Anda di halaman 1dari 26

Monica Pramana

406182085

Adrenaline
dan
KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI
penggunaan klinisnya
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD KRMT WONGSONEGORO
SEMARANG
Adrenalin/Epinefrin

• Sebuah Hormon dan Obat


• Dihasilkan kelenjar adrenal
• Bekerja pada reseptor α & β
• Fight or Flight response

Dalal R, Grujic D. Epinephrine. [Updated 2019 Apr 2]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019
Adrenalin/Epinefrin

• katekolamin simpatomimetik
menggunakan reseptor G protein-
linked second messenger system.
• Sediaan adrenalin C9H13NO3

1 mg / mL (1: 1000)
0,1 mg/ml (1:10000)
• Sintetis adrenalin
Adrenalin/Epinefrin

• Rute aplikasi

Ring J, Klimek L, Worm M: Adrenaline in the acute treatment of anaphylaxis.


Dtsch Arztebl Int 2018
Farmakodinamik

• Mekanisme adrenoreseptor
• Efek pada organ tubuh

Kinnear J. Adrenaline anaesthesia tutorial of the week. Southend University


Hospital NHS Foundation Trust, UK 2018
Farmakokinetik
 Epinefrin mempunyai 01
awitan cepat tetapi kerjanya
singkat.
03 Untuk memperoleh awitan
yang sangat cepat dapat pula
diberikan secara subkutan,
pipa endotrakeal, inhalasi,
Pada situasi atau topikal pada mata.
emergency, obat ini 02
diberikan secara IV.
04 Pemberian peroral
tidak efektif, karena
epinefrin dapat dirusak
06 oleh enzim dalam usus.

Dalal R, Grujic D. Epinephrine. [Updated 2019 Apr 2]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019
Indikasi Adrenalin
• reaksi anafilaksis
• hipotensi karena syok septik
• Cardiac arrest
• Croup
• eksaserbasi asma berat yang
tidak responsif terhadap
pengobatan standar
• sebagai blok anestesi lokal

Dalal R, Grujic D. Epinephrine. [Updated 2019 Apr 2]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019
Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi absolut terhadap penggunaan epinefrin

Beberapa kontraindikasi relatif termasuk hipersensitivitas


terhadap obat simpatomimetik, glaukoma sudut tertutup,
anestesi dengan halotan

Seperti halnya dengan resep obat apa pun, semua praktisi harus
menggunakan penilaian klinis dan mengevaluasi manfaat versus risiko
dengan epinefrin.

Efek samping  anxiety, restlessness, palpitations,


pallor, shaking, and headache
Dalal R, Grujic D. Epinephrine. [Updated 2019 Apr 2]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019
Penggunaan klinis pada anafilaksis

• Anaphylaxis is a severe, life-threatening,


generalised or systemic hypersensitivity reaction.
• Adrenalin obat lini pertama untuk anafilaksis
• Adrenalin pada anafilaksis
– Patogenetik mekanisme :
Penggunaan klinis pada anafilaksis

>30kg = 0,3 – 0,5mL


<30kg = 0.01 mg/kg (0.01
mL/kg) FDA
Ring J, Beyer K, Biedermann T, Bircher A, Duda D, Fischer J et al. Guideline for acute
therapy and management of anaphylaxis.Allergo J Int 2014
Ring J, Beyer K, Biedermann T, Bircher A, Duda D, Fischer J et al. Guideline for acute
therapy and management of anaphylaxis.Allergo J Int 2014
Penggunaan klinis pada sepsis
Sepsis  keadaan disfungsi organ yang
mengancam jiwa yang disebabkan karena
A disregulasi respon tubuh terhadap infeksi.
Septik syok  adanya sepsis dengan
B hipotensi persisten yang membutuhkan
vasopressor untuk menjaga mean arterial
C pressure (MAP) ≥ 65 mmHg, dengan kadar
laktat ≥ 2 mmol/L walaupun telah diberikan
resusitasi cairan yang adekuat.
D SIRS  tidak menggambarkan adanya respon
Diresgulasi yg mengancam jiwa
Rhodes A, Evans LE, Alhazzani W, Levy MM, Antonelli M, Ferrer R, dkk. Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management
of Sepsis and Septic Shock: 2016. Intensive Care Med. 1 Maret 2017;43(3):304–77.
Penggunaan klinis pada sepsis

quick SOFA (qSOFA)


qSOFA tidak membutuhkan pemeriksaan
laboratorium dan dapat dilakukan secara
cepat dan berulang.

Disfungsi organ didiagnosis apabila Irvan.Febyan.Suparto. Sepsis and Treatment based on The Newest
peningkatan skor SOFA ≥ 2. Guideline. Jakarta.2018
Penggunaan klinis pada sepsis
• Norepinefrin sebagai vasopressor pilihan pertama.
• Epinefrin (ditambahkan ke dan berpotensi digantikan dengan
norepinefrin) ketika diperlukan agen tambahan untuk
mempertahankan tekanan darah
• NE meningkatkan MAP secara primer dengan
vasokonstriksi,dgn efek lebih kecil pada HR,SV,CO.
• Epinefrin dapat meningkatkan laktat dengan stimulasi
metabolisme anaerob pada otot. Demikian mengganggu
penggunaan laktat sebagai marker perfusi saat tataaksana
syok septik.
Rhodes A, Evans LE, Alhazzani W, Levy MM, Antonelli M, Ferrer R, dkk. Surviving Sepsis Campaign:
International Guidelines for Management of Sepsis and Septic Shock: 2016. Intensive Care Med. 1 Maret
2017;43(3):304–77.
Penggunaan klinis pada
cardiac arrest
• Cardiac arrest penghentian aktivitas jantung secara
mekanik karena disritmia atau disosiasi electrimechanical
• Adrenalin  obat utama dianjurkan untuk pasien yang
menerima kompresi dada selama cardiac arrest.
• Stimulasi alfa1 reseptor di vaskular otot (vasokonstriksi)
 meningkatkan aortic diastolic pressure, which
increases coronary perfusion pressure (CPP) and cerebral
perfusion pressure (CePP) return of ROSC
• Dosis "standar" 1 mg setiap 3 menit.
Clifton W. Callaway. Epinephrine for cardiac arrest. DepartmentofEmergency
Medicine,University of Pittsburgh, Pittsburgh, Pennsylvania, USA.2013
Penggunaan klinis pada cardiac
arrest
Penggunaan klinis pada asma

• Severe asthma attact  salah satu situasi darurat medis


paling umum di masa kanak-kanak
• Agonis beta adrenergik menghilangkan bronkospasme
• Epinefrin(non selektif) digunakan apabila penggunaan
obat beta selektif tidak dapat digunakan.
• Metode inhalasi lebih efektif
(kerja cepat dan efek samping sedikit)
Emergency!!
Status asthmaticus
didefinisikan
sebagai mengi yang
tidak menanggapi
pengobatan awal
dengan
bronkodilator
inhalasi.
Penggunaan klinis pada
anestesi lokal
• Kebanyakan anestetik lokal, kecuali kokain, menyebabkan
dilatasi pembuluh darah.
• Penambahan vasokonstriksi
seperti adrenalin mengurangi aliran darah setempat,
menurunkan kecepatan absorbsi anestetik lokal, dan
memperpanjang efek lokalnya.
• Penggunaan adrenalin untuk tujuan ini harus hati-hati
karena, bila berlebihan, dapat terjadi nekrosis iskemik.
Max adrenalin dewasa sehat  0,2 mg
Max adrenalin pada cardiac risk  0,04 mg
Thank You
1. Dalal R, Grujic D. Epinephrine. [Updated 2019 Apr 2]. In: StatPearls
Reference [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482160/
2. Ganong, W. F. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta:
EGC.
3. Szablewski, Leszek (2011). Glucose Homeostasis and Insulin
Resistance . Bentham Science Publishers. p. 68. ISBN 9781608051892 .
4. Kinnear J. Adrenaline anaesthesia tutorial of the week. Southend
University Hospital NHS Foundation Trust, UK 2018
5. Gunawan, gan sulistia. Farmakologi dan terapi edisi 5. Departemen
Farmakologi dan Terapeutik FKUI.2007.
6. Ring J, Klimek L, Worm M: Adrenaline in the acute treatment of
anaphylaxis. Dtsch Arztebl Int 2018; 115: 528–34. DOI:
10.3238/arztebl.2018.052
7. Joseph M. Neal, M.D. Effects of Epinephrine in Local Anesthetics on the
Central and Peripheral Nervous Systems: Neurotoxicity and Neural Blood
Flow. Washington.2001
8. Irvan.Febyan.Suparto. Sepsis and Treatment based on The Newest
Guideline. Departemen Anestesi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta.2018
9. Rhodes A, Evans LE, Alhazzani W, Levy MM, Antonelli M, Ferrer R, dkk.
Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management of
Sepsis and Septic Shock: 2016. Intensive Care Med. 1 Maret
2017;43(3):304–77.
10. Clifton W. Callaway. Epinephrine for cardiac arrest.
DepartmentofEmergency Medicine,University of Pittsburgh, Pittsburgh,
Pennsylvania, USA.2013

Anda mungkin juga menyukai