Anda di halaman 1dari 29

Disusun oleh:

Kelompok 3
1. Cindy Nur Aini Putri (1810810042)
2. Adif Fatus Syarofah (1810810047)
3. Siti Zahrotul Choiriyah (1810810060)
4. Alfiatur Rohmah (1810810067)
5. Santi Nur Atikah Santoso (1810810074)
1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai bahan
kimia, proses dan perlengkapan atau peralatan dalam
melakukan kegiatan laboratorium
2. Petunjuk dan pengawasan yang kurang selama melakukan
kegiatan laboratorium
3. Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa
dalam melakukan kegiatan laboratorium
4. Kurang atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan
dan pelindungan kegiatan laboratorium
5. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk aturan-aturan yang
harus ditaati
6. Tidak menggunakan atau tidak sesuai perlengkapan
pelindung yang dikenakan
7. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan
1. Lembaga atau staf laboratorium bertanggung
jawab atas fasilitas laborartorium:
• Kelengkapan laboratorium
• Pemeliharaan laboratorium
• Keamanan laboratorium
2. Dosen atau guru bertanggung jawab dalam
memberikan semua petunjuk yang diperlukan
kepada siswa atau mahasiswa termasuk di
dalamnya aspek keamanan
3. Mahasiswa atau siswa bertanggung atas:
• Mempelajari aspek kesehatan dan
keselamatan dari bahan kimia yang
berbahaya
• Keselamatan dari teknik dan prosedur
yang akan dilakukan
1. Penataan ruangan yang baik
2. Setiap orang harus cukup akrab dengan lokasi dan
perlengkapan darurat
3. Gunakan perlengkapan keamanan bila sedang melakukan
eksperimen
4. Mengenali kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan
ambil tindakan untuk mengurangi bahaya tersebut
5. Berikan tanda peringatan pada setiap perlengkapan,
reaksi atau keadaan tertentu
6. Dilarang melakukan eksperimen di laboratorium tanpa ijin
7. Gunakan tempat sampah yang sesuai
8. Semua percikan dan kebocoran harus segera dibersihkan
Terdapat 3 hal untuk mengidentifikasi informasi:

1. Gambaran kecelakaan termasuk luka jika ada

2. Sebab-sebab kecelakaan

3. Gambaran tindakan yang dilakukan untuk


mencegah terjadinya kembali kecelakaan
Perlindungan diri Sehari-hari
Alat-alat darurat terdiri dari:

1. Alarm kebakaran 2. Alat dan bahan pemadam


kebakaran
3. Pancuran keselamatan 4. Botol pencuci mata
5. Pintu darurat 6. Selimut kebakaran
Perlengkapan keselamatan pribadi sebagai
pelindung jika terjadi kecelakaan:
1. Jas laboratorium
Fungsi

Mencegah kotornya
pakaian yang sedang
dikenakan
2. Sarung tangan laboratorium
Sarung tangan dibagi menjadi 3 macam:

1. Sarung tangan karet  untuk


menangani bahan-bahan korosif
seperti asam dan alkali.

2. Sarung tangan kulit  untuk


melindungi tangan dan jari-jari
dari benda tajam.

3. Sarung tangan asbes  untuk


menangani bahan-bahan panas.
3. Pelindung mata

Fungsi

Mencegah mata dari


percikan bahan kimia
4. respirator

Fungsi

Pelindung terhadap gas,


uap dan debu yang dapat
mengganggu saluran
pernafasan
5. Lemari uap

Fungsi

Melindungi diri dari


bahaya terhirupnya gas
beracun
6. Sepatu pengaman

untuk praktikum di
laboratorium

untuk bekerja di
laboratorium
7. Layar pelindung

Fungsi

Untuk mengantisipasi
terjadinya ledakan dari
bahan kimia dan alat-alat
hampa udara
Tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan yaitu:

1. Menyelamatkan jiwa korban

2. Meringankan penderitaan korban

3. Mempertahankan daya tahan korban sampai


pertolongan yang lebih pasti dapat diberikan
1. Jangan panik tetapi tidak boleh juga lamban.
Bertindaklah cekatan tapi tetap tenang

2. Pehatikan nafas korban

3. Hentikan pendarahan

4. Perhatikan tanda-tanda shock

5. Jangan memindahkan korban terburu-buru


1. Luka bakar
Derajat pertama Derajat kedua

Derajat ketiga
Tujuan pertolongan pertama pada luka bakar :

1. Pengurangan rasa panas dan rasa sakit.

2. Pengurangan terjadinya pelepuhan.

3. Pemberian cairan atau minuman sebanyak mungkin.

4. Pencegahan dan pengurangan terjadinya shock.


Zat kimia Panas
2. Luka karena benda tumpul
Pertolongan pada luka:

1. Bersihkan luka dengan air dan kemudian dengan


antiseptik.
2. Tutup luka dengan kain kasa steril atau plester.
3. Bila perlu dijahit, segeralah pergi ke rumah sakit.
4. Bila luka disebabkan oleh benda kotor, seperti paku
berkarat harus diberitahukan kepada dokter.
5. Jika darah banyak keluar, hentikan dahulu sebelum
pertolongan selanjutnya di berikan.
6. Jika luka akibat pecahan termometer segeralah pergi ke
dokter.
7. Pada kasus patah tulang, jangan pindahkan pasien kecuali
jika tidak memungkinkan seperti pada kebakaran atau
kebocoran gas.
3. Cedera pada mata
1. Kelilipan (benda kecil masuk mata)  mencuci mata
dengan air atau dengaan kapas basah kemudian diobati
dengan salep atau tetes mata
2. Luka di mata (kelilipan benda tajam)  dibawa kedokter
dengan melindungi matanya dengan kain kasa
3. Luka kelopak mata  dibawa kedokterdan menutup
lukanya dengan kain kasa basah
4. Tersiram bahan kimia
a. Tersiram asam keras  guyur dengan larutan soda
5% atau dengan air biasa
b. Tersiram basa keras  Seluruh muka dan mata
diguyur dengan larutan cuka
encer (1 bagian cuka dapur + 1
bagian air), atau air biasa.
4. Pingsan
Gejala-gejala pingsan:

1. Berkeringat dingin 5. Tubuh yang limbung

2. Menguap 6. Pandangan kabur

3. Mual 7. Telinga berdenging

4. Linglung
6. Keracunan
tindakan-tindakan pokok:

1. Cari jenis racun yang telah menyebabkan keracunan


tersebut, misalnya dari bekas- bekas zat beracun atau sisa
yang masih ada. Pertolongan selanjutnya kepada jenis
racunnya.
2. Bersihkan saluran nafas penderita dari kotoran, lendir atau
mutahan.
3. Jangan memberikan pernafasan buatan dengan cara dari
mulut ke mulut. Bila diperlukan dilakukan dengan cara lain.
4. Apabila racun tidak dapat dikenali, sementara berikan
norit, putih telur, susu, air sebanyak- banyaknya untuk
mengurangi akibat yang timbulkan.
Racun dapat masuk kedalam tubuh

1. Racun yang terisap melalui pernafasan

2. Racun yang masuk melalui kulit

3. Racun yang tertelan


Wirjosoemarto, Koesmadji dkk. Teknik Laboratorium. Universitas
Pendidikan Indonesia.

Achmad Firdaus.2014. pingsan di https://www.alodokter.com/pingsan


(diakses pada 9 April 2019)

http://www.slideshare.net/mobile/Qaiffahasanah/tugas-5-keamanan
0dan-keselamatan-kerja-di-laboratoriu-kimia-41938136 (diakses
pada 7 April 2019)

Anda mungkin juga menyukai