Anda di halaman 1dari 14

AKUNTABILITAS

SEKOLAH (SMK)
Pengertian Akuntabilitas
• “Sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelasanaan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media
pertanggungjawaban yabg dilaksanakan secara periodik”.
Mardiasmo (2006:3)
• “Kewajiban agen (pemerintah) untuk mengelola sumber
daya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas
dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber
daya publik kepada pemberi mandat
(prinsipal)”. Mahmudi (2010:23)
Pengertian Akuntabilitas
• “Akuntabilitas ditunjukkan untuk mencari
jawaban terhadap pertanyaan yang
berhubungan dengan pelayanan apa, siapa,
kepada siapa, milik siapa yang mana dan
bagaimana”. Ghartey dan Crisis, Accountability
and Development in the Third World (2000) yang
dikutip oleh Mardiasmo (2006:4)
Akuntabilitas dalam Dunia Pendidikan
• akuntabilitas pendidikan menurut Gorton (Agus Wibowo, 2013:48)
merupakan pertanggungjawaban (sekolah atau institusi pendidikan
negeri) dalam pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri.
• Menurut Moch Alip (2003) dalam buku Agus Wibowo (2013:48)
Akuntabilitas pendidikan juga dapat diartikan sebagai
pertanggungjawaban atas keberhasilan proses belajar mengajar
dan perkembangan peserta didik dalam mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
• Pertanggungjawaban ini termasuk adanya kesediaan untuk
disalahkan apabila terjasi kegagalan dalam proses pendidikan
tersebut. Singkatnya, akuntabilitas pendidikan merupakan
kesediaan memberikan keterangan kepada pihak-pihak yang
memiliki hak dan kewenangan untuk menanyakannya. Pihak-pihak
yang berwenang tersebut misalnya kepala dinas, walikota, BPKP,
BPK, dan stakeholder.
Macam-Macam Akuntabilitas
• Internal Accountability to public servants own organization.
Dalam akuntabilitas ini, setiap tingkatan pada hirarki
organisasi pegawai / petugas pelayanan public diwajibkan
untuk akuntabel tidak saja kepada atasan tetapi juga pada
pihak – pihak yang mengontrol pekerjaanya. Untuk itu, maka
seluruh pegawai / petugas hendaknya memiliki komitmen,
serta memenuhi kriteria pengetahuan dan keahlian agar dapat
melaksanakan tugasnya sesuai dengan posisinya.
• ExternalAccountability to the individual and organization
outside public servants own organization
Akuntabilitas ini mengandung pengertian akan kemampuan
untuk menjawab setiap pertanyaan yang berhubungan dengan
capaian kinerja pelaksanaan tugas dan wewenang.
Tujuan Akuntabilitas
Pendidikan
• Tujuan dari akuntabilitas pendidikan di sekolah menurut Slamet
(2005) dalam Agus Wibowo (2013:68) adalah untuk mendorong
terciptanya akuntabilitas kinerja sekolah sebagai salah satu syarat
untuk terciptanya sekolah yang baik dan terpercaya.
• Penyelenggaraan sekolah harus memepertanggungjawabkan hasil
kerjanya kepada masyarakat.
• Tujuan akuntabilitas pendidikan yang lebih penting adalah untuk
menilai kinerja sekolah dan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan pendidikan yang telah diselenggarakan oleh sekolah,
untuk mengikutsertakan dalam pengawasan pelayanan pendidikan,
dan untuk mempertanggungjawabkan komitmen sekolah dalam
memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
• Sekolah dikatakan memiliki akuntabilitas tinggi apabila proses dan
hasil kinerjanya dianggap benar dan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Manfaat Akuntabilitas
pendidikan
Manfaat dari akuntabilitas pendidikan sebagai alat kontrol
akuntabilitas memberikan kepastian kepada aspek-aspek penting
perencanaan, antara lain:
1. Tujuan dan kinerja yang ingin dicapai
2. Program atau tugas yang harus dikerjakan untuk mncapai
tujuan
3. Cara atau performa pelaksanaan dalam mengerjakan tugas
4. Alat dan model yang sudah jelas, dana yang dipakai, dan
lama bekerja yang semua telah tertuang dalam bentuk
alternatif penyelesaian yang sudah pasti
5. Lingkunga sekolah tempat program dilaksanakan, dan
6. Insentif terhadap pelaksana sudah ditentukan secara pasti.
Siklus Akuntabilitas Pendidikan
• Membuat perencanaan stratejik, yang kemudian dijabarkan dalam
perencanaan kinerja tahunan yang dibuat setiap tahun. Rencana kinerja
mengungkapkan seluruh target kinerja yang ingin dicapai
(output/outcome) dari seluruh sasaran stratejik dalam tahun yang
bersangkutan, serta strategi untuk mencapainya. Rencana kerja
merupakan tolak ukur yang akan digunakan dalam penilaian kerja
sekolah untuk suatu periode tertentu.
• Setelah rencana kerja ditetapkan lalu melakukan pengukuran kinerja.
Dalam melaksanakan kegiatan, dilakukan pengumpulan dan pencatatan
data kinerja. Data kinerja merupakan pencapaian kinerja yang
dinyatakan dalam satuan indikator kinerja. Untuk pengukuran kerja,
maka sekolah perlu mengembangkan sistem pengumpulan data kinerja,
yaitu tatanan, instrumen, dan metode pengumpulan data kinerja.
• Pada akhir suatu periode capaian kinerja tersebut dilaporkan kepada
pihak yang berkepentingan atau yang meminta, dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Sekolah (LAKS).
• Tahap terakhir informasi yang termuat dalam LAKS tersebut
dimanfaatkan bagi perbaikan kinerja sekolah secara berkesinambungan.
(Agus Wibowo, 2013:75)
Pelaksana Akuntabilitas Sekolah
1. Guru
• Bentuk akuntabilitas guru dalam pendidikan terhadap orang
tua siswa adalah nilai yang diberikannya. Ketika seorang guru
telah melaporkan hasil penilaiannya dalam laporan bentuk
hasil belajar siswa, maka yang bersangkutan teah melaksakan
akuntabilitas pendidikan terkait dengan bidang tugasnya.
• Bentuk akuntabilitas guru yang lain, ialah setiap hendak
mengajar harus membuat Silabus Pembelajaran dan Rencana
Program Pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar, dan
sebagainya.
• Guru juga perlu memiliki akuntabilitas kompetensi
kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
Pelaksana Akuntabilitas Sekolah
2. Administrator
• Administrator meliputi para kepala kantor pendidikan, ketua
jurusan, para dekan, para rektor, dan para kepala sekolah.
Mereka harus melaksanakan akuntabilitas pendidikan, karena
pengaturan lembaga pendidikan secara keseluruhan ada di
tangan mereka.
3. Orang tua siswa
• Wujud akuntabilitas orang tua dan masyarakat adalah dengan
menjalani kerja sama dalam rangka membina peserta didik
agar pendidikan di sekolah, di masyarakat, dan di rumah saling
berkaitan, serta terjadi sinkronisasi. Model demikian dikenal
sebagai “Tri Pusat Pendidikan” sebagaimana yang diajarkan
oleh Ki Hajar Dewantoro.
Pelaksana Akuntabilitas Sekolah
Pemangku kepentingan pendidikan
Urutan akuntabilitas pada personalia di sekolah sebagai berikut:
a. Ketua perencana bisa kepala sekolah atau dekan yaitu yang
bertanggung jawab atas keberhasilan pencernaan tersebut.
b. Manajer/administrator/ketua lembaga, merekalah yang
menangani para personalia pendidikan agar profesional
berkembang dan meningkatkan dedikasi dalam mendidik.
c. Para anggota perencana karena merekalah yang bekerja
mewujudkan konsep perencanaan dan mengendalikan
implementasi di lapangan.
d. Konsultan pemerintah pusat, yang memberi petunjuk kepada para
perencana di daerah
e. Para pemberi data. Mereka terdiri dari para warga lembaga (siswa,
warga masyarakat, dan orang tua siswa) untuk memberitahu
kondisi yang sebenarnya dalam membantu para pengambil
keputusan.
Akuntabilitas, Peningkatan
Mutu dan Citra Sekolah
Mutu Sekolah
• Muara akhir akuntabilitas pendidikan adalah peningkatan
mutu pendidikan. Jika akuntabilitas dilaksanakan di
sekolah,maka muara akhirnya adalah peningkatanmutu
sekolah yang bersangkutan. Mutu adalah kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Mutu sekolah mencakup mutu input,proses, output dan
outcome.
Akuntabilitas, Peningkatan
Mutu dan Citra Sekolah
Upaya Peningkatan Mutu Sekolah
a. Total Quality Manajemen (TQM) atau Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan
(MMTP)
• MMTP merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus
atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkunganya. Untuk mencapai usaha
tersebut digunakan sepuluh unsur utama MMTP yaitu fokus pada pelanggan,
obsesi terhadap qualities, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang,
kerjasama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan dan latihan, kebebasan
terkendali, kesatan tujuan, dan ketertiban serta pemberdayaan karyawan.
• Ada empat prinsip utama dalam MMTP yaitu kepuasan pelanggan, respek
terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta, dan perbaikan
berkesinambungan.
b. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
• Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah merupakan model pengelolaan
sekolah yang mendasarkan pada kekhasan, karakteristik, kebolehan, kebutuhan,
dan kemampuan sekolah. MPMBS merupakan bentuk alternatif sekolah sebagai
hasil dari desntralisasi dalam bidang pendidikan.
c. Penggunaan International Standard Organization (ISO)
Akuntabilitas, Peningkatan
Mutu dan Citra Sekolah
Kaitan Akuntabilitas Pendidikan dengan Peningkatan
Mutu dan Citra Sekolah:
a. Sebagai umpan balik bagi peningkatan kinerja sekolah
b. Meningkatkan perencanaan disegala bidang, baik
perencanaan program / kegiatan maupun perencanaan
penggunaan sumber daya organisasi sekolah.
c. Meningkatkan kredibilitas sekolah dimata instansi yang
lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap sekolah.
d. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai