Keefektifan Dan Keamanaan Penggunaan Tinefcon Tablet Pada Psoriasis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

KEEFEKTIFAN DAN KEAMANAAN


PENGGUNAAN TINEFCON TABLET PADA
PSORIASIS
Pembimbing : dr. Rahimah, Sp.KK

Farah Meidita Firdaus


201820401011142

1
BAB 1
PENDAHULUAN

2
PENDAHULUAN
Psoriasis adalah gangguan peradangan kronis yang dimediasi
oleh imun yang mempengaruhi kulit, kuku, dan persendian
pada anak-anak dan orang dewasa.

Mempengaruhi 2,0-3,5% dari populasi global.

Regimen pengobatan yang tersedia untuk psoriasis adalah


terapi topikal, fototerapi, terapi sistemik, dan biologik.

3
Praktik pengobatan herbal memiliki efek samping ringan
hingga sedang dan dapat ditoleransi, cara pemberian yang
mudah, dan perawatan yang lebih murah.

Ekstrak S. indicus (Tinefcon) menghambat pelepasan


berbagai sitokin yang terlibat dalam peradangan seperti TNF-
α, IL-1β, IL-6, IL-8, IL-12 dan IL-12 / IL dan proliferasi
keratinosit.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

5
DEFINISI
Psoriasis adalah penyakit radang yang umum, kronis, dan
berulang pada kulit yang ditandai dengan plak berskala
terbatas, eritematosa, kering, dengan berbagai ukuran,
biasanya ditutupi oleh skuama putih keperakan.

SINONIM
Psoriasis disebut juga psoriasis vulgaris yang berarti psoriasis
yang biasa, karena ada psoriasis lain misalnya psoriasis
pustulosa.

6
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi bervariasi (di Eropa,
Amerika)

Insiden kulit putih lebih


tinggi

Tanpa memperhatikan jenis


kelamin

Jarang terjadi di daerah tropis

7
ETIOPATOGENESIS

Faktor Genetik

Faktor Imunologi

Faktor Lingkungan

8
KLASIFIKASI DAN MANIFESTASI
KLINIS
Klasifikasi Manifestasi Klinis Gambar
Psoriasis plak •Plak yang berbatas tegas,
eritematosa, skuama
berdiameter > 0,5 cm
•Klasifikasi lebih lanjut
menurut situs anatomi

Psoriasis fleksural •Juga dikenal sebagai psoriasis


intertriginosa atau inverse
•Plak tipis, berskuama minimal,
terlokalisasi pada lipatan kulit
(inframammary, aksila,
pangkal paha, genital)

9
Klasifikasi Manifestasi Klinis Gambar
Psoriasis kuku •Dapat hadir tanpa plak kulit
bersamaan
•Lubang, onikolisis distal,
hiperkeratosis subungual, oil
drop sign, perdarahan,
leukonychia, lunula merah
•Keterlibatan kuku adalah
prediktor arthritis psoriatik
Psoriasis scalp •Salah satu psoriasis yang
paling umum
•Seringkali sulit diobati

10
Klasifikasi Manifestasi Klinis Gambar
Psoriasis •Lokalisasi di telapak tangan dan
palmoplantar telapak kaki
•Kemerahan yang konfluen tanpa
plak yang jelas hingga area
berskuama yang tidak jelas,
menjadi plak besar yang menutupi
telapak tangan atau telapak kaki

Psoriasis guttate •Erupsi akut dari "dew-drop,"


berwarna merah muda salmon,
skuama halus, papula kecil di
tubuh
•Dapat mengikuti riwayat faringitis
streptokokus grup A atau
dermatitis streptokokus grup A
perianal
11
Klasifikasi Manifestasi Klinis Gambar
Psoriasis pustular •Deretan pustula monomorfik
pada kulit yang nyeri dan
meradang
•Paling umum dilokalisasi di
telapak tangan atau telapak
kaki

Psoriasis •Onset akut atau subakut dari


eritroderma eritema umum yang mencakup
lebih dari 90% seluruh tubuh
pasien
•Mungkin berhubungan dengan
hipotermia, hipoalbuminemia,
ketidakseimbangan elektrolit
•Darurat yang mengancam jiwa
12
TINGKAT KEPARAHAN
Keparahan Batasan
Ringan (Mild) •<3% BSA
•Penyakit dengan efek minimal pada kualitas hidup pasien;
pasien dapat mencapai tingkat kontrol gejala yang dapat
diterima dengan tindakan perawatan kulit rutin dan terapi topikal
Sedang •3-10% BSA
(Moderate) •Penyakit masih dapat diterima dengan tindakan perawatan kulit
rutin, mempengaruhi kualitas hidup pasien, baik karena luasnya
penyakit, ketidaknyamanan fisik (nyeri atau pruritus), atau
lokasi (mis. wajah, tangan, kaki, atau alat kelamin)
Berat (Severe) •10% BSA
•Penyakit yang tidak dapat dikendalikan secara penuh oleh terapi
topikal dan yang menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien.
Ukuran satu tangan diperkirakan sebagai 1% BSA (Body Surface Area).

13
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Gatal hingga nyeri

EFLORESENSI
• Plak yang berbatas tegas, simetris, dan eritematosa dengan
skuama keperakan di atasnya.
• Auspitz sign
• Fenomena Koebner

14
Auspitz sign Fenomena Koebner

15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsi
• Gambaran: parakeratosis, hilangnya lapisan sel granular,
perpanjangan rete ridges, agregat neutrofilik dalam
epidermis (mikroabses Munro), pembuluh darah melebar di
dermis, dan infiltrat limfositik perivaskular.

16
DIAGNOSIS BANDING
Differential Manifestasi Klinis Gambar
Diagnosis

Dermatitis atopi Gejala pruritus dan morfologi


dan distribusi khas (likenifikasi
lentur pada orang dewasa dan
anak-anak yang lebih tua;
papula dan vesikel pada wajah
dan ekstensor pada masa bayi)

Dermatitis kontak Plak, tergantung pada sifat


paparan iritan atau alergen

17
Differential Manifestasi Klinis Gambar
Diagnosis

Lichen planus Lesi yang parah dan sering


keterlibatan mukosa

Sifilis sekunder Lesi berwarna tembaga dan


sering terjadi pada telapak
tangan dan telapak kaki

18
Differential Manifestasi Klinis Gambar
Diagnosis

Tine corporis Lebih sedikit lesi dengan


bentuk annular

Pitiriasis rosea Tannish-pink, papula oval dan


bercak dengan konfigurasi
"Pohon Natal" di tubuh dengan
hemat muka dan ekstremitas
distal

19
TATALAKSANA
TOPIKAL
•Kostikosteroid
•Tar
•Vitamin D analog

FOTOTERAPI
Narrow-band UVB (NBUVB)

SISTEMIK
•Metotreksat
•Siklosporin
•Acitretin
20
BIOLOGI
Bahan-bahan terapi biologis meliputi sitokin rekombinan,
fusi protein, dan antibodi monoklonal.
•chimeric monoclonal (berakhir dengan -ximab) 
infliximab
•humanized monoclonal (berakhiran -zumab)  efalizumab
•human monoclonal antibodies (berakhiran -umab) 
adalimumab
•receptor-antibody fusion proteins (berakhiran -cept) 
etanercept dan alefacept

21
Tinefcon
Sphaeranthus indicus Linn adalah tanaman obat yang dapat
tumbuh di sawah atau tempat kering, tersebar ke seluruh
India, Sri Lanka, Afrika dan Australia.

Sinonim dari S. indicus Linn adalah Sphaeranthus hirtus


Willd. dan Sphaeranthus mollis Roxb.

Tanaman S. indicus memiliki banyak cabang dan beraroma


kuat. Batangnya berbentuk silindris dan berduri. Daunnya
melekat pada batang, panjang 2-7 cm, lebar 1-1,5 cm. Kepala
bunga berwarna ungu. Buah berbentuk lonjong.

22
• Kingdom: Plantae
• Phyllum: Tracheophyta
• Class: Magnoliopsida
• Order: Asterales
• Family: Asteraceae
• Genus: Sphaeranthus
• Species: indicus

23
Hampir semua bagian tanaman ini, mulai dari akar, bunga,
daun, hingga bijinya dapat digunakan untuk obat tradisional.

S. indicus memiliki efek imunomodulator, efek antioksidan,


mast cell stabilizing, hepatoprotektif, menyembuhkan luka,
anti inflamasi.

Efek S. indicus pada psoriasis telah dipelajari dan


menunjukkan aktivitas yang kuat.

24
Ekstrak S. indicus mengurangi kadar sitokin proinflamasi dari
makrofag manusia dan keratinosit epidermal.

Profil ekspresi gen menunjukkan ekspresi gen yang


dilemahkan yang terlibat dengan peradangan seperti TNF alfa
dan angiogenesis oleh esktrak S. indicus

Ekstrak S. indicus menginduksi penghambatan gen


proliferatif dan penyerapan BrdU dalam keratinosit
epidermal.

25
Krim terbuat dari 20% ekstrak S. indicus yang dapat
digunakan sebagai terapi psoriasis plak derajat ringan hingga
sedang

Dari penelitian in vitro bahwa ekstrak S. indicus (Tinefcon)


mengandung ekstrak metanol dari buah kering dan kepala
berbunga tanaman S. indicus.

Menghambat pelepasan berbagai sitokin yang terlibat dalam


peradangan seperti TNF-α, IL-1β, IL-6, IL-8, IL-12 dan IL-
12 / IL dan proliferasi keratinosit.

26
Penelitian dilakukan menggunakan tablet Tinefcon (2,8 g /
hari), didapatkan respons PASI50 terlihat pada minggu ke
12. Respon PASI75 dicapai pada 68 subjek (23%),
sedangkan respons PASI90 dicapai pada 22 subjek (7%)
pada minggu ke 12.

Data keamanan Tinefcon menunjukkan profil tolerabilitas


yang baik, dan tidak ada kematian yang dilaporkan.

Mual adalah efek samping paling umum yang diamati pada


47 subjek (12%) diikuti oleh muntah pada 35 subjek (9%).

27
PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

PROGNOSIS
Prognosis psoriasis baik meskipun bersifat kronis dan mudah
residif tetapi tidak menyebabkan kematian.

KOMPLIKASI
Psoriasis plak kronis dalam banyak kasus merupakan
penyakit seumur hidup, bermanifestasi pada interval yang
tidak terduga. Remisi spontan, yang berlangsung selama
periode waktu yang bervariasi, dapat terjadi pada 50%
pasien.

28
BAB 3
KESIMPULAN

29
Psoriasis adalah penyakit radang yang umum, kronis, dan
berulang pada kulit, ditandai dengan plak berskala terbatas,
eritematosa, kering, dengan berbagai ukuran, ditutupi oleh
skuama putih keperakan.
Terapi yang digunakan berupa topikal, sistemik, maupun
fototerapi. Namun, saat ini telah dikembangkan terapi
biologi, salah satunya Tinefcon.

Tinefcon menghambat pelepasan berbagai sitokin yang


terlibat dalam peradangan dan proliferasi keratinosit.

30
tablet Tinefcon (2,8 g / hari) efektif dalam mengurangi
keparahan plak pada pasien yang menderita psoriasis setelah
pengobatan selama 12 minggu.

Data keamanan Tinefcon menunjukkan profil tolerabilitas


yang baik, dan tidak ada kematian yang dilaporkan.

Efek samping ringan sampai sedang. Mual dan muntah


adalah efek samping yang umum terjadi.

31
TERIMA KASIH

32

Anda mungkin juga menyukai