Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

•DASAR HUKUM :
1. UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
2. PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, diubah beberapa kali
terakhir dgn PP Nomor 11 Tahun 2019.
3. PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber
dari APBN sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan PP Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas PP Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber dari APBN
4. Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.
5. Perbup Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Desa sebagaimana telah diubah dengan Perbub
nomor 65 Tahun 2018.
ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

 Transparan, Akuntabel, Partisipatif, serta


dilakukkan secara tertib dan disiplin
anggaran.
 Keuangan desa dikelola dalam masa 1(satu)
tahun anggaran yaitu 1 Januari s/d 31
Desember.
KEKUASAAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
 Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa
(PKPKD) dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik
desa yang dipasahkan.
 Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa
(PKPKD) mempunyai kewenangan :
 Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa.
 Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik Desa.
 Menetapkan PPKD (Pelasana Pengelolaan Keuangan Desa).
 Menyetujui DPA, DPPA dan DPAL.
 Menyetujui RKA Desa.
 Menyetujui SPP
 Melakukkan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
APBDesa.
- Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa dibantu oleh
PPKD.
 PPKD terdiri atas :
a. Sekretaris Desa
b. Kaur dan Kasi
c. Kaur Keuangan
 PPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
 Sekretaris Desa bertindak selaku Koordinator PPKD.
 Sekretaris Desa selaku koordinator pelaksana pengelolaan keuangan desa
mempunyai tugas:
a. Mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan APBDesa;
b. Mengoordinasikan penyusunan Rancangan PBDesa dan Rancangan
Perubahan APBDesa.
c. Mengoordinasikan penyusunan RAPBDesa, Perubahan RAPBDesa dan
Pertanggungjawaban Pelaks anaan APBDesa.
d. Mengoordinasikan penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Desa tttg
Penjabaran APBDesa dan Perubahan Penjabaran APBDesa.
e. Mengoordinasikan tugas Perangkat Desa lain yg menjalankan tugas
PPKD.
f. Mengoordinasikan penyusunan Lap Keuangan Desa dalam rangka
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDesa.
g. Melakukan verifikasi DPA, DPPA dan DPAL.
h. Melakukan verifikasi RKA Desa.
i. Melakukan verifikasi bukti penerimaan dan pengeluaran APBDesa.
 Kaur dan Kasi bertindak sebagai pelaksana kegiatan
anggaran dan mempunyai tugas :
a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran atas beban anggaran belanja sesuai
bidang tugasnya;
b. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang
tugasnya;
c. Mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya;
d. Menyusun DPA, DPPA, DPAL sesuai bidang
tugasnya;
e. Menandatangani perjanjian kerjasama dengan
penyedia atas pengadaan barang/jasa untuk
kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya
f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai
bidang tugasnya untuk pertangungjawaban
pelaksanaan APBDesa.
 Kaur dan Kasi dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu Tim yang melaksanakan kegiatan
pegadaan barang/jasa yang karena sifat dan jenisnya tidak dapat dilakukan sendiri.
 Tim tersebut dari unsur Perangkat Desa (pelaksana kewilayahan), Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan/atau masyarakat yang terdiri : Ketua, Sekretaris dan Anggota.
 Pembentukan Tim diusulkan pada saat penyusunan RKP Desa dan ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa.
 Kaur Keuangan melaksanakan fungsi kebendaharaan dan mempunyai tugas :
a. Menyusun RKA Desa
b. Melakukan penatausahaan (menerima, menyimpanmenyetorkan/membayar, menatausahakan
dan mempertangungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan APBDesa.
 Kaur Keuangan dalam melaksanakan fungsi kenendaharaan harus memiliki NPWP Pemerintah Desa.

 APBDesa terdiri atas :


a. Pendapatan Desa (Kelompok dan jenis)
b. Belanja Desa (Kelompok, kegiatan, dan jenis)
c. Pembiayaan Desa (Kelompok dan jenis)
 Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak
desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa dan terdiri atas
kelompok :
a. Pendapatan Asli Desa (PADesa)
b. Transfer
c. pendapatan lain-lain.
 Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa
tahun berkenaan dan menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada Kepala
Desa.
 Rancangan peraturan Desa tentang APBDesa
disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan
Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan
disepakati bersama.
 Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
disepakati bersama paling lambat bulan Oktober
tahun berjalan.
 Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa
yang telah disepakati bersama disampaikan oleh
Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui
camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga)
hari sejak disepakati untuk dievaluasi.
 Bupati/Walikota menetapkan hasil evaluasi Rancangan
APBDesa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak
diterimanya Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa.
 Dalam hal Bupati/Walikota tidak memberikan hasil
evaluasi dalam batas waktu Peraturan Desa tersebut
berlaku dengan sendirinya.
 Dalam hal Bupati/Walikota menyatakan hasil evaluasi
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa tidak sesuai
dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, Kepala Desa melakukan
penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak diterimanya hasil evaluasi.
 Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala
Desa dan Kepala Desa tetap menetapkan Rancangan
Peraturan Desa tentang APBDesa menjadi Peraturan
Desa, Bupati/Walikota membatalkan Peraturan Desa
dengan Keputusan Bupati/Walikota.
 Pembatalan Peraturan Desa sekaligus
menyatakan berlakunya pagu APBDesa tahun
anggaran sebelumnya.
 Dalam hal Pembatalan Kepala Desa hanya dapat
melakukan pengeluaran terhadap operasional
penyelenggaraan Pemerintah Desa.
 Kepala Desa memberhentikan pelaksanaan
Peraturan Desa Paling lama 7 (tujuh) hari kerja
setelah pembatalan dan selanjutnya Kepala
Desa bersama BPD mencabut peraturan desa
dimaksud.
 Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan
APBDesa kepada Bupati/Walikota berupa:
 laporan semester pertama; dan
 laporan semester akhir tahun.
 Laporan semester pertama berupa laporan realisasi APBDesa
dan Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa disampaikan
paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan sedangkan
Laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada
akhir bulan Januari tahun berikutnya.
 Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa kepada Bupati/Walikota setiap
akhir tahun anggaran.
 Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa,
terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
 Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
 Peraturan Desa tentang laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilampiri:
a. Format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran berkenaan;
b. Format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31
Desember Tahun Anggaran berkenaan; dan
c. Format Laporan Program Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
SELAMAT DATANG PESERTA

PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS BPD


( BADAN PERMUSYAWARAYAN DESA )
KECAMATAN BANTARBOLANG
KABUPATEN PEMALANG

Anda mungkin juga menyukai