Anda di halaman 1dari 53

Definisi

 Toksikologi berasal dari kata toksik “racun”


 Dan logos “ilmu”
 Toksikologi Lingkungan adalah suatu ilmu
yang mempelajari pengaruh efek-efek toksik
yang bersifat meracuni dari senyawa-
senyawa kimiawi zat toksik terhadap suatu
ekosistem
LINGKUNGAN

ABIOTIK BIOTIK

FISIK KIMIA PRODUSEN KONSUMEN

-Sinar matahari -Kandungan oksigen -Autotrof -primer (herbivora)


-Suhu -Unsur nutrisi -Sekunder (karnivora)
-hujan -Kadar garam -tertier (omnivora)
-arus laut ---detritivora(pemakan sisa)
Efek toksik terbagi 2

 Efek toksik akut


 Masuknya bahan toksik dengan dosis yang tinggi
sehingga dalam waktu singkat dapat
menyebabkan kematian.
 Efek toksik kronis
 Zat toksik yang masuk dalam dosis yang kecil
dan diabsorpsi dalam jangka waktu yang lama
sehingga terakumulasi mencapai konsentrasi
toksik dan akan menimbulkan kematian.
Klasifikasi bahan toksik
 Menurut Kusnoputranto et al (2000)
menyebutkan ada 6 klasifikasi :
1. Sesuai organ target (hati, ginjal, sistem
saraf, paru2, otak, dll)
2. Berdasarkan penggunaan ( pestisida, solven,
aditif makanan, bahan pembantu, dll)
3. Berdasarkan efeknya (kanker, mutasi,
teratogenik, dll)
Lanjutan

4. Menurut keadaan fisiknya (gas, debu, cair,


padat)
5. Kandungan kimianya ( aromatic amine,
halogenated hydrocarbon, dll)
6. Berdasarkan tindak mekanisme biokimiawi (
prosedur methemoglobin)
Mekanisme kerja toksik

1. kerja toksik yang dilandasi oleh interaksi kimia


antara suatu zat atau metabolitnya dengan
substrat biologi yang bersifat irreversibel
sehingga mengakibatkan perubahan fungsional
yang bersifat permanen
2. Kerja toksik yang terjadi akibat adanya interaksi
bolak-balik(reversibel) antara zat asing dengan
substrat biologi yang mengakibatkan
perubahan fungsional yang bersifat sementara.
Toksisitas

 Adalah kemampuan racun untuk


menimbulkan kerusakan apabila masuk ke
dalam tubuh dan lokasi organ yang rentan
Toksisitas tergantung kepada
 Subjek/spesies yang terkena
 Portal of entry
 Bentuk/sifat zat pencemar
efek distribusi bahan toksik

 Efek lokal
Paparan terjadi pada lokasi yang spesifik biasanya
mengenai tempat masuknya bahan toksik misalnya
terjadi pada kulit, saluran pernapasan atau saluran
pencernaan
 Efek sistemik
Paparan singkat yang terjadi dengan bahan toksik yang
dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan,
pencernaan atau kulit dan mempengaruhi organ yang
letaknya jauh dari tempat masuknya bahan toksik
misalnya terjadi pada liver
Uji toksisitas terbagi 2

1. Uji toksisitas kualitatif


Uji yang dilihat dari segi organ yang terkena
racun atau dilihat dari gejala yang timbul.
2. Uji toksisitas kuantitatif
suatu uji yang ditinjau dari lamanya waktu
pemaparan dari racun.
Efek dosis

 Merupakan fungsi dari usia, jenis kelamin, berat


badan, portal of entry, frekwensi, interval waktu,
kecepatan eksresi dan kombinasi dengan zat lain.
 Efek kombinasi dengan zat lain dapat dibagi 3:
 Additif, sinergisme, antogonisme
Efek Additif

 Pengaruh yang ditimbulkan dari berbagai


jenis polutan merupakan penjumlahan dari
pengaruh masing-masing polutan
 Contoh : pengaruh kombinasi zinc dan
kromium terhadap ikan
Efek sinergisme

 Pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa


jenis polutan lebih besar dari penjumlahan
pengaruh masing-masing polutan.
 Contoh : pengaruh kombinasi copper
dengan Cl-
 pengaruh kombinasi copper
dengan surfaktan
Efek Antogonisme

 Pengaruh yang ditimbulkan oleh beberapa


jenis polutan saling mengganggu sehingga
pengaruh akumulatifnya menjadi lebih kecil
atau hilang
 Contoh : pengaruh kombinasi calsium dengan
timbal
Efek dari bahan beracun yang masuk
dalam tubuh :
1. Mutagenik:
yaitu sifat suatu zat atau bahan yang dapat
menimbulkan mutasi baik mutasi gen maupun
kromosom.
Zat yang bersifat mutagenik : Mutagen
Individu yang mengalami mutasi : Mutan
Mutasi : perubahan struktur atau susunan kimia
gen (DNA) yang muncul secara tiba-tiba dan
tidak terkendali dan bersifat menurun
2. Karsinogenik

 Yaitu sifat zat/bahan yang dapat menyebabkan


penyakit kanker
Zat yang memiliki sifat tersebut dinamakan :
karsinogen
Kanker : pertumbuhan sel somatis(sel badan)
yang cepat dan tidak dapat dikendalikan akibat
adanya mutasi pada sel somatis.
Karsinogen terbagi 3 :

1. Karsinogenik primer : kelompok senyawa yang dapat


bereaksi secara langsung dengan beberapa gugus
biologis makhluk hidup.
2. Karsinogenik sekunder (pre-karsinogen):
kelompok senyawa yang membutuhkan media tempat
tinggal secara hidrolik di alam dan bersifat inert.
3. Ko-karsinogen : kelompok senyawa yang tidak bersifat
karsinogen tetapi berpotensi mempengaruhi
karsinogen primer maupun pre-karsinogen.
3. Teratogenik

 Sifat zat atau bahan yang dapat menimbulkan


kelainan bentuk (malformasi) pada pertumbuhan
janin.
 Teratogen : zat-zat yang memiliki sifat
teratogenik
 Faktor-faktor yang mempengaruhi malformasi
janin:
 1. faktor kimia: talomida, klorpropamida,
kortison, hipervitaminosis A
Lanjutan…

 2. Diet ketat
 3. hipertensi
 4, infeksi virus
 5. ketidaksetimbangan hormon
 Xenobiotik : zat asing bagi tubuh dapat
diperoleh dari luar tubuh maupun dari dalam
tubuh
PENCEMARAN LINGKUNGAN

Sumber pencemar

Udara
Erosi
Tanah Air
Tawar Laut
Drainase Sedimen sedimen

Inhalasi

Rantai pakan Rantai pakan


Darat Air
Organisme air

Manusia dewasa
Anak
Pencemaran Udara
Komposisi udara kering di troposper terdiri dari:
-Gas nitrogen (N2) = 78%
-Oksigen O2 = 21%
- Argon = <1%
-Uap air = 0,01% (daerah subtropik)
= 5% daerah tropik yang lembab

90
Tinggi dari permukaan laut(Km)

80

70

60
Mesosfer Panas lewat ozon
50
Stratosfer
40

30
Lapisan ozon
20 Arah angin
10 Troposfer Panas dari bumi

0 -100 -80 -60 -40 -20 0 +20

Suhu (oC)
Gas Pencemar

Sembilan jenis bahan pencemar:

-Oksida karbon: CO; CO2


-Oksida belerang SO2; SO3
-Oksida nitrogen NO; NO2; N2O
-Komponen organik volatil CH4; C6H6
-Suspensi partikel debu; karbon; logam; nitrat; sulfat; butiran cairan H2SO4;
PCB; dioksin; pestisida
-Oksida fotokimia
-Substansi radioaktif
-Panas
-Suara

Anak-anak peka terhadap polusi udara karena:

-Menghirup udara lebih banyak daripada orang dewasa


-Kurang cepat bereaksi drpd orang dewasa
-Lebih banyak bermain diluar ruangan
CO2,NO2,CO,SO2
Pb,Hg,Cd

Gambar. proses pencemaran udara


Polusi karbon monoksida (CO)

Sumber Pencemar:

-Gas buang kendaraan bermotor


- Emisi pabrik : Industri
Pembangkit tenaga listrik
-Asap rokok ----- 1000 – 5000 ppm CO

Standar:

Maksimum 9 ppm selama 8 jam


20 ppm selama satu jam

Toksisitas:-mirip flu
-silent killer
- Kronis -5-6jam

Gejala Sakit kepala


Pening
Lemah
Mual
Mekanisme toksisitas

CO di Udara

Paru-paru

Darah COHb-Intensitas iakatannya 250XO2

Jaringan kurang oksigen

Nekrosis Mati
1 2 3

Gambar 1: carbon dioksida (1), carbom monoksida(2), Eritrocyt mengikat carbon-


monoksida

1 2

Gambar: paru-paru (1), Eritrocyt mengikat carbon-monoksida, tak ada tempat ikatan untuk
oksigen (2)
Gejala tosisitas CO

Tabel 1. Gejala toksisitas CO dan hubungannya dengan kadar CO dalam darah


COHb (%) Gejala yang ditimbulkannya
0 – 10 Tidak ada gejala atau asymptomatik
10 –20 Leher seperti tercekik, sedikit sakit kepala, dilatasi pembuluh darah
tepi/kulit, dyspnea
20 –30 Sakit kepala, fatigue, pening
30 – 40 Sakit kepala yang sangat, lemah, pening, gangguan penglihatan, mual,
muntah dan kolaps
40 –50 Mirip seperti diatas, kecenderungan terjadi kolaps sangat pasti, denyut
nadi cepat, laju respirasi juga meningkat.
50 –60 Pulsus nadi dan laju respirasi meningkat, konvulsi intermiten
60 – 70 Koma, konvulsi intermiten, dan mungkin kematian
70 – 80 Pulsus nadi lemah, respirasi lemah, kematian dalam beberapa jam
80 – 90 Kematian dalam waktu satu jam
90- Kematian dalam beberapa menit
Toksisitas O3

Ada dua bentuk ozon (O3):

-Ozon yang buruk:


-Terbentuk dari energi matahari dengan reaksi fotokimia
-terjadi waktu siang hari
-Terdapat di lapisan troposfer

-Ozon yang baik:


-Terdapat dilapisan stratosfer
-Berguna untuk menahan sinar ultraviolet dari sinar matahari
-Dipecah pada peristiwa polusi udara oleh Cl (dari freon)

O3 terhisap Kontak dengan jaringan paru energi kimia merusak jaringan

Lama menghirup Kerusakan paru permanen

Gejala:
-iritasi hidung dan tenggorokan
-Ekskresi mukus meningkat
-Iritasi mata dan sakit kepala
-Sesak nafas sakit dibagian dada
Standar baku mutu air menurut PP no. 82 tahun 2001

Air sungai:
-Kekeruhan(mg/L) ------ 150
-pH 6-9
-DO (oksigen terlarut 6
-BOD (mg/L) 10
-COD (mg/L) 20
-Partikel (mg/L) 150
-Nitrat (mg/L) 10
-Nitrit (mg/L) 1
-Fosfat (mg/L) 0,5
-Fenol mg/L) 0,002

Pencemaran air:

1. Mikro-organisme -Bakteri: typhoid, kolera, desentri, enteritis


-Virus: Hepatitis, polio
-Protozoa: amoeba, Giardia
-Cacing: Schistosoma
2. Inorganik nutrisi tanaman Nitrat, fosfat
3. Limbah organik
4. Kimia inorganik Logam : Pb, Cd, Hg
5. Kimia organik Minyak, plastik, pestisida, detergen
6. Sedimen Pasir, lumpur
7. Radioaktif Ra, U, dsb
desa

kota
pertanian
peternakan

pemukiman

industri

pengolahan
Muara sungai
limbah
Gambar. Proses pencemaran air
Asal/ jenis air

1. Air sungai Harus memenuhi kriteria: BOD, COD, DO dsb


Tempat pembuangan limbah pabrik dan rumah tangga

2. Danau/waduk: sering terjadi proses Eutrofikasi enceng gondok


Disebabkan masuknya pupuk pertanian dalam waduk waktu hujan

3. Laut : Pencemaran : kimia toksik dan plastik, lumpur dari limbah, minyak
Tempat penampunga aliran muara sungai

4. Air tanah Pencemaran dari bunker, bensin, bahan kimia dsb.


Karena bocornya tempat penyimpanan bahan kimia dibawah tanah

Bahan kimia, bensin dsb

1 galon/hari

50.000 penduduk menderita


Pencemaran Tanah
 Sampah padat perkotaan pada umumnya terdiri dari:
 Sampah yang bisa terurai secara alami: makanan dan sampah dapur,
sampah hijauan, kertas (yang juga bisa didaur ulang).
 Bahan-bahan yang bisa didaur ulang: kertas, kaca, botol, kaleng, logam,
plastik, dsb.
 Sampah inersia: sampah dari konstruksi dan pembongkaran, debu, batu,
puing.
 Sampah-sampah komposit: pakaian bekas, kotak minuman, sampah
plastik misalnya mainan.
 Sampah-sampah berbahaya domestik (juga disebut dengan "sampah
berbahaya rumah tangga") dan sampah toksik: obat, cat, bahan kimia,
lampu, tabung neon, kaleng semprot, wadah pupuk dan wadah
pestisida, batu baterai, semir sepatu.
Pengaruh sampah padat terhadap lingkungan
 Pemanasan global
 Timbulnya oksidan fotokimiawi
 Penyusutan sumberdaya abiotik
 Pengasaman tanah
 Eutropikasi
 Ekotoksisitas terhadap air
ABSORBSI
Distribusi

 Tergantung dari kemampuan racun melewati


membran sel dan afinitas racun terhadap
jaringan tertentu
 Misal : jaringan lemak dan tulang sebagai
pengumpul racun
TOKSIKOKINETIKA dan TOKSIKODINAMIKA

BAHAN KIMIA ABSORPSI INTERAKSI AN-


DI AMBIEN : DISTRIBUSI TARA TOKSON
- GAS / UAP PENYIMPANAN DENGAN RESEP
- DEBU METABOLISME TOR DALAM
- KABUT EKSKRESI ORGAN
- FUME

1 2 3
FASE FASE FASE
EKSPOSISI TOKSIKOKINETIK TOKSIKODINAMIK
BIOTRANSFORMASI

Tujuan utama : detoksifikasi


Lipofil hidrofil (polar) ekskresi

Reaksi enzimatik : enzim, ko enzim


Di semua sel, terutama sel hati
Hasil : metabolit
Bioaktivasi metabolit yang lebih aktif
Bioinaktivasi metabolit kurang aktif
Reaksi fase I : degradasi (oksidasi, reduksi, hidrolisis)
Reaksi fase II : konjugasi polar
Illustration of oxidation pada fase kinetik
TOKSIKODINAMIK
Terjadi interaksi zat toksik aktif dengan target /
reseptor efek toksik
Target : molekul perubahan struktur
dan fungsi
Reaksi konjugasi :
4. Proses Zat Kimia Dalam Tubuh

Per oral
Sal.pencernaan

Per inhalasi Feces


(ekskresi)
Empedu Per dermal Perspirasi
(ekskresi)

Sal.nafas/paru
Liver
Udara dikeluarkan
(eksresi) kulit
Darah dan sistem limfa
Ikatan protein/metabolisme/distribusi dari
bentuk bebas, terikat atau metabolit ginjal
urin (ekskresi)

Sel organ/tulang/lemak tubuh


Kandung kemih
Penyimpanan zat beracun
EKSKRESI

Organ ekskretor utama : ginjal, saluran


pencernaan, paru
Lainnya : kulit, air susu, air mata
Ginjal : organ utama, bahan hidrofil
filtrasi glomeruli
diffusi tubuler
sekresi tubuler
Paru : bahan-bahan volatil
Lebih toksik

Efek lokal Ekskresi Bioaktivasi

Pemapar Absorpsi Distribusi Biotransformasi Metabolit

fisika Pernapas. antar sel fase 1


kimia Kulit sirkulasi fase 2
konsentr. Pencern.
Bioinaktivasi

Penyimpanan Efek

Ekskresi

Anda mungkin juga menyukai