Anda di halaman 1dari 38

Pengertian etika kedokteran,

bioetika dan hukum


kesehatan
Feni mareta
405140154
Prinsip umum etik kedokteran
 Etik (Ethics) berasal
dari kata Yunani 1. Menghormati otonom (
ethos, yang berarti respect for autonom )
akhlah, adat
kebiasaan, watak, 2. Berbuat baik (
perasaan, sikap, yang beneficence )
baik, yang layak.
3. Tidak merugikan (
nonmaleficence )

4. Keadilan ( justice )
Bioetika

 Bioetika berasal dari kata bios yang berarti


kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma
atau nilai-nilai moral.

 Bioetika atau bioetika medis merupakan studi


interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan
oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu
kedokteran baik skala mikro maupun makro, masa
kini dan masa mendatang
Persamaan etik dan hukum Perbedaan etik dan hukum

• Sama-sama merupakan • Etik berlaku untuk lingkungan profesi, hukum berlaku


alat untuk mengatur untuk umum.
tertibnya hidup • Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi,
bermasyarakat. hukum disusun oleh badan pemerintah.
• Sebagai objeknya adalah • Etik tidak seluruhnya tertulis, hukum tercantum secara
tingkah laku manusia. terinci dalam kitab undang-undang dan lembaran/berita
• Mengandung hak dan negara.
kewajiban anggota • Sanksi terhadap pelanggaran etik berupa tuntunan, sanksi
masyarakat agar tidak terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan.
saling merugikan. • Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis Kehormatan
• Menggugah kesadaran Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKD yang dibentuk
untuk bersikap oleh Konsil Kedokteran Indonesia dan atau oleh Majelis
manusiawi. Keirormatan Etika kedokteran (MKEK), yang dibentuk oleh
• Sumbernya adalah hasil Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pelanggaran hukum
pemikiran para pakar diselesaikan oleh PengadiJan.
dan pengalaman para • Penlelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti
anggota senior. fisik, penyelesaian. pelanggaran hukum memerlukan
bukti fisik.
Sumpah dokter
"Demi Allah saya bersumpah,/berjanji, bahwa: 8. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien;

1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan 9. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya
perikemanusiaan tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kesukuan,
perbedaan kelamin, politik kepartaian, atau kedudukan
2. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien;
tradisi luhur jabatan kedokteran;
10. Saya akan memberikan kepada guru-guru saya
3. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang penghormatan dan pernyataan terima kasih yang
terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan selayaknya;
saya sebagai dokter;
11. Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana
4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan saya sendiri ingin diperlakukan;
kepentingan masyarakat;
12. Sayaakan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran
5. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui Indonesia;
karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter;
13. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan
6. Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan
perikemanusiaan, sekalipun diancam;

7. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat


 Sebelum para dokter baru mengucapkan butir-butir lafal
sumpah tersebut bagi yang beragama Islam
mengucapkan: Wallahi, Wabillahi, Wathallahi, Demi
Allah, sAya bersumpah”Beragama Katolik
mengucapkan juga "Demi Allah saya bersumpah”
Beragama Kristen Protestan: "Saya berjanji", Beragama
Budha: "Om Atah Parama Wisesa Om Shanti Shanti
Shanti Om” Beragama Hindu: "Mai Kasm Khanahanl’’
 Yang wajib mengucapkan lafal sumpah dokter adalah
semua dokter warga negara Indonesia baik lulusan
pendidikan dalam negeri maupun luar negeri dan
Mahasiswa asing yang belajar di Fakultas Kedokteran
di Indonesia
Kodeki
 Ada 2 versi KODEKI, yaitu yang sesuai dengan
Surat Keputusan Menkes RI No.
434,/Menkes/SKA/1983 dan yang sesuai dengan
Surat Keputusan PB IDI. No.22VPB/A-4/04/2002.
Kewajiban Umum
- Pasal 1 Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati, dan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan
mengamalkan sumpah dokter sejawatnya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam
- Pasal 2 karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan penggelapan, dalam menangani pasien.
profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi. - Pasal 7c
- Pasal 3 Seorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus
tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan menjaga kepercayaan pasien.
hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. - Pasal 7d
- Pasal 4 Setiap dokter harus senantiasa mengingat kewajiban melindungi
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang hidup makluk insani.
bersifat memuji diri. - Pasal 8
- Pasal 5 Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus
Tiap perbuatan atau nasihat yang mungkin melemahkan daya memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan
tahan psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotifl
dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien. preventi, kuratif dan rehabilitatif), baik fisik maupun psikososial,
- Pasal 6 serta ber- usaha rnenjadi pendidik dan pengabdi masyarakat
Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam yang sebenar-benarnya.’
mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau - Pasal 9
pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal- hal Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang
yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat, harus saling
- Pasal 7 menghormati.
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat
yang telah diperiksa sendiri kebenarannya.
- Pasal 7a
Seorang dokter harus dalam setiap praktik medisnya,
memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan
Kewajiban Dokter
Terhadap Pasien
 Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
keterampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib
merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

 Pasal 11
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan penasihatnya dalam beribadat dan atau dalam
masalah lainnya.

 Pasal 12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala besuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.

 Pasal 13
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
Kewajiban Dokter Terhadap
Teman sejawat

 Pasal 14
Setiap doker memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

 Pasal 15
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien
dari teman sejawatnya, kecuali dengan persetujuan
atau berdasarkan prosedur yang etis.
Kewajiban Dokter
Terhadap Diri sendiri
 Pasal 16
Setiap dokter harus memelihara kesehatannya,
supaya dapat bekerja dengan baik

 Pasal 17
Setiap dokter harus senantiasa mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran/kesehatan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29, Tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran (UUPK).

 Tujuan UUPK tergambar.dari pasal 3 yang


menyatakan;
a. Memberi perlindungan kepada pasien.
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
c. Memberikan kepastian hukum kepada
masyarakat, dokter, dan dokter gigi.
Konsil Kedokteran

 merupakan badan otonom, mandiri, nonstruktural


dan bersifat indipenden, terdiri dari Konsil
Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi.

 konsil ini terdiri atas 3 divisi, masing-masing adalah


Divisi Registrasi, Divisi Standar Pendidikan
Profesi, dan Divisi Pembinaan.
Divisi Registrasi

 pencatatan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang


telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah
mempunyai kualifikasi tertentu serta diakui secara
hukum dapat melakukan pelayanan medis

 Tanda registrasi didapat setelah dipenuhinya beberapa


persyaratan termasuk ijazah, pernyataan telah mengucap
sumpah atau janji, sehat, memiliki sertifikat kompetensi
dan membuat surat pernyataan akan menaati ketentuan
etika profes

 surat tanda registrasi ini akan diperbarui setiap 5 tahun


 Divisi Standar Pendidikan Profesi Kedokteran dan
Kedokteran gigi.  disusun melalui asosiasi
institusi pendidikan kedokteran dan kedokteran
gigi.

 Divisi Pembinaan dan Pengawasan  dilakukan


bersama- sama dengan organisasi profesi dan
lembaga terkait.
Dalam UUPK dijelaskan Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai
wewenang:

 Menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi

 Menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi

 Mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi

 Melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter


gigi

 Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi

 Melakukan pembinaan

 Melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan


sanksi karena melanggar etika profesi
penyelenggaraan praktik
kedokteran
 untuk dapat menjalankan praktik kedokteran dan
kedokteran gigi, setiap dokter dan dokter gigi harus
memiliki surat izin praktik
 SIP Sementara diberikan kepada dokter dan dokter gigi
yang menunda masa bakti atau dokter spesialis dan
dokter gigi spesialis yang menunggu penempatan dan
menjalankan praktik kedokteran di RS pendidikan dan
jejaringnya berlaku untuk 6 (enam) bulan
 Surat izin praktik ini dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
di kabupaten/kota. lzin hanya diberikan untuk 3 (tiga)
tempat pelayanan.
Disiplin dokter dan dokter gigi

 Pelanggaran etik profesi adalah pelanggaran ter- hadap Kode Etik Kedokteran dan
Kedokteran gigi yang disusun oleh IDI dan PDGI

 pelanggaran disiplin adalah penyimpangan terhadap standar profesi yang


ditentukan oleh organisasi profesi dan prosedur standar operasional yang
ditentukan oleh sarana pelayanan kesehatan setempat

 Untuk menegakkan disiplin dibentuk Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran


Indonesia (MKDKI) lembaga yang akan berwenang untuk menentukan ada
tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan
disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi

 MKDKDI  mempunyai tugas menerima pengaduan, memeriksa dan


memutuskan kasus pelanggaran disiplin serta menyusun pedoman dan tata cara
penanganan kasus pelanggaran disiplin.

 Anggota dalam MKDKI terdiri 3 (tiga) dokter, 3 (tiga ) dokter gigi, seorang dokter
dan seorang dokter gigi dari asosiasi RS dan 3 (tiga) Sarjana Hukum.
 Keputusan MKDKI melalui sidang pengadilan disiplin
dapat menyatakan bahwa yang diadukan tidak bersalah
atau bersalah dengan pemberian sanksi disiplin

 Sanksi disiplin bisa berupa peringatan tertulis,


rekomendasi pencabutan tanda registrast/izin praktik
atau mewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di
institusi pendidikan.

 Apabila dalam pemeriksaan ditemukan pelanggaran


etika, MKDKI meneruskan ke organisasi profesi, yaitu
IDI/MKEK
Ketentuan Pidana

1. Tidak memiliki surat tanda registrasi dengan hukum penjara 3 tahun,


denda 100 juta.

2. Dokter atau dokter gigi asing tidak memiliki surat tanda registrasi,
penjara 3 tahun, denda 100juta.

3. Tidak memiliki surat izin praktik, penjara 3 tahun, denda 100 juta.

4. Identitas (gelar atau bentuk lain) seolah-olah yang bersangkutan dokter


atau dokter gigi yang memiliki surat registrasi atau izin praktik. Penjara
5 tahun denda 150juta.

5. Tidak memasang papan nama, tidak membuat rekam medis, tidak


memenuhi kewajiban sebagai dokter,/dokter grgl.Penjara 1(satu) tahun,
denda 50 juta.

6. Memperkerjakan dokter/dokter gigi yang tidak memiliki SIP. Penjara 10


tahun, denda 300juta.
Hak dan kewajiban
dokter dan pasien
 Dalam Undang-undang R.I. No. 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran pasal 52 dinyatakan
bahwa hak-hak pasien adalah mendapatkan
penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis,
meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain,
mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis, menolak tindakan medis, dan mendapatkan
isi rekam medis.
Pada dasarnya hak- hak pasien adalah sebagai berikut. kepada' dokter yang merujuknya setelah selesai
konsultasi atau pengobatan untuk memperoleh
perawatan atau tindak lanjut.
1. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya sendiri, dan
hak untuk mati secara wajar.
9. Dijamin Kerahasiaan dan rekam mediknya
mengenai hal- hal pribadi.
2. Memperoleh pelayanan kedokteran yang
manusiawi sesuai dengan standar profesi
kedokteran. 10. Memperoleh penjelasan tentang peraturan rumah
sakit.
3. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan
terapi dari dokter yang mengobatinya. 11. Berhubungan dengan keluarga., penasihat, atau
rohaniwan, dan lain - Jain yang diperlukan selama
perawatan di rumah sakit.
4. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang
direncanakan, bahkan dapat menarik diri dari
kontrak terapeutik. 12. Memperolehpenjelasan tentang perincian biaya
rawat inap, obat, pemeriksaan Iaboratorium,
pemeriksaan Rontgen, ultrasonografi (JSG), CT -
5. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran scan, Magnetic Resonance Imagrng (MRI), dan
yang akan diikutinya. sebagainya, (kalau dilakukan) biaya kamar bedah,
kamar bersalin, imbalan jasa dokter, dan lain
6. Menolak atau menerima keikutsertaannya dalam lainnya.
riset kedokteran.
13. Mendapatkan resume rekam medisnya
7. Hak meminta pendapat dokter lain (second
opinion) tentang penyakitnya

8. Dengan persetujuan psien dirujuk kepada dokter


spesialis kalau diperlukan, dan dikembalikan
Kewajiban Pasien
• Dalam Undang-undang R.I No. • Memeriksakan diri sedini
29 tahun 2004 tentang Praktik mungkin pada dokter.
Kedokteran pasal 53 • Memberikan informasi yang
dinyatakan bahwa kewajiban benar dan lengkap tentang
pasien adalah memberikan peiryakitnya.
informasi yang lengkap dan • Mematuhi nasihat dan
jujur tentang masalah petunjuk dokter.
kesehatannya, mematuhi • Menandatangani surat-surat
nasihat dan petunjuk dokter PTM, suratvjaminan dirawat di
atau dokter gigi, mematuhi rumah sakit, dan lain-lainnya.
ketentuan yang berlaku di • Yakin pada dokternya, dan
sarana pelayanan kesehatan, yakin akan sembuh.
dan memberikan imbalan jasa • Melunasi biaya perawatan di
atas pelayanan yang diterima rumah sakit, biaya
pemeriksaan dan
pengobatan,serta honorarium
dokter.
Kewajiban Dokter

Dalam Undang-undutrg No. 29 tahun2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 51


dinyatakan bahwa kewajiban dokter atau dokter gigi adalah:

a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar


prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;

b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan
atau pengobatan;

c. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga


setelah pasien itu meninggal dunia.;

d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakini


pada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan

e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran


atau kedokteran gigi.
Hak Dokter

 Melakukan praktik dokter setelah dalam keadaan darurat atau tidak ada dokter
memperoleh Surat Izin Dokter (SID) dan lain yang mampu menanganinya.
Surat Izin Praktik (SIP)
 Hak atas kebebasan pribadi (privacy) dokter.
 Memperoleh informasi yang benar dan
lengkap dari pasien,/ keluarga tentang  Ketenteraman bekerja.
penyakitnya.
 Mengeluarkan surat-surat keterangan dokter.
 Bekerja sesuai standar profesi.
 Menerirna irnbalan jasa.
 Menolak melakukan tindakan medik yang
bertentangan dengan etikta, hukum, agama,  Menjadi anggota perhimpunan profesi.
dan hati nuraninya.
 Hak membela diri.
 Mengakhiri hubungan dengan seorang
pasien jika menurut penilaiannya kerja sama
pasien dengannya tidak berguna lagi, kecuali
dalam keadaan gawat darurat.

 Menolak pasien yang bukan bidang


spesialisasinya kecuali
Hak Dokter

 Dalam Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran Pasal 50 dinyatakan bahwa hak-
hak dokter adalah memperoleh perlindungan
hukum sepanjang melaksanakan tugas,
memberikan pelayanan medis sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional,
dan mernperoleh informasi yang lengkap danvjujur
dari pasien atau keluarganya.
Surat – surat keterangan
dokter
pedoman dalam memberikan surat-surat keterangan

 Bab I Pasal 7 KODEKI: "Seorang dokter hanya memberi


keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya".
 Bab II Pasal 12 KODEKI: "Setiap dokter wajib
merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal
dunia.
 Paragrap 4, pasal 48 UU NO. 29 / 2004 tentang Praktik
Kedokteran : kepentingan kesehatan pasien, rahasia
kedokteran hanya dapat dibuka untuk memenuhi
permintaan aparatur penegak hukum, atas permintaan
pasien atau berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
Surat-surat keterangan (SK) dokter yang
sering dimintakan

 Surat Keterangan lahir

 Surat Keterangan meninggal

 Surat Keterangan sehat (untuk asuransi jiwa, Surat Izin Mengemudi (SIM), nikah, lamaran kerja, pendidikan, dsb.)

 Surat Keterangan sakit untuk istirahat

 Surat Keterangan cacat

 Surat Keterangan pelayanan medis untuk penggantian biaya dari Asuransi Kesehatan

 Surat Keterangan cuti melahirkan

 Surat Keterangan ibu hamil bepergian dengan pesawat udara

 Visum et Repertum (perkosaan, pembunuhan, trauma, autopsi forensik, dan sebagainya)

 Laporan penyakit menular

 Kuitansi
Sanksi Hukum

 Penyimpangan dalam pembuatan surat keterangan, selain tidak


etis merupakan pelanggaran terhadap Pasal 267 KUHP sebagai
berikut.

1. Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat


keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit,
kelemahan atau cacat diancam dengan hukuman penjara paling
lama empat tahun.

2. Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan


seseorang dalam rumah sakit gila atau untuk menahannya di
situ, dijatuhkan hukuman penjara paling lama delapan tahun
enam bulan.

3. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan


sengaja memberikan surat keterangan palsu itu seolah-olah
isinya sesuai dengan kebenaran.
 Selanjutnya dalam Pasal 179 KUHAP tercantum sebagai
berikut.
1. Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli
kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya
wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.
 Semua ketentuan tersebut di atas untuk saksi berlaku
juga bagi mereka yang memberikan keterangan ahli,
dengan ketentuan bahwa mereka mengucapkan sumpah
atau janji akan memberikan keterangan yang sebaik-
baiknya dan sebenar-benarnya menurut pengetahuan
dalam bidang keahliannya.
SURAT
KETERANGAN
KELAHIRAN
SURAT
KETERANGAN
SEHAT
SURAT KETERANGAN
SAKIT

SURAT
KETERANGAN
SAKIT PALSU :

 Pasal 263 KUHP

 Pasal 267 KUHP


SURAT
KETERANGAN
CUTI
MELAHIRKAN

Anda mungkin juga menyukai

  • Migrain
    Migrain
    Dokumen2 halaman
    Migrain
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen5 halaman
    Referat
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 3 Etika
    Pemicu 3 Etika
    Dokumen10 halaman
    Pemicu 3 Etika
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 1 Etika
    Pemicu 1 Etika
    Dokumen20 halaman
    Pemicu 1 Etika
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Critical Appraisal Jaundice
    Critical Appraisal Jaundice
    Dokumen4 halaman
    Critical Appraisal Jaundice
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Dokumen 1
    Dokumen 1
    Dokumen1 halaman
    Dokumen 1
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 3 Etika
    Pemicu 3 Etika
    Dokumen7 halaman
    Pemicu 3 Etika
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Anestesi Pada Ppok
    Anestesi Pada Ppok
    Dokumen10 halaman
    Anestesi Pada Ppok
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 2 Etika
    Pemicu 2 Etika
    Dokumen3 halaman
    Pemicu 2 Etika
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Dokumen 3
    Dokumen 3
    Dokumen1 halaman
    Dokumen 3
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu
    Pemicu
    Dokumen10 halaman
    Pemicu
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 2
    Pemicu 2
    Dokumen43 halaman
    Pemicu 2
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Dokumen 2
    Dokumen 2
    Dokumen1 halaman
    Dokumen 2
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 3 Etika
    Pemicu 3 Etika
    Dokumen151 halaman
    Pemicu 3 Etika
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 3 Etika
    Pemicu 3 Etika
    Dokumen7 halaman
    Pemicu 3 Etika
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu
    Pemicu
    Dokumen10 halaman
    Pemicu
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Radiologi Telinga
    Radiologi Telinga
    Dokumen70 halaman
    Radiologi Telinga
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Breaking Bad News
    Breaking Bad News
    Dokumen15 halaman
    Breaking Bad News
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu
    Pemicu
    Dokumen4 halaman
    Pemicu
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu
    Pemicu
    Dokumen7 halaman
    Pemicu
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu
    Pemicu
    Dokumen16 halaman
    Pemicu
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Sakit Kulit Di Sana-Sini: Pemicu 8 Kelompok 6
    Sakit Kulit Di Sana-Sini: Pemicu 8 Kelompok 6
    Dokumen52 halaman
    Sakit Kulit Di Sana-Sini: Pemicu 8 Kelompok 6
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • PSORIASIS DAN PENYAKIT KULIT LAINNYA
    PSORIASIS DAN PENYAKIT KULIT LAINNYA
    Dokumen20 halaman
    PSORIASIS DAN PENYAKIT KULIT LAINNYA
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Power Point
    Power Point
    Dokumen94 halaman
    Power Point
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • PEMICU
    PEMICU
    Dokumen1 halaman
    PEMICU
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 5 Feni Mareta
    Pemicu 5 Feni Mareta
    Dokumen53 halaman
    Pemicu 5 Feni Mareta
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 2 Feni Mareta
    Pemicu 2 Feni Mareta
    Dokumen43 halaman
    Pemicu 2 Feni Mareta
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Leafleat
    Leafleat
    Dokumen2 halaman
    Leafleat
    FeniMareta
    Belum ada peringkat
  • Pemicu 2
    Pemicu 2
    Dokumen4 halaman
    Pemicu 2
    FeniMareta
    Belum ada peringkat