Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penjualan Angsuran
PT Merdeka
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2013 (dalam ribuan rupiah)
Aset L ia b ilita s & E k u ita s
Kas dan bank Utang usaha
500 1.250
Piutang reguler Utang bank
2.500 2.500
Piutang angsuran 2012 LKYBD tahun 2012 (20%)
1.500 300
Piutang angsuran 2011 LKYBD tahun 2011 (25%)
1.000 250
Persed . Barang dagangan Mod al saham
3.000 5.000
Aset tetap (net) Laba ditahan
4.000 3.200
Total Total
12.500 12.500
Cont’
Harga Pokok Penjualan (HPP0 atas penjualan reguler (tunai) ditentukan 60% dari penjualan, sedang HPP
penjualan angsuran ditentulan 75% dari penjualan. Berikut transaksi selama tahun 2012.
1.Penerimaan piutang reguler tahun 2012 sebesar Rp 2.000.000
2.Penerimaan piutang angsuran tahun 2012 sebesar Rp 750.000
3.Penerimaan piutang angsuran tahun 2011 sebesar Rp 500.000
4.Penjualan reguler sebesar Rp 3.000.000
5.Penjualan angsuran sebesar Rp 2.000.000
6.Pembelian barang dagangan secara kredit sebesar Rp 2.500.000
7.Pembayaran utang dagangan sebesar Rp 2.000.000
8.Penghapusan piutang :
a.Reguler sebesar Rp 250.000
b.Angsuran tahun 2012 sebesar Rp 150.000
c.Angsuran tahun 2011 sebesar Rp 500.000
9.Pembayaran beban operasional sebesar Rp. 500.000
Diminta :
Buatlah jurnal umum dan jurnal penutup, baik metode buku maupun metode phisik.
Perhitungan :
LKYBD 2012 =20% x Rp 150=Rp 30
LKYBD 2011=25% x Rp 100=Rp 25
Beban operasional 500 -- 500 ---
Kas --- 500 --- 500
Cont’
Jurnal Penutup
275 --- 275 ---
Laba Kotor Direalisasi (LKD)
3.000 --- 3.000 ---
Penjualan reguler
--- 500 --- 500
Beban operasional
--- 445 --- 445
Penghapusan piutang
--- 1.800 --- 1.800
BPP reguler
--- 530 --- 530
Laba rugi
Apabila dalam penjualan angsuran tersebut tersebut uang muka yang diterima berupa barang
bekas, maka hal ini disebut dengan istilah trade in (tukar tambah). Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam trade in adalah sebagai berikut :
1.Selisih antara harga penilaian (estimated cost) dengan harga pertukaran harus dicatat dalam
rekening cadangan perbedaan harga pertukaran.
2.Harga penilaian (estimated cost) merupakan harga jual barang yang diterima sebagai uang
muka setelah diperbaiki dikurangi beban perbaikan dan taksiran laba yang diinginkan.
3.Harga pertukaran merupakan harag dari barang yang diterima sebagai uang muka, dimana
harga tersebut merupakan harga yang disepakati dalam perjanjian trade in.
Contoh
Show Room Mobil “AJANG AKSI” memiliki sebuah mobil baru merk NJENTIT seharga Rp 200
juta, dijual kepada tuan A seharga Rp 300 juta dengan perjanjian trade in, serbagai uang
mukanya, tuan A menyerahkan sebuah mobil bekas merk NJAJAL dengan harga yang disepaki
sebesar Rp 80 juta, sisanya diangsur 10 kali.. setelah diperbaiki dengan biaya 5 juta mobil
bekas tersebut diperkirakan akan laku dijual dengan harga Rp 85 juta dan laba yang
diinginkannya 20% dari harga jual mobil bekas tersebut.
Diminta:
1.Hitunglah nilai seharusnya atas mobil bekas tersebut.
2.Hitunglah besarnya cadangan selisih harga trade in
3.Hitunglah besarnya piutang penjualan angsuran yang dinilai oleh show room tersebut
4.Buatlah jurnal untuk mencatat tukar tambah dan jual beli tersebut.
Cont’
Penyelesaian 1 dan 2
Harga mobil bekas yang disepakati Rp80.000.000
Harga jual setelah diperbaiki Rp85.000.000
Beban perbaikan 5.000.000
Laba normal yang diinginkan = 20% x 85 juta 17.000.000
(22.000.000)
Nilai seharusnya mobil bekas Rp.63.000.000
Cadangan selisih trade in Rp17.000.000
Penyelesaian 3
Penjualan angsuran Rp300.000.000
Nilai seharusnya mobil bekas (63.000.000)
Cadangan selisih harga trade in (17.000.000)
Piutang penjualan angsuran Rp.220.000.000
Penyelesaian 4
Persediaan barang dagangan (mobil bekas) Rp63.000.000
Cadangan selisih harga pertukaran 17.000.000
Piutang penjualan angsuran 220.000.000
Beban pokok penjualan 200.000.000
Penjualan angsuran Rp300.000.000
Persediaan barang dagangan (mobil baru) 200.000.000
(mencatat penjulan dengan perjanjian trade in)
D. Pembeli yang Tidak Bisa Melanjutkan Angsurannya
Apabila pembeli tidak bisa memenuhi hutangnya seperti yang tercantum dalam perjanjian penjualan
angsuran, maka pihak penjual berhak memiliki kembali barang tersebut. Pencatatan yang harus dilakukan
oleh penjual sebagai berikut:
1.Mencatatat pemilikan kembali barang tersebut.
2.Menghapuskan saldo piutang penjualan angsuran atas barang tersebut.
3.Menghapuskan saldo laba kotor yang belum direalisir atas barang tersebut.
4.Mencatatat keuntungan/kerugian karena pemilikan kembali barang tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilikan kembali atas barang yang gagal dilunasi oleh pembeli
adalah sebagai berikut:
1.Barang yang dimiliki kembali tersebut harus dinilai berdasarkan harga yang wajar (harga pasar)
2.Dalam melakukan penilaian tersebut harus diperhitungkan laba normal yang diharapkan jika barang
tersebut dijual kembali
Contoh:
perusahaan “SELALU KREDIT” menjual barangnya dengan caraangsuran untuk jangka waktu 12-18 bulan.
Omzet penjualan selama 2013 sebesar Rp. 60 juta, dimana 60% diantaranya pada akhir tahun 2013 masih
berupa piutang. Rata-rata laba kotor tahun 2013 sebesar 30% dari penjualannya. Pada tanggal 31
desember 2013, ternyata terdapat beberapa orang yang tidak sanggup melanjutkan angsurannya,
sehingga barang-barang tersebut dimiliki kembali oleh perusahaan. Beban administrasi dan umum selama
tahun 2012 sebesar Rp.2,5 juta. Beban pemasaran dan penjualan Rp.4 juta.
Nama-nama pelanggan yang membatalkan pembeliannya sebagai berikut:
Nama plgn. J umlah yang belum Har ga faktur Taksir an har ga
dibayar s/d pasar tgl.
31-12-2013 31-12-2013
A Rp. 600.000 Rp.900.000 Rp.150.000
B Rp. 150.000 Rp.600.000 Rp.150.000
C Rp.150.000 Rp.300.000 Rp. 105.000
D Rp.600.000 Rp.225.000 Rp.120.000
Jumlah Rp.960.000 Rp.2.025.000 Rp.525.000
Cont’
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan untuk mencatat transaksi diatas (d engan
menggunakan metode buku untuk mencatat persed iaan) dan laporan laba rugi tahun
2013 sebagai berikut:
Piutang penjuala n angsuran Rp. 60.000.000
Harga pokok penjualan Rp. 42.000.000
Penjuala n angsuran Rp. 60.000.000
Persed iaan barang dagang Rp. 42.000.000
(menca tat penjualan barang dagangan)
Perhitungan:
Sisa piutang= Rp. 22.000.000 – Rp. 3.500.000 = Rp.
18.500.000
Bunga= 1% x Rp18.500.000 = Rp. 185.000
1 November 2011
Kas 750.000
Pendapatan bunga 177.500
Piutang penjualan angsuran 572.500
Perhitungan:
Sisa piutang= Rp. 18.500.000 – Rp750.000=
Rp17.750.000
Bunga= 1% x Rp. 17.750.000= Rp. 177.500
1 Desember 2011
Cont’
1 Desember 2011
Kas 750.000
Pendapatan bunga 170.000
Piutang penjualan angsuran 580.000
(menca tat penerimaan piutang dan bunga)
Perhitungan:
Sisa piutang= Rp. 17.750.000 – Rp.750.000 =
Rp17.000.000
Bunga= 1% x Rp. 17.000.000 = Rp. 170.000
1 Januari 2012
Kas 750.000
Pendapatan bunga 162.500
Piutang penjualan angsuran 587.500
(menca tat penerimaan piutang dan bunga)
Perhitungan:
Sisa piutang= Rp. 17.000.000 – Rp750.000 =
Rp16.250.000
Bunga= 1% x Rp16.250.000= Rp. 162.500
31 Desember 2011
LKYBD 1.778.698 - - -
Laba Kotor Yang Direalisasi (LKYD) - - - 1.778.698
(menca tat realisasi laba kotor)
Perhitungan:
1 Februari 2012
Barang dagang 4.550.000 ---
LKBYD 5.521.000 ---
Rugi pemilikan kembali 6.124.000 ---
Piutang penjualan angsuran --- 16.195.000
Perhitungan:
Sisa piutang= Rp22.000.000 – (Rp5.217.500 +
Rp587.500) = 16.195.000
LKYBD= 34,091% x Rp. 16.195.000= Rp. 5.521.000
Cont’
Contoh 2: Perusahaan Anak Bangsa menjual barang-barang elektronik secara angsuran.
Tahun 2012 penjualannya sebesar Rp. 120.000.000, dengan harga pokok sebesar Rp.
81.000.000. penerimaan piutang tahun 2012 sebesar 72.000.000. dalam tahun 2012 ada
sebagian barang yang dikembalikan oleh pembelinya dengan harga pasar sebesar Rp.
4.800.000 dan saldo piutang penjualan angsuran sebesar Rp. 8.000.000. Diminta:
• Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi diatas dengan metode buku
• Buatlah jurnal untuk mencatat pemilikan kembali barang dagangan dan realisasi laba
kotornya.
Cont’
Penyelesaian 1 dan 2
(dalam rupiah)
Uraian Debit Kredit
Piutangpenjualanangsuran 120.000.000 ---
Hargapokokpenjualan 81.000.000 -- -
Persediaanbarangdagangan --- 81.000.000
Penjualan --- 120.000.000
(mencatatpenjualanangsuran)
Kas 72.000.000 ---
Piutang penjualan angsuran --- 72.000.000
(mencatat pembayaran piutang penj. Angsuran)
Penjualan angsuran 120.000.000 ---
Harga pokok penjualan angsuran --- 81.000.000
LKYBD --- 39.000.000
(mencatat laba kotor yang belum direalisasi)
Barang dagangan yang dimiliki kembali 4.800.000 ---
LKYBD 2.600.000 ---
Rugi pemilikan kembali barang dagangan 600.000 ---
Piutang penjualan angsuran --- 8.000.000
(mencatat pemilikan kembali brg dagang&piutang penj.angsrn)
Perhitungan:
39 000 000
Persentase laba kotor= = 32,5%
120 000 000
Perhitungan:
Realisasilabakotor= Rp. 72.000.000 x 32,5%
= Rp. 23.400.000
Cont’
Contoh 3: Toko Kredit Terus menjual sepeda dengan uang muka (down payment) 30%, sisanya diangsur selama 30
bulan, dengan pembayaran perbulan sebesar Rp. 100.000. harga pokok sepeda tersebut 75% dari harga jual. Selama
bulan maret 2012 dijual sebanyak 10 sepeda. Pada awal Agustus 2013 ada tiga sepeda yang dikembalikan oleh
pemiliknya karena tidak mampu melanjutkan angsurannya. Sesuai dengan perjanjian, sepeda yang dikembalikan
dihargai 65% dari harga pasar sepeda perunit saat dikembalikan Rp. 2.500.000
Took mencatat persediaan sepeda dengan metode perpektual dengan mengakui laba pada saat terjadinya
penjualan ke dalam rekening Laba Kotor Yang Belum Direalisasi (LKBYD).
Diminta:
1. Harga jual sepeda perunit
2. Buat jurnal umum, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup tahun 2012
3. buat jurnal pemilikan kembali tanggal 1 Agustus 2013
Cont’
• Penyelesaian 1
Perhitungan harga sepeda perunit
Jumlah angsuran = 30 x Rp. 100.000 - Rp. 3.000.000
= 70% (100% - 30% = DP)
Jadi harga sepeda perunit = 100/70 x Rp. 3.000.000
= Rp. 4.285.710 (hasil pembulatan)
Cont’
Penyelsaian 2 dan 3
(daalam rupiah)
Uraian Debit Kredit
Jurnal umum
Piutang penjualan angsuran 30.000.000 ---
Kas 12.857.100 ---
Persediaan sepeda
32.142.825
LKBYD
10.714.275
(mencatat penjualan angsuran)
Perhitungan :
Jumlah angsuran= 30 x Rp. 100.000 = Rp. 3.000.000
Dijual 10 unit spd x Rp. 3.000.000 = Rp. 30.000.000
Dijual 10 unit spd x Rp. 4.285.710 = Rp. 42.857.100
HPP= 75% x Rp. 42.857.100= Rp. 32.142.825
Uang muka 30% x Rp. 42.857.100 = Rp. 12.857.130
Laba kotor= (100% - 75%) = 25% x Rp. 42.857.130
= Rp. 10.714.275
Sepeda 7.500.000 ---
LKYBD 1.050.000 ---
Rugi pemilikan kembali sepeda 525.000 ---
Kas --- 4.875.000
Piutang penjualan angsuran --- 4.200.000
(mencatat pemilikan kembali 3 sepeda)
Perhitungan:
Angsuran yang sudah dibayar mulai April 2012 – Juli 2013 = 16 bulan
Angsuran yang belum dibayar =30 bln – 16 bln = 14 bln
Jumlah angsuran yang belum dibayar = 3spd x 14bln x Rp. 100.000 = Rp. 4.200.000
LKYBD = 25% x Rp. 4.200.000= Rp. 1.050.000
Kas yang dikeluarkan atas sepeda yang dikembalikan = 3spd x Rp. 2.500.000 x 65% = Rp. 4.875.000
Cont’
Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2012
LKYBD 5.464.275 ---
LKYD ---
5.464.275
(mencatat LKYBD ke LKYD)
Perhitungan:
Penerimaan uang muka = Rp. 12.857.100
Penerimaan angsuran = 1 April – 31 Desember
= 9bln x Rp. 100.000 x 10 spd
= Rp. 9.000.000
Total penerimaan = Rp. 12.857.100 + Rp. 9.000.000
= Rp. 21.857.100
LKYD= 25% x Rp. 21.857.100= Rp. 5.464.275
2 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
12 x x Rp 1.800.000 = Rp 36.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
2 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
12 x x Rp 1.500.000 = Rp 30.000
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Dan seterusnya……………………
Kas Rp 336.000
PiutangpenjualanangsuranRp 300.000
Pendapatanbunga 36.000
(mencatatpenerimaanangsurantanggal 1 Maret)
Jurnalpenerimaanangsuranke II dan seterusnyarekeningdebet dan kreditsamadenganjurnaldiatas, sedangkanangkanyabisadilihat pada tabeldiatas.
Cont’
Tabel Perhitungan Bunga Dengan Cara 2
** Rp 18.000 berasaldari:
Dan seterusnya………….
Kas Rp 306.000
Piutang penjualan angsuran Rp 300.000
Piutang bunga Rp 6.000
(mencatat piutang bunga selama 2 bulan)
Kas Rp 312.000
Piutang penjualan angsuran Rp 300.000
Piutang bunga Rp 12.000
(mencatat piutang bunga selama 2 bulan)
Dan seterusnya………….
Cont’
Tabel Perhitungan Bunga Dengan Cara 3
** Rp 30.392 berasaldari:
2 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
12% x x sisahutangawalperiode (Rp 1.514.654)
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Dan seterusnya………
Kas Rp 321.346
Piutang penjualan angsuran Rp 285.346
Pendapatan bunga 360.000
(mencatat penerimaan angsuran tanggal 1 Maret)
Jurnal penerimaan angsuran ke II dan seterusnya akunnya sama dengan jurnal di atas, sedangkan angkanya bisa
dilihat pada tabel diatas:
Cont’
Tabel Perhitungan Bunga Dengan Cara 4
Tanggal Angsuran Angsuran Jumlah Sisa
pembayaran Bunga Pokok Angsuran Hutang
(1) (2) (3) (4) = (2) + (3) (5)
Kas Rp 336.000
PiutangpenjualanangsuranRp 300.000
Pendapatanbunga 36.000
(mencatatpenerimaanangsurantanggal 1 Maret)
Cont’
Jurnal penerimaan angsuran ke II dan seterusnya nama rekening dan angkanya bisa
dilihat pada tabel diatas.
Dari keempat cara perhitungan bunga tersebut, metode yang terakhir umumnya dipakai
oleh perusahaan karena:
a. Perhitungan bunganya lebih mudah bila dibadingkan dengan metodes ebelumnya
b. Tingkat ketelitian perhitungan bunga dan jumlah angsurannya serta sisa hutang cukup
tinggi.
c. Jumlah angsuran bunganya secara keseluruhan lebih besar dibanding metode
sebelumnya.
F. Bentuk Laporan Keuangan
Bentuk laporan keuangan penjualan angsuran tidak banyak berbeda dengan bentuk laporan keuangan pada umumnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berikut ini:
PT SAMI NRIMO
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2012 (dalam ribuan rupiah)