Anda di halaman 1dari 20

DISUSUN OLEH KEL 7

HUSNUL KHOTIMAH
IFROH AMALIAH
LULUK WAHYUNI
MIFTAHUL JANNAH
MOH. GHOZI ARIFIN
SRI WAHYUNI
WULADARI SUCIWATI
PROSES ASUHAN
KEPERAWATAN JIWA
PROSES ASUHAN KEPERAWATAN
JIWA
 Proses keperawatan merupakan suatu metode
pemberian asuhan keperawatan pada Pasien
(individu, kelompok, keluarga, dan masyarakat)
yang logis, sistematis, dinamis, dan teratur (Depkes,
1998; keliat, 1999).
 Proses keperawatan jiwa dimulai dari pengkajian
(termasuk analisis data dan pembuatan pohon
masalah), perumusan diagnosis, pembuatan kriteria
hasil, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
(fortinash, 1995).
Pengkajian

 Pengkajian sebagai tahap awal prose keperawatan


meliputi pengumpulan data, analisa data, dan
perumusan masalah pasien.
 Data yang dikumpulkan adalah data pasien secara
holisrik, meliputi aspek biologis,psikologis,sosial dan
spiritual.Seorang perawat jiawa diharapkan memiliki
kesadaran atau kemampuan tilik diri(self
awareness),kemampuan mengobservasi dengan akurat,
berkomunikatif secara terapeutik dan kemampuan
berespons secara efektif(Stuart dan Sundeen,2002)
Menurut Stuart dan Sundeen,2002
 Pengkajian meliputi:
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama/alasan masuk
3. Faktor predisposisi
4. Aspek fisik/biologis
5. Aspe psikososial
6. Status mental
7. Kebutuhan persiapan pulang
8. Mekasnisme koping
9. Masalah psikososial dan lingkungan
10. Pengetahuan
11. Aspek medis
Pohon masalah
pohon masalah merupakan rangkat urutan peristiwa yang
menggambarkan urutan kejadian masalah pada pasien
hingga dapat mencerminkan psikodinamika terjadi
gangguan jiwa.
1. Masalah utama adalah prioritas dari beberapa masalah yang
ada pada pasien. Masalah utama bisa didapatkan dari alasan
masuk atau keluhan utama saat itu (saat pengkajian).
2. Penyebab adalah salah satu dari beberapa masalah yang
,erupakan penyebab masalah utama, masalah ini dapat pula
disebabkan oleh salah satu masalah yang lain, demikian
seterusnya.
3. Akibat adalah salah satu dari beberapa akibat dari masalah
utama. Efek yang dapat menyebabkan efek yang lain dan
demikian selanjutnya.
penjelasan
1. Faktor Predisposisi
semua kejadian, hal, atau peristiwa (baik biologis,
psikologis dan atau sosial budaya) yang terjadi di
sepanjang hidup manusia yang dapat
meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa
pada manusia tersebut.
 Biologis

 Psikologis

 Sosisial budaya
lanjutan
2. Stresor Presipitasi
merupakan stimulus yang dipersepsikan oleh individu
sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan dan
membutuhkan energi ekstra/sangat besar untuk
mengatasinya. Karakteristik stresor presipitasi
adalah
 Sifat
 Asal
 Waktu
 jumlah
lanjutan
3. Penilaian terhadap stressor
merupakan reaksi individu terhadap stressor
presipitasi yang dihadapinya. Reaksi ini bisa
berupa reaksi
1. Kognitif
2. Afektif
3. Fisiologis
4. Perilaku
5. sosial
lanjutan
4. Sumber Koping
semua hal yang bisa dijadikan alat untuk membantu
individu mengatasi stresornya secara konstruktif
atau sebaliknya dapat menjadikan individu
menggunakan mekanisme pemecahan masalah
yang salah. Terdiri dari.
1. kemampuan personal
2. dukungan sosial
3. aset materi
4. keyakinan positif
lanjutan
5. Mekanisme koping
Mekanisme koping dapat bersifat konstruktif dan destruktif.
1. Mekanisme konstruktif terjadi ketika kecemasan diperlakukan
sebagai sinyal peringatan dan individu menerima sebagai
tantangan untuk menyelesaikan masalah.
 Penalaran (Reasioning)
 Objektifitas
 Konsentrasi
 Humor
 Supresi
 Ambiguitas
 Empati
2. Mekanisme koping destruktif menghindari kecemasan tanpa
menyelasaikan konflik.
lanjutan
6. Rentang respon koping
 Adaptif
1. Solitude(menyendiri)
2. Autonomy ( Kebebasan)
3. Mutualiti
4. Interdependence ( Saling Ketergantungan )
 Maladaptif
1. Lonelliness ( Kesepian )
2. Exploitation (Pemerasan)
3. Withdrawl (Menarik Diri)
4. Paranoid (Curiga)
Diagnosa

1. Sebagai diagnosis utama yakni masalah utama menjadi etiologi,


yaitu resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
berhubungan dengan halusinasi pendengaran.
2. Perubahan sensori persepsi: halusinasi pendengaran berhubungan
dengan menarik diri.
3. solasi sosia: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
kronis.
Pada rumusan diagnosis keperawatan yang menggunakan
typology single diagnosis,maka rumusan masalah diagnosis adalah
menggunakan etiologi saja. Berdasarkan pohon masalah diatas maka
rumusan diagnosis sebagai berikut.
 Perubahan sensori persepsi: halusinasi.

 solasi sosial: menarik diri.

 Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis.


Rencana Tindakan Keperawatan

Standart keperawatan amerika mengatakan


terdapat 4 macam tindakan keperawatan, yaitu :
 Asuhan mandiri.

 Kolaboratif.

 Pendidikan kesehatan.

 Observasi lanjutan.
Implementasi Tindakan Keperawatan

Sebelum tindakan keperawatan di iplementasikan


perawat perlu memvalidasi apakah rencana tindakan
yang di tetapkan masih sesuai dengan kondisi klien
saat ini. Perawat juga perlu mengevaluasi diri sendiri
apakah mempunyai kemampuan interpersonal,
intelektual, dan teknikal sesuai dengan tindakan
keperawatan bisa di implementasikan
Evaluasi

Evaluasi ada 2 macam yaitu


 Evaluasi proses atau evaluasi formatif, yang di

lakukan pada setiap selesai melaksanakan


tindakan
 Evaluasi hasil atau sumatif, yang di lakukan dengan

membandingka respon pasien pada tujuan khusus


dan umumyang telah di tetapkan
Evaluasi di lakukan degan
pendekatan SOAP
 S: respon subjektif klien terhadap tinakan keperawatan yang telah
di laksanakan
 O: respon objektif klien terhadap tinakan keperawatan yang telah
di laksanakan
 A: analisis terhadap data subjektif dan objektif untuk menyimpulkan
apakah masih tetap ada, muncul masalah baru, atau ada data
yang kontradiksi terhadap masalah yang ada
 P: tindakan lanjut berdasarkan hasil analisi respon klien Rencana
tindak lanjut dapat berupa hal berikut :
1. Rencana di lanjutkan jika masalah tidak berubah
2. Rencana di modifikasi jika masalah tetap, sudah di laksanakan semua
tindakan tetapi hasil belum memuaskan
3. Rencana di batalkan jika di temukan masalah baru dan bertolak belakang
dengan masalah yang ada
Evaluasi di lakukan degan
pendekatan API
A. Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan
dan tim kesehatan

B. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah
pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien Ada 3 macam catatan :
1. Catatan perkembangan (proses keperawatan)
2. Catatan hubungan perawat-klien
3. Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat
berhubung individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas
keperawatan.

C. Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa


1. Video tape; tape recording
2. Catatan secara garis besar
3. Catatan interaksi
4. Catatan resume
Evaluasi di lakukan degan Terapii
Aktivitas Kelompok (TAK)
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan
terapi yang bertujuan mengubah perilaku pasien
dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Cara ini
cukup efektif karena di dalam kelompok akan
terjadi interaksi satu dengan yang lain, saling
memengaruhi, saling bergantung, dan terjalin atau
persetujuan norma yang diakui bersama, sehingga
terbentuk suatu system social yang khas yang di
dalamnya terdapat interaksi, interelasi, dan
interdependensi.

Anda mungkin juga menyukai