Anda di halaman 1dari 14

ERUPSI OBAT ALERGI

• Erupsi obat adalah reaksi alergi pada


kulit atau daerah mukokutan, setelah
pemberian suatu obat jika obat
tersebut diberikan pada penderita yang
DEFINISI telah menderita hipersensitivitas.
• Satu macam erupsi dapat disebabkan
oleh beberapa obat, sedangkan satu
macam obat dapat menimbulkan
beberapa erupsi.
EPIDEMIOLOGI

✘ Sekitar 3% seluruh pasien yang dirawat di RS


mengalami erupsi kulit setelah
mengkonsumsi obat-obatan.
✘ Dapat terjadi pada semua golongan umur
terutama pada anak-anak dan orang dewasa.
ETIOLOGI

✘ Beberapa obat yang diketahui dapat


menyebabkan terjadinya reaksi pada kulit
yaitu antibiotik, golongan NSAID, obat
penenang, dll.
Alergi obat tergantung dari berat molekulnya
Beberapa jenis erupsi obat yang sering timbul
adalah:
a. eksantem makulopapuler sebanyak 91,2%,
b. urtikaria sebanyak 5,9%,
c. vaskulitis sebanyak 1,4%

4
FAKTOR PREDISPOSISI

1. Jenis kelamin: Wanita 3. Dosis obat


2. Penurunan sistem imun. 4. Infeksi dan keganasan
Pada penderita AIDS 5. Atopik: meningkatkan
misalnya, penggunaan obat resiko pada reaksi-reaksi
sulfametoksazol justru yang serius
meningkatkan risiko
timbulnya erupsi
eksantematosa 10-50kali
dibandingkan dengan
populasi normal.
5
6
Klasifikasi

a. Tipe I c. Tipe III


✘ dependen IgE > memicu ✘ reaki kompleks imun antigen-
Reaksi immunologik

degranulasi sel mast > antibodi > mengendap di tubuh


menyebabkan urtikaria, > reaksi radang > kerusakan
angioderma dan anafilaksis jaringan. Lesi yang ditimbulkan:
b. Tipe II vaskulitis dan urtikaria
✘ sitotoksik > ikatan antara IgG d. Tipe IV
dan IgM dengan antigen > ✘ reaksi lambat oleh sel T>
aktivasi komplemen > menyebabkan dermatitis
memacu sejumlah reaksi kontak > rx eksanthematous
yang berakhir dengan dan rx fotoalergi
lisisnya sel
7
✘ Reaksi non immunologik
Akumulasi obat
Efek samping obat
Overdosis
Degranulasi sel mast langsung oleh obat
Ketidakseimbangan flora normal endogen yang
dipicu oleh obat antimikroba yang akhirnya
memicu tumbuhnya parasit
GEJALA KLINIS

Prinsip
✘ Reaksi hanya terjadi setelah pajanan yang berulang.
✘ Pada penggunaan pertama kali waktu berkisar sekitar 8-9 hari.
✘ Manifestasi nya tidak tergantung pada farmakologi dan kimiawi
dari obat tersebut.
✘ Jumlah obat yang sangat sedikit pun dapat memicu reaksi yang
hebat walaupun obatnya udah tidak dipakai dalam jangka
waktu yang lama sekalipun.
✘ Obat yang sama dapat menyebabkan reaksi yang berbeda pada
setiap orang sebaliknya berbagai obat dapat menyebabkan
9 reaksi dan manifestasi klinis yang sam
Sign and Symptoms

1. Urtikaria & angioedema 6. Vaskulitis radang pembuluh


edema dan eritema darah
2. Eritema kemerahan pada 7. Reaksi fotoalergi seperti
kulit akibat vasodilatas DKA di tempat yang terpajan
sinar matahari
3. Eksantematosa erupsi
makulopapular 8. Eksantema fiksum eritema
& vesikel yang dapat timbul
4. Eritroderma kemerahan berulang kali ditempat yang
universal yang dapat disertai
sama
skuama
9. Eritema nodusum berupa
5. Purpura kemerahan kulit nodus kemerahan
yang disebabkan
ekstravasasi eritrosit 10. Gatal-gatal
10
11
Diagnosis

1. Anamnesis 2. Kelainan kulit 3. Pemeriksaan penunjang


✘ Riwayat alergi obat yang ditemukan Pemeriksaan in vivo
sebelumnya + tanda ✘ Distribusi: ✘ Patch test
dan gejala klinisnya menyeluruh ✘ Prick/scratch test
✘ Riwayat atopi pada dan simetris. ✘ Exposure test
pasien dan keluarga Bentuk
Pemeriksaan in vitro
kelainan
✘ Data medikasi a. Yang diperantarai antibodi:
yang timbul
pasien selama ini Hemaglutinasi pasif, degranulasi
basofil, tes fiksasi komplemen
✘ Rasa gatal yang
dapat pula disertai b. Yang diperantarai sel: Tes
demam yang transformasi limfosit, leucocyte
migration inhibition test
biasanya subfebris
12
TATA LAKSANA

✘ Menghentikan obat ✘ Antihistamin,


yang dicurigai klorfeniramin maleat 4
menimbulkan alergi mg 3x/hari atau
✘ Kortikosteroid sistemik cetirizin 10 mg 1x/hari
setara prednison 10 mg ✘ Topikal:
3-4x/hari Lesi kering: bedak salisilat
2% + mentol 1/2-1%
Lesi basah: kompres asam
salisilat 1%
TERIMA KASIH!
Ada pertanyaan?

14

Anda mungkin juga menyukai