Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN KEUANGAN

Konferensi Pers
24 September 2019
Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBN 2020
memperhatikan perkembangan ekonomi terkini

Asumsi Dasar
Ekonomi Makro
Terdapat perubahan pada harga
dan lifting minyak dengan
mempertimbangan harga minyak
dunia dan prospek lifting minyak RAPBN 5,3 3,1 14.400 5,4 65 734 1.191
ke depan
APBN 5,3 3,1 5,4 63 755 1.191
14.400

Target
Pembangunan Pengangguran (%) Kemiskinan (%) Gini Rasio (indeks) Indeks Pembangunan
Upaya meningkatkan Manusia
kesejahteraan a.l ditunjukkan
RAPBN 4,8 – 5,1 8,5 – 9,0 0,375 – 0,380 72,51
dengan kesepakatanuntuk
menurunkan target tingkat
pengangguran di dalam APBN
APBN 4,8 – 5,0 8,5 – 9,0 0,375 – 0,380 72,51
2020

Kementerian Keuangan
2
Postur
(Rp triliun)

APBN 2020
Kontribusi penerimaan
perpajakan terus dioptimalkan
dan dilakukannya peningkatan
belanja negara yang lebih
berkualitas (spending better)

Kementerian Keuangan
3
Defisit APBN Tahun 2020 dijaga 1,76% PDB
diarahkan semakin sehat dan adaptif menghadapi risiko perekonomian

Rasio defisit thd PDB tahun 2020


terendah dalam lima tahun terakhir

Defisit Keseimbangan Primer


diturunkan bertahap Ke arah positif
Penerimaan perpajakan untuk mendukung dayasaing
dengan target yang lebih optimal & realistis
Belanja Negara semakin fokus
pada programyang produktif
Pembiayaan anggaran semakin menurun
dimanfaatkan untuk mendukung
peningkatan dayasaing

Kementerian Keuangan
4
Optimalisasi penerimaan negara disertai dukungan terhadap
perekonomian dan dunia usaha melalui insentif fiskal
2,000
Perpajakan 2015-2020 1,861.8 1,865.7 Penerimaan Perpajakan menjadi Rp1.865,7 T
1,800 (RAPBN: Rp1.861,8 T)
1,643.1
1,600
(dalam triliun Rupiah)
1,518.8 1. Kenaikan PPh Migas p e r ub ahan asumsi dasar
1,343.5 ekonomi makro dan parameter migas
1,285.0
2. Kenaikan PBB dan cukai hasil t e m b a k a u extra
1,400
1,240.4
14.8
1,200
13.4 effort
1,000 10.5
12.6 13.0 13.5
800 8.2 8.2 Kebijakan
600 5.8 Meningkatkan kepatuhan wajibpajak
4.6
400 3.6
200 Perbaikan kualitas pelayanan, penyuluhan,dan
-
2.9
pengawasan melalui penguatansistem ITdan
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2020 administrasi perpajakan
Outlook RAPBN APBN
PPh Migas Pajak nonmigas
Kepabeanan dan Cukai Pertumbuhan Penerimaan Perpajakan (%) ImplementasiKeterbukaanInformasi
Perpajakan(AEoI)
Pertumbuhan Pajak nonmigas (%)

Tax Ratio (% PDB)


11.6 11.6 Ekstensifikasibarangkenacukaidan Penyesuaiantarif
cukaihasil tembakau
11.4 11.1
10.8 10.7

2015 2016 2017 2018 Outlook 2019 APBN 2020

Kementerian Keuangan
5
PPh dan PPN menjadi instrumen yang mendukung iklim investasi dan daya
saing, melalui insentif fiskal disertai perbaikan administrasi perpajakan
PPh tumbuh 13,6% dan PPN tumbuh 15,7%

Insentif PPh
 super deduction utk kegiatan vokasi & litbang;
 mini tax holiday utk investasi sampai dengan Rp500 miliar;
 investment allowance utk industri padat karya;
 PPh DTP antara lain untuk sektor panas bumi, PPh SBN Valas, dan
Penghapusan Piutang PDAM2020.

Insentif PPN
 Insentif PPN bagi impor dan penyerahan barang strategis 
mesin dan peralatan pabrik;
 PPN tidak dipungut atas impor dan penyerahan jasa dan alat
angkut tertentu (a.l. kapal laut, pesawat udara dan kereta
api).

Kementerian Keuangan
6
Kebijakan kepabeanan dan cukai dilakukan melalui extra effort dan sekaligus
mendukung kemudahan bisnis, menurunkan dwelling time, dan mengurangi
tingkat penyelundupan Kebijakan Kepabeanan dan Cukai tahun 2020 a.l :

11.0 7.5 6.7 0.1 8.5  Penyesuaian tarif Cukai Hasil Tembakau dan
(0.3)
pemberantasan pita cukai ilegal
221.9 223.1  Ekstensifikasi barang kena cukai baru (a.l.
205.5 205.6
179.6 179.0 192.5 kantong plastik)
 Melanjutkan program pemberantasan
penyelundupan dan penertiban barang kena
cukai ilegal
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2020  Melanjutkan kebijakan penertiban importir,
Outlook RAPBN APBN eksportir dan cukai berisiko tinggi
Bea & Cukai (triliun) Pertumbuhan (%)
 Penyempurnaan implementasi Sistem
Kepatuhan Pengguna Jasa (SKPJ)
Insentif Kepabeanan dan Cukai  Pengembangan/perluasan fasilitas
kemudahan impor tujuan ekspor (KITE)
 Fasilitas kepabeanan a.l. kepada kawasan berikat, gudang berikat,
kemudahan impor tujuan ekspor, dan kawasan ekonomi khusus; untuk industri kecil dan menengah (IKM)
 Bea Masuk ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk industri
tertentu

Kementerian Keuangan
7
Peranan PNBP sektor Nonmigas
terus diperkuat disertai peningkatan layanan kepada masyarakat
450.0
409,3
40.0 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang
400.0 31.5 386,3
370,0 30.0 Optimal, Efektif dan Efisien
359,3  Penyempurnaan regulasi dan kontrak.
350.0 311,2
20.0
18.8  Efisiensi kegiatan.
300.0
262,0 10.0  Peningkatan kepatuhan dan intensifikasi
255,6
250.0
2.5 pengawasan.
-
200.0
(10.0)
Peningkatan Pelayanan dan Penyesuaian Tarif
(5.6)
150.0
(7,0)
(5,0)  Mempertimbangkan daya beli dan pengembangan
100.0
(20.0) dunia usaha.
50.0 (30.0)  Optimalisasi pengelolaan Barang Milik Negara
(35.9) (BMN).
- (40.0)
2015 2016 2017 2018 Outlook 2019 RAPBN 2020 APBN 2020 Peningkatan Efisiensi BUMN dan Kinerja BLU
PNBP Migas (Triliun Rp) PNBP Nonmigas (Triliun Rp) Pertumbuhan (%)
 Mempertimbangkan cashflow BUMN dan
kemampuan keuangan BUMN.
 Pengembangan usaha dan penugasan
APBN2020
(triliu n Rupiah)
Outlook2019
(triliu n Rupiah)
PNBP Lainnya: 5 K/LTerbesar Pemerintah.
 Pelayanan BLU yang lebih profesional.
1 2 3 4 5
Penyempurnaan Tata Kelola
• implementasi UU PNBP dan penyempurnaan
Kemenkominfo Kemenhub Polri Kemenristekdikti Kemenkumha m regulasi pelaksanaan UU PNBP
17,5 7,3 10,4 2,3 3,5 • Perluasan penggunaan teknologi informasi dalam
rangka pelaksanaan dan peningkatan pelayanan
16,5 7,1 10,0 2,7 3,6

Kementerian Keuangan
8
5
Fokus Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2020
Mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan &
penyelenggaraan Pemerintah  efisien dan efektif

SDM yang Penguatan Program Akselerasi Birokrasi yang Antisipasi


berkualitas Perlindungan Sosial Pembangunan efisien, melayani, Ketidakpastian
Infrasruktur dan bebas korupsi
• Peningkatan produktivitas/daya • Mengakselerasi • Meningkatkan daya saing • Mendorong efektivitas • Stabilitas ekonomi,
saing SDM pengentasan kemiskinan investasi dan ekspor birokrasi  produktivitas, keamanan dan politik
• Bidang Pendidikan  perluasan • Peningkatan akurasi data • Mendukung tranformasi integritas & pelayanan publik
• Mitigasi risiko bencana,
akses pendidikan, peningkatan dan perbaikan mekanisme industrialisasi (konektivitas, • Menjaga tingkat pelestarian lingkungan,
skill, enterpreneurship, penyaluran, pangan, energi, dan air) dan kesejahteraan aparaturdan dan pengembangan EBT
penguasaan ICT, dukungan • Sinergi/sinkronisasi antar antisipasi masalah sosial pensiunan (antisipasi
kegiatan penelitian perkotaan (air bersih, reformasi pensiun) • Penguatan fiscal buffer
program
• Bidang Kesehatan  sanitasi, pengelolaan
• Birokrasi yangberbasis
• Subsidi yang tepat sasaran sampah, & transportasi
percepatan pengurangan kemajuan ICT
dan efektif massal)
stunting, penguatan promotif
preventif, melanjutkanprogram Anggran Perlindungan Sosial • Mendorong K/L Anggaran Birokrasi Rp261,3 T
Rp372,5 T
jaminankesehatan nasional menggunakan skema
pembiayaan kreatif (KPBU:
Anggaran Pendidikan Rp508,1 T VGF atau AP)

Anggaran Kesehatan Rp132,2 T Anggaran Infrastruktur Rp423,3 T

Kementerian Keuangan
9
Belanja Pemerintah Pusat
diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas
SDM dan beberapa kegiatan strategis  Peningkatan kualitas SDM

KIP Kuliah
mendukung kelanjutan pendidikan masyarakat miskin ke
jenjang yang lebih tinggi
Kartu Pra Kerja
untuk PeningkatanProduktivitas
Bagi Pencari Kerja
• Keberlanjutan penyediaan layanan kesehatan
(kenaikan besaran bantuan iuran)

 Penguatan Perlindungan Sosial


• Peningkatan akses pangan (Kartu Sembako)

 Pembangunan Infrastruktur
• Pemerataan pembangunan antar wilayah
• Percepatan pengembangan 4 destinasi wisata super
prioritas

Kementerian Keuangan
10
Belanja K/L tahun 2020
diarahkan untuk lebih efisien, efektif, melayani, dan memberikandorongan
terhadap pertumbuhan ekonomi
RAPBN : 127,4

131.2
109.6 120.2 RAPBN :90,3 2018 2019 2020
111.8
106.7 104.7
102.5
98.1 94.3

65.1
60.2 RAPBN :42,7
62.8 RAPBN :35,7
59.4 57.2 57.3 57.857.4
45.1 41.4 43.1 43.2
41.2 40.4 42.2 37.2 39.4 35.1 36.3
33.536.9

KEMENHAN KEMEN PUPR POLRI KEMENAG KEMENSOS KEMENKES KEMENHUB KEMENRISTEK KEMENKEU*) KEMENDIKBUD
DIKTI
*) Tidak termasuk BLU Kelapa Sawit

Mendukung birokrasi yang efisien, Penajaman belanja barang Penguatan belanja modal untuk Penguatan bantuansosial
melayani, dan bebas dari korupsi, terutama belanja barang meningkatkan kapasitas produksi agar lebih tepatsasaran
serta menjaga tingkat kesejahteraan non-operasional dan konektivitas antarwilayah
aparatur negara/pensiun

Kementerian Keuangan
11
APBN untuk
mempersiapkan
generasi muda
untuk peningkatan
kualitas SDM
diarahkan untuk peningkatan kualitas
SDM sebagai bagian mewujudkan
kesejahteraandankeadilan rakyat

Anggaran Pendidikan

Rp508,1 T
Kementerian Keuangan
12
APBN untuk • DPPN Rp18,0 T • Dana Abadi
Kebudayaan Rp1,0 T
mempersiapkan
 Program beasiswa untuksekitar
5.000 orang mahasiswa baru menjamin keberlangsungan
 pembiayaan penerima beasiswa yang
generasi muda
upaya pemajuan kebudayaan
masih studi untuk 12.333orang bagi generasi berikutnya
mahasiswa
untuk peningkatan  mendanai 104 riset

kualitas SDM
diarahkan untuk peningkatan kualitas • Dana Abadi Penelitian • Dana Abadi Perguruan
SDM sebagai bagian mewujudkan Rp5,0 T Tinggi Rp5,0 T
kesejahteraandankeadilan rakyat  meningkatkan kuantitas dan
pengembangan SDM dan sarana
kualitas SDM terkait riset yang
dan prasarana dalam
mampu berkompetisi secaraglobal mewujudkan perguruan tinggi di
 meningkatkan relevansi dan Indonesia menuju World Class
produktivitas riset serta peran University
Investasi Pembiayaan pemangku kepentingan dalam

Rp29,0 T
kegiatan riset
 Meningkatkan kontribusi riset
terhadap pertumbuhanekonomi
nasional

Kementerian Keuangan
13
APBN untuk
mempersiapkan
generasi muda juga
melalui pelatihan kerja
diarahkan untuk peningkatan kualitas SDM
sebagai bagian mewujudkan kesejahteraan dan
keadilan rakyat

Kementerian Keuangan
14
APBN untuk meningkatkan
kesehatan rakyat Indonesia
Rp132,2 T
Anggaran Kesehatan
5,2 % dari belanja negara

Kementerian Keuangan
15
APBN untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Berpenghasilan Rendah, Miskin Dan Rentan Miskin Rp372,5 T

Kementerian Keuangan
16
Anggaran
Infrastruktur
Untuk membangun infrastruktur dan daerah terpencil

Rp423,3 T

17
Subsidi diarahkan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensimelalui
upaya perbaikan ketepatan sasaran
500.0 30.3 40.0 Subsidi Energi APBN 2020 Outlook 2019
Belanja Subsidi 20.0
125,3 T 142,6 T
400.0 Triliun rupiah
-6.3 -4.5 -2.1 Kebijakan :
-11.7 0.0
 Melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk solar
Triliun Rupiah

300.0
RAPBN: 199,7
-20.0
dengan besaran subsidi menjadi Rp1.000/liter

persen
216.9 212.4
200.0
186.0 174.2 166.4
187.6 -40.0  Subsidi selisih harga untuk minyak tanah dan LPG
-60.0 tabung 3 kg
100.0 -52.6
-80.0
 Subsidi listrik diberikan pada golongan tarif
tertentu.
- -100.0
 Subsidi listrik diberikan secara tepat sasaran bagi
2015 2016 2017 2018 Outlook APBN
RAPBN2020
2020
2019 pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA
Subsidi Energi Subsidi non energi growth dengan mengacu pada DTPPFM.
 Meningkatkan rasio elektrifikasi dan mengurangi
Subsidi Non Energi APBN 2020 Outlook 2019 disparitas antarwilayah.
62,3 T 69,8 T
Kebijakan :
• Validasi data penerima dan kebutuhan penerima pupuk bersubsidi  • Memperluas akses permodalan Usaha Mikro Kecil dan
e-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) Menengah (UMKM) melalui subsidi bunga KUR
• Perluasan penggunaan Kartu Tani dalam penebusan pupuk bersubsidi • Pengalokasian subsidi bantuan uang muka perumahan dan subsidi
selisih bunga kredit perumahan untuk mendorong kepemilikan
• Peningkatan pelayanan umum di bidang transportasi dan informasi publik
rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

Kementerian Keuangan
18
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Meningkat Rp42,5 triliun dari Outlook 2019 diarahkan untuk : Rp856,9 T
Perbaikan kualitas layanan dasar publik Akselerasi daya saing Mendorongbelanja produktif

• Mempercepat penyediaan infrastruktur publik dan penguatan


kualitas SDM, terutama melalui bidang pendidikan, kesehatan,
air minum, perlindungan sosial, dan konektivitas antarwilayah.
• Meningkatkan daya saing melalui inovasi, kemudahan
berusaha, tata kelola pemerintahan, dan kebijakan insentif
yang mendukung iklim investasi.

• Meningkatkan produktivitas terutama berorientasi ekspor


melalui pengembangan potensi ekonomi daerah.

Kementerian Keuangan
19
TKDD Triliun Rupiah

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa 856,9 2020


417,8 427,1 814,4 2019

103,0 117,6 125,7130,3 69,8 72,0


65,9 72,2 22,2 22,7
10,0 15,0
OTSUS &
DBH DAU DAK FISIK DAK NONFISIK DID DAIS DIY DANA DESA
• Menggunakan • Dukungan • Diarahkan untuk • Meningkatkan • Memperkuat DID • Memperbaiki tata • Rata-rata per Desa
minimal 50% DBH pendanaan peningkatan dan kualitas SDM dan sebagai instrument kelola Otsus dan DTI Rp960,6 juta (2019:
CHT untuk kelurahan, Siltap pemerataan daya saing daerah. insentif yang lebih dengan memperkuat Rp933,9 juta)
mendukung Perangkat Desa, infrastruktur layanan • Meningkatkan fokus untuk peran APIP dalam • Mengoptimalkan peran
program JKN. dan Pegawai PPPK. publik. kualitas meningkatkan daya mengawasidan APIP pemda.
• Memperluas • Menyempurnakan • Memperkuat pengalokasian dan saing dan perbaikan memberikan
• Penguatan kapasitas
penggunaan DBH formulasi DAU kebijakan afirmasi. penyaluran. kinerja daerah. rekomendasi
SDM perangkat desa
DR. untuk pemerataan • Penguatan sistem penyaluran.
• Penambahan bidang • Menyempurnakan dan pendamping, serta
• Memperkuat kemampuan fiskal Sosial dan unit cost dan monitoring dan penguatan monitoring
implementasi antardaerah. Transportasi Laut. memuktahirkan evaluasi dan evaluasi.
penggunaan 25 • Memperkuat data sasaran. pelaksanaan DID.
persen DTU untuk implementasi
belanja penggunaan 25
infrastruktur. persen DTU untuk
belanja
infrastruktur.

Kementerian Keuangan
20
Target Output DAK Fisik (1)
LINGKUNGAN HIDUP
PENDIDIKAN DAN KEHUTANAN
• Rehabilitasi dan pembangunan ruang kelas 14.392Ruang Lingkungan Hidup
• Rehabilitasi dan pembangunan perpustakaan sekolah 7.968 Unit • Pembangunan Pusat Daur Ulang Sampah 14 unit
• Alat Pemantau Kualitas Air dan Udara 46titik
Kehutanan
• Rehabilitasi sempadan sungai 10,5 Ha
• Sumur resapan 435 unit

KESEHATAN DAN KB
• Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar 6.452 Puskesmas
IKM TARGET •

Penguatan Pelayanan Kesehatan Rujukan 642 Rumah Sakit (RS)
Penguatan Intervensi stunting di 260 kab/kota
• Pembangunan Sentra IKM 12 Sentra OUTPUT • Pembangunan/Pengembangan/Alih fungsi Balai Penyuluhan KB
• Revitalisasi Sentra IKM 94 Sentra
DAK sebanyak 574 Unit
FISIK
Provinsi
PERTANIAN
• Pembangunan/Perbaikan UPTD 131 Unit
Kab./Kota
• Pembangunan Sumber-sumber Air 3.219 Unit PARIWISATA
• Pembangunan Balai Penyuluh Pertanian 213 unit • Pembangunan amenitas kawasan pariwisata di 186 daerah:
• Pembangunan atraksi daya tarik wisata di 306daerah:
SOSIAL
• Rehabilitasi panti sosial dan Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial (Puskesos)
sebanyak 177 Unit
• Jumlah penerima peralatan bantu (Disabilitas, Lansia, Anak) sebanyak 7.834Unit

Kementerian Keuangan
21
Target Output DAK Fisik (2)
PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
• Peningkatan kualitas rumah 36.555 Unit JALAN
• Pembangunan baru rumah layak huni 12.619 Unit • Peningkatan/Pembangunan Jalan 5,509 KM
IRIGASI • Penggantian/pembangunan Jembatan 11,875 meter
• Rehabilitasi daerah irigasi 147.876 Ha
• Pembangunan daerah irigasi 19.879 Ha

TRANSPORTASI PEDESAAN
• Pembangunan jalan pedesaan strategis 328 KM
• Peningkatan jalan pedesaan strategis 260 KM PASAR
• Revitalisasi 216 pasar rakyat tipe C dan D
TARGET
OUTPUT
DAK
FISIK
TRANSPORTASI LAUT
• Rehabilitasi/pengembangan fasilitas perairan 26 Unit
• Pembangunan bus air di 8 daerah KELAUTAN DAN PERIKANAN
• Pembangunan/Rehabilitasi Sarpras Pelabuhan Perikanan/Dermaga 3.936
meter.
AIR MINUM SANITASI • Pengadaan Kapal Penangkap Ikan s.d 4 GT beserta mesin dan alat
• Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik penangkap 3.120paket.
• Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan sebanyak
Terpusat : 506 Unit IPAL dengan 838 SR
113.282 SR
• Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah 102 Unit
• Peningkatan SPAM 199.387 SR

Kementerian Keuangan
22
RENCANA OUTPUT DAK NONFISIK TA 2020
Bantuan OperasionalSekolah Bantuan OperasionalKesehatan
2019: 46,9 Juta atau 218,5 ribu sekolah 2019 : 9.909Puskesmas
2020: 45,9 Juta atau 218,5 ribu sekolah 2020 : 9.993 Puskesmas dan 18.919 Industri RumahTangga
Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD Pangan
Bantuan Operasional KB
2019: 7,5juta anak 2020: 7,4 jutaanak
2019 : 5.920 dan 18.309 (balai penyuluhanKB danfaskes)
Tunjangan Profesi Guru 2020 : 5.517 dan 18.001(balai penyuluhanKB danfaskes)

2019 : 1,2juta guru 2020: 1,2juta guru Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah(PK2UKM)
2019 : 56.056 pesertadan 1.279 pendamping
Tambahan Penghasilan Guru 2020 : 63.570 pesertadan 835 pendamping
2019 : 254 ribu 2020 : 183 ribu guru
Pelayanan Administrasi Kependudukan
2019 : 34 Provdan 508 Kab/Kota
Tunjangan Khusus Guru 2020 : 34 Prov dan 508 Kab/Kota
2019 : 59 ribu 2020: 38 ribu guru Pelayanan Kepariwisataan

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan 2019: 60.720/119 (pesertapelatihan/Tourist Inform Center)
. 2020: 103.720/73 (peserta pelatihan/Tourist InformCenter)
2019: 925ribu orang 2020 : 882 ribu orang
Bantuan BLPS
BOP Museum dan Taman Budaya Kota yangtelah mengoperasikan PLTSa sesuai dengan
Perpres No.35/2018
2019 : 111/20 (museum/taman budaya)
Kementerian Keuangan
2020 : 106/20 (museum/tamanbudaya)
23
Kebijakan Pokok PembiayaanUtang
pembiayaan utang yang produktif, efisien, memenuhi aspek kehati-hatian serta didukung dengan tata kelola
dan sistem manajemen risiko yang baik
Pembiayaan Utang SBN (neto)
Triliunrupiah persen persen
Triliunrupiah
500.0 49.0 50.0 500.0 36.9 40.0
429.1 441.8
400.0
380.9
403.0
372.0 373.9 351.9 362.3
407.3
381.8 389.3
30.0 400.0 358.4
20.0
300.0 300.0
10.0 12.4 0.0
8.5 6.5
200.0 200.0 2.0
5.8 6.5
0.5 -10.0 -20.0
100.0 -5.9 100.0
-18.9
-13.3
0.0 -30.0 0.0 -40.0
2015 2016 2017 2018 2019 2020
APBN 2015 2016 2017 2018 2019 2020
APBN
Outlook RAPBN
2020 Outlook RAPBN
2020

Pembiayaan Utang Growth (%) SBN (neto) Growth (%)

Arah Kebijakan Pembiayaan Utang Strategi Pembiayaan Utang


Prudent • Mengoptimalkan • Pengelolaan
• pengendalian rasio utang dalam batas aman berkisar peran serta utang secara
29,4 – 30,1 persen PDB untuk mendukung kesinambungan
masyarakat dalam aktif melalui
fiskal
pasar obligasi manajemen
• Menjaga keseimbangan makro dengan menjaga domestik (financial kewajiban dan aset.
komposisi utang domestik dan valas dalam batas deepening)
terkendali serta pendalaman pasar keuangan

Kementerian Keuangan
24
Kesimpulan
1 Risiko perlambatan ekonomi global di tahun 2019 dan 2020 diperkirakan
semakin nyata sehingga Pemerintah harus mengantisipasi dampaknya pada
perekonomian nasional termasuk antisipasi kebijakan fiskal ke depan

2 APBN tahun 2020 dirancang untuk mendukung akselerasi peningkatan


daya saing dan kualitas sumber daya manusia

3 Postur APBN tahun 2020 diarahkan tetap ekspansif mendorong


perekonomian dengan sasaran yang lebih terarah dan terukur

 Penerimaan negara terus dioptimalkan sebagai sumber penerimaan sekaligus


menjadi instrumen untuk menstimulasi perekonomian
 Belanja Negara Tahun 2020 fokus mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan
khususnya pembangunan SDM
 Pembiayaan Anggaran yang efisien untuk kegiatan produktif

Kementerian Keuangan
25
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Terima Kasih

Kementerian Keuangan
26
Hal Baru Beberapa kebijakan dan inisiatif dalam APBN 2020
Dan Strategis untuk meningkatkan penguatan kualitas Sumber
Daya Manusia dan Daya Saing

Insentif Perpajakan dalam rangka Peningkatan Kualitas SDM dan Percepatan penyelesaian 4
Mendukung peningkatan Sumber Perlindungan Sosial destinasi pariwisata super
Daya Manusia dan daya saing
KIP Kuliah prioritas
• Super deduction untuk kegiatan vokasi & litbang
Pengembangan destinasi wisata Danau
• Mini tax holiday untuk investasi di bawah Rp500 miliar mendukung kelanjutan
pendidikan masyarakat miskin Toba, Borobudur, Labuan Bajo dan
• Investment allowance untuk industri padat karya
ke jenjang yang lebih tinggi Mandalika dengan Sinergi lintas K/L dan
Pemda
Kartu Pra Kerja
untuk Peningkatan Produktivitas
Bagi Pencari Kerja

Kartu Sembako
mendukung penguatan
perlindungan masyarakat
miskin akan akses pangan

Kementerian Keuangan
27
Hal Baru Beberapa kebijakan dan inisiatif dalam APBN 2020
Dan Strategis untuk meningkatkan penguatan kualitas Sumber
Daya Manusia dan Daya Saing

Penguatan Transfer ke Daerah Dana Abadi untuk SDM dan Penguatan Neraca Transaksi
dan Dana Desa Kebudayaan Berjalan
• Penguatan DAK Fisik pada 2 Pemanfaatan hasil investasi dana mendukung penurunan defisit transaksi
bidang baru: sosial dan abadi untuk meningkatkan antara berjalan baik dalam jangka panjang
transportasi laut; lain pemajuan kebudayaan nasional, maupun jangka pendek
• Pengalokasian DAU Tambahan dan peningkatan kualitas perguruan
untuk penyetaraan penghasilan tinggi, melalui:
tetap (siltap) perangkat desa dan  Dana Abadi Kebudayaan
penggajian Pegawai Pemerintah
 Dana Abadi Perguruan Tinggi
dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
 Penambahan Dana Abadi Riset
secara signifikan

Kementerian Keuangan
28

Anda mungkin juga menyukai