Disusun oleh :
Dwi Puji Lestari. S.Ked
Pembimbing :
dr. Abdullah Shahab, SpKJ
(Psychiatric emergency)
(preventable) / (treatable)
1
RISKESDAS 2007
2
UU no 36 tahun
2009
3
Bab II Tinjauan Pustaka
Definisi
(Psychiatric emergency)
(preventable) / (treatable)
4
Epidemiologi
5
Evaluasi
6
Proses Evaluasi
7
cont
8
Gambaran klinis dan diagnosis
9
cont
Tujuan Diagnosis
mencegah kekerasan segera
10
Pertimbangan Dalam Penegakan
Diagnosis Dan Terapi
Diagnosis
(tes urin untuk opioid, amfetamin), pemeriksaan radiologi, EKG dan tes
laboratorium.
Terapi
Maximum tranquilization with minimum sedation
Membantu pasien untuk dapat mengendalikan dirinya kembali
11
Obat-obatan yang sering digunakan adalah:
12
Tindak kekerasan (violence)
Dapat timbul pada orang biasa yang tidak bisa mengatasi tekanan hidup
13
Gambaran klinis dan diagnosis :
Depresi agitatif
14
Faktor risiko lain terjadinya tindak
kekerasan adalah :
Kesempatan kekerasan
15
Panduan wawancara dan Psikoterapi
Bersikaplah suportif dan tidak mengancam, tegas dan berikan batasan yang
jelas
16
Evaluasi dan penatalaksanaan
17
Terapi Psikofarmaka
18
Bunuh diri
Tindakan Fatal
Beberapa orang memiliki gagasan untuk bunuh diri yang tidak akan pernah
mereka lakukan.
19
Etiologi
Egoistik
tidak integrasi kuat ke kelompok sosial
Altruistik
integrasi yang berlebihan ke dalam kelompok
Anomik
intregasi ke dalam masyarakat terganggu tidak dapat mengikuti Norma
20
Cont
Bunuh diri menunjukkan agresi yang diarahkan untuk melawan objek cinta
yang diintrojeksikan serta “cathected” secara ambivalen.
21
Faktor resiko
Jenis kelamin
Usia
Ras
Agama
Status perkawinan
Pekerjaan
22
Gangguan depresif
Bunuh diri pada pasien depresif dilakukan pada onset atau di akhir episode
depresif
23
Skizofrenia
MAKNA pasien skizofrenik yang melakukan bunuh diri masih berusia muda
24
Ketergantungan Alkoholik
80 persen korban bunuh diri dengan ketergantungan alkohol adalah laki – laki
Antisosial
25
Ketergantungan zat lain
26
Gangguan ansietas
27
Perilaku bunuh diri sebelumnya
Depresi tidak hanya terkait dengan keberhasilan bunuh diri. Tetapi juga terkait
dengan percobaan bunuh diri yang serius.
Resiko percobaan bunuh diri kedua paling tinggi terjadi pada 3 bulan setelah
percobaan yang pertama
28
Evaluasi dan tatalaksana
Pengawasan Ketat
Alkoholik stop
29
Terapi psikofarmaka :
30
Sindroma Neuroleptik Maligna
Gejalanya meliputi :
Distonia
Akinesia
31
Gambaran Klinis Dan Diagnosis
Demam tinggi
(lead-pipe rigidity)
Gangguan kesadaran.
32
Sindroma Neuroleptik Maligna hari – hari pertama dosis ditingkatkan
Potensi tinggi
33
Faktor Resiko
Dehidrasi
laki – laki
Malnutrisi
Pengekangan /pengikatan.
34
Evaluasi dan Penatalaksanaan
35
Terapi Psikofarmaka
36
cont
Benzodiazepine atau ECT dapat diberikan apabila obat – obatan lain tak
berhasil
37
Delirium
Gangguan Kesadaran
Kewaspadaan (Hiperaktivitas/hipoaktivitas)
Persepsi( Halusinasi)
38
Diagnosis DSM IV
Gangguan kesadaran
Riwayat penyakit
39
Terapi Psikofarmaka
40
BAB III Kesimpulan
41
Saran
42