Puisi Lama
Puisi Lama
Pinggan tak retak, nasi tak dingin Pinggan tak retak, nasi tak dingin
Tuan tak hendak, kami tak ingin Tuan tak hendak, kami tak ingin
Dengan demikian, pada dasarnya rima karmina sama dengan rima pantun, yaitu a-b-a-b.
Gurindam
Saat ini gurindam kurang menyeruak ke permukaan dinamika kehidupan
manusia dibandingkan dengan pantun, yang juga merupakan bagian dari
jenis puisi lama. Demikian juga dalam tataran pembelajaran di sekolah
menengah, gurindam mulai kurang difungsikan sebagai salah satu alat
pendidikan. Padahal sebagai sebuah karya sastra lama, gurindam memiliki
beberapa keistimewaan, antara lain mengandung nilai-nilai pembangun
karakter bangsa. Hal ini tampak dalam ciri khas gurindam, yang berisi nasihat
atau petuah, pelajaran, dan filsafat hidup.
Gurindam ialah susunan kalimat yang berisi nasihat atau petuah, yang
setiap baitnya terdiri atas 2 larik. Larik pertama merupakan sebab atau
alasan, sedangkan larik kedua merupakan akibat atau balasan.
Biasanya gurindam terdiri atas kalimat majemuk, yang kemudian dibagi
menjadi 2 larik bersajak induk kalimat dan anak kalimat. Selain itu antara
larik pertama dan larik kedua, menunjukkan adanya hubungan sebab
akibat. Kebanyakan gurindam bersajak sempurna a-a, namun ada pula
yang bersajak paruh a-b.
Penyair gurindam yang sangat terkenal ialah Raja Ali Haji,
dengan karyanya yang berjudul Gurindam XII. Sesuai dengan judulnya,
gurindam ini memiliki 12 pasal.
Ini gurindam pasal yang ketiga:
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
GURINDAM KARMINA