Case Report Dr. Pramusinto A, Sp. THT - KL
Case Report Dr. Pramusinto A, Sp. THT - KL
Auricula
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Inflamasi Tidak ada Tidak ada
Tumor Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Postauricula
Tidak ada Tidak ada
Kelainan kongenital
Tidak ada Tidak ada
Inflamasi
Tidak ada Tidak ada
Tumor
Tidak ada Tidak ada
Sikatrik
Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan
Kanan Kiri
Canalis Acusticus Externus
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Serumen Tidak ada Tidak ada
Benda asing Tidak ada Tidak ada
Inflamasi Tidak ada Tidak ada
Granulasi/ polip/ tumor Tidak ada Tidak ada
Sekret Tidak ada Tidak Ada
Membran Timpani
Warna Putih Mutiara Putih Mutiara
Permukaan Rata Rata
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Refleks cahaya Ada Ada
Perforasi Tidak Ada Tidak Ada
Test Pendengaran Kanan Kiri
Test Garputala
• Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
• Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
•Schwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Keadaan luar Bentuk dan ukuran normal Bentuk dan ukuran normal
Pasase udara Berkurang Berkurang
Rinoskopi Anterior
Mukosa Hiperemis Hiperemis
Sekret ada, mukopurulen Tidak ada
Septum Tidak ada deviasi Tidak ada deviasi
Konka inferior Kongesti kongesti
Konka media Sulit dinilai Sulit dinilai
Tumor/ Polip Ada ada
Rinoskopi posterior
Choanae
Mukosa nasofaring
Tidak Dilakukan
Konka
Sekret
Status Lokalis Mulut dan Tenggorok
• Mulut : Mukosa merah muda, basah
• Gigi : Caries dentis (-)
• Palatum Durum : Tidak ada kelainan
• Palatum Molle : Tidak ada kelainan
• Uvula : Sentral, deviasi -, merah muda
• Lidah : Tidak ada kelainan
• Tonsila palatina : T1/T1, Arcus anterior normal, Arcus posterior normal
• Dinding posterior faring: Tidak hiperemis, tampak berbenjol, PND -
• Laring : Laringoskopi indirek: Tidak dilakukan
Resume
• Anamnesis :
• Keluhan utama : hidung tersumbat (nasal obstruction) hidung
sebelah kiri sejak 1 tahun yang lalu (kronis) yang dirasakan setiap hari dari
pagi hingga menjelang tidur
• Keluhan Penyerta :
• Sekret kental kehijauan ( mucopurulent rhinorrea) serta secret encer
bening (watery rhinorrhea) pada hidung sebelah kanan
• Penurunan penciuman (hyposmia)
• Riwayat penyakit dahulu : 4 hari yang lalu, pasien berobat ke RS, dikatakan
pasien memiliki polip pada hidung kiri
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : baik • R : 22 x/menit
• Kesadaran : compos mentis • S : 36,7 °C
• Kesan sakit : ringan
• Status Generalis : dalam batas
• TB/BB : 162 cm/ 60 kg normal
• BMI : 22,9 kg/m²
• Tanda – tanda vital :
• TD : 160/90 mmHg
• N : 82 x/menit, regular, equal, isi
cukup
Status Lokalis
• Telinga Kanan dan Kiri : dalam Batas normal
• Hidung bagian luar : dalam batas normal
• Rongga Hidung :
• Kanan : pasase udara berkurang
• Kiri : pasase udara berkurang
• Rhinoskopi Anterior :
• Kanan : mukosa hiperemis, secret mucopurulent + meatus media, deviasi
septum -, konka inferior kongesti, polip +
• Kiri : mukosa hiperemis, secret - deviasi septum -, konka inferior
kongesti, polip +
Diagnosis Kerja
• Rhinosinusitis Kronis dengan Polip Nasi Dextra et Sinistra
Usul Pemeriksaan
• Foto sinus paranasalis posisi waters
• CT scan sinus paranasalis
Penatalaksanaan
• Non farmakologi:
• Kompres air hangat pada wajah
• Farmakologi:
• Steroid intranasal : Mometason furoat 2 semprot / lubang x 2
• Antibiotik : amoksisilin tab 3x500 mg PO
• Decongestan Oral : Pseudoefedrin tab 2 x 1
• Mukolitik : Ambroxol 30 mg tab 1 x 1
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Anatomi Hidung
• Hidung luar (pyramid like)
• Pangkal hidung (bridge)
• Batang hidung (dorsum nasi)
• Puncak hidung (tip)
• Ala nasi
• Kolumela
• Lubang hidung (nares anterior)
Kerangka Hidung
• Tulang hidung:
• Os nasal
• Prosesus frontalis os
maksila
• Prosesus frontalis os
frontal
• Tulang rawan:
• Sepasang kartilago
nasalis lateralis superior
• Sepasang kartilago
nasalis lateralis inferior
• Tepi anterior kartilagi
septum
Kavum Nasi Lateral
• Septum nasi
• Nares
• Anterior
• Posterior (koana)
• Vestibulum
• Konka:
• Superior
• Media
• Inferior
• Supreme
Kavum Nasi Medial
Septum nasi
• Tulang:
• Lamina perpendikularis
os etmoid
• Vomer
• Krista nasalis os maksila
• Krista nasalis of palatina
• Tulang rawan:
• Kartilago septum
• Kolumela
Kavum nasi
• Meatus inferior: : Di antara konka inferior dengan dasar hidung dan dinding
lateral rongga hidung
• Meatus medius: diantara konka media dengan dinding lateral rongga hidung
• Meatus superior: Diantara konka superior dan konka media
• Dinding superior:
• Lamina kribriformis
• Os sphenoid
• Dinding inferior:
• Os maksila dan os palatina
Kompleks Osteomeatal
• Merupakan tempat ventilasi
dan drainase sinus maksila,
etmoid anterior, dan frontal
Fisiologi Hidung
1. Fungsi respirasi untuk mengatur kondisi udara, humidifikasi, peneyimbang dalam
pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik local.
2. Fungsi penghidu
• Terdapatnya mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior, 1/3 atas septum
3. Fungsi pengecapan
• Untuk membedakan rasa manis dari berbagai macam bahan (strawberi dengan jeruk)
4. Fungsi fonetik
• Resonansi oleh hidung untuk kualitas suara
5. Refleks nasal
• Mukosa hidung merupakan reseptor reflex
• Iritasi mukosa hidung → reflex bersin dan nafas berhenti
• Rangsang bau tertentu → sekresi kelenjar liur, lambung, pankreas
Definition
• The term polyp when applied to the nasal
cavity is purely a descriptive one, referring
to the appearance of an abnormal
pedunculated lesion.
AETIOLOGY
• Exact cause is unknown. Nasal allergy coupled with sinus infection is incriminated. Antrochoanal
polypi are seen in children and young adults. Usually they are single and unilateral.
Aetiology