada yang induktif
( Trafo, Balast, UPS, Drive ) dan capasitif (
Capasitor )

Untuk mengetahui faktor daya adalah dengan metode pengukuran langsung,


dengan asumsi atau dengan menggunakan rekening listrik.

Faktor daya atau Cos ϴ idealnya mendekati 1. PLN membatasi nilai minimum
faktor daya adalah 0,85. Jika kurang dari nilai tersebut maka konsumen
didenda untuk membayar biaya kVARH atau biaya beban reaktif
PERBAIKAN FAKTOR DAYA DENGAN KAPASITOR BANK

Atau

Q=PxK
Dimana :
Q = Besarnya kapasitor Bank untuk kompensasi beban reaktif ( kVAR )
P = Total Daya aktual ( KW )
K = Faktor pengali perbaikan faktor daya ( Cos ɸ awal Cos ɸ
diharapkan Faktor pengali Lihat tabel )
TABEL PENGALI POWER FACTOR/ COS ɸ
Perhitungan CAPASITOR BANK

Cara simple menghitung capacitor adalah :

KVAR = P x K

Kvar = Daya reaktif ( KVAR )


P = Daya terukur atau actual Load ( KW )
K = Faktor pengali perbaikan cos pi ( Tabel Faktor daya )

Contoh ;
Jika P = 1000 kW
Cos Phi awal = 0,7
Cos Phi yang diharapkan = 0,95
K = 0,692
Maka daya reaktif :

KVAR = 1000 x 0,692 = 692 kVar dibulatkan 700 kVR


TEGANGAN LISTRIK GENERATOR
Tegangan listrik timbul karena medan listrik yang berubah ubah atau diputar.
Prinsip Genset : medan listrik pada rotor diputar menggunakan diesel dan timbulah
tegangan yang pada akhirnya ditangkap oleh stator atau diinduksikan dari rotor ke
stator
Medan magnet awal ditimbuklan dari magnit sisa pada rotor ( Remanency magnet )
Medan magnet saat operasi ditimbulkan dari arus listrik stator yang bersumber dari
AVR. Variabel tegangan genset adala frekwensi dan flux

E = 4. f. fv. fw. Φ. W. Volt


Dimana :
E = Tegangan GGL generator (V)
f = frekuensi generator (Hz)
fv = faktor efektif = 1,111
fw= faktor lilitan (untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk generator
fasa tiga adalah 0,96).
Φ = fluks (garis gaya = Maxwell)
W = lilitan
KONSEP DASAR GENERATOR

- Tegangan listrik terjadi


karena medan listrik yang
diubah ubah.

- Besar kecilnya tegangan


listrik saat operasi
dipengaruhi 2 variable,
Medan magnet ( Flux ) dan
Frekwensi ( F )
SISTEM EXITER GENSET
SISTEM PEMBANGKIT
KLASIFIKASI TEGANGAN LISTRIK
1. SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) 200 KV – 500 KV
2. SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 30 KV – 150 KV
3. SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) 30 KV – 150 KV
4. SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 6 KV – 30 KV
5. SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) 40 VOLT – 1000 VOLT
frekwensi
Frekwensi adalah jumlah putaran perdetik pada generator genset

f = Frekwensi ( Hz )
n = Putaran rotor generator/ Diesel ( Rpm )
P = Jumlah pasang kutup stator pada alternator/ stator
PERHITUNGAN GENSET DAN TRAFO
• Connection load adalah daya yang tertera pada name
plate
• Demand Factor adalah beban aktual pemakaian daya
pada peralatan listrik ( 0,5 – 0,9 )
• Diversity factor adalah faktor kesempakan, dimana
sejumalah peralatan listrik tidak mungkin bekerja
bersamaan dengan beban penuh ( 1,1 – 1,3 )
• Actual load adalah beban pemakaian sebenarnya
• Kapasitas Genset : Actual load (kVA )/ 0,8
• Kapasitas Trafo : Actual load ( kVA )/ 0,8
STANDAR POWER QUALITY
No Pengukuran Standart Acuan
1 Tegangan 220 Volt + 5% -10%( 1 phase ) PUIL 2011
380 Volt =5% -10%( 3 phase ) PUIL 2011
2 Frekuensi 50 Hz ± 1% SNI 04-1922-2002
3 Power Faktor (cos ϴ) > 0,85 PLN
4 THD Arus < 15% SNI 57-2-1-2001
5 THD Tegangan < 5% SNI 57-2-1-2001
6 Tahanan Grounding Power <5Ω PUIL 2011
7 Tahanan Grounding Elektronik <5Ω PUIL 2011
8 Tahanan Grounding Penangkal Petir <5Ω PUIL 2011
9 Arus Unbalance < 10% ANSI C8.1-1995
10 Voltage Unbalance ≤ 3% ANSI C84.1-1995 dan NEMA
Perhitungan Breaker
Untuk menentukan ukuran breaker adalah setelah jumlah arus listrik diketahui.
Pembulatan perhitungan harus keatas atau dengan cara melihat brosur breaker
Merlin Gerin atau yang lain.
Untuk beban penerangan di kalikan minimum 1,2 dari arus total
Untuk beban motor di kalikan minimum 1,6 dari arus total

AF = Amper Frame ( Kekuatan frame terhadap arus listrik )


AT = Amper trip ( Setingan arus beban lebih, pada breaker 1,2 x Ib)
KA = Kilo Amper ( Kekuatan breaker menahan arus hubung singkat )
= Breaking capacity ( 5 x Isc )
Type Breaker :
ACB = Air Circuit Breaker …. Untuk kapasitas arus besar
MCCB = Modul case Circuit Breaker… Untuk kapasitas arus sedang
MCB = Miniatur Circuit Breaker….untuk kapasitas arus kecil
ELCB = Eart Leackage Circuit Breaker… untuk pompa kolam, jackusi, water heater
Safety Factor ukuran Breaker
Panel Utama : 1,2 x In
Motor : 1,6 x In
MACAM MACAM BREAKER

Modul Case Circuit Mini Circuit Breaker


Air Circuit Breaker
Breaker 3P

Residual Current Drive

Modul Case Circuit Eart Leackage Circuit Eart Leackage Circuit


Breaker 4P Breaker 3P Breaker 1P
PERHITUNGAN ARUS LISTRIK
• Jika yang diketahui adalah daya semu ( satuanya VA ), Rumus Arus Listrik :
• I = VA ∕ Vp ( Ampere ).. Untuk listrik satu fase ( Vp = 220 V )
• I = 1,73 x VA ∕ VL ( Ampere ).. Untuk listrikTiga fase ( VL = 380 V )

• Jika yang diketahui adalah daya Guna ( satuanya Watt ), Rumus Arus Listrik :
• I = P ∕ Vp x Cos ϴ ( Ampere ).. Untuk listrik satu fase atau I = P//176 )
• I = P∕ 1,73xVL x Cos ϴ ( Ampere ).. Untuk listrikTiga fase atau ( I = P/ 526 )

• Asumsi Cos ϴ = 0,8


MENENTUKAN UKURAN KABEL
• Untuk menentukan ukuran kabel adalah hitung arus beban penuh kemudian lihat ke
tabel kabel Supreme. ( I = P/ 1,73 x V X Cos ϴ ) atau I = P/ 526
• Jenis kabel
 NYA = Inti Tembaga, Isolasi PVC, Solid ( kabel tunggal )
 NYAF = Inti Tembaga, Isolasi PVC, Serabut ( kabel tunggal )
 NYM = Inti Tembaga, Isolasi PVC, PVC ( Putih )
 NYY = Inti Tembaga, Isolasi PVC,PVC ( Hitam )
 NYM-HY = Inti Tembaga, Isolasi PVC,PVC, Serabut ( Putih )
 NYY-HY = Inti Tembaga, Isolasi PVC,PVC, Serabut ( Hitam )
 NYFGbY = Inti tembaga, Iolasi PVC, pelindung Zeng , Isolasi PVC

 N2XSY = Kabel tegangan menengah ( Lihat brosur Supreme )


Catatan : Safety faktor untuk kabel : 1,2 x I breaker
atau 1,5 x In ( tipe beban umum )
2 X In ( teban beban harmonik tinggi spt UPS, PC dan peralatan elektronik )
In = Arus arus beban normal
JENIS KABEL

NYM
NYA NYY NYFGbY

NYYHY
N2XSY NYMHY
STANDAR WARNA KABEL

Warna kabel standar Warna kabel standar


sesuai PUIL 2000 sesuai PUIL 2011

Fase R = Merah, Fase R = Coklat,


Fase S = Kuning, Fase S = Hitam,
Fase T = Hitam, Fase T = Abu-abu,
N = Biru, N = Biru,
G = Kuning Hijau) G = Kuning Hijau)
GROUNDING /PENTANAHAN
Grounding / Pentanahan adalah instalsi pembumian terhadap bahan bahan
metal yang menggunakan power listrik.

Tujuan pembuian peralatan listrik ini adalah


- Mencegah terjadinya bahaya tegangan sentuh
- Memeprcepat jatuhnya breaker
- Mengurangi resiko kerusakan pada peralatan listrik ketika terjadi tegangan
surja
Standart Nilai tahanan pentanahan menurut PUIL2000 adalah :
MACAM MACAM SISTEM PENTANAHAN
TT (Terra-Terra) system : saluran TN-C 9Terra Neutral-Combined) : Kabel
(kabel) tanah dan tanah Ground (tanah) dan Netral disatukan

TN-C-S (Terra Neutral-Combined-Separated) :


kabel tanah dan Netral dapat disatukan juga TN-S (Terra Neutral-Separated) : Saluran
ada yang dipisahkan (kabel) Tanah dan Netral-dipisahkan

IT (Impedance Terra) System


: saluran Tanah melalui
Impedansi
SURGE ARRESTER
Surge Arrester di berfungsi untuk membelokan
tegangan paku dengan menggunakan
komponen atau perangkat Metal Oxyde Vasitor
(MOV).
Komponen MOV bekerja dengan prinsip kerja
mirip dengan Kapasitor Nonpolar tetapi tanpa
penyimpanan muatan listrik di MOV tersebut.

Jadi jika ada tegangan masuk yang melebihi


batas MOV maka tegangan listrik ini akan di
buang ke grounding melalui salah satu kutup
MOV.
Dengan sistem kerja Surge Arrester tersebut
maka perangkat ini akan memberikan
pengamanan terhadap peralatan elektronik
akibat tegangan kejut atau induksi petir.
KELAS SURGE ARRESTER
• - Untuk sistem > 70 kv pakailah kelas arrester 10 kA
- Untuk sistem < 70 kv pakailah kelas arrester 5 kA
- Untuk sistem < 22 kv pakailah kelas arrester 2,5 kA

• - Untuk LVMDB pakailah kelas arrester 60 kA


- Untuk SDB pakailah kelas arrester 40 kA
- Untuk DB pakailah kelas arrester 20 kA
PENANGKAL PETIR
• Bahaya Sambaran Petir
Petir adalah pelepasan muatan listrik dari awan kea wan atau dari awan ke
bumi dengan sasaran adalah objek paling tinggi. Besarnya arus petir
adalah berkisar 5000 – 10.000 Ampere dan panas mencapai 30.000o C,
sehingga dampak yang terjadi pada objek yang tersambar petir adalah
kerusakan mekanis, terbakar atau kerusakan karena fluktuasi arus dan
tegangan petir.
Bahaya terbesar bagi manusia dan binatang serta objek lainnya
kebanyakan ditimbulkan oleh sambaran kilat tidak langsung;
1. Kilat yang menyambar gedung atau pohon dapat mengambil jalan
parallel melalui orang yang berdiri dekat dengan objek yang disambar.
2. Kuat medan listrik dari sambaran kilat yang dekat dengan seseorang
dapat menginduksikan arus di dalam badannya yang dapat menyebabkan
kematiannya
3. Kilat yang sedang berhubungan dengan tanah dapat menimbulkan
gradient potensial pada seluruh permukaan tanah disekitarnya dengan
arah melalui titik sambaran
PENANGKAL PETIR RADIO AKTIF

- Menghamburkan/
menetralkan proses ionisasi
awan petir dengan bahan
radio aktifRadium 226 dan
Ameresium 241 yang dipasang
pada ujung splitzen
- Jika awan petir terlalu tinggi
dan tidak mampu di netralkan
maka gedung akan tetap
tersambar.
- Penangkal radio aktif sudah
dilarang karena ada efek
radiasi yang membahayakan
mahluk hidup
Penangkal Petir Elektrostatic
Prinsip kerja penangkal petir
Elektrostatik mengadopsi sebagian
system penangkal petir Radioaktif ,
yakni menambah muatan pada ujung
finial / splitzer agar petir selalu memilih
ujung ini untuk disambar .
Perbedaan dari sisten Radioaktif dan
Elektrostatik ada pada energi yang
dipakai. Untuk Penangkal Petir
Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari
proses hamburan zat beradiasi
sedangkan pada penangkal petir
elektrostatik energi listrik dihasilkan
dari Listrik Awan yang menginduksi
permukaan bumi.
Penangkal Petir Kovensional /
Faraday / Frangklin
Kedua ilmuan diatas Faraday dan Frangklin
mengetengahkan system yang hampir sama ,
yakni system penyalur arus listrik dengan
menghubungkan antara bagian atas
bangunan dan grounding. Sedangkan system
perlindungan yang dihasilkan ujung penerima
/ Splitzer adalah sama pada rentang 30 ~ 45 ‘
. Perbedaannya adalah system yang
dikembangkan oleh Faraday bahwa Kabel
penghantar terletak pada sisi luar bangunan
dengan pertimbangan bahwa kabel
penghantar juga berfungsi sebagai penerima
sambaran, dan bentuknya Berupa sangkar
elektris atau biasa disebut sangkar Faraday.
KELAS ISOLASI
• Kategori baru dari IEC (International Electrotechnical Commission):
• Kelas Y(dahulu O): 90°C: kertas, katun, sutra, karet alami, polyvinyl
chloride, dll tanpa impregnasi.
• Kelas A: 105°C: sama dengan kelas Y tetapi tidak diimpregnasi, ditambah
nilon.
• Kelas E: 120°C: Polythylene terephthalate(terylene fibre, melinex film),
cellulose triacetate, polyurethanes, polyvinyl acetate enamel.
• Kelas B: 130°C: mika, fibreglass(alkali free alumino borosilicate),
bitumenized asbestos, bekalite, polyester enamel.
• Kelas F: 155°C: sama dengan kelas B namun dengan alkyd dan epoxy based
resins.
• Kelas H: 180°C: sama dengan kelas B dengan silicone resin binder, karet
silikon, aromatic polyamide(nomex paper and fibre), polymide
film(enamel, varnish, and film) dan estermide enamel.
• Kelas C: diatas 180°C: sama dengan kelas B namun dengan pengikat non-
organik yang sesuai; teflon(polytetraflouroethylene)
INDEKS PROTEKSI
• Kode IP (International Protection), ada juga
yang mengartikan sebagai “Ingress
Protection” terdiri dari huruf IP yang
kemudian diikuti oleh dua angka dan
terkadang diikuti juga oleh sebuah atau dua
huruf tambahan. Sebagaimana didefinisikan
dalam standar internasional IEC 60529,
dimana IP rating tersebut mengklasifikasikan
derajat atau tingkat perlindungan yang
diberikan dari suatu peralatan listrik.
Kode Tingkat Perlindungan
Digit Pertama, menunjukkan tingkat perlindungan peralatan terhadap benda padat
termasuk perlindungan terhadap akses ke bagian berbahaya (misalnya, konduktor
listrik dan bagian-bagian yang bergerak)
0. Tidak ada perlindungan terhadap kontak dan masuknya objek.
1. Perlindungan dari benda dengan ukuran >50 mm, seperti tangan, tapi tidak ada
perlindungan terhadap kontak langsung yang disengaja dengan bagian tubuh (contoh
tanpa sengaja tersentuh oleh tangan).
2. Perlindungan dari benda dengan ukuran >12,5 mm, seperti jari atau benda
semacam itu.
3. Perlindungan dari benda dengan ukuran >2,5 mm, seperti alat-alat, kabel tebal, dll
4. Perlindungan dari benda dengan ukuran >1 mm, seperti sekrup, baut, kabel, dll
5. Perlindungan dari masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap kontak
langsung. Pada tingkatan ini debu masih dapat dijinkan masuk namun dalam batas
normal selama tidak mengganggu pengoperasian peralatan.
6. Perlindungan secara ketat dari masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap
kontak langsung.
Kode Tingkat Perlindungan
Digit kedua, menunjukkan tingkat perlindungan peralatan terhadap masuknya air.

0. Tidak dilindungi.
1. Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung secara vertikal.
2. Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung dengan kemiringan 15°.
3. Perlindungan terhadap percikan air yang jatuh dengan kemiringan 60°.
4. Perlindungan terhadap percikan air yang datang dari segala arah.
5. Perlindungan terhadap semprotan air yang datang dari segala arah, contohnya
semprotan air dari pipa air atau keran.
6. Perlindungan terhadap semprotan air bertekanan yang datang dari segala arah,
contohnya semprotan air dari water jet.
7. Perlindungan akibat perendaman dalam air pada kedalaman air antara 15 cm
sampai dengan 1 m.
8. Perlindungan akibat perendaman dalam air yang bertekanan dan dilakukan dalam
jangka waktu tertentu ataupun terus-menerus. Biasanya, ini berarti bahwa alat ini
tertutup rapat. Namun, pada beberapa jenis peralatan, itu dapat berarti bahwa air
bisa masuk tetapi hanya dalam sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan efek
yang berbahaya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai