Disusun oleh :
dr. Sherly Nurazizah
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RPA
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 16 Juni 1996
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan Terakhir : SMA
Status Pernikahan : Sudah menikah
Pekerjaan : Kasir Lapangan Futsal
Alamat : Jln. Kampung Bulak
Tanggal Masuk RS : 07 Januari 2019
Tanggal Pemeriksaan : 07 Januari 2019
Keluhan Utama
Autoanamnesis : Trauma dengan hal yang kotor
Alloanamnesis : Dilakukan kepada tante pasien, Ny. S, yang mengantar pasien berobat.
Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien Ny. RPA, 23 tahun datang ke poli psikiatri RSUD Kab. Bekasi dengan keluhan trauma dengan
hal yang kotor. Awalnya pasien melihat bangkai tikus ditengah rumah yang penuh dengan belatung
dan lalat. Sebelum melihat bangkai tikus, pasien memang tidak suka dengan hal yang kotor dan
menjijikan. Namun setelah melihat bangkai tikus tersebut dan harus membersihkannya pasien sering
merasa cemas bahwa rumah dan tangan pasien itu kotor sehingga pasien tidak mau tinggal dirumah,
sulit tidur, selalu mencuci tangan selama 10-15 menit dan berkali-kali sehingga kulitnya terkelupas dan
terasa perih. Keluhan tersebut sudah dirasakan oleh pasien selama 2 bulan SMRS.
• Pasien mengatakan kalau semua alat pembersih rumah seperti pel , sapu,
lap, lalu peralatan mandi seperti sikat gigi yang sudah dipakai harus
dibuang karna pasien merasa bahwa barang tersebut sudah kotor dan tidak
mau memakainya lagi sehingga setiap harinya pasien harus membeli
peralatan mandi dan pembersih rumah yang baru. Pasien merasa cemas,
merasa tidak nyaman dan selalu kepikiran jika pasien tidak melakukan hal
tersebut sehingga membuat pasien sulit tidur,lemas dan merasa terganggu
.keluhan sedih, menyendiri, kehilangan minat beraktifitas, disangkal oleh
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat merokok dan penggunaan zat
narkotika.
alloanamnesis
Tante pasien mengatakan bahwa
jika pasien memcuci piring atau
mengerjakan pekerjaan rumah
Tante pasien mengatakan bahwa pasien saat selalu lama dan alat pembersih
ini tinggal dirumahnya. Tante pasien tersebut langsung dibuang.
mengatakan bahwa pasien sering terlihat Bahkan pasienpun suka memarahi
bulak-balik mencuci tangan secara terus anaknya jika bermain kotor
menerus dengan waktu yang lama. Tante kotoran dan selalu memandikan
pasien sering mengatakan kepada pasien anaknya dengan waktu yang lama.
jangan terlalu sering mencuci tangan karna Pasien sebelumnya mengatkan
tangan pasien sudah terlihat mengelupas. bahwa dia tidak mau pulang
Pasien pun menjawab bahwa tangannya kerumah karna selalu terpikir
terasa kotor jika pasien tidak melakukan cuci dengan bangkai tikus. Keluarga
tangan berkali-kali. pun sudah membawa psien
berobat ke paranormal hingga
sering melakukan hipnoterapi
namun tidak ada perubahan.
RIWAYAT GANGGUAN DAHULU
Gangguan Zat Psikoaktif dan
Gangguan Psikiatrik Gangguan Medik Alkohol
Kesadaran
Kesadaran : Composmentis
Pembicaraan
Volume : sedang
Irama : teratur
Kelancaran : artikulasi jelas
Kecepatan : sedang
STATUS MENTAL
MOOD DAN AFEK
Mood : Cemas (saat pemeriksaan)
Afek : luas, sesuai
GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi
Visual : tidak ada
Audio : Tidak ada
Taktil : Tidak ada
Penciuman : Tidak ada
Pengecapan : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
STATUS MENTAL
SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
Taraf pendidikan : SMA
Pengetahuan umum : Baik
Kecerdasan : Cukup baik
Konsentrasi : Cukup baik
Orientasi
Waktu : Baik (pasien dapat menyebutkan pemeriksaan pada siang hari)
Tempat : Baik (pasien tahu sekarang sedang berada di Rumah Sakit)
Orang : Baik (pasien mengenal dirinya dan orang sekitarnya)
Daya ingat :
Jangka panjang : Baik (Pasien dapat mengingat tanggal lahirnya, mampu mengingat pekerjaan
dia menjadi kasir di lapangan futsal)
Jangka pendek : Baik (Pasien dapat mengingat kegiatannya dipagi hari)
Segera : Baik (Pasien dapat menyebutkan 3 hal yang disebutkan oleh pemeriksa apel,
jeruk, kursi).
STATUS MENTAL
Pikiran abstraktif
Baik (Pasien dapat membedakan mobil dan motor)
Visuospasial
Tidak dapat dinilai (karena pasien menganggap pasien kotor)
Isi pikir
Preokupasi : Tidak ada
Miskin isi pikir : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Obsesi : Pasien memiliki pikiran untuk mencuci tangan dan bersih-bersih
Kompulsi : Pasien melakukan cuci tangan berkali-kali, mandi lama dan berkali-kali
PENGENDALIAN IMPULS
Cukup baik, selama wawancara pasien dapat berlaku tenang walaupun sesekali pasien tampak ingin
mengakhiri wawancara tetapi tidak menunjukan gejala agresif dan tidak marah.
STATUS MENTAL
DAYA NILAI
Daya nilai sosial : Baik (Pasien dapat membedakan perbuatan baik dan buruk)
Uji daya nilai : Baik (Bila berjalan menuju suatu tempat ia memilih rute paling cepat)
RTA : Tidak Baik
TILIKAN
Derajat 3 (Pasien sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan orang lain di lingkungan pekerjaannya).
RR : 22 x/menit
HR : 80 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Kriteria diagnostik berdasarkan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 1994
fourth edition). Dikatakan bahwa untuk menegakan diagnosis pasti gejala-gejala obsesif atau tindakan
kompulsif, atau kedua-duanya harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya 2 minggu berturut-turut.
Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distres) atau mengganggu aktifitas penderita.
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja : F42 Gangguan Obsesif Kompulsif
Tatalaksana
• Elizac 20mg 1-0-0
• Risperidon 0,5mg
Hexymer0,5 mg
Clobazam 5mg
Mf pulv dtd in caps no XV
STATUS MENTAL
PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
1. Aspek Biologis
a. Neurotransmiter
b. Genetik
2. Psikologis
3. Faktor Psikososial
DIAGNOSIS
Pedoman Diagnostik
Keadaan ini dapat berupa gagasan, bayangan
pikiran, atau impuls (dorongan perbuatan),
yang sifatnya mengganggu (ego alien)
Meskipun isi pikiran tersebut berbeda-beda,
umumnya hampir selalu menyebabkan
penderitaan (distress).
F42.1 Predominan Tindakan Kompulsif
( obsesional ritual)
Pedoman Diagnostik
a. Umumnya tindakan kompulsif berkaitan dengan
kebersihan (khususnya mencuci tangan), memeriksa berulang
untuk meyakinkan bahwa suatu situasi yang dianggap
berpotensi bahaya terjadi, atau masalah kerapian dan
keteraturan.
Pedoman Diagnostik
a. Kebanyakn dari penderita obsesif kompulsif
memperlihatkan pikiran obsesif serta tindakan kompulsif.
Diagnosis ini digunakan bialmana kedua hal tersebut sama-
sama menonjol, yang umumnya memang demikian.
dengan semata-mata pikiran obsesional simetrisitas atau ketepatan, yang dapat menyebabkan
perlambatan kompulsi. Pasien secara harfiah
yang mengganggu tanpa suatu kompulsi.
menghabiskan waktu berjam-jam untuk makan atau
Obsesi tersebut biasanya berupa pikiran
mencukur wajahnya. Trikotilomania dan menggigit kuku
berulang akan suatu tindakan seksual
mungkin merupakan kompulsi yang beruhubungan
atau agresi yang dicela oleh pasien
dengan gangguan obsesif-kompulsif .
TERAPI
Farmakoterapi
Terapi Keluarga