(VERBRUIKLENING)
DEFINISI
Pinjam meminjam (pinjam pakai habis) adalah suatu perjanjian dengan mana
pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang –
barang yang menghabis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang
terakhir ini akan megembalikan sejumlah yang sama dari jenis dan mutu yang sama
pula (vide pasal 1754)
Bedanya pinjam pakai dengan pinjam meminjam adalah apakah barang yang
dipinjamkan itu menghabis karena pemakaian atau tidak.
Berdasarkan perjanjian pinjam – meminjam itu, pihak yang
menerima menjadi pemilik dari barang yang dipinjam; dan jika
barang itu musnah, dengan cara bagaimanapun, maka
kemusnahan itu adalah atas tanggungannya. (vide pasal 1755)
Dalam hubungan menetapkan jumlah uang yangdibayar oleh si
berutang dalam perjanjian – perjanjian sebelum Perang Dunia II,
terdapat harus suatu yurisprudensi MA yang terkenal, yang
mengambil dasar untuk penilaian kembali jumlah yang terutang itu:
harga emas sebelum perang dibandingkan dengan harga emas
sekarang, namun risiko tentang kemorosotan nilai mata uang itu
dipikul oleh masing – masing pihak separoh. Yurisprudensi tersebut
mencerminkan satu pengetrapan asas itikad baik yang harus
diindahkan dalam hal pelaksanaan suatu perjanjian, seperti
terkandung dalam pasal 1338 (3) BW.
KEWAJIBAN – KEWAJIBAN ORANG YANG
MEMINJAM
1. Orang yang meminjamkan tidak boleh minta kembali apa yang telah
dipinjamkannya sebelum waktu yag ditentukan.
2. Jika tidak ditetapkan waktu maka hakim berkuasa memberikan kelonggaran
kepada si peminjam apabila orang yang meminjamkan menuntut pengembalian
pinjamannya
Kelonggaran yang dimaksudkan yaitu:
a. Menghukum si peminjam untuk membayar pinjamannya dengan menetapkan suatu tanggal dilakukannya pembayaran itu.
b. Membayar bunga moratoir
c. Jika perjanjian uang dibuat dengan akta otentik dan diminta oleh penggugat maka hakim harus menyatakan putusannya
dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada permohonan banding atau kasasi.