BACK PAIN Fix
BACK PAIN Fix
Keishya Lavidita
Citra Asti Hartitagini
Lita Sabarti Mulyawati
1
DEFINISI LBP
2
RADIKULOPATI
3
ETIOLOGI
Kompresif
HNP, tumor SC, spondilitis, stenosis spinal,
kompresi fraktur
Inflamatori
GBS, Herpes Zoster
Degeneratif
DM
4
Tipe-tipe radikulopati
Radikulopati lumbar
problema yang sering terjadi
disebabkan oleh iritasi atau kompresi radiks saraf
daerah lumbal.
sering disebut sciatica.
Radikulopati cervical
“pinched nerve” atau saraf terjepit merupakan
kompresi pada satu atau lebih radix saraf pada
leher.
Gejala pada radikulopati cervical seringnya
disebabkan oleh spondilosis cervical.
5
Radikulopati torakal
bentuk yang relative jarang.
Daerah ini tidak didesain untuk membengkok sebanyak
lumbal atau cervical area thoraks lebih jarang
menyebabkan sakit pada spinal.
Kasus yang sering : nyeri pada infeksi herpes zoster.
6
MANIFESTASI KLINIS
Rasa nyeri :
menjalar mengikuti pola dermatomal.
bersifat
tajam dan diperhebat oleh gerakan, batuk,
mengedan atau bersin.
Paresthesia mengikuti pola dermatomal.
Hilang atau berkurangnya sensorik di permukaan
kulit sepanjang distribusi dermatom radiks yang
bersangkutan.
Kelemahan otot yang dipersarfi radiks yang
bersangkutan.
Refleks tendon menurun atau menghilang.
7
Erector spinae spasm postur antalgi dan
terbatasnya fleksi
Skoliosis fungsional biasanya menjauhi sisi
yang mengalami nyeri radikular
Positive straight-leg raising Terbatas
karena rotasi pelvis, spasme harmstring, nyeri
akibat nervus isiatik
8
PROSES KOMPRESIF PADA LUMBAL
SPINALIS
Hernia Nukleus Pulposus
Tumor medulla spinalis
Neoplasma Tulang
Spondilolisis dan Spondilolitesis
Stenosis spinal
Traumatik dislokasi
Kompresif fraktur
Skoliosis
9
HERNIA NUKLEUS PULPOSUS
Kebanyakan terjadi di antara vertebra L5-S1, C5-C6
dan C6-C7.
Jarang terjadi pd: L4-L5, L3-L4, L2-L3, L1-L2, vertebra
torakal.
Penyebab biasanya terjadi trauma fleksi, tapi pada
beberapa penderita dapat berupa tanpa trauma.
Penyebab lain adalah kecenderungan degenerasi
discus intervertebral bertambah, sesuai dengan
meningkatnya umur.
10
Herniasi nucleus merupakan tonjolan yang
lunak, tetapi suatu waktu mengalami
perubahan menjadi fibrokartilago.
Banyak pada usia 20-64 tahun (rata-rata 30-
39 tahun).
Pria 2 kali wanita
11
Nukleus pulposus yg menonjol melalui annulus fibrosus
yg robek biasanya pada sisi dorsolateral (kadang-kadang
pada bagian dorsomedial) menyebabkan penekanan pada
radiks-radiks. 12
TUMOR MEDULA SPINALIS
Ependioma yang berasal dari konus medularis
dan filum terminale mengenai radiks saraf
Schwannoma yang merupakan tumor primer
intraspinal, muncul dari saraf spinal pada
setiap level biasanya pada radiks posterior
13
NEOPLASMA TULANG
Tumor ganas primer : Multiple Myeloma
Tumor ganas sekunder : metastase dari tumor
payudara, paru-paru, ginjal, dan tiroid
Mengenai satu atau beberapa radiks
14
SPONDILOLISIS DAN
SPONDILOLITHESIS
Spondilolisis (hancurnya vertebra) merupakan
proses degeneratif pada kolumna vertebra
yang dapat ditandai dengan defek struktural
dari spina.
16
Terdapat 5 tipe spondilolithesis :
- Tipe I : Kongenital spondilolithesis
- Tipe II : Isthmik (menyempitnya
intervertebral disk) spondilolithesis
- Tipe III : Degeneratif spondilolithesis
- Tipe IV : Traumatik spondilolithesis
- Tipe V : Patologik spondilolithesis
17
STENOSIS SPINAL
Penyebab tersering: idiopatik dan kongenital
Dapat juga menyempit karena penonjolan
annulus, hipertrofi faset, atau ligament
longitudinal posterior yang tebal atau
mengeras.
Sering terjadi pada usia pertengahan dan usia
tua
18
19
TRAUMATIK DISLOKASI
Dislokasi dari facet joint vertebra
Penyempitan foramen intervertebal
Radix dan jaringan yang berdekatan
mengalami iritasi dan kompresi di dalam
kanalnya
20
KOMPRESIF FRAKTUR
Penekanan pada radix atau penyempitan pada
foramen intervertebral yang dapat mengenai
satu atau lebih radix
21
SKOLIOSIS
Umumnya pada orang dewasa dengan keluhan
utama nyeri punggung.
Sering berhubungan dengan lengkungan
lumbal dan lengkungan torakolumbal.
22
PROSES KOMPRESIF PADA THORAKAL DAN
LUMBAL SPINALIS
Spondilitis Tuberkulosa
- T8 – L3
- Bagian anterior vertebra lebih sering terinfeksi
dibandingkan bagian posterior dengan gejala
awal berupa nyeri radikuler yang dikenal
sebagai nyeri interkostalis.
23
PROSES KOMPRESIF PADA CERVIKAL
SPINALIS
Cervical Spondylosis
Hernia Nuleus Pulposus
24
PROSES INFLAMASI
Gullaine-Barre Syndrome
Herpes Zoster
25
26
Pemeriksaan Fisik
28
Test Lhermitte
Test distraksi
29
Pemeriksaan radikulopati lumbal :
1. Lasegue’s sign
Pasien berbaring, secara pasif lakukan fleksi sendi coxae, lutut ditahan agar
tetap ekstensi→ stretching n.iskiadikus. Pada radikulopati lumbal, sebelum
tungkai mencapai 70°, akan didapatkan nyeri (terkadang juga disertai dengan
baal dan paresthesia)
Straight-leg-raising-test
Dilakukan dengan metode seperti Kernig’s sign.
Bila kedua prosedur (+), mengindikasikan: iritasi meningen / radiks
lumbosakral.
Bonnet’s phenomenon
Modifikasi Lasegue’s test
nyeri akan lebih berat /lebih cepat muncul bila tungkai dalam keadaan
adduksi & endorotasi.
Modifikasi Lasegue’s test : Bragard’s sign (Lasegue disertai dengan dorsofleksi
kaki) & Sicard’s sign (Lasegue disertai dengan dorsofleksi jari-1 kaki).
Gabungan Bragard’s sign & Sicard’s sign disebut Spurling’s sign.
30
31
2.Test Lasegue silang
Test O’Conell :
dilakukan Lasegue test pada tungkai yang sehat, nyeri dapat
dirasakan pada sisi yang sehat (Fajersztajn’s sign. Selanjutnya
pemeriksaan ini dilakukan pada tungkai yang sakit. Kemudian
dilakukan secara bersamaan pada kedua kaki. Selanjutnya
tungkai yang sehat direndahkan mendekati tempat tidur; hal
ini akan menyebabkan eksaserbasi nyeri, kadang juga disertai
dengan paresthesia.
Beberapa ahli menyatakan pemeriksaan ini untuk herniasi
diskus intervertebra.
32
3. Nerve pressure sign
Lasegue’s test dilakukan hingga penderita
merasakan nyeri,
lutut difleksikan 20°, dilanjutkan dengan
fleksi sendi coxae dan penekanan n.tibialis
pada fossa poplitea, hingga penderita
mengeluh nyeri.
(+) bila terdapat nyeri tajam pada daerah
lumbal, bokong sesisi/ sepanjang n.iskiadikus.
33
4.Test Viets dan Naffzige
34
Manajemen Konservatif
Reduksi over lordosis sacral angle
Latihan:
Mengangkat pelvis dalam posisi terlentang dan tegak lordosis
Latihan streching punggung bawah
Latihan kekuatan isometrik abdominal
Aktivitas postural & fungsional yang mengurangi lordosis
Menurunkan bb
Menggunakan brace atau korset
35
Penatalaksanaan LBP
1. Informasi dan edukasi
2. Istirahat dengan posisi semifleksi. Jika terdapat nyeri pada
fleksi maka diindikasikan untuk prone extension
3. Farmakoterapi
Akut : asetaminofen, NSAID, muscle relaxant, opioid (nyeri berat),
injeksi epidural.
Kronik : antidepresan trisiklik (amitriptilin), opioid (kalau sangat
diperlukan).
4. Terapi nonfarmakologik
Akut : imobilisasi, pengaturan berat badan, posisi tubuh & aktivitas,
modalitas termal (terapi panas dan dingin), masase, traksi, alat bantu
(antara lain : korset, tongkat).
Kronik : terapi psikologik, modulasi nyeri (akupunktur, modalitas
termal), latihan, kondisi otot, rehabilitasi vokasional, pengaturan
berat badan, posisi tubuh & aktivitas.
36
4. Invasif nonbedah
Blok saraf dengan anestetik lokal.
5. Bedah, indikasi:
Skiatika dengan terapi konservatif selama lebih dari 4
minggu: nyeri berat /intractable / menetap / progresif.
Nyeri progresif
Defisit neurologik memburuk.
Sindroma kauda.
Stenosis kanal : setelah terapi konservatif tidak
berhasil. Terbukti kompresi radiks dr pemeriksaan
neurofisiologik & radiologik.
37
Jika nyeri masih signifikan setelah bedrest atau telah
terjadi episode berulang disarankan u/ menggunakan
back brace atau korset .
38
39