MENGENAL ALLAH (Ma‘rifatullah) Manusia sudah mengenal Allah di Alam Ruh َ ۡور ِهمۡ ذُ ِريَّت َ ُهمۡ َوأَش َه َۡد ُهم ۡ َعل ى ُ ُّك ِمنۡ بَنِيۡ َءا َد َۡم ِمن ِ ظ ُۡه َۡ َو ِإذۡ أ َ َخ َۡذ َرب َ ش ِهدنَاۡ أَن تَقُولُواۡ يَوۡ َۡم ٱل ِقيَ َم ِۡة ِإنَّا ُكنَّا ۡعن َ ۡأَنفُ ِس ِهمۡ أَلَستُۡ ِب َر ِب ُكمۡ قَالُواۡ ۡبَلَى ١٧٢ َۡغ ِف ِلين َ َه َذا 172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)“ (al- A’raaf 172) Jalan Mengenal Allah
• MELALUI AYAT KAUNIYAH: mengenal Allah melalui
perenungan terhadap diri dan alam sekitar. • MELALUI AYAT QAULIYAH: mengenal Allah melalui tadabbur terhadap kitab suci (al-Qur’an) • MELALUI IBADAH DAN AMAL SHALIH: mengenal Allah dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya. ُّۗ ِ ۡو ِفيۡأَنفُ ِس ِۡهمۡ َحتَّىۡ َيت َ َبيَّنَ ۡلَ ُهمۡأَنَّهُۡٱلۡ َح ُّقۡأ َ َوۡلَمۡ َيك ۡف َ قِ سنُ ِري ِهمۡ َءا َي ِتنَاۡ ِفيۡٱۡلفَا َ ۡش ِهيدٌۡأ َ ََل َ ِۡب َر ِب َكۡأَنَّهُۥۡ َعلَىۡ ُك ِلۡشَي ٖء
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-
tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fushshilaat [41]: 53) ُ ۡۡولَ َع ََلۡبَع ۡض ُهم َ ُۡمنۡ ِإلَ ٍۡه ۚۡ ِإذًاۡلَّ َۡذه َ ََبۡ ُك ُّلۡ ِإلَهٍۡبِ َماۡ َخلَق َ نۡولَد ِ ٍۡو َماۡ َكانَ ۡ َم َعه َ ۡم َّ َماۡات َّ َخ َذ ِ َُّۡللا ]٢٣:٩١[ۡ َصفُون ِ َّۡللاِۡ َع َّماۡ َي َّ َسب َحان ۡ ٍ َعلَىۡ َبع ُ ۡۚ ض
Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan
sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta- Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing- masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan- tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu (al-Mu’minuun [23] : 91) ... Ketika Ibrahim berkata: "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan," Orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan.“[Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Baqarah : 258) Kewujudan Allah
• Allah itu wujud. Wujudnya tanpa awal (qadim), tanpa
akhir (baqa), dan tanpa terputus. • Wujud-Nya dengan sendiri-Nya tanpa pertolongan pihak lain (berdiri sendiri, qiyamuhu bi nafsihi). • Allah bukan tubuh yang berbentuk, tidak terdiri dari unsur-unsur. Ia tidak dibatasi oleh ukuran, tidak dihimpun oleh wilayah, tidak dikekang oleh arah, dan tidak dikelilingi oleh langit dan bumi • Ia tidak berada di dalam atau di tempat, karena tempat tidak dapat mengatasi-Nya. Allah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu • Allah berbeda dengan makhluknya(mukhalafatuhu lil hawadits), tidak ada sesuatu yang setara setara dengan- Nya. • Ia tidak menyerupai sesuatu, dan tidak ada sesuatu yang menyerupai-Nya, karena itu Dia Mahaesa (Wahdaniyah). • Tidak ada seorangpun mampu membayangkan-Nya. Segala bentuk yang tergambar dalam khayal dan pikiran mengenai-Nya adalah ilusi belaka. Allah Mahahidup dan Mahakaya
• Allah mahahidup, tidak pernah mati dan tidak akan
pernah mati. • Dia tidak pernah mengantuk atau tidur, dan tidak pernah merasa lemah atau lelah. • Dia tidak membutuhkan apapun, Sebaliknya semua makhluk-Nya bergantung pada-Nya. Segala sesuatu ada dalam genggaman-Nya. Kehendak dan Kemahakuasaan Allah
• Allah maha berkehendak (iradah). Dia mahakuasa atas
segala kehendak-Nya (qudrah) • Semua kehendak Allah pasti terjadi sesuai dengan kehendak-Nya, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi. • Segala yang ada di jagad raya berada di bawah naungan ‘arasy-Nya, sedangkan ‘arasy-Nya tunduk kepada-Nya. • Meski manusia, jin, dan syetan bersatu untuk mengerakkan, menghentikan, menambah, mengurangi sebiji atom, semua tidak akan terwujud kecuali dengan kehendak dan kekuatan Allah. Ilmu Allah
• Allah maha mengetahui dan senantiasa dalam keadaan
mengetahui segala sesuatu. Ilmunya sempurna meliputi segala sesuatu. • Ia maha mengetahui yang zahir maupun ghaib, yang kecil maupun yang besar, yang dulu maupun yang akan datang, yang universal maupun partikular. Tidak ada yang tersamar dari pengetahuan Allah. • Ilmu-Nya tidak diawali dengan ketidaktahuan, karena itu ilmu-Nya tidak terbentuk dari proses pemikiran. Pendengaran dan Penglihatan Allah
• Allah maha mendengar baik yang lemah maupun keras
tanpa telinga (alat pendengaran). Tidak ada sesuatu pun luput dari pendengarannya. • Allah maha melihat, Dia melihat tanpa mata (indra penglihatan), Penglihatan-Nya meliputi yang jauh maupun yang dekat. Tidak ada tabir dan kegelapan yang dapat menghalangi pandangan Allah. Kalam Allah
• Allah berbicara dan tidak bisu, perkataan-Nya maha
sempurna. • Dia berkata kepada manusia: memberitahu, menyuruh, dan melarang manusia. • Kepada manusia Allah berfirman melalui kitab suci (al- Qur’an dan kitab-kitab lainnya). Kepada Nabi Allah berfirman salah satunya melalui mimpi. • Allah berbicara tanpa alat bantu atau organ (mulut) Perbuatan Allah
• Semua yang ada di jagad raya ini adalah ciptaan Allah,
Dia adalah pemilik tunggal dari semua ini. • Dia bebas berbuat apapun, tanpa ada yang bisa membatasi atau memaksa-Nya. • Dia menciptakan segala sesuatu sendiri tanpa sekutu, semua itu mudah bagi-Nya. Dia tidak merasa berat (kelelahan) atau sibuk melakukan semua itu. • Perbuatan/penciptaan-Nya tidak memerlukan alat, persiapan, atau bantuan pihak lain. Bila Dia mengatakan “Jadi” maka jadilah. (Kun faya kun). • Semua yang Dia perbuat atau lakukan berada dalam keadilan-Nya, termasuk hal yang dipandang buruk dalam pandangan manusia. Kesulitan dan kesengsaraan hidup seperti penyakit, bencana alam, kelaparan tidaklah menunjukkan Dia zalim, karena hal itu dilakukan terhadap milik-Nya sendiri. • Meski demikian, kasih sayang-Nya jauh lebih besar daripada murka-Nya. Di balik kesulitan dan kesengsaraan hidup selalu ada kebaikan dan hikmah di balik-Nya. TERIMA KASIH Semoga sukses