Anda di halaman 1dari 19

ALLPORT : PSIKOLOGI INDIVIDUAL

Oleh :
Della ayu P 16700023
Ica annisa N 16700005
Yulita anggraeni 16700003
BIOGRAFI GORDON ALLPORT
 Gordon Williard Allport lahir pada 11 November 1897, di
Montezuma, Idiana.
 Tahun 1915, Allport masuk ke Harvard.
 Pada tahun 1939 ia diangkat sebagai ketua American Psychological
Association (APA)
 Pada tahun 1963 ia menerima penghargaan Gold Medal Award dari APA
 Pada tahun 1964 ia menerima penghargaan Distinguished Scientific
Contribution dari APA
 Pada tahun 1966 ia diberikan kehormatan sebagai Richard Clarke Cabot
Profesor of the Social Ethics yang pertama di Harvard
GAMBARAN UMUM PSIKOLOGI INDIVIDUAL
ALLPORT
Gordon Allport menekankan pada keunikan individual. Untuk alasan
tersebut, ia menolak teori sifat dan faktor (trait-and-factor) yang cenderung
menyederhanakan perilaku individu pada sifat-sifat umum. Ia menyebut kajian
tentang individu sebagai ilmu pengetahuan morfologenik dan berbeda dengan
metode nomototetik yang biasanya digunakan oleh psikolog lainnya. Metode
morfologenik adalah metode yang mengumpulkan data dari satu individu,
sementara metode nomototetik mengambil data dari kelompok-kelompok
manusia.
PENDEKATAN ALLPORT TERHADAP TEORI
KEPRIBADIAN
 Apakah itu kepribadian?  Peranan motivasi yang disadari

Allport mengeluarkan 49 definisi Allport lebih menekankan pada


kepribadan yang digunakan dalam kepentingan motivasi yang disadari
teologi, filsafat, hukum, sosiologi dan (conscious motivation). Akan
psikologi. Kesimpulannya, tetapi,ia tidak mengabaikan
kepribadian mencakup system fisik kehadiran atau pentingnya proses
dan psikologis meliputi perilaku. yang tidak disadari. Ia menyadari
Kepribadian adalah substansi dan fakta bahwa beberapa motivasi
perubahan, produk dan proses, serta didorong oleh impuls-impuls yang
struktur dan perkembangan. tersembunyi dan dorongan-dorongan
yang tersublimasi.
Apa karakteristik pribadi yang sehat ??

• Jauh sebelum Abraham Maslow, Allport telah membuat hipotesis mendalam mengenai atribut
dari kepribadian yang matang. Ia mengindentifikasikan 6 kriteria kepribadian yang matang
sebagai berikut :
 Perluasan perasaan diri,
 Hubungan yang hangat dengan orang lain
 Keamanan emosional atau penerimaan diri
 Persepsi yang realistis
 Insight dan humor
 Filosofi kehidupan yang integral
STRUKTUR KEPRIBADIAN

Disposisi Personal
Allport sangat hati-hati dalam membedakan antara sifat umum
(common traits) dan sifat individual. Sifat umum sangat penting untuk kajian
perbandingan antarmanusia, disposisi personal mempunyai tingkat
kepentingan yang lebih tinggi karna membantu peneliti mempelajar
seseorang. Disposisi personal bersifat individual, sedangkan sifat umum
dimiliki oleh beberapa orang.
TINGKATAN DISPOSISI PERSONAL

Disposisi pokok, yaitu karakteristik yang sangat kuat atau emosi yang kuat
bersifat mengatur dan sangat menonjol, sehingga hal tsb mendominasi hidup
orang-orang tsb
Disposisi sentral, mencakup 5-10 karakteristik paling menonjol dimana hidup
seseorang terfokus disekitarnya.
Disposisi sekunder, tidaksejelas disposisi sentral, namun lebih banyak dalam
kuantitas. Semua oramg mempunyai disposisi sekunder yang tidak krusial bagi
kepribadian, namun sering muncul dan bertanggung jawab atas perilaku spesifik
seseorang`
Disposisi motivasi dan ekspresif
Allport menyebut disposisi yang dialami sangat kuat sebagai disposisi
motivasi. Disposisi yang terasa sangat kuat ini mendapatkan motivasinya dari
kebutuhan dan dorongan dasar. Disposisi personal yang dialami tidak terlalu kuat
sebagai disposisi ekspresif walaupun disposisi tsb juga mempunyai kekuatan
motivasi. Disposisi ekspresif mengarahkan tindakan , disposisi motivasi
memunculkan tindakan.

Propium
Allport menggunakan istilah proprium untuk merujuk perilaku dan
karakteristik yang dianggap manusia sebagai sesuatu yang penting, sentral, dan
hangat dalam kehidupan mereka. Sebagai pusat kepribadian yang hangat,
proprium meliputi aspek-aspek kehidupan yang dianggap penting oleh seseorang
dalam merasakan identitas diri dan peningkatan diri
Motivasi

allport meyakini bahwa kebanyakan orang-orang termotivasi oleh


dorongan yang dirasakannya daripada kejadian-kejadian yang erjadi pada masa
lalu, serta menyadari apa yang mereka lakukan dan mempunyai pengettahuan
atas alasan mengapa mereka melakukannya

Teori motivasi
Allport percaya bahwa banyak teori kepribadian terdahulu yang tidak
memperbolehkan adanya suatu kemungkinan untuk berkembang. Ia
beranggapan bahwa teori kepribadian yang kuat harus memperbolehkan adanya
perilaku proaktif. Teori yang komprehensif tidak hanya memasukan penjelasan
mengenai teori reaktif, namun juga harus memasukan teori proaktif yang
menekankan pada perubahan dan pertumbuhan.
OTONOMI FUNGSIONAL
Otonomi fungsional adalah reaksi yang allport sebut sbg teori dari motif yang tidak berubah.
allport membuat 4 persyaratan untuk teori motivasi yang kuat.
 Mengakui sifat kontemporer dari suatu motif
 Menjadi teori yang bersifat majemuk, memberi tempat pada tipe-tipe motivasi yang beragam
 Memberi atribusi pada dorongan yang dinamis untuk proses kognitif, misalnya untuk berencana
dan berintensi
 Memberikan tempat pada kekhasan yang konkret dari motif-motif
kesimpulannya, motif yang otonom secara fungsional bersifat kontemporer dan dapat
mempertahankan dirinya sendiri.
• Otonomi Fungsional yang • Otonomi fungsional yang
bersifat memelihara bersifat sentral
tingkatan yang paling dasar dari Sistem utama motivasi yang
dua tingkatan otonomi fungsional mendiskusikan mengenai keutuhan pada
(perserative functional autonomy) kepribadian merujuk pada motif yang
merupakan kecendrungan atas suatu terus bertahan dan berhubungan dengan
impresi untuk meninggalkan pengaruh pada propium.
pengalaman selanjutnya.
Kriteria otonomi fungsional
motivasi yang ada saat ini bersifat otonom secra fungsional sampai
motivasi tsb mulai mencari tujuan baru, yang berarti bahwa suatu perilaku akan
terus terjadi bahkan saat motivasi atas perilaku tsb berubah

Proses-proses yang tidak otonom secara fungsional


Allport menyebutkan delapan proses yang tidak otonom secara fungsional :
Dorongan biologis
Motif yang berkaitan langsung dengan reduksi dorongan dasar
Tindakan reflek
Bagian-bagian dari struktur manusia
Kebiasaan yang sedang dalam proses pembentukan
Pola perilaku yang memerlukan penguat primer
Produksi sublimasi yang terkait dengan keinginan seksual masa kecil
Gejala neurotic atau patologi
Kajian tentang individual
Allport telah berulang kali memperkenalkan perkembangan dan
penggunaan dari metode penelitian yang mengkaji individu

Ilmu pengetahuan morfogenik


Allport membedakan antara dua pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan
nomotentik yang mencari hukum-hukum yang umum dan pendekatan
idiografik yang merujuk pada kekhasan suatu kasus. Istilah idiografik dan
morfogenik sama sama berkaitan dengan individual, tetapi idiografik tidak
membahas mengenai struktur ataupun pola-pola. Sebaliknya morfogenik
merujuk pada atribut yang terpola dari organisme secara keseluruhan, yang
dapat mengakomodasi perbandingan internasional.
Surat-surat Jenny

Pendekatan morfogenik allport mengenai


kajian kehidupan diilustrasikan dengan sangat
baik dalam surat-surat Jenny (Letters from
Jenny). Kisah mengenai seorang wanita tua serta
perasaan cinta dan benci yang sangat mendalam
pada anaknya, Ross. Selama bertahun-tahun
surat-surat ini dianalisis dan dikaji secara
mendalam oleh allport dan murid-muridnya
dengan mengindentifikasi disposisi personal yang
bersifat sentral dari orang tsb.
Kesepakatan yang kuat antara pendekatan klinis logis allport dan metode analisis
factor palge tidak membuktikan validitas dari masing-masing pendekatan, akan
tetapi hal tsb mengindikasikan kecendrungan dari kajian morfogenik
Teknik klinis Allport Teknik analisis factor paige
Mempertentangkan curiga Agresif
agresif
Terpusat pada diri sendiri Posesif
(posesif) Kebutuhan akan afiliasi
Sentimental Kebutuhan akan penerimaan secara kekeluargaan
Otonomi-independen Kebutuhan akan otonomi
Estetik-artistic Perasaan kesanggupan
Terpusat pada diri sendiri Pengorbanan
(mengasihani diri sendiri)
(Tidak parallel) Seksualitas

Sinis-kelam (Tidak parallel)


Dramatis-intens (“Hiperbolis”,yaitu kecendrungan untuk menjadi dramatis dan perhatiannya
terlalu berlebihan
Penelitian terkait

gordon allport tetap mempertahankan ketertarikannya ayas studi ilmiah


tentang agama danmemperkenalkan enam perkuliahan atas topik tersebut
dibawah judul the individual and his religion.

Orientasi Religius Intrinsik versus Ekstrinsik


Allport percaya bahwa komitmen mendalam atas agama adalah suatu tanda kematangan
pribadi, namun ia juga percaya bahwa tidak semua orang yang pergi ke gereja mempunyai
orientasi religious yang matang. Allport dan Ross berasumsi bahwa manusia dengan orientasi
ekstrinsik mempunyai pandangan praktis terhadap agama, yaitu melihatnya sebagai salah satu
cara untuk mencapai suatu tujuan.
Kritik terhadap Allport
Kelebihan
 Tidak terpacu pada masa lalu
 Memandang manusia sebagai manusia yang unik
 Melakukan penyelidikan kualitatif dan mengutamakan dorongan sadar
 Pemikiran yang teliti dan sistematis sehingga dapat mempersatukan gagasan dari beberapa tokoh.

Kekurangan
 Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian,
gagal menujukan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas
antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan
keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang trelalu sedikit pada pengaruh social, dan
factor situasional, serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu postif.
Terima kasih
Daftar Pustaka

• https://www.scribd.com/document/357328741/Kelompok-1-Gordon-w-Alport
• Feist & feist (2013). Teori Kepribadian.Jilid II Edisi ketujuh. Jakarta : Salemba Humanika

Anda mungkin juga menyukai