Anda di halaman 1dari 32

INTEGRASI PPK, LITERASI, HOTS DAN STEM

DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1
Mewujudkan
Nawacita

Percepatan Program Indonesia Pintar


Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan
Implementasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
Peninjauan Pelaksanaan Ujian Nasional

2
LATAR BELAKANG

3
JUMLAH PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA
(Juta)
140
132.7
120

100
88
80
63
60
42
40
20 25
20

0
2006 2008 2010 2012 2014 2016
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2016
PERSENTASE

132,7 JUTA 51,8%|48,2%


Pengguna Internet Indonesia Laki-laki Perempuan

Persentase Pengguna Internet di Indonesia:

65%
Pengguna Internet di Sumatera 15,7% (20,7 Juta)
Pulau Jawa
86,3
Bali & Nusa 4,7% (6,1 Juta)
Kalimantan 5,8% (7,6 Juta)
Juta Orang Sulawesi 6,3% (8,4 Juta)
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2016
Maluku & Papua 2,5% (3,3 Juta)
PERANGKAT YANG DIPAKAI

Komputer Mobile & Mobile


Komputer
50,7%
(67,2 Juta)
47,6% Mobile
(63,1 Juta)
1,7% Mobile & Komputer
(2,2 Juta)
Komputer

Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2016


PERSENTASE PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA

69,8% atau 34 JUTA PELAJAR


BERPOTENSI MENGAKSES
KONTEN-KONTEN NEGATIF
DI MEDIA SOSIAL

Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2016


KONTEN MEDIA SOSIAL YANG SERING DIKUNJUNGI

Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2016


KECENDERUNGAN GLOBAL

BERLANGSUNGNYA REVOLUSI PERUBAHAN PERADABAN SEMAKIN TEGASNYA


INDUSTRI KEEMPAT MASYARAKAT FENOMENA ABAD KREATIF

Fenomena kemajuan Berubahnya sendi-sendi Menempatkan informasi,


teknologi informasi dan kehidupan, kebudayaan, pengetahuan, kreativitas,
komunikasi dalam Era peradaban, dan inovasi, dan jejaring
Revolusi Digital kemasyarakatan sebagai sumber daya
termasuk pendidikan. strategis bagi individu,
masyarakat, korporasi, dan
negara.

9
Kondisi Lingkungan Strategis Bangsa
Lingkungan Politik dan Lingkungan Ideologi, Sosbud,
Lingkungan Demografi Hankam, dan Teknologi
Ekonomi

• Populasi 254,9 juta jiwa (BPS, 2015). • Peringkat Indeks Daya Saing Global: 41 • Kekerasan, 1000 kasus sepanjang
• Jumlah etnis di Indonesia 1340 etnik dari dari 138 Negara (WEF, 2016) Tahun 2016 (KPAI)
Sabang sampai Merauke (BPPB, 2016). • Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, • Intoleransi, Radikalisme/Terorisme
• Jumlah sekolah 297.368, Guru 3.439.794, Siswa peringkat ke-88 (Transparency • Separatisme
49.186.235 (PDSPK, 2016). International, 2015), naik dari tahun
• Jumlah siswa TK 4.495.432, SLB 118.079, SD • Narkoba/Perang Candu, 5,1 juta
2014 yang berada di peringkat 107
25.885.053, SMP 10.040.277, SMA 4.312.407 dan pengguna, 15.000 meninggal setiap
• Penduduk miskin 10,86% sebesar 28,01 tahun (BNN, 2016)
SMK 4.334.987 (PDSPK, 2016).
juta jiwa (BPS, 2016).
• Jumlah bahasa daerah 646 dan suku bangsa • Pornografi dan Cyber Crime, 1.111
1.340 kelompok etnik (BPPB, 2017). • Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04% kasus tahun 2011-2015 (KPAI), 767 ribu
sampai 5,18% (BPS, 2016) situs Pornografi diblokir Kemenkominfo
• Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2016:
113 (UNDP, 2017) • Indeks Kebahagiaan: survei BPS tahun selama tahun 2016
2014 sebesar 68,28 pada skala 0-100, • Penyimpangan Seksual, 119 komunitas
• Keberagaman kondisi sekolah
Indeks Kebahagiaan Dunia peringkat 79 LGBT di Indonesia (UNDP, 2014)
dari 157 negara (PBB, 2016).
Akreditasi A B C Belum • Krisis Kepribadian Bangsa dan
• Daya Saing Industri Mebel terpuruk, 2,1 Melemahnya Kehidupan Berbangsa dan
SD 15,5% 50,2% 15,5% 18,9% juta orang terancam menganggur Bernegara
SMP 25,3% 32,5% 11,9% 30,3% (Kompas, 27 Maret 2017) 4
PENGUATAN 5 NILAI UTAMA KARAKTER
• Beriman dan Bertaqwa • Bersih • Toleransi
• Menjalankan segala perintah-Nya • Menjaga lingkungan • Saling menolong
• Disiplin beribadah • Memanfaatkan lingkungan dengan bijak • Saling menghormati
• Perbedaan keyakinan

Religius

• Kejujuran
• Cinta tanah air
• Keteladanan
• Semangat kebangsaan


Tanggungjawab
Antikorupsi Integritas Nasionalis •

Menghargai kebhinnekaan
Rela berkorban
• Komitmen moral
• Taat hukum

Nilai Utama
Cinta pada kebenaran

• Kerja sama • Kerja keras (etos kerja)




Solidaritas
Kekeluargaan
Gotong Mandiri


Kreatif dan inovatif
Disiplin
• Aktif dalam gerakan komunitas Royong • Tahan banting
• Berorientasi pada kemaslahatan bersama • Pembelajar sepanjang hayat

11
PPK memperkuat Kurikukum 2013 yang sudah
memuat pendidikan karakter.

Dalam penerapannya, dilakukan modifikasi intrakurikuler


agar lebih memiliki muatan pendidikan karakter. Kemudian
ditambahkan kegiatan dalam kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Integrasi ketiganya diharapkan dapat menumbuhkan budi
pekerti dan menguatkan karakter positif anak didik.

12
Penguatan
Ekosistem
Pendidikan
Revitalisasi peran
Kepala Sekolah
sebagai Manajer Pengaturan Hari Sekolah
Permendikbud
No.23/2017 tentang Hari Sekolah

Penguatan
Revitalisasi
Pendidikan
Karakter Revitalisasi
kewajiban 8 Komite Sekolah
jam guru di Permendikbud
sekolah No.75/2016 tentang
PP No.19/2017 Komite Sekolah
tentang Guru

13
Tri Pusat
Sekolah, Keluarga dan
Masyarakat adalah
ekosistem pendidikan.
14
Peran guru Masa Kini

1. TUTOR

2. RESOURCE LINKERS

3. FACILITATOR

4. GATE KEEPERS

5. CATALYST

15
penilaian
tidak hanya mencatat
nilai yang berupa
angka-angka yang
bersumber dari
intrakurikuler saja,
namun juga catatan
kepribadian atau
karakter anak.

16
STRATEGI IMPLEMENTASI PPK

1 PPK BERBASIS KELAS





Integrasi dalam mata pelajaran
Optimalisasi muatan lokal
Manajemen kelas
MENJADI BUDAYA

1
2 PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH MENJADI KARAKTER
• Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
• Branding sekolah MENJADI KEBIASAAN
• Keteladanan pendidik
• Ekosistem sekolah DILATIH KONSISTEN
• Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
DIBIASAKAN
3 PPK BERBASIS MASYARAKAT



Orang tua, Komite Sekolah
Dunia usaha
Akademisi
DIAJARKAN

• pegiat pendidikan
• Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
• Pemerintah & Pemda
Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Pengertian

Literasi didefinisikan bukan hanya sekadar mampu membaca dan menulis saja,
namun lebih luas lagi yakni mampu berbicara dengan santun, mampu berprilaku
sosial serta menjalin silaturahmi, mampu mengembangkan ilmu pengetahuan,
mampu memahami budaya, dan mampu menempatkan literasi dalam kehidupan
untuk dapat berkomunikasi dengan efektif (UNESCO, 2012). Dalam konteks
pengajaran, literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara(Wiedarti, 2016)

18
Menurut Abidin (2015 dalam Wiedarti, 2016)multiliterasi dimaknai
sebagai keterampilan menggunakan beragam cara untuk menyatakan
dan memahami ide-ide dan informasi dengan menggunakan bentuk-
bentuk teks konvensional maupun bentuk-bentuk teks inovatif, simbol,
dan multimedia.

19
20
HOTS
Pengertian

Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur


kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar:
1. Mengingat (recall),
2. Menyatakan kembali (restate),
3. Merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).

21
Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:
1. Transfer satu konsep ke konsep lainnya,
2. Memproses dan menerapkan informasi,
3. Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
4. Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan
5. Menelaah ide dan informasi secara kritis.

Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit
daripada soal recall

22
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi
metakognitif. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan
beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem
solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode baru,
berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.

Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah


disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan:
mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (aplying-C3),
menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-
C6).

23
Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis
(analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6).

Pada penyusunan soal-soal HOTS umumnya menggunakan stimulus.

Stimulus merupakan dasar untuk membuat pertanyaan. Dalam konteks HOTS,


stimulus yang disajikan hendaknya bersifat kontekstual dan menarik.

Stimulus dapat bersumber dari isu-isu global seperti masalah teknologi informasi,
sains, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur

24
Karakteristik
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk memecahkan
masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical thinking),
berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan berargumen (reasoning), dan
kemampuan mengambil keputusan (decision making).

Difficulty’ is NOT same as higher order thinking. Tingkat kesukaran dalam butir
soal tidak sama dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai contoh,
untuk mengetahui arti sebuah kata yang tidak umum (uncommon word)
mungkin memiliki tingkat kesukaran yang sangat tinggi, tetapi kemampuan
untuk menjawab permasalahan tersebut tidak termasuk higher order thinking
skills.Dengan demikian, soal-soal HOTS belum tentu soal-soal yang memiliki
tingkat kesukaran yang tinggi.
25
2. Berbasis permasalahan kontekstual
Soal-soal HOTS merupakan asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat menerapkan
konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan masalah

3. Menggunakan bentuk soal beragam


 Pilihan Ganda
 Isian singkat
 Jawaban singkat
 Uraian dll

26
Kata Kerja Operasional (KKO)

27
CONTOH SOAL HOTS
1. Sebutkan cirri- cirri puisi lama !

Contoh soal di atas bukanlah contoh soal HOTS, karena untuk bias menjawab soal hanya perlu menghafal cirri-ciri puisi lama.
Untuk menjadi soal HOTS, soal di atas dapat dikembangkan. Misalnya dengan menyajikan sebuah puisi atau beberapa puisi.
Contoh soal dengan tuntutan berpikir nalar yang lebih tinggi adalah sbb :

Bacalah kutipan puisi “ Bukan Beta Bijak Berperi” karya Rustam Efendi
Bukan beta bijak berperi
Pandai mengubah madahan syair
Bukan beta budak negeri
Musti menurut undangan mair

Sarat syaraf saya mungkiri


Untaian rangkaian seloka lama
Beta buang beta singkiri
Sebab laguku menurut sukma
Soal : Mengapa puisi di atas disebut puisi baru, bukan puisi lama ?

Dengan soal seperti ini, siswa dituntut untuk mengetahui dua konsep sekaigus yaitu konsep
(pengetahuan) tentang puisi lama dan puisi baru. Dengan demikian dibutuhkan analisis dan nalar
yang luas 28
2. Perang dagang Amerika dengan Cina berlanjut. Presiden Amerika Serikat
Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif 10 % untuk barang impor dari
Cina senilai 200 miliar dolar atau sekitar Rp 2.800 Triliun. Tindakan ini sebagai
balasan atas keputusan Cina yang mengenakkan kenaikan tarif impor barang
Amerika senilai 50 miliar dolar atau sekitar Rp 705 Triliun.

Jelaskan bagaimanakah dampaknya terhadap perekonomian Indonesia ?

29
PENDEKATAN STEM
STEM merupakan singkatan dari sebuah pendekatan pembelajaran interdisiplin
antara Science, Technology, Engineering and Mathematics. Torlakson (2014)
menyatakan bahwa pendekatan dari keempat aspek ini merupakan pasangan yang
serasi antara masalah yang terjadi di dunia nyata dan juga pembelajaran berbasis
masalah. Pendekatan ini mampu menciptakan sebuah sistem pembelajaran secara
kohesif dan pembelajaran aktif karena keempat aspek dibutuhkan secara
bersamaan untuk menyelesaikan masalah.

Setiap aspek dari STEM memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan antara ke
empat aspek tersebut. Masing-masing dari aspek membantu peserta didik
menyelesaikan masalah jauh lebih komprehensif jika diintegrasikan.

30
Adapun ke empat ciri tersebut berdasarkan defenisi yang dijabarkan oleh Torlakson
(2014) yakni:
1. Sains yang mewakili pengetahuan mengenai hukum-hukum dan konsep-konsep
yang berlaku di alam;
2. Teknologi adalah keterampilan atau sebuah sistem yang digunakan dalam
mengatur masyarakat, organisasi, pengetahuan atau mendesain serta
menggunakan sebuah alat buatan yang dapat memudahkan pekerjaan;
3. Teknik atau Engineering adalah pengetahuan untuk mengoperasikan atau
mendesain sebuah prosedur untuk menyelesaikan sebuah masalah; dan
4. Matematika adalah ilmu yang menghubungkan antara besaran, angka dan ruang
yang hanya membutuhkan argument logis tanpa atau disertai dengan bukti
empiris. Seluruh aspek ini dapat membuat pengetahuan menjadi lebih bermakna
jika diintegrasikan dalam proses pembelajaran.

31
TERIMA KASIH

32

Anda mungkin juga menyukai