PERHITUNGAN DAYA
P = Daya Guna ( Watt ) , beban listrik
Rumus :
Keterangan
Q = Daya Reaktif ( kVAR )
P = Daya Guna( kW)
Tan Ѳ = Tangen sudut fase
Faktor daya atau Cos ϴ idealnya mendekati 1. PLN membatasi nilai minimum
faktor daya adalah 0,85. Jika kurang dari nilai tersebut maka konsumen
didenda untuk membayar biaya kVARH atau biaya beban reaktif
PERBAIKAN FAKTOR DAYA DENGAN KAPASITOR BANK
Atau
Q=PxK
Dimana :
Q = Besarnya kapasitor Bank untuk kompensasi beban reaktif ( kVAR )
P = Total Daya aktual ( KW )
K = Faktor pengali perbaikan faktor daya ( Cos ɸ awal Cos ɸ
diharapkan Faktor pengali Lihat tabel )
TABEL PENGALI POWER FACTOR/ COS ɸ
Perhitungan CAPASITOR BANK
KVAR = P x K
Contoh ;
Jika P = 1000 kW
Cos Phi awal = 0,7
Cos Phi yang diharapkan = 0,95
K = 0,692
Maka daya reaktif :
f = Frekwensi ( Hz )
n = Putaran rotor generator/ Diesel ( Rpm )
P = Jumlah pasang kutup stator pada alternator/ stator
PERHITUNGAN GENSET DAN TRAFO
• Connection load adalah daya yang tertera pada name
plate
• Demand Factor adalah beban aktual pemakaian daya
pada peralatan listrik ( 0,5 – 0,9 )
• Diversity factor adalah faktor kesempakan, dimana
sejumalah peralatan listrik tidak mungkin bekerja
bersamaan dengan beban penuh ( 1,1 – 1,3 )
• Actual load adalah beban pemakaian sebenarnya
• Kapasitas Genset : Actual load (kVA )/ 0,8
• Kapasitas Trafo : Actual load ( kVA )/ 0,8
STANDAR POWER QUALITY
No Pengukuran Standart Acuan
1 Tegangan 220 Volt + 5% -10%( 1 phase ) PUIL 2011
380 Volt =5% -10%( 3 phase ) PUIL 2011
2 Frekuensi 50 Hz ± 1% SNI 04-1922-2002
3 Power Faktor (cos ϴ) > 0,85 PLN
4 THD Arus < 15% SNI 57-2-1-2001
5 THD Tegangan < 5% SNI 57-2-1-2001
6 Tahanan Grounding Power <5Ω PUIL 2011
7 Tahanan Grounding Elektronik <5Ω PUIL 2011
8 Tahanan Grounding Penangkal Petir <5Ω PUIL 2011
9 Arus Unbalance < 10% ANSI C8.1-1995
10 Voltage Unbalance ≤ 3% ANSI C84.1-1995 dan NEMA
Perhitungan Breaker
Untuk menentukan ukuran breaker adalah setelah jumlah arus listrik diketahui.
Pembulatan perhitungan harus keatas atau dengan cara melihat brosur breaker
Merlin Gerin atau yang lain.
Untuk beban penerangan di kalikan minimum 1,2 dari arus total
Untuk beban motor di kalikan minimum 1,6 dari arus total
• Jika yang diketahui adalah daya Guna ( satuanya Watt ), Rumus Arus Listrik :
• I = P ∕ Vp x Cos ϴ ( Ampere ).. Untuk listrik satu fase atau I = P//176 )
• I = P∕ 1,73xVL x Cos ϴ ( Ampere ).. Untuk listrikTiga fase atau ( I = P/ 526 )
NYM
NYA NYY NYFGbY
NYYHY
N2XSY NYMHY
STANDAR WARNA KABEL
- Menghamburkan/
menetralkan proses ionisasi
awan petir dengan bahan
radio aktifRadium 226 dan
Ameresium 241 yang dipasang
pada ujung splitzen
- Jika awan petir terlalu tinggi
dan tidak mampu di netralkan
maka gedung akan tetap
tersambar.
- Penangkal radio aktif sudah
dilarang karena ada efek
radiasi yang membahayakan
mahluk hidup
Penangkal Petir Elektrostatic
Prinsip kerja penangkal petir
Elektrostatik mengadopsi sebagian
system penangkal petir Radioaktif ,
yakni menambah muatan pada ujung
finial / splitzer agar petir selalu memilih
ujung ini untuk disambar .
Perbedaan dari sisten Radioaktif dan
Elektrostatik ada pada energi yang
dipakai. Untuk Penangkal Petir
Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari
proses hamburan zat beradiasi
sedangkan pada penangkal petir
elektrostatik energi listrik dihasilkan
dari Listrik Awan yang menginduksi
permukaan bumi.
Penangkal Petir Kovensional /
Faraday / Frangklin
Kedua ilmuan diatas Faraday dan Frangklin
mengetengahkan system yang hampir sama ,
yakni system penyalur arus listrik dengan
menghubungkan antara bagian atas
bangunan dan grounding. Sedangkan system
perlindungan yang dihasilkan ujung penerima
/ Splitzer adalah sama pada rentang 30 ~ 45 ‘
. Perbedaannya adalah system yang
dikembangkan oleh Faraday bahwa Kabel
penghantar terletak pada sisi luar bangunan
dengan pertimbangan bahwa kabel
penghantar juga berfungsi sebagai penerima
sambaran, dan bentuknya Berupa sangkar
elektris atau biasa disebut sangkar Faraday.
KELAS ISOLASI
• Kategori baru dari IEC (International Electrotechnical Commission):
• Kelas Y(dahulu O): 90°C: kertas, katun, sutra, karet alami, polyvinyl
chloride, dll tanpa impregnasi.
• Kelas A: 105°C: sama dengan kelas Y tetapi tidak diimpregnasi, ditambah
nilon.
• Kelas E: 120°C: Polythylene terephthalate(terylene fibre, melinex film),
cellulose triacetate, polyurethanes, polyvinyl acetate enamel.
• Kelas B: 130°C: mika, fibreglass(alkali free alumino borosilicate),
bitumenized asbestos, bekalite, polyester enamel.
• Kelas F: 155°C: sama dengan kelas B namun dengan alkyd dan epoxy based
resins.
• Kelas H: 180°C: sama dengan kelas B dengan silicone resin binder, karet
silikon, aromatic polyamide(nomex paper and fibre), polymide
film(enamel, varnish, and film) dan estermide enamel.
• Kelas C: diatas 180°C: sama dengan kelas B namun dengan pengikat non-
organik yang sesuai; teflon(polytetraflouroethylene)
INDEKS PROTEKSI
• Kode IP (International Protection), ada juga
yang mengartikan sebagai “Ingress
Protection” terdiri dari huruf IP yang
kemudian diikuti oleh dua angka dan
terkadang diikuti juga oleh sebuah atau dua
huruf tambahan. Sebagaimana didefinisikan
dalam standar internasional IEC 60529,
dimana IP rating tersebut mengklasifikasikan
derajat atau tingkat perlindungan yang
diberikan dari suatu peralatan listrik.
Kode Tingkat Perlindungan
Digit Pertama, menunjukkan tingkat perlindungan peralatan terhadap benda padat
termasuk perlindungan terhadap akses ke bagian berbahaya (misalnya, konduktor
listrik dan bagian-bagian yang bergerak)
0. Tidak ada perlindungan terhadap kontak dan masuknya objek.
1. Perlindungan dari benda dengan ukuran >50 mm, seperti tangan, tapi tidak ada
perlindungan terhadap kontak langsung yang disengaja dengan bagian tubuh (contoh
tanpa sengaja tersentuh oleh tangan).
2. Perlindungan dari benda dengan ukuran >12,5 mm, seperti jari atau benda
semacam itu.
3. Perlindungan dari benda dengan ukuran >2,5 mm, seperti alat-alat, kabel tebal, dll
4. Perlindungan dari benda dengan ukuran >1 mm, seperti sekrup, baut, kabel, dll
5. Perlindungan dari masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap kontak
langsung. Pada tingkatan ini debu masih dapat dijinkan masuk namun dalam batas
normal selama tidak mengganggu pengoperasian peralatan.
6. Perlindungan secara ketat dari masuknya debu dan perlindungan lengkap terhadap
kontak langsung.
Kode Tingkat Perlindungan
Digit kedua, menunjukkan tingkat perlindungan peralatan terhadap masuknya air.
0. Tidak dilindungi.
1. Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung secara vertikal.
2. Perlindungan terhadap tetesan air yang jatuh langsung dengan kemiringan 15°.
3. Perlindungan terhadap percikan air yang jatuh dengan kemiringan 60°.
4. Perlindungan terhadap percikan air yang datang dari segala arah.
5. Perlindungan terhadap semprotan air yang datang dari segala arah, contohnya
semprotan air dari pipa air atau keran.
6. Perlindungan terhadap semprotan air bertekanan yang datang dari segala arah,
contohnya semprotan air dari water jet.
7. Perlindungan akibat perendaman dalam air pada kedalaman air antara 15 cm
sampai dengan 1 m.
8. Perlindungan akibat perendaman dalam air yang bertekanan dan dilakukan dalam
jangka waktu tertentu ataupun terus-menerus. Biasanya, ini berarti bahwa alat ini
tertutup rapat. Namun, pada beberapa jenis peralatan, itu dapat berarti bahwa air
bisa masuk tetapi hanya dalam sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan efek
yang berbahaya
TERIMAKASIH