Anda di halaman 1dari 16

SDE SURYA

Pendahuluan

Solar energy is energy directly from the Sun. This


energy drives the climate and weather and
supports virtually all life on Earth. Heat and light
from the sun, along with solar-based resources
such as wind and wave power, hydroelectricity
and biomass, account for most of the available
flow of renewable energy (wikipedia).
Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari
diterima oleh permukaan bumi sebesar 69 persen
dari total energi pancaran matahari.
Suplai energi surya dari sinar matahari yang
diterima oleh permukaan mencapai 3 x 1024 joule
pertahun, energi ini setara dengan 2 x 1017 Watt.
Jumlah energi itu setara dengan 10.000 kali
konsumsi energi di seluruh dunia saat ini. Dengan
kata lain, dengan menutup 0,1 persen saja
permukaan bumi dengan divais solar sel yang
memiliki efisiensi 10 persen sudah mampu untuk
menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia
SDE surya merupakan energi yang sangat besar,
terbarukan, sangat atraktif (tidak polutif, "tidak
habis", gratis) dan mempengaruhi energi di bumi,
akan tetapi belum banyak dimanfaatkan.
Penyebab belum optimalnya pemanfaatan SDE
Surya adalah: teknologinya masih mahal, efisiensi
energinya masih rendah, bersifat sangat halus
(dilute), tidak konstan dan memerlukan media
penyimpan energi.
• Sumber energi surya berasal dari reaksi fusi yang
terjadi di matahari sebagai berikut:
1D
2 + 1T3  2He4 + 0n1+ 17,6 MeV
(1eV = 1,6.10-19 J) .
Data-data fisik matahari:
Diameter : 1.392.000 km atau 109 x bumi
Luas : 6,09.1012 km2 atau 12.000 x luas bumi
Volume : 1,41.1018 km3 atau 1,3 juta x bumi
Massa : 2. 1033 gram atau 333.000 x bumi
Kepadatan rata-rata : 1,4 gram/cm3 atau 0,26 x bumi
Suhu di pusat :  15 juta Kelvin
Suhu di permukaan : 5.780 K
radiasi energi di permukaan : 63.000 kW/m2
Rugi massa karena radiasi : 4 juta ton/s
Rugi massa karena angin solar:  1 juta ton/s
Susunan kimiawi : 75% H2 + 23% He dan 2% unsur lain
PEMANFAATAN SDE SURYA

1.Pemanfaatan sinar panas matahari dengan


pemanasan langsung
 Digunakan untuk pengeringan.
 Agar suhu dapat ditingkatkan, maka perlu alat
konsentrator atau biasa disebut kolektor surya.
 Berdasarkan jenis kolektor dikenal kolektor pipih,
kolektor parabolik silinderik dan parabolik bulat.
 Penggunaan: kompor surya dan oven surya.
2. Konversi Surya Thermal elektris (KSTE) atau
Pembangkit Listrik Tenaga Thermal Penerima Sentral
(PLTTS)

 KSTE adalah instalasi untuk mengumpulkan radiasi


panas matahari dan memanfaatkan panas yang
dihasilkan untuk menggerakkan turbin uap guna
mendapatkan arus
Komponen dari Suatu PLTTS meliputi:

1.Sub sistem kolektor

2. Sub sistem
penerima panas
surya

3. Sub sistem PLTU

4. Pusat pengendali

4. Sub sistem penyimpan panas


3. Sel fotovoltaik

Alat yang merubah energi foton matahari menjadi energi


listrik secara langsung

Sel fotovoltaik terdiri atas bahan yang peka cahaya yaitu


semikonduktor

Bahan yang dapat berfungsi sebagai semikonduktor


diantaranya sillikon yang dimurnikan dengan tingkat
pengotoran yang sangat rendah (1 atom per 10.000 atom
silikon).

Ada dua jenis semikonduktor yang digunakan, yaitu


semikonduktor tipe-N dan tipe-P
3. Sel fotovoltaik

Semikonduktor tipe-P terbuat dari silikon yang dikotori oleh


atom dengan elektron valensi 3 (misalnya boron)
Semikonduktor tipe-N dibuat dengan mengotori silikon
menggunakan atom unsur yang mempunyai elektron
valensi 5 (misal arsen)

Jika semikonduktor tipe-P digabungkan dengan tipe-N,


maka pada sambungan kedua sisi akan terjadi perbedaan
kepolaran yang menyebabkan perbedaan tegangan.

Operasional dari suatu sel fotovoltaik dipengaruhi suhu.


Makin tinggi suhu, maka energi yang dihasilkan makin kecil
 Aplikasi Fotovoltaik
 Aplikasi Fotovoltaik
Keuntungan sel surya:
Tidak mengandung bagian bergerak
tidak mengandung cairan atau gas
Tidak perlu bahan bakar
respons cepat sekali
bekerja pada suhu lingkungan
tidak terbatas pada daur Carnot
tidak menghasilkan polusi

umur alat panjang

sedikit memerlukan pemeliharan


Keuntungan sel surya:
biaya operasi sangat kecil
dapat dibuat dari silikon yang terdapat melimpah di alam
dapat dibuat modul
fabrikasi mudah

nisbah daya terhadap berat cukup


besar

instalasi di mana saja mudah


Kelemahan Sel Surya:
harga masih sangat mahal
efisiensi konversi masih rendah
memerlukan lahan yang cukup luas
memerlukan sistem penyimpan energi
tidak kontinyu, sangat tergantung pada matahari dan
cuaca
3. Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit (PLTSS)
Pusat Listrik Tenaga Surya Satelit merupakan gagasan
yang timbul untuk mengatasi kendala cuaca dan malam
hari yang mana sel fotovoltaik menjadi tidak efektif .

PLTSS dibangun di angkasa luar dengan panjang 10 km


lebar 5 km dan luas antena 1 km2 . PLTSS beredar pada
orbit geostasioner dan energinya dipancarkan ke bumi
dengan menggunakan gelombang mikro.

Keuntungan dari PLTSS antara lain suplai energi besar


dan kontinyu
kendala yang dihadapi adalah alat transportasi, perakitan
di ruang angkasa, dampak lingkungan karena pemanasan
gelombang mikro pada ionosfir, pengaruh biologis dari
gelombang mikro serta kemungkinan gangguan pada
sistem telekomunikasi di bumi

Anda mungkin juga menyukai