Anda di halaman 1dari 5

Sosiologi Klasik

Anggota :
1. Nur Azizah Salamah (1707914)
2. Ilham Zainussalam (1708007)
3. Rasni Kabes (1703997)
Fenomenologi-Edmund Husserl

 Menurut Edmund Husserl Fenomologi bukan hanya sekedar pengalaman


langsung, melainkan pengalaman yang telah mengimplisitkan penafsiran dan
klasifikasi. Husserl terdorong untuk menangkap arti dari setiap konsep yang
digunakan oleh berbagai macam ilmu. Setiap ilmu memiliki arti tersendiri
tentang suatu konsep dan belum tentu sama dengan ilmu lain. Semua arti
tersebut hanya bersifat eksternal, artinya berasal dari luar.
Kritik terhadap Fenomenologi-Edmund
Husserl
 Salah seorang yang melayangkan kritik terhadap gagasan Hussler antara lain
ialah Martin Heidegger yang notabene adalah murid dari Husserl.
Etnometodologi-Harold Garfrinkel

 Etnometodologi lebih memperhitungkan kenyataan bahwa kelompok sosial


mampu memahami dan menganalisis dirinya sendiri atau menurut Garfinkel
disebut dengan “penalaran sosiologi praktik”. Istilah etnometodologi
diperoleh sewaktu Garfinkel menggunakan data cross-culture area dari
Universitas Yale dengan adanya istilah etno-botani, etnofisik dan lainnya.
Karena dia menfokuskan pada metodologi maka dia menyebut dengan
etnometodologi.
Kritik terhadap Etnometodologi

 Kemunculan etnometodologi sebagai bentuk ketidaksetujuan terhadap


pendekatan-pendekatan sosiologi konvensional yang dianggap mengekang
kebebasan peneliti. Peneliti konvensional selalu dilengkapi asumsi, teori
proposisi, dan kategori yang membuat peneliti tidak bebas di dalam
memahami kenyataan sosial menurut situasi di mana kenyataan sosial
tersebut berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai