Anda di halaman 1dari 38

Disusun Oleh:

Fiori Riviera S.Ked

Pembimbing :
Dr. Irma Yanti Sp.S
FISIOLOGI KESEIMBANGAN TUBUH
Keseimbangan
• Setiap macula dilapisi oleh lapisan gelatin, dimana terdapat kristal kalsium
karbonat  statoconia  berat statoconia membengkokkan cilia sesuai
pergerakan arah gravitasi.

• Mekanisme Keseimbangan Statis


Kepala bergerak menunduk ke depan, ke belakang, ke samping, dst

Sel rambut pada macula terorientasi pada arah yang berbeda

Terbentuk pola eksitasi yang berbeda pada setiap posisi kepala

Informasi ke otak akan posisi kepala sesuai gravitasi

Vestibular, serebelar dan sistem saraf motorik retikularis

Otot tubuh

Membentuk postur tubuh untuk mempertahankan keseimbangan

• Pada keadaan istirahat normal, serat saraf yang berasal dari sel rambut
mentransmisikan impuls saraf kurang lebih 100 kal per menit. Pada depolarisasi
laju tersebut bertambah dan pada hiperpolarisasi akan berkurang bahkan sampai
berhenti.
Keseimbangan
• Mekanisme keseimbangan dinamis
Aliran cairan dari kanalis ke ampula akan merangsang organ sensorik ampula melalui cara berikut
ini :
Kepala memutar ke suatu arah

Kanalis semisirkularis berputar searah dengan kepala

Inersia cairan dalam kanalis semisirkularis

Mempertahankan cairan untuk tetap seimbang

Cairan mengalir dari kanalis ke ampula

Membelokkan kupula ke satu sisi (berbelok ke sisi yang berlawanan dengan putaran kepala)

Menggerakkan sel-sel rambut pada krista ampularis

Jika pembelokan kupula sesuai arah kinosilia  Membuka saluran ion  Depolarisasi sel rambut
Jika pembelokan kupula berlawanan kinosilia  Menutup saluran ion  Hiperpolarisasi sel
rambut

Sinyal ke nervus vestibularis

Sistem saraf pusat (mengenai perubahan kecepatan dan arah putaran kepala)
DEFINISI
Vertigo adalah sensasi rotasi tanpa adanya perputaran yang
sebenarnya atau rasa berputar yang khayal dengan disorentiasi
ruang yang biasanya menimbulkan gangguan keseimbangan.
Penderita merasa dirinya berputar atau lingkungannya yang
bergerak mengelilinginya.
EPIDEMIOLOGI
• vertigo lebih banyak ditemukan pada wanita
dibanding pria (2:1), sekitar 88% pasien mengalami
episode rekuren
• Vertigo sentral biasanya diderita oleh populasi
berusia tua karena adanya faktor resiko yang
berkaitan, diantaranya hipetensi, diabetes
melitus,atherosclerosis, dan stroke.
• Cedera vaskular dan infark di sirkulasi posterior
dapat menyebabkan kerusakan yang permanen dan
kecacatan.
ETIOLOGI
 Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.
 Obat-obatan : alkohol, gentamisin.
 Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di
dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan benign paroxysmal
positional
 vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis, penyakit
maniere,
 peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.
 Kelainan Neurologis : Tumor otak, tumor yang menekan saraf vestibularis,
sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai cedera pada labirin,
persyarafannya atau keduanya.
 Kelainan sirkularis : Gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya
aliran darah ke salah satu bagian otak ( transient ischemic attack ) pada
arteri vertebral dan arteri basiler.
KLASIFIKASI

Vertigo fisiologik Vertigo patologis


Mabuk
Vertigo
Mabuk ruang
ketinggian
gerakan
(motion
angkasa
(space
(height Sentral Perifer
sickness) vertigo)
sickness)
1. Vertigo Sentral diakibatkan oleh kelainan
pada batang batang otak atau cerebellum.
2. Vertigo Perifer disebabkan oleh kelainan
pada telinga dalam atau nervus cranialis
vestibulocochlear (N. VIII).
Ciri-ciri Vertigo perifer Vertigo sentral
Lesi Sistem vestibuler (telinga dalam, Sistem vertebrobasiler dan gangguan
saraf perifer) vaskular (otak, batang otak,
serebelum)
Penyebab Vertigo posisional paroksismal iskemik batang otak, vertebrobasiler
jinak (BPPV), penyakit maniere, insufisiensi, neoplasma, migren basiler
neuronitis vestibuler, labirintis,
neuroma akustik, trauma
Gejala gangguan Tidak ada Diantaranya :diplopia, parestesi,
SSP gangguan sensibilitas dan fungsi
motorik, disartria, gangguan serebelar
Masa laten 3-40 detik Tidak ada
Habituasi Ya Tidak
Intensitas vertigo Berat Ringan

Telinga Kadang-kadang Tidak ada


berdenging dan
atau tuli
Nistagmus + -
spontan
VERTIGO SENTRAL

Penyebab vertigo jenis sentral biasanya ada


gangguan di batang otak atau di serebelum.
Untuk menentukan gangguan di batang
otak, apakah terdapat gejala lain yang khas
bagi gangguan di batang otak, misalnya
diplopia, parestesia, perubahan sensibilitas
dan fungsi motorik, rasa lemah.
Vertigo Perifer
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
• Penyebab utama vertigo.
• Onsetnya lebih sering terjadi pada usia rata-rata 51 tahun.
• Disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada
telinga dalam.
• Pergerakan dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi dan
menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.
• Idiopatik tapi dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik telinga,
operasi dan neuritis vestibular sebelumnya, meskipun gejala tidak terjadi
bertahun-tahun setelah episode.
Ménière’s disease
• Ditandai dengan vertigo yang intermiten diikuti dengan
keluhan pendengaran .
• Gangguan pendengaran berupa tinnitus (nada rendah), dan
tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi yang rendah, dan sensasi
penuh pada telinga.
• Terjadi pada sekitar 15% pada kasus vertigo otologik.
• Merupakan akibat dari hipertensi endolimfatik. Karena
dilatasi dari membrane labirin bersamaan dengan kanalis
semisirularis.
• Dapat terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau
bakteri telinga atau gangguan metabolic
Vestibular Neuritis
 Ditandai dengan vertigo, mual, ataxia, dan
nistagmus.
 Infeksi virus pada nervus vestibularis.
 Labirintis terjadi dengan komplek gejala yang
sama disertai dengan tinnitus atau penurunan
pendengaran.
Patofisiologi
Beberapa teori yg berusaha menjelaskan kejadian
ketidakseimbangan tubuh:
1. Teori rangsang berlebihan (overstimulation)
2. Teori konflik sensorik
3. Teori neural mismatch
4. Teori otonomik
5. Teori neurohumoral
6. Teori sinap
Tanda dan Gejala
Gejala Primer:
• Rasa Pusing berputar-putar
• Impulsion (sensasi berpindah, terdorong/diangkat)
• Oscilopia (ilusi pergerakan dunia yg diprovokasi dengan
pergerakan kepala)
• Ataxia (ketidakstabilan berjalan)
• Gangguan pendengaran, tinnitus
• Kadang disertai nistagmus
Nistagmus
Gejala Sekunder:
• Mual
• Gejala otonom
• Kelelahan
• Sakit kepala
• Sensitivitas visual
• Penurunan Pendengaran
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik :
1. Pemeriksaan Neurologik
2. Gait test :
• Romberg’s sign
• Uji berjalan (stepping test)
• Past-pointing test (uji Tunjuk Barany)
• Uji Babinsky-Weil
3. Test Fungsi Vestibuler dengan
Dix-Hallpike manoeuver
4. Test Kobrak
5. Tes Kalori Bitermal
6. Test Fungsi Pendengaran
7. Pemeriksaan Kepala dan Leher
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium rutin atas darah dan
urin, dan pemeriksaan lain sesuai indikasi.
2. Foto Rontgen tengkorak, leher, Stenvers (pada
neurinoma akustik).
3. Neurofisiologi : Elektroensefalografi (EEG),
Elektromiografi (EMG), Brainstem Auditory
Evoked Potential (BAEP).
4. Pencitraan : CT Scan, Arteriografi, Magenic
Resonance Imaging (MRI).
• Gait test
Dix hallpike manuever
Diagnosis banding dari vertigo
Table Penyebab vertigo

Vertigo dengan tuli Vertigo tanpa tuli Vertigo dengan tanda intracranial

Ménière’s disease Vestibular neuritis Tumor Cerebellopontine angle

Labyrinthitis Benign positional vertigo Vertebrobasilar insufficiency dan


thromboembolism
Labyrinthine trauma Acute vestiblar dysfunction Tumor otak
- Misalnya, epyndimoma atau metastasis
pada ventrikel keempat
Acoustic neuroma Medication induced vertigo e.g Migraine
aminoglycosides
Acute cochleo-vestibular Cervical spondylosis Multiple sklerosis
dysfunction
Syphilis (rare) Following flexion-extension injury Aura epileptic attack-terutama temporal lobe
epilepsy
Obat-obatan- misalnya, phenytoin, barbiturate

Syringobulosa
Penatalaksanaan
Medikasi umum terapi vertigo:
a. Antihistamin (Betahistin, Dimenhidrinat, Benadryl)
b. Antagonis Kalsium (Cinnarizine/Stugeron,
Flunarizine/Sibelium)
c. Fenotiazine (Promethazine, Khlorpromazine)
d. Obat Simpatomimetik (Efedrin)
e. Obat Penenang Minor (Lorazepam, Diazepam)
f. Obat Anti Kolinergik (Skopolamin)
• Terapi Fisik Brand-Darrof
BPPV
• Umumnya hilang sendiri (self limiting) dalam 4
– 6 minggu.
• Terapi fisik dan manuver Barndt-Daroff
dianggap lebih efektif daripada
medikamentosa
Vestibular neuronitis dan Labirynthis
• Merupakan penyakit yang self limiting
• Diawal sakit, pasien dianjurkan istirahat di
tempat tidur, diberi obat supresan vestibuler
dan anti emetik.
• Mobilisasi dini dianjurkan untuk merangsang
mekanisme kompensasi sentral.
• Meniere disease
• Belum ada pengobatan yang terbukti efektif, terapi
profilaktik juga belum memuaskan, tetapi 60-80 % akan
remisi spontan.
• Dapat pula dicoba penggunaan obat vasodilator, diuretik
ringan bersama diet rendah garam,
• Pada kasus berat atau jika sudah tuli berat, dapat
dilakukan labirintektomi atau aminoglikosida ke telinga
dalam (ototoksik lokal).
• menghindari kafein, berhenti merokok, membatasi
asupan garam.
• Obat diuretik ringan atau antagonis kalsium dapat
meringankan gejala. Simtomatik dapat diberi obat
supresan vestibuler
KOMPLIKASI
• Kebutaan sementara
• Luka-luka akibat jatuh
• Depresi
Prognosis
• Prognosis pasien dengan vertigo vestibular tipe perifer
umumnya baik, dapat terjadi remisi sempurna. Sebaliknya
pada tipe sentral, prognosis tergantung dari penyakit yang
mendasarinya. Infark arteri basilar atau vertebral misalnya,
menandakan prognosis yang buruk

Anda mungkin juga menyukai