UNIVERSITAS BRAWIJAYA
• Cara pemeliharaan air susu di PT.Ultra Peternakan Bandung Selatan setelah pemeras adalah sebagai berikut :
Air susu hasil pemerahan yang telah dilakukan melalui pipa-pipa melewati Mesin Milk Resifer sebagai penampungan
sementara. Kemudian susu dipompa menuju tangki penyimpanan susu yang ada di PT.Ultra Peternakan Bandung Selatan yang
berjumlah sebanyak 4 buah (3 kapasitas 5 ton dan 1 kapasitas 19 ton) sebelum menuju Mesin Susu Resifer susu disaring
(Filter) agar susu bebas dari pencemaran yang aman . Kemudian susu menuju mesin PHE (Plat Heat Exchenger) atau mesin
yang digunakan untuk mengubah suhu susu menjadi suhu 3oC. Air susu perlu didinginkan secepat mungkin sesudah
pemerahan dan penyaringan sekurang- kurangnva pada suhu 3oC selama 2 atau 3 jm/segera. Hal ini disebabkan karena susu
merupakan bahan yang mudah terkontaminasi oleh mikroba dari lingkungan, dan juga susu mudah menyerap bau-bauan yang
dihasilkan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu segera dibawa ke unit pendingin atau cooling unit. Pendinginan susu
bertujuan untuk menahan mikroba perusak susu agar tidak berkembang, sehingga susu tidak mengalami kerusakan dalam
waktu yang relatif singkat. Setelah tangki mobil siap susu dialirkan kedalam tangki mobil, didalam tangki mobil suhu susu
tetap terjaga 4o - 6o dan terdapat pengaduk untuk menjaga konsistensi susu.
Berikut pengujian kualitas susu yang dilakukan di PT. UPBS
CONTOH HASIL PENGUJIAN KUALITAS
SUSU SEGAR DI PT. UPBS
Berikut contoh hasil dari pengujian susu segar di PT. Berikut adalah SNI syarat mutu susu segar
UPBS
PENGANDALIAN PRODUK YANG TIDAK MEMENUHI
STANDART
• Susu hasil perah yang tidak memenuhi standart Ultra Jaya akan mengurangi benefit yang di dapat
• Dan produk yang tidak memenuhi standart seperti susu yang memiliki residu antibiotik, alkohol, dam
susu mastitis
Pada susu yang memiliki residu antibiotik, alkohol, dan susu yang mastitis akan di perah terpisah di hospital agat tidak
tercampur dengan susu segar dengan kualitas yang bagus dan susu yang mengandung antibiotik dan susu mastitis akan
dibuang
• Ketika sapi sudah habis waktu residu • Pada sapi yang mengalami mastitis, jika
antibiotik, dilakukan pengecekan pada sudah sembuh dan residu obat antibiotik
hasil susu sapi tersebut apakah masih sudah tidak ada dalam tubuh, akan di cek
terdapat antibiotik atau tidak, jika saat di dengan uji CMT dan hasil negatif maka
uji lab antibiotik hasil negatif, maka sapi akan dilakukan rilis mastitis dan susu
akan kembali di perah di pemerahan dapat di perah seperti biasa dan di
milking biasa, dan susu bisa layak konsumsi kembali
konsumsi
FAKTOR PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
FAKTOR PRODUKSI
TARGET: MENINGKATKAN PRODUKSI
WHY ?
- Enviorentment
60 hektar =✔ 40H kebun = kontinuitas pakan
✔ 20H lahan kandang dll.
UPBS = 12C - 28 C (Kelembapan 60-85%)
13C – 18 C (Kelembapan 55-65%)
Kelembapan tinggi = blower
Suhu > Nafsu makan Produksi
Stress Metabolisme
Kelembapan > turu turun
terganggun
Higinitas equipment 👉 cemaran bakteri 👉 low price atau susu buang (CIP,Chilling)
Case report:
16 april 2019
PAKAN