2. Nabila Hidayat (20117050) 3. Vina Utaminingrum (20117077) 4. Vannisa Dwi Noviana (20117076) “SISTOHISTOPHATOLOG I” Nama Kelompok :
1. Yuana Kurniawan (201170
2. Nabila Hidayat (20117050) 3. Vina Utaminingrum (20117077) 4. Vannisa Dwi Noviana (201170 LARUTAN MULLER Cairan fiksasi ini merupakan fiksatif sitologi yang dapat digunakan untuk memfiksasi inti dan sitoplasma sel. Potassium dikromat yang terdapat di dalam larutan Muller akan memfiksasi protein tanpa mempresipitasikannya. Diduga hal ini terjadi karena ion krom membentuk kompleks-kompleks dengan air yang mengikat bagian reaktif rantai protein di dekatnya. Kalium dikromat terutama mengikat gugus karboksil dan hidroksil protein sehingga fiksatif yang mengandung ion krom tidak dapat di pakai untuk histokimia. Kalium dikromat dapat digunakan untuk reaksi kromaffin. Komposisi Larutan Muller Potassium dikromat ..................12.5 gram Sodium sulfate ...................................5 gram Aquadest ..........................................ad 500 ml Kelebihan 1. Mempunyai daya penetrasi yang cepat dan baik.
2. Jaringan biasanya akan terfiksasi baik dalam waktu
24 jam.
3. Memfiksasi inti dan sitoplasma sel dengan baik
Kekurangan 1. Perendaman terlalu lama (>24 jam) menyebabkan kerapuhan pada jaringan sehingga menyulitkan pada saat mengiris dengan mikrotom.
2. Tidak dapat dipakai untuk pewarnaan dengan metoda histokimia.
3. Harus dicuci dulu dengan air kran mengalir sebelum dilakukan
dilakukan proses dehidrasi, karena dehidrasi langsung dengan menggunakan alkohol dapat menghasilkan oksida yang tak dapat larut dan tak dapat disingkirkan dari jaringan.