Anda di halaman 1dari 23

KONTRASEPSI

PADA WANITA

Pembimbing : dr. Riady, Sp. OG


PENDAHULUAN
225 juta wanita ingin
Penggunaan kontrasepsi menunda kehamilan, namun
WHO meningkat di Asia dan tidak menggunakan alat
Amerika Latin kontrasepsi.

Meningkat dari 60,9%


Di Asia 1. Pilihannya terbatas
menjadi 61,9%
2. Pengalaman efek
samping
KB baru
7.761.961
Departemen Pasangan Usia (16,15%)

Kesehatan RI Subur (47.019.002)


KB lama
35.202.908
(83,85%)

Yang mengetahui semua jenis


alat kontrasepsi dan
pemasangannya (40,2%)
Kontrasepsi

Upaya mencegah terjadinya kehamilan, dapat


berupa upaya yang bersifat sementara, dapat pula
bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan
salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.

3
Pilihan Metode Kontrasepsi Berdasarkan Tujuan Pemakaiannya
JENIS KONTRASEPSI
1. Kontrasepsi Non – Hormonal.
2. Kontrasepsi Hormonal.
3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR).
4. Kontrasepsi Mantap (Sterilisasi)
KONTRASEPSI NON - HORMONAL

Kontrasepsi tanpa Menggunakan Alat

Kontrasepsi Sederhana
Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat

1. Pembilasan Pascasenggama

Pembilasan vagina dengan air biasa atau tanpa tambahan larutan obat (cuka atau obat lain)

segera setelah coitus bermaksud untuk mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina.

2. Perpanjangan Masa Menyusui Anak

Efektivitas menyusui pada anak dapat mencegah ovulasi dan memperpanjang amenorea

postpartum.
3. Pantang Berkala
Prinsip pantang berkala ialah tidak
melakukan persetubuhan pada masa subur
istri.

Untuk menentukan masa subur istri


di gunakan 3 patokan yaitu:
• Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum
haid yang akan datang
• Sperma dapat hidup dan
membuahi dalam 48 jam setelah
ejakulasi
• Ovum dapat hidup 24 jam setelah
ovulasi
Kontrasepsi Sederhana

PESSARIUM
• Kontrasepsi mekanis untuk wanita
• Diafragma vaginal, terdiri atas kantong karet yang
berbentuk mangkuk dengan per elastis pada pinggirnya
• Cervical cap, dipasang di porsio servisis uteri seperti
memasang topi

9
OBAT SPERMATISID

Jenis obat spermatisida:


• Zat kimiawi yang mampu mematikan spermatozoon
• Vehikulum yang nonaktif dan yang diperlukan untuk
membuat tablet atau cream/jelly

Obat yang paling baik


adalah yang dapat
membuat busa setelah
dimasukkan ke dalam
vagina.
KONTRASEPSI HORMONAL


Logo here 11
PIL KOMBINASI

• Terdiri atas komponen esterogen dan progesterone


• Esterogen:
• Hambat sekresi FSH dan maturasi folikel dalam
ovarium
• Percepat perjalanan ovum sehingga implantasi dalam
endometrium dari ovum yang sudah dibuahi sulit
• Progesteron:
• Lendir serviks uteri lebih kental, hambat penetrasi
spermrtozoon ke uterus
• Gangguan kapasitasi spermatozoon untuk memasuki
ovum
• Efek antiestrogenik  menyulitkan implantasi ovum
yang telah dibuahi.

Logo here 12
PIL KOMBINASI
Pil diminum setiap 3 hari selama 3
minggu, diikuti 1 minggu tanpa pil atau
plasebo. Pil pertama di minum pada hari kelima
siklus haid, dapat juga di mulai pada hari yang
diinginkan dan mudah diingat.. Pasca persalinan
pil dimulai pada saat bayi berumur 30-40 hari,

Logo here 13
MINI PIL MORNING PIL

• Mengandung progestin • Estrogen dalam dosis


tanpa esterogen tinggi dapat mencegah
kehamilan jika diberikan
• Pil harus diminum segera setelah koitus
walaupun dalam masa yang tidak dilindungi
haid
• Pemberian DES atau EE
• ES: menimbulkan dalam waktu 4-5 hari
perdarahan tidak teratur setelah koitus
dan spotting menghalangi implantasi
• Tidak digunakan untuk blastokista di
kontrasepsi endometrium

Logo here 14
KONTRASEPSI SUNTIKAN

SUNTIK 3 BULAN SUNTIK 1 BULAN

• Depo provera • Monthly injectable


• Digunakan sebagai kontrasepsi • Mengandung esterogen dan
parenteral dengan efek progestin progestin
yang sangat kuat
• Mekanisme kerja: cegah
• Mekanisme kerja: ovulasi.
• Menghalangi ovulasi dgn • Efektivitasnya tergantung
hambat pembentukan GnRH saat kembalinya untuk
dari hipotalamus. mendapatkan suntikan
• Lendir serviks bertambah
kental  hambat penetrasi • Bila perempuan
sperma melalui mendapatkan suntikan tepat
serviks uteri. waktu, angka kehamilannya
• Implantasi ovum dalam kurang dari 1
endometrium dihalangi. 15
Logo here
KONTRASEPSI IMPLANT
• Efektifitas progestin sebagai kontrasepsi dapat

“ di perpanjang dengan cara


progestin ke suatu delivery system
memasukkan

• mekanisme kerjanya yaitu:


1. Menekan ovulasi lebih dari 80%
2. Membuat getah serviks menjadi kental
3. Menghalangi implantasi

Logo here 16
EFEK SAMPING IMPLANT

1. gangguan siklus haid berupa perdarahan tidak teratur


2. perdarahan bercak dan amenore
3. Nyeri daerah implantasi

Dalam menghadapi keluhan perdarahan pada pemakai kontrasepsi implant


pertama-tama harus disingkirkan perdarahan yang berhubungan dengan
infeksi, kelainan faktor pembekuan, dan keganasan
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
AKDR bekerja sebagai benda asing yang menimbulkan
reaksi radang setempat dengan sebukan yang dapat
melarutkan blastosit atau sperma

AKDR dililit oleh tembaga yang mampu mempengaruhi


kondisi endometrium dan mempengaruhi proses nidasi

Tembaga AKDR Respon


Reaksi radang
dalam kavum inflamasi 
endometrium
uteri prostaglandin

Situasi
Pengaruhi
endometrium
kontraksi
seakan-akan
uterus
meluruh
EFEK SAMPING AKDR
1. Tegang rahim, terutama pada bulan
pertama. Hal ini dapat diatasi dengan
memberikan spasmolitikum atau
pemakaian AKDR yang lebih kecil
ukurannya.
2. Nyeri pelvik
3. Perdarahan diluar rahim (spotting)
4. Darah haid menjadi lebih banyak
(menoragia)
5. Sekret vagina lebih banyak
6. Perforasi
TUBEKTOMI

tindakan yang dilakukan pada


kedua tuba fallopi pada wanita
atau saluran sperma pada pria
yang mengakibatkan orang
tersebut tidak dapat keturunan
lagi. Kontrasepsi tersebut hanya
digunaka dalam jangka panjang
dan memerlukan indikasi medik.
TUBEKTOMI

Indikasi Tubektomi
Cara Tubektomi
• Usia istri antara 25-30 tahun
• Cara pomeroy
dengan 3 anak atau lebih
• Cara Irving
• Usia istri antara 30-35 tahun
• Cara Parkland
dengan 2 anak atau lebih
• Cara Uchida
• Usia istri antara 35-40 tahun
• Cara kroener
dengan 1 anak atau lebih

21
Logo here
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. 2012. Pedoman Pelayanan KB Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan : Jenis-jenis Metode
Kontrasepsi. Jakarta : Badan Koordinasi Keluarga Berencana.
Cunningham et al. 2016. Obstetri William Volume I. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Data Informasi Kesehatan Situasi Keluarga Berencana di Indonesia.
Latar belakang penggunaan kontrasespi. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2019.
http://eprints.ums.ac.id/37661/4/BAB%20I.pdf
Wiknjosastro GH , Saifuddin AB , Rachimhadhi T. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo Edisi ke 4
Cetakan 3. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai