Anda di halaman 1dari 26

PERKEMBANGAN POLA

PIKIR MANUSIA
Manusia Sebagai Makhluk Hidup
1. Organ tubuh sangat
kompleks
2. Metabolisme
3. Memberikan tanggapan
terhadap rangsangan
4. Reproduksi
5. Tumbuh dan bergerak
6. Berinteraksi dengan
lingkungan
7. Tidak hidup lagi
Manusia Dibandingkan Makhluk Lain

 Akal budi dan kemauan sangat kuat

 Mengembangkan IPTEK
Rasa Ingin Tahu
(Kuriositas/Curiosity)

 Manusia dibekali hasrat ingin tahu tentang


dirinya sendiri dan alam sekitarnya
 Tidak hanya terbatas pada obyek nyata
 Rasa ingin tahu mendorong manusia
melakukan berbagai kegiatan untuk mencari
jawaban atas berbagai persolan yang muncul
dalam pikiran manusia
Hewan ?
 Kehendak hewan untuk mengeksplorasi
alam sekitarnya didorong oleh rasa ingin
tahu yang tetap sepanjang zaman
 Disebut idle curiuosity atau instinct
 Bertujuan untuk mempertahankan
kelestarian hidup.
 Perlu makan, melindungi diri dan
berkembang biak.
MITOS
 Adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pengalaman dan pemikiran sederhana serta
dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya
kekuatan ghaib
 Penalaran belum terbentuk
 Berdasarkan daya khayal, imajinasi, intuisi
 Cerita mitos disebut Legenda
GERHANA
MITOS
 Untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau
kebutuhan alam pikirannya
 Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat
terjawab atas dasar pengamatan maupun
pengalamannya
 Untuk memuaskan alam pikirannya kemudian
direka-reka sendiri jawabannya
MACAM MITOS
Mitos dapat dibedakan atas 3 macam :
a. Mitos sebenarnya
manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan
dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang
ada, namun belum tepat, karena kurang
pengetahuannya sehingga untuk bagian tersebut
orang mengaitkannya dengan seorang tokoh atau
dewa/dewi.
contoh : bunyi guntur disangka roda kereta yang
dikendarai dewa melintasi langit.
b. Cerita rakyat
adalah usaha manusia mengisahkan peristiwa penting yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
karena cerita rakyat hanya disampaikan dari mulut ke
mulut, maka sulit diperiksa kebenarannya.
contoh : Di Kudus orang tdk akan makan sate sapi

c. Legenda
Cerita yang berdasarkan mitos disebut legenda.
Dalam legenda dikemukakan seorang tokoh yang dikaitkan
dengan terjadinya suatu daerah.
Apakah tokoh tersebut pernah ada atau tidak, namun yang
bersangkutan dihubungkan dengan apa yang terdapat di
suatu lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda.
contoh : Sangkuriang yang dikaitkan dengan Gunung
Tangkuban Perahu
Mengapa Mitos Diterima?

 Hasrat ingin tahu terpenuhi


 Keterbatasan pengetahuan
 Keterbatasan penginderaan
 Keterbatasan penalaran
Penalaran

 Adalah proses berpikir yang logis


dan analisis untuk menarik
kesimpulan berupa pengetahuan
yang benar
 Berpikir adalah suatu kegiatan
untuk memperoleh/ menemukan
pengetahuan yang benar

 Apakah semua kegiatan berpikir


merupakan penalaran ?
Pengetahuan tidak berdasarkan Penalaran

A. Kesimpulan berdasarkan Perasaan

B. Intuisi

C. Wahyu

D. Trial and Error


Sejarah Pemikiran di Eropa dan Dunia
Islam
 Pemikiran Islam merupakan pemikiran yang khas,
sebab pemikiran Islam berasal dari wahyu atau
bersandarkan pada penjelasan wahyu
 Pemikiran Islam berasal dari 2 sumber, yaitu : Al-
Quran dan As – Sunah
 Dalam proses perkembangannya melibatkan para
Ulama dan pemuka agama Islam yang menghasilkan
Ijma‘ sebagai landasan gerak
 Pemikiran dalam Islam merupakan pemikiran yang
bersifat komprehensip, manusiawi, luas dan praktis
 Pola pikir di Eropa berkembang karena proses
observasi, hipotesa dan berdasarkan realitas. Jadi
pola pikir mereka sangat dipengaruhi oleh ilmu-
ilmu pengetahuan umum yang sudah ada dan
kemudian dikembangkan. Para ilmuwan pun juga
mempunyai peran penting dalam perkembangan
pola pikir tersebut.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman
Babylonia, yakni ± 700-600 SM.
- alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan
bumi datar sebagai lantainya, sedangkan langit-langit
dengan bintang merupakan atapnya.
- telah mengenal bidang edar matahari dan telah
menetapkan perhitungan satu tahun, yakni satu kali
matahari beredar sampai kembali ke tempat semula,
yakni selama 365,25 hari.
- berasal dari hasil pengamatan maupun pengalaman.
Namun setengahnya berupa dugaan, imajinasi,
kepercayaan, atau mitos. Pengetahuan semacam itu,
dapat kita sebut sebagai pseudo science yang artinya mirip
sains tapi bukan sains.
Suatu pola berpikir yang satu langkah lebih maju daripada
mitos dan pseudo science adalah penggabungan antara
pengamatan, pengalaman, dan akal sehat atau
rasional. Contohnya adalah ajaran-ajaran orang Yunani
pada tahun 600-200 SM.
Thales (624-546 SM), bintang-bintang mengeluarkan
sinarnya sendiri, sedangkan bulan hanya sekedar memantulkan
cahaya dari matahari.
Keanekaragaman benda di alam, sebenarnya merupakan gejala
alam saja. Bahan dasarnya amat sederhana dan sama. Unsur
dasar itu membentuk benda yang beraneka ragam melalui
proses. Jadi tidak terbentuk begitu saja. Unsur dasar tersebut
menurut Thales adalah air.
Tokoh-tokoh Pembaharu
 Anaximander (610-546 SM)
alam semesta yang kita lihat itu berbentuk seperti bola
dengan bumi sebagai pusatnya.
Ia juga mengajarkan membuat jam matahari atau petunjuk
waktu dengan tongkat yang ditegakkan di atas bumi dan juga
untuk menentukan titik balik matahari.
 Anaximenes (560-520 SM)
Berpendapat bahwa unsur-unsur dasar pembentukan semua
benda adalah air. Namun air merupakan salah satu bentuk
saja. Ia dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat
menjadi tanah. Inilah yang merupakan teori pertama tentang
transmutasi unsur-unsur.
 Herakleitos (560-470 SM)
TokohYunani ini memberi koreksi terhadap pendapat
Anaximenes. Ia berpendapat bahwa justru apilah yang
menjadi penyebab adanya transmutasi itu, tanpa api
benda-benda akan tetap seperti apa adanya.
 Pythagoras (500 SM)
Berpendapat bahwa sebenarnya unsur dasar ada
empat, bukan satu yang dapat berubah ke dalam 3
bentuk unsur seperti yang dikemukakan oleh
penemu-penemu sebelumnya. Keempat unsur dasar
itu adalah tanah, api, udara, dan air.
Pythagoras juga terkenal di bidang matematika. Salah satu
penemuannya yang terpakai sampai sekarang adalah dalil
Pythagoras tentang segitiga siku-siku, yakni :
Kuadrat panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama
dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisi siku-sikunya.

b2 = a2 + c2 c b

A a B
Tentang alam semesta Pythagoras berpendapat
bahwa bumi ini bulat dan berputar, karena berputar
maka tampaknya seolah-olah alam berputar
mengelilingi bumi.
 Empedokles (480-430 SM)
Tokoh ini menyempurnakan ajaran Pythagoras
tentang 4 unsur dasar tanah, udara dan api, yakni
dengan memperkenalkan adanya tenaga penyekat
atau tarik menarik dan tenaga pemisah atau tolak-
menolak. Kedua tenaga tadilah yang dapat
mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur
tadi.
 Plato (423-347 SM)
Berpendapat bahwa keanekaragaman yang tampak ini
sebenarnya suatu duplikat saja dari suatu yang kekal dan
material.
 Aristoteles (348-322 SM)
Ia merupakan pemikir terbesar pada zamannya. Ia
membukukan intisari dari ajaran orang-orang
sebelumnya. Aristoteles membuang hal-hal yang tidak
masuk di akalnya dan menambahkan pendapatnya sendiri
Bukunya merupakan ensiklopedia pengetahuan masa itu.
Tentang unsur dasar itu, ia menyebutkan adanya zat
tunggal yang disebut Hule. Zat tunggal itu tergantung
dari kondisinya, dapat berbentuk tanah, air, udara, api.
Adanya transmutasi ini disebakan oleh keadaan dingin,
lembab, panas, dan kering.
Contoh : bila Hule dalam kondisi lembab dan panas,
maka ia berbentuk udara. Bila dalam keadaan panas dan
kering akan berbentuk api, dan bila kering dan dingin
berbentuk tanah.
Ptolomeus (127-151
Buah pikirannya yang penting adalah tentang bumi sebagai
pusat sistem tata surya (geosentris), yakni bumi berbentuk
bulat, diam seimbang tanpa tiang penyangga. Bintang-
bintang menempel tetap pada langit dan berputar
mengelilingi bumi, sekali dalam 24 jam. Planet beredar
melalui orbitnya sendiri, terletak diantara bumi dan
bintang.
 Tokoh Pembaharu pada abad 9-11 M
Avicenna (Ibnu Shina abad 11) adalah seorang ahli ilmu
pengetahuan, terutama dalam bidang ilmu kedokteran
dan filosofi.
Al-Biruni, seorang ahli ilmu pengetahuan yang asli natural
dan kontemporer (abad 11).
Al-Khawarizzini, Al-Farghani, Al Batani (abad 9), AbdulWeva
(abad 10), Omar Khayam dan Zarqali (abad 11), Al-Kindi,
Al-Farabi (filosof abad 10), Al-Gazali (filosof abad 11) dan
Averoes (Ibn-Rushd).
Pada abad 9-11, semua ilmu pengetahuan dan filsafatYunani
diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Setelah itu
secara bertahap diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan sedikit
dalam bahasa Ibrani. Pada waktu itulah ilmu pengetahuan dan
kebudayaan Arab merupakan kebudayaan internasional, tersebar
jauh ke barat, yakni ke Moroko dan Spanyol, yang terkenal dengan
Pusat Perpustakaan dan Mesjid Al-Hambra, Cordoba (Spanyol).

Anda mungkin juga menyukai