Anda di halaman 1dari 33

ASMA DALAM KEHAMILAN

Oleh:

Pembimbing:
PENDAHULUAN
Asma merupakan penyakit paru dengan karakteristik obstruksi saluran napas
reversibel (tetapi tidak lengkap pada beberapa pasien) baik secara spontan
maupun dengan pengobatan, inflamasi saluran napas, dan peningkatan
respons saluran napas terhadap berbagai rangsangan (hipereaktivitas).

Prevalensi asma pada wanita hamil dilaporkan mencapai 3.7%-8.4% atau


200,000-376,000 wanita setiap tahunnya di Amerika. Sekitar 10% pasien
mengalami serangan selama persalinan, bahkan status asmatikus terjadi pada
0,2% kehamilan

Managemen asma sangat krusial bagi kesehatan pasien terlebih pada wanita
hamil menyangkut keterlibatan janinnya. Asma yang tidak terkontrol dan
eksaserbasi dapat menyebabkan komplikasi selama periode kehamilan dan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.
TINJAUAN PUSTAKA
Fisiologi Paru Pada Kehamilan

Kapasitas vital dan kapasitas inspirasi


meningkat sekitar 20 persen pada akhir
kehamilan

Volume cadangan ekspirasi menurun dari


1300 mL hingga sekitar 1100 mL

Volume tidal meningkat sekitar 40 persen


akibat zat penstimulasi respirasi seperti
progesteron

Ventilasi semenit meningkat sekitar


30sampai 40 persen akibat peningkatan
volume tidal, Po2 arterial juga meningkat
dari 100-105 mmHg
cont.

Produksi karbon dioksida meningkat sekitar 30


persen, tetapi kapasitas difusi juga meningkat, dan
dengan hiperventilasi alveolar, pco2 menurun dari
40 hingga 32 mmHg

Volume residual menurun sekitar 20 persen dari


1500 mL hingga sekitar 1200 mL

Pembesaran uterus dan peningkatan tekanan


abdomen menyebabkan kelenteruran dinding dada
berkurang hingga sepertiganya. Sehingga, kapasitas
residu fungsional (jumlah volume cadangan
ekspirasi dan volume residual) menurun 10 hingga
25 persen.
Definisi Asma

Asma merupakan penyakit paru dengan


karakteristik obstruksi saluran napas reversibel
(tetapi tidak lengkap pada beberapa pasien) baik
secara spontan maupun dengan pengobatan,
inflamasi saluran napas, dan peningkatan respons
saluran napas terhadap berbagai rangsangan
(hipereaktivitas). Asma mewakili penyakit klinis
spektrum luas yang berkisar dari mengi ringan
hingga bronkokonstriksi berat. Akibat fungsional
bronkospasme akut adalah obstruksi jalan napas
dan penurunan aliran udara.
Patofisiologi

Estrogen menyebabkan
edema jaringan, kongesti
kapiler dan hiperplasi
kelenjar mukosa.

Terdapat inflamasi jalan napas


dan peningkatan responsivitas Progesteron menyebabkan
terhadap beberapa stimulan
meliputi iritan, infeksi virus, hiperemis mukosa jalan
aspirin, udara dingin, dan olah napas atas dan bawah
raga.

Inflamasi disebabkan oleh respons mediator


inflamasi oleh sel tersebut dan sel lainnya yang
meliputi histamin, leukotrien, prostaglandin,
sitokin, dan banyak lainnya. IgE juga berperan
penting dalam patofisiologinya.
Gambaran Klinis

Pada awal serangan sering gejala tidak jelas seperti


rasa berat di dada, dan pada asma alergik mungkin
disertai pilek atau bersin. Meskipun pada mulanya
batuk tanpa disertai sekret, tetapi pada
perkembangan selanjutnya pasien akan
mengeluarkan sekret baik yang mukoid, putih
kadang-kadang purulen.
Keparahan
Komponen Persisten
Intermitten
Ringan Sedang Berat
Gejala ≤2 hari/minggu >2 hari/minggu, tidak Setiap hari Sepanjang hari
setiap hari
Bangun pada ≤2 kali/bulan 3-4 kali/bulan >1 kali/minggu, tidak Sering, >7
malam hari setiap malam kali/minggu
Agonis-β kerja ≤2 hari/minggu ≥2 hari/minggu, Setiap hari Beberapa kali setiap
cepat untuk tetapi tidak >1 hari
mengurangi kali/hari
gejala
Gangguan Tidak ada Keterbatasan ringan Beberapa Sangat terbatas
aktivitas keterbatasan
Fungsi Paru Normal antara eksaserbasi
FEV1 Prediksi >80% Prediksi ≥80% Prediksi 60-80% Prediksi <60%

FEV1/FVC Normal Normal Penurunan 5% Penurunan >5%

FEV= Forced Expiratory Volume, FVC= Forced Vital Capacity


Efek Kehamilan pada Asma

Pada penyakit ringan, 13 persen mengalami eksaserbasi dan 2,3 persen


memerlukan perawatan inap.

Pada penyakit sedang, angkanya adalah 26 dan 7 persen.

Pada asma berat, 52 dan 57 persen.

Sekitar 20 persen wanita dengan asma ringan dan sedang dilaporkan


mengalami eksaserbasi intrapartum.

Sebaliknya, Wendel, dkk melaporkan eksaserbasi pada saat persalinan hanya


pada 1 persen wanita.

Mabie dkk melaporkan peningkatan risiko eksaserbasi 18 kali lipat pasca


persalinan seksio sesarea dibandingkan pelahiran per vaginam
Komplikasi Asma dalam Kehamilan

Kelelahan otot dengan Respon janin terhadap


Peningkatan eklampsia, henti napas,
persalinan kurang bulan, hipoksia maternal adalah
pneumothoraks, penurunan aliran darah
bayi dengan berat badan pneumomediastinum, cor
lahir rendah, atau umbilikalis, peningkatan
pulmonale akut, dan resistensi vaskular
mortalitas perinatal. aritmia jantung. Angka
Peningkatan insiden sistemik dan pulmonal,
mortalitas maternal dan dan penurunan keluaran
solusio plasenta dan perinatal juga meningkat
peningkatan ketuban jantung.
bila ventilasi mekanik
pecah dini. dibutuhkan.
Tata Laksana Asma dalam Kehamilan

Edukasi
• Managemen asma secara umum, efek terhadap kehamilan,
penggunaan obat
Faktor pencetus
• Cara menghindari dan kontrol pencetus

Penilaian objektif fungsi parudan kesejahteraan janin


• Monitor dengan PEFR atau FEV1 dan CTG/NST janin

Farmakologi
• Kombinasi obat dan dosis yang sesuai untuk kontrol dan terapi
eksaserbasi
Rekomendasi terapi farmakologi
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

 Nama : Ny. S
 No. CM : 116067
 Tanggal Lahir : 03/03/1990
 Suku : Aceh
 Agama : Islam
 Alamat : Aceh Tengah
 Tanggal Masuk RS : 10/10/2018
 Tanggal Pemeriksaan :11/10/ 2018
Anamnesis
Keluhan Utama
• Sesak napas

Keluhan Tambahan
• Batuk, napas berbunyi

Riwayat Penyakit Sekarang


• Pasien datang ke IGD RS Datu Beru dengan keluhan sesak napas
yang dirasakan sejak 2 jam yang lalu. Pasien sudah mengalami
batuk sejak 2 hari, namun keluhan memberat sejak 1 hari ini.
Kemudian pasien merasa napasnya menjadi lebih berat dan
berbunyi sejak 2 jam ini. Pasien mengaku hamil 9 bulan dengan
HPHT 02/01/2018 dan TTP 09/10/2018 ~ 40-41 minggu. Pasien
mengaku ANC tidak teratur di bidan desa sebanyak 2 kali.
Riwayat keluar air ketuban, kencang-kencang, keluar flek,
keputihan yang gatal dan berbau disangkal. BAB dan BAK dalam
batas normal.
Cont.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien mengaku sering mengalami sesak napas sejak usia 5


tahun. Pasien juga sering bersin di pagi hari. Alergi makanan
dan obat disangkal. Diabetes melitus dan hipertensi disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga

• Kakek pasien juga memiliki keluhan sesak napas sejak usia


muda. Pasien mengaku ayahnya sering bersin di pagi hari dan
alergi udang.

Riwayat Penggunaan Obat

• Obat batuk yang dibeli di warung, namun pasien tidak


mengetahui nama obatnya
Cont.
Riwayat Menarche
• Saat usia 12 tahun, teratur, 6-7 hari, ganti pembalut 2-3 x/hari,
dismenore (-)

Riwayat Pernikahan
• Pasien menikah 1 kali pada saat umur 27 tahun

Riwayat Persalinan
• Hamil saat ini

Riwayat Kontrasepsi
• Tidak ada

Riwayat Sosial
• Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Suami pasien
wiraswasta
Pemeriksaan Fisik

Status Present
Tanggal 10/10/2018
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 106/65 mmHg
Nadi : 78 kali/menit
Frekuensi Nafas : 29 kali/menit
Temperatur : 37,1oC
St. Generalisata
Mata
• Cekung (-), Refleks cahaya (+/+), sklera ikterik (-/-), konj. palpebra inferior pucat
(-/-)
Thoraks
• Inspeksi : Normochest, pergerakan simetris, pernapasan lebih dalam dan
lebih sering
• Palpasi : Gerakan dada simetris, stem fremitus kanan dan kiri sama
• Perkusi : Sonor (+/+)
• Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+)
Jantung
• Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V linea Midklavikula sinistra
• Perkusi batas jantung
• Atas : ICS III linea para sternalis sinistra
• Kanan : ICS III linea parasternalis dextra
• Kiri : ICS V linea midclavicula sinistra
• Auskultasi: BJ I > BJ II, reguler, bising (-), gallop (-)
Cont.

Abdomen
• Inspeksi : distensi (-)
• Palpasi : Soepel (+), Nyeri tekan (-), undulasi
(-)
• Perkusi : Timpani (+), shifting dullness (-)
• Auskultasi : Peristaltik usus normal (4-5
kali/menit)

Ekstremitas
• Sianosis (-), edema (-), ikterik (-)
Cont.

Status Obstetri

• Leopold I : teraba bokong di fundus. TFU 33 cm


• Leopold II : teraba punggung di kanan ibu, bagian
kecil ireguler di kiri ibu
• Leopold III : kepala enggaged di dalam kavum
pelvis
• Leopold IV : kepala 4/5

Status Genekologis

• I :V/U tenang
• Io : portio licin, OUE tertutup, fluxus (+), flour (-)
• VT : janin presentasi kepala, portio licin, pembukaan serviks
(-), nyeri goyang portio (-)
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium (10/10/2018)
Jenis pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Satuan

Hematologi
Darah Rutin
- Hemoglobin 12,0 - 15,0 10,4 g/dl
- Hematokrit 37 – 47 31,2 %
- Eritrosit 4,2 – 5,4 3,66 106/mm3
- Leukosit 4,5 - 10,5 5,55 103/mm3
- Trombosit 150 – 450 204 103/mm3
- Diftell
Neutrofil 50-70 67,3 %
Lymphosit 20-40 20,2 %
Monosit 2-8 11,0 %
Eosinofil 1-6 1,1 %
Basofil 0-1 0,4 %

- Clotting time 5-15 7 menit


- Bleeding time 1-7 4 menit
- Gula Darah Sewaktu <180 147 mg/dl
USG (10-10-2018)
Diagnosis

G1 hamil 40-41 minggu, janin


presentasi kepala tunggal hidup,
ibu dengan Asma Bronkial
Penatalaksanaan

IVFD RL 20 gtt/menit
Nebule Ventoline (Salbutamol) 2 kali selang 20
menit
Injeksi Dexamethason 2 amp (@5 mg) per IV
Persiapan seksio sesarea
Prognosis

• Quo ad vitam : Dubia ad Bonam


• Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
• Quo ad sanactionam : Dubia ad Bonam

Luaran Bayi

• Bayi laki-laki dilahirkan secara seksio sesarea


pada tanggal 11 Oktober 2018 jam 10.45 WIB
dengan berat badan lahir 2800 gram, panjang
badan 52 cm dan lingkar kepala 35 cm.
PEMBAHASAN
• Pasien datang ke IGD RS
Datu Beru dengan keluhan Teori
sesak napas yang dirasakan
sejak 2 jam yang lalu.
Pasien sudah mengalami • Gejala khas untuk asma, yaitu:
batuk sejak 3 hari, namun • Terdapat lebih dari satu gejala
keluhan memberat sejak 1 (mengi, sesak, dada terasa berat)
hari ini. Kemudian pasien khususnya pada dewasa muda
merasa napasnya menjadi • Gejala sering memburuk di malam
lebih berat dan berbunyi hari atau pagi dini hari
sejak 2 jam ini.
• Gejala bervariasi waktu dan
intensitasnya
• Gejala dipicu oleh infeksi virus,
latihan, pajanan alergen, perubahan
Kasus cuaca, tertawa atau iritan seperti
asap kendaraan, rokokatau bau yang
sangat tajam
• Pasien mengaku hamil 9
bulan dengan HPHT Teori
02/01/2018 dan TTP
09/10/2018 ~ 40-41
minggu. • Asma pada wanita hamil
dilaporkan mencapai 3.7%-8.4%
atau 200,000-376,000 wanita
setiap tahunnya di Amerika.
Sekitar 10% pasien mengalami
serangan selama persalinan,
bahkan status asmatikus terjadi
pada 0,2% kehamilan.
• Rata-rata kekambuhan asma pada
antepartum 1,1 kali/bulan,
Kasus trimester I 0,8 kali/bulan,
trimester II 1,4 kali/bulan,
trimester III 1,5 kali/bulan dan
post partum 1,3 kali/bulan
• Pasien mengaku sering
mengalami sesak napas Teori
sejak usia 5 tahun. Pasien
juga sering bersin di pagi
hari. Kakek pasien juga • Riwayat alergi dan asma pada
memiliki keluhan sesak pasien serta keluarga merupakan
napas sejak usia muda. faktor penting dalam
Pasien mengaku ayahnya meningkatkan kejadian asma pada
sering bersin di pagi hari pasien.(3) Dilaporkan bahwa
dan alergi udang.
riwayat atopi dalam keluarga
dimiliki oleh sekitar 50% individu
dengan asma. IgE digunakan
sebagai parameter dan juga
marker atopi. Level basal serum
Kasus IgE pada orang normal
dipengaruhi banyak faktor
termasuk diantaranya genetik.
• Pasien ditatalaksana
dengan nebule Salbutamol Teori
sebanyak 2 kali dan injeksi
intravena Dexamethason 2
ampul, kemudian serangan • Sama halnya dengan asma
mereda eksaserbasi pada keadaan lain,
manajemen asma dimulai dengan
suplementasi oksigen, inhalasi β-2
agonis (dapat ditambahkan
dengan inhalasi anti kolinergik),
dan steroid sistemik.
Perbedaannya adalah target
saturasi oksigen pada wanita
hamil lebih tinggi, disarankan
Kasus mencapai 95% dan ditambah
dengan monitoring kesejahteraan
janin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai