Anda di halaman 1dari 18

INTERAKSI OBAT DI LUAR TUBUH

Dosen : Dra. Refdanita.,Msi.


Nama : Aathirah Balqis
NIM : 13330099
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA 2016
Interaksi Obat
• Definisi :
Kejadian di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat. Efek-
efeknya bisa meningkatkan atau mengurangi aktivitas, atau
menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya.
• Interaksi obat bisa ditimbulkan oleh berbagai proses, antara lain
perubahan dalam farmakokinetika obat tersebut, seperti Absorpsi,
Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi (ADME) obat. Kemungkinan
lain, interaksi obat merupakan hasil dari sifat-sfat farmakodinamik
obat tersebut, misal, pemberian bersamaan antara antagonis
reseptor dan agonis untuk reseptor yang sama.
• Obat dapat berinteraksi karena pengobatan dengan beberapa obat
sekaligus (polifarmasi), makanan, zat kimia yang masuk dari
lingkungan, atau dengan obat lain. Pada interaksi obat melibatkan
dua jenis obat yaitu: obat presipitan dan obat objek.
Obat Presipitan
• Obat Presipitan adalah obat yang mempengaruhi atau
mengubah aksi efek obat lain. Ciri - ciri dari obat presipitan
adalah sebagai berikut:
• Obat - obat dengan ikatan protein yang kuat sehingga akan
menggusur obat dengan ikatan protein yang lemah. Dengan
demikian obat-obat yang tergusur kadarnya akan bebas
dalam darah dan meningkat sehingga menimbulkan efek
toksik.
• Obat-obat dengan kemampuan menghambat (inhibitor)
atau merangsang (Inducer) enzim-enzim yang
memetabolisir obat dalam hati.
• Obat-obat yang dapat mempengaruhi atau merubah fungsi
ginjal sehinga eliminasi obat-obat lain dapat dimodifikasi.
Obat Objek
• Obat objek adalah obat yang hasil atau
efeknya dipengaruhi atau diubah oleh obat
lain. Cirinya adalah :
• Mempunyai kurva dose response yang curam
• Obat-obat dengan rasio toksis yang rendah
Faktor-faktor yang mempengaruhi
interaksi obat
a. Faktor penderita:
– Umur (yang paling peka adalah bayi, balita dan orang
lanjut usia)
– Sifat keturunan
– Penyakit yang sedang diderita
– Fungsi hati dan ginjal
b. Faktor obat:
– Jumlah obat yang digunakan
– Jangka waktu pengobatan
– Jarak waktu penggunaan dua obat
– Urutan pemberian ohat
– Bentuk sediaan obat
Macam-Macam Interaksi Obat
• Interaksi Farmasetis
• Adalah interaksi fisiko-kimia yang terjadi pada saat obat
diformulasikan /disiapkan sebelum obat di gunakan oleh
penderita.Misalnya interaksi antara obat dan larutan infus IV yang
dicampur bersamaan dapat menyebabkan pecahnya emulsi atau
terjadi pengendapan.
• Bentuk interaksi:
 Interaksi secara fisik
Misalnya :
-Terjadi perubahan kelarutan
-Terjadinya turun titik beku
 Interaksi secara kimia
Misalnya :
Terjadinya reaksi satu dengan yang lain atau terhidrolisisnya suatu
obat selama dalam proses pembuatan ataupun selama dalam
penyimpanan.
Lanjutan..
• Interaksi Farmakokinetika
– Pada interaksi ini obat mengalami perubahan pada :
 Absorpsi
 Distribusi
 Metabolisme
 Ekskresi

• Interaksi Farmakodinamika
– Adalah obat yang menyebabkan perubahan pada respon pasien
disebabkan karena berubahnya farmakokinetika dari obat
tersebut karena obat lain yang terlihat sebagai perubahan aksi
obat tanpa menglami perubahan konsentrasi plasma.
Inkompatibilitas obat
• Inkompatibilitas adalah pencampuran antara dua
reaksi atau lebih di antara obat-obatan dan
menimbulkan ketidakcocokan atau
ketidaksesuaian.

• Macam-macam inkompatibilitas
– Inkompatibilitas Fisik
– Inkompatibilitas Kimia
– Inkompatibilitas Farmasetik
– Inkompatibilitas Terapetik
Inkompatibilitas Fisik

• Perubahan-perubahan yg tidak diinginkan yangg timbul


pada waktu obat satu dicampur dengan obat yang lain dan
tidak terjadi perubahan kimia.

• Contoh Inkom Fisika:


– Immiscibility / tidak bercampur
– Insolubility / tidak larut
– Precipitation / pengendapan
– Liquefaction of solid materials / pencairan bahan obat solid
– Solidification or formation of gel (gelation) / pengerasan atau
pembentukan polimer gel
Inkompatibilitas Kimia
• Perubahan-perubahan yang terjadi pada waktu pencampuran obat
yang disebabkan oleh berlangsungnya reaksi kimia/interaksi.
Hal ini berhubungan dengan aktivitas senyawa / gugus fungsi dari struktur
kimia suatu senyawa.

• Umumnya ada 4 tipe dari Inkom Kimia :


– Acids or acid salts
– Alkalies or alkaline salts
– Reducing agents
– Oxidizing agents

• Kejadian Inkom Kimia:


– Pengendapan
– Effervescence (pelepasan CO2)
– Pelepasan gas lain
– Bentuk produk lain
– Perubahan warna
– Ledakan
Inkompatibilitas Farmasetik

• Kondisi dimana bahan-bahan obat (bahan


aktif maupun bahan tambahan) tidak dapat
dicampurkan untuk menghasilkan
“pharmaceutically elegant dosage form”
karena adanya inkompatibilitas fisika atau /
maupun kimia.
Inkompatibilitas Terapetik

• Bila obat yg satu dicampur atau


dikombinasikan dengan obat lain akan mengalami
perubahan-perubahan sedemikian rupa sehingga
sifat kerjanya dalam tubuh berlainan dari yg
diharapkan.

• Kondisi ini bisa dilihat dari resep obat seperti :


– Obat salah / kontraindikasi
– Dosis tidak sesuai
• Interaksi obat :
– meningkatkan effect dari kombinasi obat
– mengurangi effect dari kombinasi obat
Interaksi Obat di Luar Tubuh
• Interaksi obat selain terjadi di dalam tubuh atau terjadi
setelah obat diberikan kepada pasien, namun dapat
terjadi sebelum diberikan kepada pasien atau dengan
kata lain interaksi obat terjadi di luar tubuh. Interaksi
obar diluar tubuh manusia disebut juga interaksi
inkompabilitas, karena interaksi ini terjadi sebelum
obat diberikan antara obat yang tidak dapat dicampur
(inkompatibel).
• Pencampuran obat demikian menyebabkan terjadinya
interaksi langsung secara fisika atau kimia, yang
hasilnya mungkin terlihat sebagai pembentukan
endapan, perubahan warna dan lain-lain. Interaksi ini
biasanya berakibat inaktivasi obat.
Contoh Interaksi Obat di Luar Tubuh
NO Obat Obat Objek Mekanisme Kerja Efek Penanganan Interaksi
Presipitan

1. Omeprazole Amphotericin b Terbentuknya kondisi Omeprazole tidak Pemberian Magnesium


untuk menambah kadar
hypomagnesemia (kadar aktif
magnesium dalam darah.
magnesium yang rendah
dalam darah )

2. Karbenisilin Gentamisin Jika diberikan secara Gentamisin tidak Tidak dicampur secara
bersama karbenisilin aktif, kabenisilin bersamaan
menghambat kerja rusak
gentamisin

3. Rifampisin Isoniazid (INH) Bila digerus bersamaan, INH mengalami Pemberian obatnya dipisah,
menurunkan aktifitas penurunan tidak digerus bersama.
INH karena sifat aktifitas
rifampisin yang
higroskopis.
4. Amlodipine Simvastatin Meningkatkan kadar darah Amlodipine tidak Penyesuaian dosis, bila perlu
yang di sebabkan oleh aktif perubahan atau pemberian
simvastatin alternatif obat lain

5. Fenitoin NaCl 0.9% Terjadinya interaksi antara Fenitoin akan Fenitoin tidak dicampur
fenitoin dengan NaCl mengendap dalam bersamaan dengan cairan
0.9% jika berikan secara larutan NaCl 0.9% infus
bersamaan
6. Meloxicam Ketorolac Terjadinya interaksi antara menyebabkan Penyesuaian dosis, bila perlu
meloxicam dan ketorolac mual, muntah, sakit perubahan atau pemberian
jika diberikan secara perut, mengantuk, alternatif obat lain
bersamaan tinja berwarna
hitam atau
berdarah, batuk
darah

7. Pseudoefedrin Vitamin B Saat penggerusan menyebabkan Bahan obat yang bersifat


kompleks pseudoefedrin mengikat campuran vitamin higroskopis (pseudoefedrin)
air dari udara B1 dan B2 menjadi di tambahkan
tak tercampurkan
8. Cefadroxil Chlorampheni Jika di berikan Menyebabkan Penyesuaian dosis, bila
col bersama cefadroxil tidak perlu perubahan atau
Chloramphenicol akan memberikan pemberian alternatif obat
mengurangi efek efek lain
cefadroxil farmakologis
yang maksimal

9. Phenitoin-Na Infus Terjadinya interaksi Phenitoin-Na Phenitoin-Na tidak


antara phenitoin-Na akan dicampur bersama cairan
dengan infus jika mengendap infus
diberikan secara dalam larutan
bersamaan infus

10. Bisacodyl Azithromycin Meningkatkan efek Menimbulkan Penambahan atau


dari Azithromycin irama jantung pemberian Kalium atau
mengurangi kadar tidak teratur Magnesium dalam resep.
magnesium dan
kalium dalam darah
Kesimpulan
• Interaksi obat adalah kejadian di mana suatu zat mempengaruhi
aktivitas obat. Efek-efeknya bisa meningkatkan atau mengurangi
aktivitas, atau menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki
sebelumnya. Interaksi bisa saja terjadi antara obat dengan
makanan, obat dengan herbal, obat dengan mikronutrien, dan obat
injeksi dengan kandungan infus

• Interaksi obat dianggap penting secara klinik bila berakibat


meningkatkan toksisitas atau mengurangi efektivitas obat yang
berinteraksi. Mekanisme interaksi obat diantaranya yaitu
inkompatibilitas ini terjadi diluar tubuh (sebelum obat diberikan)
antar obat yang tidak tercampurkan (inkompatibel). Pencampuran
obat demikian menyebabkan terjadinya menyebebkan terjadinya
interaksi langsung secara fisik atau kimiawi, yang hasilnya mungkin
terlihat sebagai pembentukan endapan, perubahan warna, terjadi
kelembapan bahan obat dan lain – lain, atau mungkin juga tidak
terlihat. Interaksi ini biasanya berakibat inaktivasi obat.

Anda mungkin juga menyukai