Ni Nyoman Budi Astiti (03) Si Ayu Rai Setiawati (04) Ni Kade Mas Ayu Putri Laksmi Dewi (15) I Gusti Ayu Mirah Pradnyawati (24) Ni Komang Yulita Triandini (30) Ni Luh Gede Opin Shintia Dewi (32) 1.Pengertian Mekanika
Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, dari Bahasa
Yunani mechanikos, "seseorang yang ahli di bidang mesin") adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan pelaksanaan mesin, alat atau benda yang seperti mesin. 2. Mekanika Tubuh (Body Mechanic)
a) Pengertian Mekanika Tubuh
1. Body Aligement (Postur Tubuh) 2. Balance / Keseimbangan 3. Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir) b) Tujuan mekanika gerak dan gaya pada tubuh manusia Tujuan utama mekanika gerak dan gaya tubuh yaitu menfasilitasi penggunaan kelompok otot yang tepat secara aman dan efisien guna menjaga keseimbangan, mengurangi energi yang digunakan, menurunkan keletihan dan menurunkan resiko cedera. c) Prinsip Mekanika Tubuh 1. Gravitasi 2. Keseimbangan 3. Berat d) Pergerkan dasar dalam mekanika tubuh 1. Gerakan ( ambulating ). 2. Menahan ( squating ). 3. Menarik ( pulling ). 4. Mengangkat ( lifting ). 5. Memutar ( pivoting ). e) Faktor Yang Mempengaruhi Body Mekanik Dan Ambulasi 1. Status kesehatan 2. Nutrisi 3. Emosi 4. Situasi dan Kebiasaan 5. Gaya Hidup 6. Pengetahuan f) Akibat Body Mekanik Yang Buruk 1. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem muskulusletal. 2. Resiko terjadinya kecelakaan pada sistem muskulusletal. 3. Kesejajaran Tubuh (Body Aligment)
Kesejajaran tubuh dan postur yang baik
merupakan istilah yang sama dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament dan otot selama berdiri, posisi duduk, mengangkat benda dan berbaring secara benar. a. Pengkajian postur tubuh dilakukan pada klien 1. Posisi berdiri 2. Posisi duduk 3. Posisi berbaring 4. Cara berjalan b. Jenis jenis posisi 1. Posisi Fowler 4. Posisi Trendelenberg
5. Posisi Dorsal Recumben
2. Semi fowler
3. Sims 6. Posisi Lithotomi
7. Posisi Genu pectrocal 10. Posisi pronasi
8. Posisi orthopeneic 11. Posisi Lateral
9. Posisi Supinasi 4.Bahaya Tirah Baring dan Imobilitas
1. selama imobilitas, pengaruh efek samping terlihat pada system
pernafasan, jantung, dan otot-rangka (muskuloskeletal ). 2. Perubahan pada system kardiovaskuler terjadi, pada posisi terlentang (supine) mengurangi 11% dari total darah yang mengalir ke tungkai dan berpindah ke area dada. 3. Kulit secara normal tidak toleran dengan tekanan yang lama atau terus menerus, oleh karena itu pasien yang mengalami tirah baring beresiko besar mengalami kerusakan kulit (pressure ulcer) dan penyembuhan luka yang lama. 4. Sistem musculoskeletal juga terpengaruh parah oleh tirah baring, terjadi penurunan sintesis protein di otot, peningkatan katabolisme (pemecahan) otot, dan penurunan masa otot (atropi) terutama di bagian ekstremitas bawah. Om shanti, shanti, shanti om