Anda di halaman 1dari 24

Kesehatan Mental

Dosen: Andayani, S. IP, MSW


1) Gangguan mental organik
berkaitan dengan faktor biomedis, yakni
cedera otak atau gangguan pada cairan
biokimia (neotransmitter) di otak.
Disebabkan oleh luka (kecelakaan), infeksi
(virus/bakteri), lansia, alkohol, racun dan
keturunan
2) Gangguan mental fungsional/non-organik
disebabkan kegagalan atau kesalahan dalam belajar
kegagalan dalam mendapatkan pola-pola dalam
menghadapi tekanan kehidupan dalam rangka
melakukan penyesuaian diri.

Gangguan mental fungsional dibagi dlm beberapa


sub-tipe: a) Psikosis; b) Neurosis; c)
Gangguan Kepribadian; d)Gangguan Psikosomatik
 Gangguan berat berat
 Disorganisasi jiwa berat, reality testing
(kontak dengan realitas) terganggu
 Ada 3 macam psikosis
a) Gangguan afektif (depresi)
b) Skizofrenia
c) Paranoid
 Istilah ini muncul karena jaman dulu dokter
berasumsi bahwa gangguan mental
disebabkan penyakit syaraf
 Istilah ini msh digunakan di Indonesia
 Psikosis: distorsi terhadap realita yang parah,
kepribadian terpecah
 Neurosis: keparahannya tidak seberat
psikosis, org ini masih bisa melaksanakan
keberfungsian sosialnya sehari2
Ada beberapa macam:
1) Kecemasan
2) Disosiasi
3) Reaksi Konversi
4) Phobia
5) Obsesif-Kompulsif
 Gejala utama: cemas, insomnia, kurang
konsentrasi
 Kecemasan yang tidak rasional, tidak sesuai
dengan derajat ancaman yang ada
 Cemas terhadap objek tertentu, atau tiba2
merasa cemas, atau kecemasan yang
berpindah dari objek satu ke objek lainnya,
atau keluhan sakit fisik pada bagian tertentu
atau berpindah2
 Gangguan ingatan atau pikiran, yang tidak
terintegrasi dg kepribadian
 Lupa atau tidak mengenali sesuatu yg dulu
dikenali
 Hal2 yg dilupakan bersifat mengancam
 Materi yang dilupakan sifatnya selektif
 Macam2 disosiasi: a) Amnesia; b) Fuga; c)
Kepribadian majemuk; d) Somnabulisme
 Tidak ingat dg kejadian di masa lalu
 Terjadi akibat dari mekanisme represi
terhadap pengalaman yg tidak
menyenangkan/mengancam
 Lebih kuat dari amnesia
 Seolah2 penderita “meloncat” kepada
kehidupan baru
 Seolah2 penderita memiliki kepribadian
bermacam2, yang mana kepribadian2 itu bisa
saling bertentangan dan tidak saling mengenal
 Kepribadian yang lebih tua (awal) tidak mengenal
kepribadian yang muncul setelahnya
 Biasanya terjadi karena pengalaman traumatis
 Bilakesadaran seseorang tidak mampu
menanggung pengalaman tertentu, maka
dibangun kepribadian baru yang bertugas
mengambil alih/mengatasi pengalaman yg
tidak menyenangkan tsb
 Seolah2 mengalami loncatan waktu
 Menekan sebuah ide terus menerus sehingga
mengendap dalam ketidaksadaran
 Selama si penderita tidur, egonya melemah
dan ide itu muncul
 Misalnya: jalan sambil tidur
 Ditemukan oleh Freud
 Berasal dari kata Yunani “Uterus” artinya
Kesulitan Seksual
 Reaksi Konversi: penderita mengalami sakit
di bagian2 tubuh tertentu, tapi tidak
ditemukan sebab2 organiknya. Mis:
kelumpuhan kaki tapi tidak ditemukan
penyebabnya oleh dokter secara
fisik/biomedis
 Penyebab: penderita tdk bisa menghadapi
tekanan secara langsung, shg
ketidakmampuannya diekpresikan dalam
bentuk penyakit fisik
 Selanjutnya, respon si penderita mengalami
penguatan dari lingkungan, shg simtom
menjadi lestari
 Mis: serdadu perang yang mengalami
kelumpuhan, disebabkan karena “takut”
 Ketakutan individu yang sangat intens, yang
irasional dan bersifat spesifik
 Mis: takut tempat tinggi (acrophobia) takut
tempat tertutup (claustrophobia), takut
binatang (zoophobia)
 Terjadi karena pengalaman yang buruk atau
mekanisme pertahanan diri penderita
(mengalihkan objek kecemasan yg
sebenarnya kepada sesuatu yg lain)
 Mis:seseorg takut naik pesawat terbang
ketika ia mendapat promosi pekerjaannya.
Namun sebenarnya ia tidak phibia pada
pesawat, namun karena ia “minder” kurang
PD karena mendapat jabatan/tugas baru
 Obsesif: individu berpikir mengenai hal
tertentu terus menerus; tidak berdaya
menolak pikiran tertentu yang muncul dan
membayanginya
 Kompulsif: individu terdorong untuk
merealisasikan suatu pemikirannya dengan
segera
 Penyebab: mekanisme pertahanan diri, yaitu
displacement (salah penempatan,
pelampiasan). Misal: seseorang yg melakukan
hubungan seks di luar nikah lalu mandi
berkali2 karena ia merasa “kotor”
 Gangguan jiwa berat, di mana penderita
mengalami kegagalan/hambatan dalam
reality testing dan kepribadinanya
disorganized

 Psikosis: depresi, skizofrenia dan paranoid


 Disebut juga gangguan susana-perasaan
 Merupakan gangguan mental yg paling umum,
disebut juga “influenza jiwa”
 Ditemukan oleh Hippocrates (abad ke-4),
disebut sebagai temperamen “melankoli”
 Ciri2 penderita: kesedihan mendalam,
hampa, kecewa, tidak bersemangat, tidak
berdaya, putus asa, mudah tersinggung,
menarik diri, sampai pada keinginan bunuh
diri
 Gangguan depresi ada 3 macam: 1) depresi
mayor; 2) gangguan distmik dan; 3)
gangguan bipolar

 Depresi
Mayor: munculnya kombinasi
simtom2 depresif yang berpengaruh pada
kemampuan makan, tidur, bekerja dan
menikmati kegiatan yang menyenangkan
selama hampir setiap hari

 Depresi
Distmik: dialami dlm jk waktu yang
lama, namun tidak menganggu secara serius
kegiatan2 si penderita, hanya saja penderita
merasa tidak nyaman/tidak bahagia

 Gangguan bipolar
 Cari berita2 di media massa terkait kasus
gangguan kejiwaan, 3-5 kasus
 Sebutkan apa saja nama gangguan kejiwaan
dari kasus2 tersebut dan sebutkan ciri2
penderitanya dan bagaimana upaya
penanganan psikologis dan sosialnya!
 Diketik rapi (minimal 3 hlm) dan dikumpul
minggu depan!

Anda mungkin juga menyukai