Appendisitis Akut
Identitas pasien
• Nama : Tn. M
• Umur : 40 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Kedungrowo
• Masuk Rumah Sakit : 30 Maret 2019
• Keluar rumah sakit : 5 April 2019
• Pekerjaan : Supir
• Status pernikahan : Sudah menikah
Anamnesis
Laboratorium USG
Assesment
DIAGNOSIS BANDING:
• Apendisitis akut
• Gastroenteritis
• Chron’s disease
• Batu ureter kanan
Terapi
Farmakologi Pembedahan
• Faktor Obstruksi
• Sekitar 60% obstruksi disebabkan oleh hiperplasia
jaringan lymphoid sub mukosa, 35% karena stasis
fekal, 4% karena benda asing dan sebab lainnya
1% diantaranya sumbatan oleh parasit dan cacing.
• Faktor Bakteri
• Infeksi enterogen merupakan faktor patogenesis
primer pada apendisitis akut. Bakteri yang
ditemukan biasanya E.coli, Bacteriodes fragililis,
Splanchicus, Lacto-bacilus, Pseudomonas,
Bacteriodes splanicus.
• Kecenderungan familiar
• Malformasi Herediter Organ Appendiks Terlalu
Panjang, Vaskularisasi Tidak Baik Dan Letak Yg
Memudahkan Terjadi Appendisitis
• Faktor ras dan diet
• Faktor ras berhubungan dengan kebiasaan dan pola
makanan sehari-hari
Patofisiologi
Apendisitis Akut
Klasifikasi Apendisitis
• Apendisitis akut
• Apendisitis Akut Sederhana> mukosa,sub mukosa
• Apendisitis Akut Purulenta (Supurative Appendicitis) infeksi
serosa, eksudat fibrinopurulen
• Apendisitis Akut Gangrenosa > infark, gangren
• Apendisitis Infiltrat> massa flegmoid dari usus halusm sekum,
kolon, peritoneum
• Apendisitis Abses> massa lokal dg pus
• Apendisitis Perforasi> pecah apendiks yg gangren ke rongga
perut
• Apendisitis kronik
fibrosis menyeluruh dinding apendiks, sumbatan parsial
atau total lumen apendiks, adanya jaringan parut dan
ulkus lama di mukosa dan adanya sel inflamasi kronik.
Penegakan Diagnosa
Apendisitis Akut
• Inspeksi
- Tidak ditemukan gambaran spesifik.
- Kembung sering terlihat pada komplikasi
perforasi.
-Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat
pada massa atau abses periapendikuler.
-Tampak perut kanan bawah tertinggal pada
pernafasan
• Palpasi
• nyeri yang terbatas pada regio iliaka kanan,
bisa disertai nyeri tekan lepas. Pemerikaan
rosving sign melihat adanya nyeri pada regio
kanan bawah ketika dilaukan palpasi di daerah
regio kiri bawah
- defans muscular menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum parietale. pada
apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan
palpasi dalam untuk menentukan adanya
rasa nyeri.
• Perkusi
- pekak hati menghilang jika terjadi perforasi usus.
• Auskultasi
- biasanya normal
- peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik
pada peritonitis generalisata akibat apendisitis
perforata
• Uji Psoas
• Uji Obturator
Alvarado Score
Characteristic Score
M = Migration of pain to the 1
RLQ
A = Anorexia 1
N = Nausea and vomiting 1
T = Tenderness in RLQ 2
R = Rebound pain 1
E = Elevated temperature 1
L = Leukocytosis 2
S = Shift of WBC to the left 1
Total 10
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Pemeriksaan darah> leukositosis, LED naik
• Pemeriksaan urin untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan
bakteri di dalam urin.
• Radiologis
• Foto polos abdomen
• USG
• CT-Scan
• Laparoscopi
Penatalaksanaan
• Perawatan Kegawatdaruratan
• Berikan terapi kristaloid untuk pasien dengan tanda-
tanda klinis dehidrasi atau septicemia.
• Pasien dengan dugaan apendisitis sebaiknya tidak
diberikan apapun melalui mulut.
• Berikan analgesik dan antiemetik parenteral untuk
kenyamanan pasien.
• Pertimbangkan adanya kehamilan ektopik pada wanita
usia subur, dan lakukan pengukuran kadar hCG
• Berikan antibiotik intravena pada pasien dengan tanda-
tanda septicemia dan pasien yang akan dilanjutkan ke
laparotomi.
• Antibiotik Pre-Operatif
• Pemberian antibiotik pre-operatif telah
menunjukkan keberhasilan dalam menurunkan
tingkat luka infeksi pasca bedah.
• Pemberian antibiotic spektrum luas untuk gram
negatif dan anaerob diindikasikan.
• Antibiotik preoperative harus diberikan dalam
hubungannya pembedahan. Dalam appendektomi
digunakan antibiotik sefoksitin dan sefotetan 1-2g
IV untuk basil enterik gram negatif, bakteri anaerob
dan enterococcus,
• Tindakan Operasi
• Apendiktomi, pemotongan apendiks.
• Jika apendiks mengalami perforasi, maka abdomen
dicuci dengan garam fisiologis dan antibiotika.
• Bila terjadi abses apendiks maka terlebih dahulu
diobati dengan antibiotika IV, massanya mungkin
mengecil, atau abses mungkin memerlukan drainase
dalam jangka waktu beberapa
Apendektomi laparoscopic
• Komplikasi
1. Abses
2. Perforasi
3. Peritononitis
• Prognosis
Bila diagnosis yang akurat disertai dengan
penanganan pembedahan yang tepat, tingkat
mortalitas dan morbiditas penyakit ini sangat kecil.
Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan
mortalitas dan morbiditas bila timbulnya adanya
komplikasi.