Sejarah Akup
Sejarah Akup
AKUPUNKTUR DUNIA
Pertengahan abad ke-XX ilmu
akupunktur bangkit dengan
mengadakan penyesuaian
terhadap tuntutan zaman serta
perkembangan yang ilmiah &
modern.
CINA
Praktik akupunktur tidak hanya dilakukan
oleh akupunkturis (Pengobatan Cina) tetapi
juga oleh dokter-dokter lulusan Fak.
Kedokteran di Cina.
Tahun 1951 berdiri INSTITUT PENGOBATAN
AKUPUNKTUR
Tahun 1955, Ilmu akupunktur merupakan
salah satu mata pelajaran di Fakultas
Kedokteran.
Tahun 1956 didirikan 5 buah COLLEGE
PENGOBATAN CINA di : Peking, Nanking,
Shanghai, Canton, Cheng Du.
Tahun 1958 mulai mengintensifkan riset di
bidang pengobatan akupunktur.
Sejak tahun 1968 dimulai riset penggunaan
akupunktur dalam pembedahan sebagai
ANESTESI.
Sekitar 4000 kasus operasi yang dapat
dianestesi dengan akupunktur, seperti :
Tonsilektomi, Pencabutan gigi, Appendiktomi,
Sectio Cesaria, Ovariectomi, Pangangkatan
tumor otak.
Saat ini pengobatan akupunktur mengarah
kepada spesialistik : misalnya Akupunktur
kecantikan (kosmetik) dll.
JEPANG
Perlu diketahui :
1. Sumber Daya Manusia Akupunktur di Indonesia :
a. Dokter : Sampai saat ini dihasilkan pendidikan
akupunktur dari non formal dalam bentuk kursus/
belajar dari luar negeri.
b. Paramedis : Pendidikan akupunktur dari kursus,
mulai tahun 2006/2007 mulai dihasilkan lulusan
akupunkur pertama dari D-III yaitu dari Akademi
Akupunktur Surabaya.
c. Non Medis/ Non paramedis : Dihasilkan dari
kursus baik di dalam maupun luar negeri.
2. Sarana Pelayanan Akupunktur di Indonesia
a. RS : Pemerintah maupun Swasta
b. Puskesmas
c. Klinik pemerintah maupun swasta
d. Praktik perorangan
3. Selain itu terdapat pelayanan yang dibentuk oleh
badan swasta sebagai kepanjangan tangan badan
asing, baik yang secara legal maupun ilegal
Dasar Hukum SDM Akupunktur
Diawali oleh SKB Direktur Jenderal Pembinaan
Kesehatan Masyarakat DEPKES:
365/Binkesmas/DI/III/1990 dan Direktur Jenderal
Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olah Raga
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI
KEP.17/E/L/1996 tentang: “Pembinaan Pendidikan Luar
Sekolah yang Diselenggarakan Masyarakat dan
Pemanfaatan tenaga yang dihasilkan”.
Dijelaskan bahwa:
Kursus akupunktur sebagai pendidikan luar sekolah
menghasilkan tenaga praktisi yang pemanfaatannya
oleh DEPKES RI sebagai Pelayanan kesehatan untuk
Masyarakat.
Sebelumnya telah diterbitkan SKB tiga
Departemen (Depdagri, Depdikbud, dan
Depkes) No.263/E.2/4/86 tentang Peleburan
organisasi profesi akupunktur dalam satu
wadah Persatuan Akupunkturis Seluruh
Indonesia disingkat PAKSI yang memenuhi UU
No.8 th.1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan
Tahun 1990 – 1995
Tenaga akupunkturis masih sangat terbatas
dimanfaatkan oleh Pelayanan Kesehatan
Formal dan sebagian besar masih suka praktik
perorangan dengan rekomendasi PAKSI
sebagai mitra Diknasdepdikbub dan Dinas
Kesehatan Daerah.
Setelah disahkan UU No.23 Tentang
Kesehatan Pasal 47
Diperkuat oleh GBHN 1993 tentang
pemanfaatan pengobatan tradisional, dirasa
perlu membentuk Sentra Pengembangan dan
Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T)
dengan dasar SK Menkes
No.0584/MENKES/SK/VI/1995, dimana SP3T
pertama ada di Surabaya, salah satunya
terdapat Laboratorium Penelitian,
Pengembangan, dan Pelayanan Akupunktur
(LP3A), kolaborasi dengan WHO.