Anda di halaman 1dari 27

Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari hal-

hal tentang pelat lantai beton yang meliputi:


1. Pendahuluan
2. Desain pelat satu arah
3. Desain pelat dua arah.
Pertanyaan yang mungkin timbul dalam benak anda
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pelat?
2. Jenis-jenis pelat ada berapa macam?
3. Berapa tebal pelat yang aman pada suatu gedung
bertingkat ataupun konstruksi lain?
4. Bagaimana menentukan diameter dan jarak tulangan
supaya memenuhi syarat keamanan?
5. Bagaimana menggambarkan tulangan yang diperoleh
dari perhitungan?
Pada konstruksi beton bertulang, pelat
digunakan sebagai :
1. Lantai dan atap dari gedung
2. Lantai jembatan
3. Lapis perkerasan pada jalan raya dan
landasan bagi pesawat terbang di bandara.
Untuk merencanakan pelat beton bertulang,
yang perlu dipertimbangkan bukan hanya
pembebanan, tetapi juga ukuran dan syarat-
syarat tumpuan pada tepi.
Ada tiga jenis tumpuan/perletakan pada pelat,
yaitu:
a) Tertumpu bebas
b) Terjepit penuh / terjepit sempurna
c) Terjepit sebagian/terjepit elastis
a) Tertumpu bebas
Pelat terletak diatas struktur yang lain (beton
bertulang, baja profil atau pasangan batu kali)

Pelat
Tdk dibebani
Balok beton
bertulang

Pelat

Baja
Profil Dibebani

Pelat
Pasangan
Batu Kali
b) Terjepit Penuh/Sempurna
Biasa untuk pelat yang menerus. Dimana kekakuan
pelat relatif lebih kecil dibanding kekakuan balok

Tdk dibebani

ϕ=0
Dibebani
c) Terjepit Elastis/Sebagian
Biasa untuk pelat yang menerus. Dimana kekakuan
pelat relatif sama dengan kekakuan balok

Tdk dibebani

Dibebani
Klasifikasi Pelat
Pelat diklasifikasikan berdasarkan cara pelat tersebut “didukung”.
Dengan sistem pendukung tersebut, pelat akan melendut dalam
satu arah atau dua arah.

Pada pelat satu arah, biasanya pelat hanya ditumpu pada kedua
sisinya yang saling berhadapan.

Pada pelat dua arah, pelat ditumpu pada ke empat sisinya. Tetapi
bila perbandingan antara sisi panjang (Ly) dan sisi pendek (Lx)
lebih besar dari 2,5 , maka pelat tersebut dapat dianggap sebagai
pelat satu arah, di mana beban pelat hanya dipikul dalam arah
bentang pendek.
PELAT :
* Tebal pelat tidak boleh diambil kurang dari 7 cm untuk pelat atap
dan 12 cm untuk pelat lantai.
* Untuk pelat atap yang langsung berhubungan dengan cuaca,
diperlukan tulangan susut . Luas tulangan harus diambil minimum 0,25
% dari luas beton yang ada.
* Luas tulangan pembagi minimum diambil 20 % dari luas tulangan
pokok.
* Diameter tulangan untuk pelat minimum tulangan pokok  8 mm,
tulangan pembagi  6 mm.
* Pelat yang lebih tebal dari 25 cm harus dipasang tulangan atas dan
tulangan bawah (tulangan rangkap).
* Pada pelat di tempat-tempat momen tumpuan maksimum dan
momen lapangan maksimum jarak masing-masing batang tulangan
tidak boleh lebih dari 20 cm atau 2 kali tebal pelat
H minimum Pelat Satu Arah
Hitung h minimum pelat sesuai dengan Tabel 8 SNI 03-2847-
2002(Tabel 9.5(a) SNI 03-2847-2013)
• Komponen struktur dua tumpuan sederhana
𝒍
h minimum =
𝟐𝟎
• Komponen struktur satu ujung menerus
𝒍
h minimum =
𝟐𝟒
• Komponen struktur dua ujung menerus
𝒍
h minimum =
𝟐𝟖
• Komponen struktur kantilever
𝒍
h minimum =
𝟏𝟎
• Rumus diatas hanya untuk fy = 400 MPa untuk nilai fy yang lain
𝑓𝑦
dikalikan dengan factor (0,4 + )
700
• Rumus diatas hanya untuk fy = 420 MPa untuk nilai fy yang lain
𝑓𝑦
dikalikan dengan factor (0,4 + )(SNI 2847-2013)
700
H minimum Pelat Dua Arah
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal. 11.5.3.3 dengan ketentuan tebal
sebagai berikut
𝑓𝑦
𝐿𝑛 ∙ 0,8+
• ℎ𝑚𝑎𝑥 = 1500
36+5∙𝛽 αm −0,2
Dan tidak boleh kurang dari 120 mm (125 mm SNI 2847-2013)
𝑓𝑦
𝐿𝑛 ∙ 0,8+
• ℎ𝑚𝑖𝑛 = 1500
36+9∙𝛽
Dan tidak boleh kurang dari 90 mm
Dimana:
Ln = Panjang bentang bersih arah memanjang pelat
𝛽 = Rasio bentang bersih arah memanjang pelat terhadap arah
memendek pelat
αm = Nilai kekakuan rata-rata dari untuk semua balok pada tepi
dari suatu panel
fy = Tegangan leleh baja (MPa)
Persyaratan Selimut Beton
• Untuk diameter tulangan ≤ 36 mm selimut
beton = 20 mm pada beton yang terlindung
• Untuk diameter tulangan ≤ 36 mm selimut
beton = 40 mm pada beton yang langsung
berhubungan dengan cuaca
STRUKTUR BETON 1 DESAIN PELAT BETON BERTULANG

TABEL MARCUS PADA PBI 1971


STRUKTUR BETON 1 DESAIN PELAT BETON BERTULANG
Data awal : fc’,fy,
START
Lx, Ly

Rencana Penulangan
Desain Tul Rangkap Rencanakan Tebal Plat
Plat Persegi Panjang
& Hitung Ly/Lx

Ya
Desain Tul Mn perlu > Ya
Tunggal Mu ? Ly/Lx > 2.5
Desain Plat 1 Arah
?

Hitung As Tarik
Tulangan Tunggal Desain Plat 2 Arah

Hitung Momen
Hitung Beban qu (DL+LL)
Menurut Tabel Marcus
Pelat A adalah pelat yang hanya ditumpu pada ketiga sisinya.
Apakah pelat dengan penulangan 2 arah atau 1 arah?
Karena pelat satu arah, maka hanya dilakukan perhitungan pelat arah
X saja, yang arah Y hanya sebagai tulang pembagi yang Luas tulangan
pembagi minimum diambil 20 % dari luas tulangan pokok
Penulangan pelat arah x , untuk daerah tumpuan dg Mtx = 448020,72kg m

s фx
h
dx

Penulangan pelat daerah


tumpuan

fy
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 =

𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 =

0,25As-x = 0,25 20,7

Karena penulangan pelat 1 arah, maka penulangan pelat arah Y tdk perlu
dihitung. Cukup diambil 20% tulangan utama .
Maka tulangan pelat arah y untuk daerah tumpuan adalah 20%tul pelat arah x
utk daerah tumpuan.
As-y = 20% As-x = 20% (82,8) = 16,56 mm2
Maka bisa dipakai tulangan ф6-200 (141 mm2)
Dengan cara yang sama, Penulangan pelat arah x , untuk daerah lapangan dg Mlx =
22,670928kg m

dy dx h
фy
фx
s
Penulangan pelat daerah
lapangan

226709,28 0,1339

fy
O,1339
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 =

𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 0,0003358

0,25As-x = 0,25 20,7

Penulangan pelat arah Y untuk daerah lapangan adalah 20%tul pelat arah x
utk daerah lapangan.
As-y = 20% As-x = 20% (82,8) = 16,56 mm2
Maka bisa dipakai tulangan ф6-200 (141 mm2)
Notasi pada penggambaran tulangan pelat

Tulangan pelat bawah lapis 1

Ф6-100
Ф6-100

1/5ly
Tulangan pelat bawah lapis 2

1/4ly
Tulangan pelat atas lapis 1

Tulangan pelat atas lapis 2

Ф8-100 Tulangan pelat bawah lapis 1

Ф8-100

ly
Tulangan pelat atas lapis 1

Tulangan arah x:
Tulangan tumpuan x = ф8-200
Tulangan lapangan x = ф8-200
Tulangan arah y:
Tulangan tumpuan y = ф6-200
Tulangan lapangan y = ф6-200
lx
1/5lx
1/4lx
Contoh Perhitungan Plat dengan Metode
Perencanaan Langsung
Dengan menggunakan metode perencanaan
langsung,desainlah panel plat datar
dalam(interior),Sistem plat tersebut terdiri dari empat
panel dalam kedua arahnya,dengan ukuran panel plat
6 x7 m.setiap panel ditopang oleh kolom 500x500
mm,dengan panjang kolom 3,6m.Plat memikul beban
hidup merata sebesar 4,5 kN/m2 dan beban mati
tambahan sebesar 1,15 kN/m2 (diluar berat sendiri
plat).f’c = 27,5 Mpa , fy = 400 Mpa.
1. Menentukan tebal minimum plat
Peraturan SNI 2847-2013 untuk plat dalam dan plat
sudut
a. Untuk plat sudut 1, hmin = ln/30
ln = 7000 – 2(500) = 6500 mm
hmin = ln/30 = 6500/30 = 216,67 mm
b. Untuk plat dalam 2 , hmin = ln/33
hmin = 6500/33 = 196,97 mm
Jika ketebalan plat yang akan digunakan seragam,maka
dapat diambil tebal plat sebesar 220 mm
2.Hitung besar beban terfaktor
qd = 1,15 + 0,22 (24) = 6,43 kN/m2
ql = 1,2(6,43) + 1,6(4,5) = 14,916 kN/m2

Anda mungkin juga menyukai