Anda di halaman 1dari 13

Tragedi

Trisakti
HELLO!

Disusun oleh :

1. Alifia Nur Fauziah (03/XII MIPA 2)


2. Bertania Kartikaning T.R. (05/XII MIPA 2)
3. Ghifari Anggito Abimanyu (13/XII MIPA 2)
4. Mikha Suryo Putri (22/XII MIPA 2)
5. Sania Pascawati (26/XII MIPA 2)
6. Viona Fransiska (30/XII MIPA 2)

2
1

LATAR BELAKANG
PENEMBAKAN MAHASISWA TRISAKTI 98

3

S ejak Maret 98 aksi demonstrasi para mahasiswa yang menuntut

reformasi menjalar di beberapa kota di Indonesia. Tak jarang


berujung kisruh. Terlebih per April ‘98 ditemukan kasus penculikan
aktivis. 12 Mei ‘98 sekitar 6000 mahasiswa berkumpul di Kamus A
Universitas Trisakti untuk demonstrasi besar. Mereka menggantungi
dukungan dari pimpinan universitas, para guru besar, bahkan Prof.
Dr Moedanton Moertedjo (rektor) dan Ir. Trisulo (Ketum Yayasan)
melakukan orasi.

4
KRONOLOGI

⊡ 10.30 –10.45
Aksi damai civitas akademika Univ. Trisakti di
parkir depan gedung M (6000 orang di depan
mimbar)
⊡ 10.45 –11.00
Aksi mimbar bebas dimulai (diawali dengan
penurunan bendera setengah tiang, menyanyikan
lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta)

5
KRONOLOGI

⊡ 11.00 –12.25
Aksi orasi & mimbar bebas dilaksanakan dengan baik dan
lancar.

⊡ 12.30

• Aksi damai dari kampus menuju gedung DPR/MPR


• Aksi mereka dihambat oleh blokade Polri – Militer.
• Beberapa mahasiswa bernegosiasi dengan pihak Polri.

6
KRONOLOGI

⊡ 17.15
• Mahasiswa bergerak mundur, aparat keamanan
bergerak maju >> mulai menembakkan peluru
• Korban berjatuhan dan dilarikan ke RS. Sumber
Waras
⊡ 20.00
• Dipastikan 4 mahasiswa tewas, 1 orang kritis,
dan puluhan lainnya luka – luka.

7
KORBAN TEWAS

8
A PICTURE IS WORTH A
THOUSAND WORDS

Pada 28 Mei pihak kepolisian menyatakan bahwa polri dan brimob yang bertugas
tidak dibekali puluru tajam. Padahal hasil autopsi dari keempat korban meinggal
karena peluru tajam. Rekaman peristiwa yang di telivisi pun memperlihatkan
penembakan yang dilakukan polisi ke arah mahasiswa.

9
PAYUNG PERLINDUNGAN
HUKUM

Hukum di Indonesia masih menganut sistem tajam ke


bawah tumpul ke atas. Hingga saat ini keluarga korban
masih belum menenemukan titik terang dari kasus ini.
Padahal kasus ini tergolong dalam pelanggaran HAM
berat pada masa transisi Orba. Upaya aksi kamisan
dilakukan selama bertahun-tahun pun tetap tidak
mendapatkan respon dari pemerintah. Kasus ini
seperti sengaja untuk digunakan sebagai kepentingan
politik setiap menjelang pemilu dengan memberikan
harapan kosong bagi para pencari keadilaan dari
tragedi ini.
10
PAYUNG PERLINDUNGAN
HUKUM

⊡ Perlindungan hukum bagi mahasiswa yang meninggal


saat tragedi Trisakti masih belum menemukan titik
terang dari kepastian hukum. Padahal tragedi ini
termasuk pelanggaran HAM berat saat masa transisi
orde baru. Upaya keluarga korban yang telah
melakukan aksi kamisan selama bertahun-tahun pun
juga tak kunjung mendapatkan respon dari penguasa
di negeri ini. Tragedi kelam ini semata-mata hanya
digunakan sebagai kepentingan politik tiap menjelang
pemilu.
11
PERAN PENEGAK HUKUM

Pada kenyataannya aparat penegak hukum


tunduk kepada para penguasa yang
menyalahgunakan kekuasaannya. Selain itu
kurangnya profesionalisme aparat menjadi
pemicu alasan kasus ini tidak bisa terselesaikan
hingga saat ini.

12
SEKIAN
SAMA-SAMA

13

Anda mungkin juga menyukai