Anda di halaman 1dari 26

FAKTOR YANG

MEMPENGARHI
PERSALINAN
DEFINISI INTRANATAL

• Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta,


dan membran dari dalam uterus (rahim) melalui jalan lahir.
Saat persalinan terjadi proses membuka dan menipisnya
serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan yang
normal terjadi pada umur kehamilan cukup bulan (37-42
minggu) (Bobak, 2012; Sukarni & Wahyu, 2013). Menurut
Rohani et al (2011) persalinan merupakan proses pergerakan
keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim
melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan dan
dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan
frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSALINAN
1. Power ( Kekuatan )
Aktifitas miometrium dimulai saat kehamilan.
Pada seluruh trimester kehamilan dapat dicatat
adanya kontraksi ringan dengan amplitudo 5
mmHg yang tidak teratur. His sesudah kehamilan
30 minggu terasa lebih kuat dan lebih sering.
Sesudah 36 minggu aktivitas uterus lebih
meningkat lagi sampai persalinan mulai. Jika
persalinan mulai, yakni pada permulaan kala I,
frekuensi dan amplitudo his meningkat.
Kala I
• Sesudah 36 minggu aktivitas uterus lebih
meningkat lagi sampai persalinan mulai. Jika
persalinan mulai, yakni pada permulaan kala I,
frekuensi dan amplitudo his meningkat.
Amplitudo his meningkat terus sampai 60
mmHg pada akhir kala I dan frekuensi his
menjadi 2 sampai 4 kali tiap 10 menit. Juga
durasi his meningkat dari hanya 20 detik pada
permulaan partus sampai 60-90 detik pada
akhir kala I
Kala II
• Pada kala II ibu menambah kekuatan uterus yang
sudah optimum itu dengan adanya peningkatan
tekanan intraabdomen akibat ibu melakukan
kontraksi diagfragma dan otot-otot dinding
abdomen yang akan lebih efisien jika badan ibu
dalam keadaan fleksi dan glotis tertutup. Dagu ibu
di dadanya, badan dalam fleksi dan kedua tangan
menarik pahanya dekat pada lutut. Dengan
demikian, kapala/bokong janin didorong
membuka diagfragma pelvis dan vulva, setelah
anak lahir kekuatan his tetap ada untuk pelepasan
dan pengeluaran uri
Kala III
• Pada kala III atau kala uri yang
berlangsung 2 sampai 6 menit,
amplitudo his masih tinggi kurang lebih
60 sampai 80 mmHg, tetapi
frekuensinya berkurang. Hal ini disebut
aktivitas uterus menurun. Sesudah 24
jam pascapersalinan intensitas dan
frekuensi his menurun.
2. Passage ( Jalan Lahir)

• Jalan lahir terdiri atas panggul ibu,


yakni bagian tulang yang padat, dasar
panggul, vagina, dan introitus. Janin
harus berhasil menyesuaikan dirinya
terhadap jalan lahir yang relatif kaku,
oleh karena itu ukuran dan bentuk
panggul harus ditentukan sebelum
persalinan dimulai
Anatomi Panggul
• Selama proses persalinan janin harus
beradaptasi melewati tulang-tulang pelvis.
Penolong persalinan harus memahami
cirri-ciri dari struktur pelvis untuk dapat
menggambarkan mekanisme persalinan
dan lebih mudah memahami masalah-
masalah yang dapat timbul selama proses
tersebut.Tulang-tulang pelvis terdiri dari
empat jenis tulang yaitu: sacrum,
koksigius, dan dua tulang koksa
Macam-macam panggul
1. Ginekoid (45%)
• Diameter sagitalis posterior hanya sedikit lebih pendek
dari diameter sagitalis anterior.
• Batas samping segmen posterior membuat dan segmen
anterior juga membulat dan luas.
• Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan
diameter antero posterior hingga bentuk pintu atas
panggul mendekati bentuk lingkaran (bulat).
• Dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak
menonjol, diameter interspinalis 10 cm atau lebih.
• Incissura ischiadica mayor bulat.
• Sacrum sejajar dengan simfisis konkavitas yang normal.
• Arcus pubis luas.
• 2. Android (15%)
• Diameter sagitalis posterior lebih pendeh dari diameter
sagitalis anterior.
• Batas samping segmen posterior tidak membulat dan
membentuk sudut yang runcing dengan pinggir samping
segmen anterior.
• Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga.
• Dinding samping panggul konvergen, spina ischiadica
menonjol, arcus pubis sempit.
• Incissura ischiadica sempit dan dalam.
• Sacrum letaknya ke depan, hingga diameter antero posterior
pada pintu atas panggul maupun pintu bawah panggul.
• Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung, sedangkan
ujungnya menonjol ke depan.
• 3. Anthropoid (35%)
• Diameter antero posterior dari pintu atas panggul
lebih besar dari diameter transversa hingga
bentuk pintu atas panggul menonjol ke depan.
• Bentuk segmen anterior sempit dan runcing.
• Incissura ischiadica mayor luas.
• Dinding samping konvergen, sacrum letaknya agak
ke belakang hingga ukuran antero posterior besar
pada semua bidang panggul.
• Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas hingga
panggul anthropoid lebih dalam hingga panggul-
panggul lain.
• 4. Platipeloid (5%)
• Bentuk ini sebenarnya panggul ginekoid
yang menyempit pada arah muka
belakang dimanan ukuran melintang
jauh lebih besar daripada muka
belakang
3. Passenger ( Janin dan Plasenta )
• Letak ( Situs)
Yaitu letak sumbu panjang anak terhadap sumbu
panjang ibu. Jika ukuran panjang anak ialah
ukuran bokong kepala seesuai dengan sumbu
panjang ibu, maka anak dikatakan dalam letak
bujur atau letak memanjang. Letak memanjang
ada dua macam presentasi: kalu kepala menjadi
menjadi letak terbawah maka dikatakan letak
kepala (presentasi kepala) dan kalau bokong
yang terendah disebut letak sungsang
(presentasi bokong)
• Sikap janin (habitus)
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin
dengan sumbu janin, biasanya terhadap
tulang punggungnya. Maksudnya adalah
bagaimana bagian bagian dari anak seperti
kepala, badan, tangan , kaki itu letaknya satu
terhadap yang lain. Janin umumnya dalam
sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung,
dan kaki dalam keadaan fleksi, lengan
bersilang di dada.
• Presentasi
Dipakai untuk menentukan bagian janin
yang ada di bagian bawah rahim yang
dijumpai pada palpasi atau pada
pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi
kepala, presentasi bokong, presentasi
bahu dan lain-lain.
• Presentasi bokong
• Apabila paha berada dlam posisi fleksi dan
tungkai bawah ekstensi di depan badan, hal ini
disebut presentasi bokong murni (frank breech)
• Jika paha fleksi diabdomen dan tu gkai bwaha
terletak diatas oaha keadan ini disebut
presentasi bokong sempurna (complete
breech)
• bila salah satu atau kedua kaki atau satu atau
kedua lutut merupaka bagian terbawah hal ini
disebut presentasi bokong tidak sempurna
(incomplete breech) atau presentasi bokong
kaki (footling breech)
• Pelepasan plasenta
• Normalnya pada saat bayi selesai dilahirkan rongga uterus
hampir teroblitersai dan organ ini berupa suatu massa otot
yang hampir padat, dengan tebal beberapa cm diatas segmen
bawab yang tipis. Fundus uteri sekarang terletak dibawah
batas ketinggian umbilikus. Penyusutan ukuran uterus yang
mendadak isi selalu disertai dengan pengurangan bidang
tempat implantasi plsenta. Agar plasenta dapat
mengakomodasi diri terhadap permukaan yag mengecil ini,
organ ini memperbesar ketebalannya, tapi elastisitas
terbatas, plasenta terpaksa menkuk. Tegangan yang
dihasilkan menyebabkan lapisan desidua spongiosa atau
desidua spongiosa mengalah, dan pemisahan terjadi di sini.
Oleh karena itu, terjagdi pelepasan plasenta dan mengecilnya
ukuran tempat implantasi dibawahnya.
• Ektruksi plasenta
Setelah plasenta terpisah dari tempat
implantasinya, tekanan yang diberikan
kepadanya oleh dinding uterus
menyebabkan organ ini menggelincir
turun menuju kesegmen bawah uterus
atau bagian atas vagina.
• Moulage
• Adalah perubahan bentuk kepala dalam usaha
menyesuaikan diri dengan bentuk panggul
ialah dengan bergesernya tulang tengkorak
yang satu dibawah tulang tengkorak lain.
Moulage merupakan perubahan bentuk
kepala janin akibat gaya komprehensi
eksternal. Beberapa moulage timbul sebelum
persalinan, kemudian berkaitan dengan
kontraksi broxton hicks
4. Posisi
• Adalah titik yang dipilih secara acak
pada janin untuk setiap presentasi,
yang dihubungkan dengan sisi kiri atau
kanan panggul ibu. Posisi janin untuk
indikator, atau menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sbeeblah
kanan, kiri, dean, atau belakang
terhadap sumbu ibu (materal- pelvis).
5. Psikologi
• Rangsangan diterima oleh ibu melalui penglihatan
dan pendengaran maupun perabaan tentang
proses persalinannya kemudian karena ibu
menganggap hal tersebut sebagai stresor maka
akan dikirimkan ke otak melalui saraf bahwa hal
tersebut merupakan keadaan yang berbahaya
sehingga otak menstimulasi sel-sel kromafin
medulla adrenal menghasilkan katekolamin. Kadar
katekolamin serum maternal yang tinggi
mempunyai efek inhibisi langsung pada
kontraktilitas miometrium.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai