Anda di halaman 1dari 13

BUDAYA DAN ETIKA

KEORGANISASIAN

Kelompok 3:
1. Puput Oktavia (185211207)
2. Betty Wulandari (185211208)
3. Listya Wibawanti (185211209)
Pengertian Budaya Organisasi

 Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat sistem


nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi
(assumptions) atau norma-norma yang telah lama berlaku,
disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu organisasi
sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasinya.

 Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial yang tidak


tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu
organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Secara tidak sadar
tiap-tiap orang di dalam suatu organisasi mempelajari budaya
yang berlaku di dalam organisasinya.
Konsep Budaya Organisasi

2. Pandangan Variabel :
1. Pandangan Holistis :

Pandangan ini mengikuti pikiran-


Dalam kepustakan manajemen
pikiran yang dicetuskan oleh
pandangan variabel disebut juga
Benedict, Kroeber, dan Kluckhonhn,
pandangan perilaku, lebih
yang memadukan seluruh aspek
memfokuskan kepada ekspresi
kognitif, emosi, perilaku, dan benda-
budaya yang dapat disimak dalam
benda ke dalam satu kesatuan
bentuk verbal dan perilaku fisikal
budaya sebagai suatu totalitas atau
atau praktik, merupakan
keseluruhan, baik mencakup
manifestasi kultur yang tangible.
perilaku, pikiran, atau nilai-nilai, dan
Meskipun definisi nya pendak dan
yang membedakan suatu organisasi
sederhana, tetapi dapat berisi
terhadap organisasi lainnya.
muatan yang banyak sekali.
3. Pandangan Kognitif

Pandangan kognitif merupakan ancaman yang


memfokuskan pada ide-ide, konsep-konsep,
rancangan-rancangan (blue-prins), keyakinan-
keyakinan, nilai-nilai, atau norma-norma yang
dilihat sebagai inti (core) dari fenomena yang
kompleks dan multifaset yang disebut budaya.
Menurut pandangan ini yang disebut budaya
organisasi dapat digambarkan sebagai suatu
konstruksi aturan-aturan sosial yang memedomani
atau menuntun persepsi dan pikiran.
Fungsi
Organisasi

1. Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Yaitu


berarti bahwa budaya kerja menciptakan
pembedaan yang jelas antara satu organisasi
dengan yang lain.
2. Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas
bagi anggota-anggota organisasi.
3. Budaya organisasi mempermudah timbul
pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih
luas daripada kepentingan diri individual.
4. Budaya organisasi itu meningkatkan kemantapan
sistem sosial.
Pengertian
Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang


memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter
serta keyakinan atas sesuatu. Etika dibentuk oleh
berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem
nilai yang diyakininya. Etika berkaitan dengan baik dan
buruk, benar dan salah, betul dan tidak, bohong dan
jujur. Etika diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau
pola perilaku seseorang atau badan/lembaga/
organisasi sebagai suatu kelaziman yang dapat
diterima umum dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Prinsip-Prinsip Etika Organisasi

1. Prinsip Keindahan
O Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan
rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini manusia
memeperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan suatu
yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian dan
penataan ruang.
2. Prinsip Persamaan
O Setiap individu pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab
yang sama, sehingga muncul tuntunan terhadap persamaan hak
antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan
dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang
tidak diskriminatif atas dasar apapun.
3. Prinsip Kebaikan
O Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat
kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini
biasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat-
menghormati, membantu orang lain, dan lain sebagainya.
4. Prinsip Keadilan
O Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal
untuk memberikan kepada setiap orang apa yang
semestinya diperoleh. Oleh karena itu prinsip ini mendasari
seseorang bersikap adil kepada orang lain.
5. Prinsip Kebebasan
O Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu
untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan
pilihannya sendiri. Oleh karena itu setiap kebebasan harus
diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak
melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang lain.
6. Prinsip Kebenaran
O Prinsip kebenaran biasanya digunakan dalam logika
keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis atau
rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan
agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan
masyarakat.
Dimensi Etika dalam Organisasi

1. Birokrasi
O Nilai-nilai yang berlaku daam sustau organisasi secara
konseptual telah dikembangkan sejak munculnya teori
tentang organisasi.
2. Prinsip manajemen organisasi
O Prinsip-prinsip ini bahkan ditemukan juga dalam organisasi
yang dikelola secara birokratis. Prinsip-prinsip tersebut
adalah pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan
perintah (komando), koordinasi, mendahulukan kepentingan
organisasi, ramunerasi, sentralisasi versus desentralisasi,
inisiatif, dan kesetiakawanan kelompok.
3. Pembagian kerja
O Pembagian kerja yang sangat spesifik dapat meningkatkan
kinerja dengan cara membuat para pekerja lebih produktif.
4. Wewenang
O Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, setia
anggota harus diberi kewenangan tertentu seimbang
dengan tugas yang dipikulnya.
5. Disiplin
O Para pegawai harus menaati dan menghormati peraturan
yang mengatur organisasi.
6. Kesatuan perintah
O Setiap pegawai hanya menerima perintah dari satu orang
atasan. Tidak boleh terjadi ada dua nakhoda dalam satu
kapal.
7. Pembentukan etika dalam pemerintah
O Nilai-nilai perilaku yang ditujukkan oleh individu sangat
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut oleh individu
tersebut serta nilai-nilai yang berlaku dan berkembang
dalam organisasi yang kemudian menjadi suatu kebiasaan
yang berakumulasi menjadi budaya yang akan dianut oleh
organisasi tersebut.
Tujuan Etika Organisasi

Tujuan dari etika adalah untuk


mendefinisikan peraturan-peraturan
yang akan membimbing manusia
dalam mengatur perilaku dan hal-
hal utama yang bernilai dalam
kehidupan. Keputusan yang
beretika ditentukan oleh nilai-nilai
utama dari seorang individu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai