Anda di halaman 1dari 20

Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai RIAU

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 1


Kuliah Ergonomi
• Era revolusi industri (abad 18)
• Perubahan sistem kerja :
• Penggunaan tenaga mesin
• Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku
• Pengorganisasian pekerjaan
• Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
• Era industrialisasi
• Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi
(APD, safety device dan alat-alat pengaman)
• Era Manajemen
• Heirich (1931), teori domino
• Bird and German, teori Loss Causation Model
20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 2
• ISO, SMK3 dll Kuliah Ergonomi
MASA HIPPOCRATES (460-
370 SM)
 Ia belum menaruh perhatian kepada hal ini, kelihatan dari teorinya
mengenai keseimbangan makanan dan latihan (exercise)
 Latihan tidak ditujukan kepada pekerja.
“Latihan harus banyak dan segala ragam, lari diatas jalan dua
yang bertambah sedikit demi sedikit kecepatannnya, gulat
sesudah tubuh diminyaki, mulai dengan latihan enteng dan
lambat laun menjadi berat, jalan tiba-tiba sesudah latihan,
jalan-jalan sebentar disinar surya sesudah makan siang,
banyak jalan-jalan dini pada pagi hari, pelan-pelan pada
permulaan, lalu bertambah hingga cepat dan berakhir dengan
kecepatan sedang”

Hippocrates lupa, ia tidak memperhatikan penyakit kaum


pekerja.

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 3


Kuliah Ergonomi
AWAL ABAD PERTAMA
Plinius Secundus (Pliny the Elder) menulis bahwa:
” sedikit penambang …..menyelimuti mukanya dengan loose
bladder (kain penutup yang terbuat dari kandung kemih
binatang), yang memungkinkan mereka melihat tanpa
menghirup debu-debu yang berbahaya”.
Dari tulisannya tersebut kita melihat bahwa pada awal abad
pertama setelah masehi, Pliny berhasil mengidentifikasi
adanya bahaya debu di tempat kerja dan menuliskan
bagaimana sebagian pekerja telah berusaha melakukan
kontrol terhadap bahaya tersebut dengan menggunakan alat
pelindung diri berupa loose bladder.

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 4


Kuliah Ergonomi
BERNARDINE RAMAZZINI (1633-1714)
Bukunya De Morbis Artificum Diatriba
Menguraikan tentang berbagai penyakit akibat kerja
Tambahan diagnosa jenis pekerjaan kepada pasien:
“Jika seorang dokter mengunjungi rumah seorang
pekerja, ia harus puas duduk dibangku kaki tiga bila
tidak ada kursi yang baik, dan ia harus menyediakan
cukup waktu untuk pemeriksaannya, dan kepada
pertanyaan yang dianjurkan Hippocrates ia harus
menambah satu lagi: Apakah pekerjaan ?”

Penting untuk menegakkan diagnosa akibat kerja 


CAUSAL

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 5


Kuliah Ergonomi
CONTOH
Amerika Serikat Inggris
• Korban PD II: • Korban PD II:
luka-luka dan meninggal luka-luka dan meninggal
22.088 orang 8.126 orang
• Kecelakaan di • Kecelakaan di
perusahaan: perusahaan:
o 1.219 meninggal o 107 meninggal
o 160.747 luka-luka o 22.002 luka-luka

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 6


Kuliah Ergonomi
Di prediksi di seluruh dunia terjadi
kecelakaan-kecelakaan sebanyak
15 juta setahunnya.
Angka kecelakaan kerja cenderung
meningkat.

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 7


Kuliah Ergonomi
UU36 Thn 2009
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (p1 a1)
Kesehatan Kerja (psl, 164):
(1) Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh pekerjaan.
(2) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pekerja di sektor formal dan informal.
(3) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi
setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.
(4) Upaya kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik
darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia.
(5) Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja
20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 8
Kuliah Ergonomi
Sehat fisik(jasmani) merupakan salah satu
komponen dalam arti sehat seutuhnya, berupa
sosok manusia yang berpenampilan kulit
bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi,
berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas
tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak,
gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh
berjalan normal.

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 9


Kuliah Ergonomi
 Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya,
tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya,
selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak
ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
 Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik
serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu
pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi
orang lain.
 Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak
mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan
dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan
bijaksana.

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 10


Kuliah Ergonomi
Memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat. Setiap individu perlu
mendapat pendidikan formal maupun
informal, kesempatan untuk berlibur,
mendengar alunan lagu dan musik, siraman
rohani seperti ceramah agama dan lainnya
agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis
dan tidak monoton.

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 11


Kuliah Ergonomi
Kesejahteraan sosial adalah suasana
kehidupan berupa perasaan aman damai
dan sejahtera, cukup pangan, sandang
dan papan. Dalam kehidupan
masyarakat yang sejahtera, masyarakat
hidup tertib dan selalu menghargai
kepentingan orang lain serta masyarakat
umum.
Bekerja (waktu produktif bisa dinilai
secara ekonomis).
20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 12
Kuliah Ergonomi
Lingkup K3: :
 Higiene Perusahaan (Industial Hygiene),
 Ergonomi (Ergonomic),
 Kesehatan Kerja (Occopational Health) Berkaitan Erat
 Keselamatan Kerja (Occupational Safety)

Higiene perusahaan memfokuskan upaya pengenalan/identifikasi,


penilaian/pengujian, pengendalian dan pemantauan faktor lingkungan kerja
Ergonomi merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem/desain
kerja, penserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna
tercapainya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pekerjaan.
Kesehatan Kerja secara khusus meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja
melalui berbagai upaya peningkatan kesehatan, pencegahan gangguan
kesehatan atau penyakit yang mungkin dialami tenaga kerja akibat
pekerjaan/tempat kerja.
Keselamatan Kerja merupakan ilmu dan penerapannya berkaitan dengan
mesin, alat dan proses kerja guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan
seluruh asset produksi atau terhindar
20/10/2019 JT-STIKes TTdari
Riau kecelakaan
Pengantar kerja atau kerugian13
lainnya. Kuliah Ergonomi
Kesehatan T. Kerja dihubungkan dengan:
1. Faktor dan penyebab masalah (agent)
2. Faktor yang ada pada pejamu (host)
3. Faktor yang ada di lingkungan pejamu
(environment)

Terjadi keseimbangan T. Kerja sehat dan


produktif (T.Kerja
untung dan
pengusaha untung)
20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 14
Kuliah Ergonomi
Menguraikan penyebab dari masalah kesehatan di
Industri dan menentukan hubungan sebab akibat:
 Masalah K.Kerja : Kesakitan atau kematian yang
berkaitan dengan TK (dan masy sekitar industri).
 Agent: Faktor penyebab atau faktor risiko yang
menimbulkan masalah kesehatan TK (dan masy
sekitar industri) serta faktor-faktor yang berkaitan.
 Host: karakteristik individu yang ada kaitannya
dengan masalah K 3 (umur, jenis kelamin, suku
bangsa, dll)
 Environment: lingkungan (jenis industri, lokasi,
iklim, cuaca, dll) yang ada kaitannya dengan
masalah K 3
20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 15
Kuliah Ergonomi
TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES

BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 16
Kuliah Ergonomi
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan
dan tercatat Kecelakaan Ringan
Kerusakan Properti

Nyaris Celaka
• Perbuatan &
Kondisi Tidak
Aman
• Bahaya

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 17


Kuliah Ergonomi
Gambar Hirarki kebutuhan MASLOW
Terjaminnya kesehatan dan keselamatan kerja termasuk
kebutuhan dasar manusia

 Kebutuhan Dasar 1 :
Kebutuhan Fisiologis
 Kebutuhan Dasar 2 :
Kebutuhan Keamanan
(Safety)
 Kebutuhan Dasar 3 :
Kebutuhan Dimiliki dan
Cinta (Belonging dan Love)
 Kebutuhan Dasar 4 :
Kebutuhan Harga Diri (Self
Esteem)
 Kebutuhan Dasar 5 :
Kebutuhan Aktualisasi Diri

20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 18


Kuliah Ergonomi
Prosentasi Pemuasan
Kebutuhan
No Kebutuhan Prosentase terpuaskan
Terpuaskan sampai

1 Fisiologis 85%

2 Keamanan 70%

3 Dicintai dan mencitai 50%

4 Self esteem 40%

5
20/10/2019 Aktualisasi Diri 10%
JT-STIKes TT Riau Pengantar 19
Kuliah Ergonomi
20/10/2019 JT-STIKes TT Riau Pengantar 20
Kuliah Ergonomi

Anda mungkin juga menyukai