Anda di halaman 1dari 39

NEGARA HUKUM SERTA

PERWUJUDANNYA DI INDONESIA

KELOMPOK 3
• MONICA CAHYANINGTYAS (232018144)
• NAUFAL ADIB ZULFAHNUR A (312019186)
• SIRILIUS BARUNA NUSWANTARA (352018059)
• NATHANIA YUNITA DHARMA (372018003)
• BAGUS SATRIYO SETYO S (372018102)
Apa itu Negara ?

01 Plato
Suatu organisasi kekuasaan manusia dan merupakan
sarana untuk tercapainya tujuan bersama.

Perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa


02 Aristoteles desa, hingga akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya,
dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama

Suatu susunan pergaulan hidup dan tanpa adanya suatu


03 Hans Kelsen
paksaan.
Fungsi Negara

1. Melaksanakan ketertiban dan keamanan

2. Kemakmuran dan kesejahteraan

3. Pertahanan

4. Menegakkan keadilan
Apa itu Hukum ?

Peraturan atau adat yang secara resmi


dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh
penguasa atau pemerintah.
Fungsi Hukum

1. Melindungi kepentingan manusia

2. Alat untuk ketertiban dan keteraturan masyarakat

3. Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial

4. Menyelesaikan pertikaian
KONSEPSI NEGARA HUKUM

Plato dan Aristoteles


Mengungkapakan bahwa Negara Hukum adalah negara yang
diperintah oleh negara adil
Secara Umum
Adanya pembatasan kekuasaan oleh hukum, dimana hukum
diletakkan pada posisi tertinggi dalam kehidupan bernegara
dan bermasyarakat
PERKEMBANGAN NEGARA HUKUM

Negara Hukum
Klasik

&
Negara Hukum
Modern
Negara Hukum Klasik
• Lahir dari pemikiran bangsa eropa, yg saat itu harus transformasi
politik, social dan budaya.
• Hal tersebut didasari pembagian kelas dalam masyarakat
• Muncul kaum borjuis yang mencari tempat hukum pada masa itu dari
ancient rezim
• Dalam negara hukum klasik pemerintah dilarang ikut campur
• Didasari ideology dan pemikiran liberal
• Prinsip laissez faire laissez
• Negara bersikap pasif atau hanya mengawasi dan bertindak bila perlu
Negara Hukum Modern
• Disebut juga negara hukum materill
• Negara aktif terhadap hukum yang berlaku
• Adanya asas legalitas diperlukan lembaga independent yang
mengatur dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan
• Jaminan lembaga independent ini dituang dalam konstitusi
sehingga bebas intervensi dari kekuasaaan apapun
KRITERIA NEGARA HUKUM
KRITERIA ?
• Arti kata kriteria di KBBI adalah: ukuran yang
menjadi dasar penilaian atau penetapan
sesuatu;.
• Jadi Kriteria sama seperti halnya dengan kita
manusia pasti punya hal yang diidam-idamkan .
KRITERIA PASANGAN IDEAL
• Tinggi
• Putih
• Panjang
• Pendek
• Besar
• Kecil
• Pintar
• Berwibawa
• Tampan
• Berani
Sama halnya dengan pasangan, negara pasti memiliki hal hal
penting yang dijadikan patokan “idaman” bagaimana negara itu
berdiri.
Begitupula negara hukum dikatakan ideal jika ...
IMMANUEL KANT
 “Adanya perlindungan dan pengakuaan
terhadap HAM”
 “Adanya pemisahan kekeuasaan dalam negara”

Adalah seorang filsuf


Jerman, meneliti, mengajar
dan menulis tentang
filsafat dan Pencerahan
antropologi pada akhir
abad ke-18
JULIUS STAHL
 “Hak asasi manusia (HAM)”
 Pemisahan atau juga pembagian kekuasaan untuk
dapat menjamin HAM yang biasa dikenal dengan
Trias Politika.
 Pemerintahan itu berdasarkan peraturan-peraturan
(Undang Unadang)
 Peradilan administrasi didalam suatu perselisihan

Beliau merupakan pengacara konstitusional


Jerman, filsuf dan politisi politik.
ELEMEN-ELEMEN NEGARA HUKUM
ELEMEN !!!

Kata elemen berasal dari kata


Latin elementum yang berarti
"bagian-bagian dasar yang
mendasari sesuatu".
Perkembangan kata ini di
bahasa Latin sangat
dipengaruhi oleh kata Bahasa
Yunani στοιχεῖον (stoicheion),
akar kata persisnya yang tak
dikenal. *wikipedia
 Terdapat pembatasan kekuasaan negara oleh hukum
 Negara punya hak melanggar hak hak individual
 Perlindungan terhadap HAM
 Memiliki badan independent dan juga badan
pembuat peratuaran UU
 Negara punya tanggung jawab atas hukum yang telah
diputuskan
PRINSIP POKOK BERDIRINYA NEGARA HUKUM
 Supremasi Hukum
 Persamaan dalam Hukum
 Asas Legalitas
 Pembatasan Kekuasaan
 Organ Pendukung Independent
 Peradilan Tidak Berpihak
 Peradilan Tata Usaha Negara
 Bersifat Demokratis
 Transparan
 Sarana Mewujudkan Negara
NEGARA HUKUM DEMOKRATIS

 PERKEMBANGAN KONSEP NEGARA HUKUM


Perkembangan negara hukum sudah ada sejak zaman
PLATO dan ARISTOTELES. Perkembangan konsep negara hukum
dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Zaman Plato dan Aristoteles
2. Di daratan Eropa (menurut paham Eropa kontinental)
3. Indonesia dalam seminar nasional tentang negara hukum
ZAMAN PLATO DAN ARISTOTELES
Menurut ARISTOTELES keadilan dapat
berupa komunikatif ( menjalankan keadilan ) dan
distribusi ( memberikan keadilan ). Menurut
PLATO yang kemudian dilanjutkan oleh
ARISTOTELES, bahwa hukum yang diharapkan
adalah hukum yang adil dan dapat memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat.
DI DARATAN EROPA ( MENURUT PAHAM
EROPA KONTINENTAL )
Pendapat dari IMANUEL KANT yang mengartikan
negara hukum adalah negara hukum formal ( negara
berada dalam keadaan statis / hanya formalitas yang
biasa disebut dengan negara penjaga malam /
nachtwakestaat )
INDONESIA DALAM SEMINAR NASIONAL
TENTANG INDONESIA NEGARA HUKUM
Prinsip – prinsipnya adalah :
1. Prinsip – prinsip jaminan dan perlindungan
terhadap HAM
2. Prinsip – prinsip yang bebas dan tidak
memihak
RUMUSAN KONSEP NEGARA HUKUM
1. Mengakui dan melindungi hak – hak asasi
manusia
2. Untuk melindungi hak asasi tersebut maka
penyelenggaraan negara harus berdasarkan pada
teori trias politika
3. Dalam menjalankan tugasnya, pemerintah
berdasar atas undang – undang
Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen
Yang dimaksud pasal 1 ayat 3 UUD 1945 amandemen,
disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara
Hukum. Arti negara hukum tidak terpisahkan dalam
pilarnya yaitu kedaulatan hukum
Negara Hukum Mutlak disertai
Perkembangan Demokrasi

Menurut Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat


bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat
Sejarah KONSTITUSI INDONESIA
UUD RI 1945
Konstitusi Republik Indonesia
Serikat (RIS)
Mulai berlaku 18 Agustus 1945
sampai 27 Desember 1949. UUD
Mulai berlaku 27 Desember 1945
1945 merupakan UUD Sementara
sampai 17 Agustus 1950. Bersifat
(UUD Kilat / revolutie grondwet).
sementara.

Pemberlakuan Kembali UUD RI 1945 UUDS 1950

Berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli Sidang konstituante yang


1959. Menggantikan UUDS 1950 akibat berlangsung selama 3 tahun tidak
Konstituante belum mampu mencapai kesepakatan, sehingga
memutuskan UUD yang bersifat final. terbit Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Sejarah KONSTITUSI INDONESIA

Pemberlakuan Kembali UUD RI 1945 UUD RI 1945 Pasca Amandemen

Berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli UUD 1945 telah mengalami 4 kali


1959. Akibat Konstituante belum amandemen (1999-2002) dan mulai
mampu memutuskan UUD yang berlaku sejak 1999. Amandemen
bersifat final. dilakukan oleh MPR.
Prosedur dan sistem amandemen UUD
di Indonesia
Menurut Iwa Koesoema Soemantri (anggota PPKI) yang
disetujui oleh Soepomo, ada syarat perubahan UUD yang meliputi :
1. Sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota harus hadir untuk
mengubah Undang-Undang dasar.
2. Putusan yang diambil harus dengan persetujuan sekurang-
kurangnya 2/3 anggota yang hadir.

Syarat ini dipertegas lewat Pasal 37 UUD 1945 dan Aturan


Tambahan UUD 1945 ayat ke-2.
Alasan dilakukan amandemen
UUD 1945

Historis Teoritis
Politis Praktis

Filosofis
Yuridis
Adanya kesepakatan dasar dalam melakukan perubahan
yakni hal-hal yang tidak dapat diubah, yakni :
1. Tidak dapat mengubah Pembukaan UUD 1945
2. Tetap mempertahankan NKRI
3. Mempertegas sistem presidensiil
4. Penjelasan UUD 1945 ditiadakan dan substansi yang
bersifat normatif dimasukkan ke batang tubuh
5. Perubahan dilakukan dengan addendum
Amandemen UUD 1945

1. Sidang Tahunan MPR 19 Oktober 1999

2. Sidang Tahunan MPR 18 Agustus 2000

3. Sidang Tahunan MPR 9 November 2001

4. Sidang Tahunan MPR 10 Agustus 2002


Sidang Tahunan MPR
19 Oktober 1999
 Mencakup 9 pasal, yakni :

Pasal 13 ayat
Pasal 5 ayat 1 Pasal 7 Pasal 9
2-3

Pasal 14 ayat Pasal 17 ayat Pasal 20 ayat


Pasal 15 Pasal 21
1-2 2-3 1 -4

 Pokok perubahan pertama :

1. Pergeseran fungsi legislasi (semula fungsi utama presiden bergeser menjadi fungsi utama DPR).
2. Reduksi hak prerogatif presiden (lewat persetujuan DPR dan MA, bahkan dengan pembentukan
UU).
Sidang Tahunan MPR
18 Agustus 2000
 Mencakup 7 bab, 25 pasal, dan 59 ayat. Perubahan yang dilakukan membahas
mengenai :
1. Pemberdayaan pemerintah daerah ( perluasan pasal 18 UUD 1945)
2. Penguatan fungsi legislasi DPR
3. Wilayah negara
4. Warga negara dan penduduk
5. Perluasan ketentuan tentang HAM
6. Pertahanan dan keamanan
7. Bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu kebangsaan
Sidang Tahunan MPR
9 November 2001
Mencakup 8 bab, 23 pasal, dan 64 ayat. Perubahan yang dilakukan membahas mengenai :
1. Penegasan Indonesia sebagai negara hukum dan pelaksanaan kedaulatan rakyat menurut UUD

2. Pengisian jabatan presiden dan wakil presiden yang semula oleh MPR menjadi pemilihan oleh rakyat
3. Pemberhentian presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatan, baik menyangkut alasan dan
prosedur pemberhentian
4. Pembentukan DPD sebagai salah satu lembaga perwakilan teritorial di samping DPR sebagai perwakilan
politik

5. Adanya ketentuan tentang pemilihan umum


6. Badan Pemeriksa Keuangan
7. Pembentukan Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial
Sidang Tahunan MPR
10 Agustus 2002
Mencakup 13 pasal dan Aturan Peralihan serta Aturan Tambahan. Perubahan
yang dilakukan membahas mengenai :
1. Penegasan sistem perwakilan dua kamar (bicameral system)
2. Prosedur penentuan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih
3. Pergantian presiden dan wakil presiden
4. Penghapusan DPA dan pembentukan Wantimpres
5. Pendidikan dan kebudayaan, perekonomian dan kesejahteraan sosial
6. Aturan peralihan dan aturan tambahan
Dampak positif amandemen
UUD 1945

Susunan negara, bentuk Lembaga perwakilan


pemerintahan, dan rakyat
kedaulatan

Pemerintah negara Kekuasaan kehakiman Sistem pemerintahan


(eksekutif)

Pemerintah daerah HAM Pemilihan umum


THANKS

Anda mungkin juga menyukai