Anda di halaman 1dari 41

Laporan Kasus

ILMU KESEHATAN ANAK


Oleh : Pembimbing :
Rafdian Janitra Hadi
dr. Imam Kusmadi,
201820401011131
Sp.A, S.H

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD DR. H. SLAMET MARTODIRDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Identitas Pasien

Nama : An. F
Umur : 12 bulan, 3 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal MRS : 3 Juni 2019 pukul 19.00 WIB
Anamnesis

Keluhan Utama : Kejang


Anamnesis

RPS :
• keluhan kejang 3 kali pada hari tersebut,
• tiap kejang kurang lebih selama 2 menit,
• dan setelah kejang pasien menangis.
• demam (+) sejak kemarin, naik turun.
• sudah berobat ke dokter tetapi obatnya belum di minum
Anamnesis
RPD

• Pernah kejang 3 bulan yang lalu dan didiagnois epilepsi, DD: kejang dema
m

RPK

Riwayat penyakit yang sama di keluarga disangkal.


Anamnesis

R. Kelahiran
Lahir spontan, ditolong bidan, cukup bulan , BBL : 3 kg

R. Imunisasi :
Ibu pasien mengatakan terakhir imunisasi bulan lalu, tetapi ibu pasien lupa imunisasi apa
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 456

Vital Sign (IGD)

• Antropometri : 7 kg
• Nadi : 140 x/ menit
• Frekuensi nafas : 36 x / menit
• Temperatur : 37,8ºC
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Kepala/leher Jantung

Bentuk : Normochepali  Inspeksi :Ictus cordis tidak tampak


Mata : Sklera Ikterik (-/-), konjungtiva Palpasi :Ictus cordis tidak teraba, tidak
anemis (-/-) kuat angkat, Thrill (-)
THT :Tidak ada keluhan  Perkusi :Batas jantung dalam batas
normal
Mulut : dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal,
kaku kuduk -, kernig -, brudzinski I -, brudzi reguler, Gallop (-) Murmur (-)
nski II -, brudzinski III -, brudzinski IV -
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Pulmo Abdomen

 Inspeksi : pembengkakan -, kemerahan -, disch


Inspeksi : Simetris kanan-kiri, retraksi, -/- arge pada umbilikus -, distensi -.
 Auskultasi : Bising usus(+) normal,
Palpasi : krepitasi (-), nyeri tekan (-) meteorismus (-)
 Palpasi : Perut soefl, nyeri tekan (-), massa -,
Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru Turgor normal
Auskultasi : Suara napas vesikuler (N)  Perkusi : Timpani
dikedua lapangan paru, rh +/+,
wh-/-
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Ekstremitas

Superior :Akral hangat, kering, merah, CRT < 2 detik, edema (-)
Inferior :Akral hangat, kering, merah, CRT < 2 detik, edema (-)
Pemeriksaan Penunjang

Lab:
Hb: 11,3 gr/dl = nomal
RBC : 4.820.000/uL = normal
WBC : 10.260/uL = normal
PLT : 472.000/uL = normal
HCT : 33,6% = normal

11
Clue n cue
 An. F, perempuan, usia 12 bulan 3 hari
 Kejang, 3 kali, masing masing kurang lebih 2 menit,
 setelah kejang pasien menangis
 Demam
 Riwayat keluhan yag sama 3 bulan yang lalu, didiagnosis epilepsi DD
Kejang demam
PROBLEM LIST

 Obs. konvulsi
Assesment
1.1 Kejang Demam
1.2 Epilepsi
1.3 Meningitis
Planning Diagnosis

• CT SCAN KEPALA
• LUMBAL PUNGSI
Planning Terapi

• Infus Asering 5 600cc/24 jam


• inj.cefotaxime 3x125 mg
• Depaken Syr 3dd ct 1/2
• proris 3x70 mg p.o (bila demam)
Planning Monitoring

• Kesadaran pasien (GCS)


• Keluhan pasien: kejang
• Tanda tanda vital: RR, Nadi, suhu
Planning Edukasi
• Menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien.
• Menjelaskan terapi yang akan diberikan pada pasien: kegunaan masi
ng-masing obat dan setiap tindakan yang dilakukan
• Menjelaskan prognosis penyakit: prognosis baik jika dilakukan pengo
batan dengan baik dan pasien patuh.
Interpretasi BB/TB: Gizi buruk (-3SD)
Interpretasi BB/U: BB kurang (-2SD)
Interpretasi PB/U: MEDIAN (0<LAZ<2SD)
Interpretasi Lingkar Kepala: Normosefali (-2SD s/d +2SD)
SOAP
Tanggal S O A P
04-06-2019 kejang kurang lebih 2 menit KU: lemah 1.1 Kejang demam komple  Infus Asering 5 600cc/24 jam
, sesak T : 36,8°C ks  inj.cefotaxime 3x125 mg

S Kes: CM
GCS : 456
1.2 Meningitis
1.3 Epilepsi




Depaken Syr 3dd ct 1/2
proris 3x70 mg p.o (bila demam)
Luminal oral 17 mg x 3
inj. novalgin 70 mg

O 

inj, neurobion 5000/flash
pasang sonde

Pemeriksaan laboratorium
CT SCAN Kepala

A
P
Tanggal S O A P
5-06-2019 Tidak BAB 2 hari ini, kej KU: lemah 1.1 Kejang demam kom  Terapi tetap
ang 1 x T : 37,3°C pleks

S Kes: CM
GCS : 456
1.2 Meningitis
1.3 Epilepsi

O
A
P
Tanggal S O A P
6-06-2019 kejang hari ini 4x KU: lemah 1.1 Kejang demam komp  Terapi tetap
N : 120x/menit leks

S T : 37,2°C
Kes: CM
GCS : 456
1.2 Meningitis
1.3 Epilepsi

O
A
P
Tanggal S O A P
7-06-2019 masih kejang sebentar-s KU: lemah 1.1 Kejang demam kompl  Terapi tetap
ebentar T : 37,2C eks

S Kes: CM
GCS : 456
1.2 Meningitis
1.3 Epilepsi

O
A
P
Tanggal S O A P
8-06-2019 masih sering kejang KU: lemah 1.1 Kejang demam kompleks  Terapi tetap
T : 36,8°C 1.2 Meningitis Pemeriksaan Lab

S Kes: CM
GCS : 456
1.3 Epilepsi • CT scan /MRI

O
A
P
Tanggal S O A P
9-06-2019 kejang tadi pagi 1 kali KU: lemah 1.1 Kejang demam kompl  Terapi tetap
Kes: CM eks

S T : 37,6°C
GCS : 456
1.2 Meningitis
1.3 Epilepsi

O
A
P
Pemeriksaan Penunjang

Lab:
Hb : 10,8 gr/dl = nomal
RBC : 4.640.000/uL = normal
WBC : 9.000/uL = normal
PLT : 598.000/uL = normal
HCT : 32,3% = normal

30
Tanggal S O A P
10-06-2019 kejang -, pasien lemas, KU: lemah 1.1 Kejang demam ko  Terapi tetap
panas - T : 37,2°C mpleks

S Nadi : 140x/menit
Kes: CM
GCS : 456
1.2 Meningitis
1.3 Epilepsi

O
A
P
KEJANG DEMAM

32
Definisi

Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh(suhu rektal lebih
dari 38 o C) akibat suatu proses ekstra kranial

Sari Pediatri, 2010 33


EPIDEMIOLOGI

• Pendapat para ahli, kejang demam terbanyak terjadi pada waktu anak berusia
antara 3 bulan sampai dengan 5 tahun.
• 4,5 Lebih dari 90% kasus kejang demam terjadi pada anak berusia di bawah 5
tahun.
• Terbanyak bangkitan kejang demam terjadi pada anak berusia antara usia 6 bulan
sampai dengan 22 bulan insiden bangkitan kejang demam tertinggi terjadi pada usia
18 bulan

Sari Pediatri, 2010


ETIOLOGI

• Bangkitan kejang demam :


1. Demam 39o C - 40o C --> Infeksi saluran nafas, saluran
cerna, ISK
2. Usia --> paling banyak 6 bulan - 5 tahun
3. Faktor genetik

Sari Pediatri, 2010


KLASIFIKASI dan KRITERIA DIAGNOSIS

a. kejang demam sederhana (simpleks) :


kejang general (umum tonik klonik), durasi <15 menit,
tidak berulang dalam 24 jam, umumnya berhenti sendiri
b. Kejang demam kompleks : kejang fokal atau fokal
menjadi general, durasi > 15 menit, kejang berulang
dalam 24 jam

Sari Pediatri, 2010 37


DIAGNOSIS BANDING

• Meningitis
• Epilepsi
• Abses otak

Sari Pediatri, 2010


Tata Laksana

Pedoman Pelayanan Medis, IDAI


Terapi Profilaksis

• Profilaksis intermitten : diazepam oral/rektal 0,1-0,3


mg/kgbb/kali. bisa digabung dengan antipiretik
• Profilaksis kontinyu --> hanya diberikan pada kasus
sperti kejang demam dengan status epileptikus, defisit
neurologis, riwayat kejang tanpa demam --> fenorbarbital
4-6mg/kgbb/hari 2 dosis, atau as. valproat dengan dosis
15-40mg/kgbb/hari dibagi 2-3 dosis
• Pencegahan KD kompleks : as. valproat 15-
40mg/kgbb/hari sampai 1-2 tahun bebas kejang atau usia
6 tahun
Pedoman Pelayanan Medis, IDAI
PROGNOSIS

• Kejang demam --> kondisi yang jinak , jarang


menyebabkan kematian
• menghilang pada usia 5-6 tahun.
• faktor resiko menjadi epilepsi di kemudian hari
tergantung
1) kejang demam kompleks
2) riwayat epilepsi di keluarga
3) terdapat defisit neurologis

Anda mungkin juga menyukai