Anda di halaman 1dari 62

Mesin dan Dasar ventilasi

Rusmin B Syukur
Tujuan Pembelajaran
 Mengerti cara kerja mesin anestesi
 Mengerti dan mampu melakukan pengecekan fungsi mesin anestesi
 Mengerti dan mampu mengoperasikan mesin anestesi.
 Mengerti dan mampu melakukan maintenance mesin anestesi selama operasi berlangsung
 Mengerti dan mampu melaksanakan pemberhentian pengoperasian mesin anestesi
 Mengerti dan mampu melaksanakan perawatan rutin mesin anestesi.
Syarat mesin yang ideal

 Dapat menyalurkan gas anestetik dengan dosis tepat


 Ruang (dead space) minimal
 Mengeluarkan CO2 dengan efisien
 Bertekanan rendah
 Kelembaban terjaga dengan baik
 Penggunaannya sangat mudah dan aman
MESIN ANESTESI : (MA)

 Alat untuk memberikan obat anestesi


 Dirancang :

- Mengeluarkan gas anestesi (+O2) dengan vol,


tekanan yang tepat
- Menguapkan volatile agent & mengeluarkan uap
dengan tepat
- Buang CO2
 Sirkuit O2 dapat dipakai sebagai peralatan resusitasi  harus stand by pada
anestesi regional / lokal
Komponen dasar mesin anestetik terdiri
dari:
 Sumber O2, N2O, dan udara tekan
 Alat pantau tekanan gas (pressure gauge)
 Katup penurun tekanan gas (pressure
reducing valve)
 Meter aliran gas (flowmeter)
 Satu atau lebih penguap cairan anestetik
(vaporizer)
 Lubang keluar campuran gas (common gas
outlet)
 Kendali O2 darurat (oxygen flush control)
MESIN ANESTESI

Mesin Anestesia

1. Komponen 2. Komponen Sirkuit 3. Komponen penghubung


Napas mesin anestesi Pasien
Sumber/Suplai Gas
Skema Komponen MA
Komponen 3

Komponen 1
Komponen 2
Komponen 1 : Sumber/suplai Gas

Mesin anestesi mempunyai Inlet untuk oxygen, nitrous oxide, and Udara.
Sumber Gas dari
 Pipeline system ( Gas sentral)
 Cylinder system (Tabung)

Susunan perpipaan mulai dari tempat masukan gas (inlet),


dilengkapi dengan petunjuk aliran gas (Flowmeter) dan satu
atau dua buah alat penguap (vaporizer), diakhiri dengan
tempat keluaran (outlet)
Sistem Tekanan Gas pada mesin
 High Pressure System
sampai 40-60 Psig (3-4 ATM)
 Intermediate Pressure system
Sampai dengan 15-19 Psig
 Low Pressure sistem
Flowmeter (1 ATM)
APL/ Check Valve
Pipeline
Jenis gas, warna tabung, bentuk dan tekanan
Jenis Warna Bentuk Tekanan Tekanan
Tabung PSI atm

O2 Putih/ Hijau Gas 1800-2400 120-160

N2O Biru Cair 745 50

Udara Hitam / Putih Gas 1800 120

CO2 Abu-abu Cair 838 56

PSI = pound per square inch


Alat Penunjuk Aliran Gas
(FLOWMETER)
 Berbentuk tabung gelas yang berskala dalam
satuan liter atau ml/menit dan didalamnya
terdapat indicator pengukuran yang umumnya
berbentuk bola atau rotameter.
 Dapat dibuka dengan cara memutar tombol
pemutar kearah berlawanan arah jarum jam
 Gas anestesia dan oksigen yang telah keluar
melewati aliran, selanjutnya akan bercampur
pada satu pipa aliran menuju alat penguap zat
anestesi cair.
FLOW METER
- Setelah tekanan diturunkan  lewat flow meter
- Bentuk tabung gelas mempunyai skala dan indikator
- Skala dalam liter/mn atau ml/mn
- Indikator = bola / rotameter
- Pembacaan angka aliran :
Rotameter = bagian atas

Bola = tengah

- Dirancang untuk 1 Atmosfir dan temperatur 250C


 perlu kalibrasi
Flowmeter
Alat Penguap (Vaporizer)

 Adalah salah satu komponen mesin anestesi yang berfungsi untuk menguapkan zat Anestesi cair
yang mudah menguap.

 Dilengkapi dengan angka petunjuk (dial) yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya zat
anestesi yang keluar.

 Satuan Dalam bentuk Volume persen v %


Vaporizer

HALOTAN ENFLURANE ISOFLURANE


VAPORIZER

Sevoflurane Desflurane
CEK LEVEL VOLATILE GAS
Komponen 2 : Sirkuit Napas
CIRCUIT NAFAS

Selang inspirasi
Selang ekspirasi
Soda lime
Klep
pengeluaran
Corrugator bag
SIRKUIT NAFAS
- Sistem nafas yang diharapkan :
1. Konsentrasi O2 dan zat anestesi tepat
2. Dead space kecil, eliminasi CO2 efisien
3. Resistensi respirasi rendah
4. Konservasi uap respirasi
5. Aman + tak menyulitkan dalam klinik
- Alat yang dipakai pada dasarnya ada 4 sistem
1. Open : tak ada hambatan masuknya FGF (Fresh Gas Glow )
2. SEMI OPEN : sedikit tertutup, sedikit hambatan FGF
3. SEMI CLOSED : gas dapat keluar
4. CLOSED : tanpa gas keluar
Klasifikasi

SISTEM RESERVOIR REBREATHING

OPEN - -

SEMI OPEN + -

SEMI CLOSED + SEBAGIAN

CLOSED + COMPLETE
INSUFLASI :

- Mengalirkan O2 + zat anestesi dari mesin anestesi langsung ke muka OS /


lewat pipa yang ujungnya di depan trakea

- Keuntungan - Rebrething Ө / minimum


- Sederhana

- Kerugian - Boros
- Polusi
- Mucosa kering
Open Drop Tehnik :
Schimmel – Bush Mask
- Tehnik anestesi inhalasi pertama digunakan
- Volatile anestesi diuapkan tanpa vaporizer
- Mulut dan hidung ditutup dengan sungkup muka rangka kawat dan kasa, lewat
kasa diteteskan volatile anestesi.
- Uap respirasi yang hangat  menguapkan zat.
expirasi : uap hangat  ke kamar operasi
inspirasi : uap dingin dihisap  kurang efektif
- Beri O2 dari bawah sungkup muka.
UDARA VAPORIZER

CO2

Praktis : - Kurang efektif


- Konsentrasi dan tekanan zat anestesi tidak tepat
Modifikasi ATP (AYRE T. PIECE) :

-  exspirasi valve

-  Reservoir Bag

Reservoir bag
Jackson Rees
Modifikasi ayre T. Piece + RB pada ujung CT dengan katup
yang dapat diatur
CLOSED DAN SEMI CLOSED SYSTEM
Modifikasi magill circuit  gas expirasi dipakai lagi setelah lewat soda lime

OS

Exp. valve
Inspirasi
valve
Pop-off
valve
FGF

SL
 Letak inspirasi valve dan expirasi valve sedemikian rupa
 - Mencegah rebreathing
- Udara exp. Kontak dg soda line

 Pop off valve : membuang CO2 ke udara

 Induksi : butuh conc  utk level anest

 Maintenance : conc diperintahkan pada


keadaan equilibrium
 Aliran F.G.F
 Closed
- VT : BB x 10-15 cc
70 kg x 10 = 700 ml/mn
- POP off valve tutup

 Semi closed :
- + 70% x MV = 70% x 700 x 20 (RR)
= + 8 l/mn
- Pop off valve buka sebagian
Keuntungan Semi Closed
1. Konsentrasi Inspirasi relatif
konstan
2. Konservasi panas dan uap
3. Menurunkan polusi kamar
4. Menurunkan resiko ledakan api
dengan obat flamable
CLOSED SYSTEM
2 Modifikasi 1. Circle
2. To – And – Fro

To – And – Fro Sistem

- Water’s canister system


- Mapleson C + CO2 ABS yang diletakkan sebelah distal
FGF, tanpa valve
FGF

RB FM
3L
KEUNTUNGAN CLOSED SYSTEM
1. Tak ada zat anestesi yang
terbuang
2. Menurunkan resiko ledakan
3. Konservasi panas dan uap
4. Menurunkan polusi kamar
C02 ABSORBER
 Pada sistem closed / semi closed, udara expirasi lewat
CO2 Abs  CO2 dihisap, gas sisa dihirup lagi oleh OS.
( mencegah OS rebreathing CO2 )

 2 macam :
- Soda lime
- Bara lime

 Diletakkan pada tabung transparan


1. Granule
Soda lime
2. Putih
3. Terdiri atas : NaOH 5%, KOH 1%, Ca (OH)2 94%
4. Reaksi :
a. C02 + H20

b. H2CO3 + 2NaOH (2 KOH) 


Na2CO3 (K2CO3) + 2H2O + PANAS

c. Na2CO3 (K2CO3) + Ca(OH)2  CaCO3 + 2NaOH (KOH)


BARA LIME
 Granule
 Merah jambu
 Ta : Ba(OH)2 20%, Ca(OH)2 80%
 Reaksi
1. Ba(OH)2.8H2O + CO2  BaCO3 + 9H2O + Panas

2. 9H2O + 9CO2  9H2CO3

3. 9H2CO3 + 9Ca(OH)2  Ca CO3 + 8 H2O + panas


Soda lime tak berfungsi

 Perubahan warna  violet


 Tidak hangat
 OS cenderung : takikardi, hipertensi
Adjustable Pressure-Limiting Valve
(A P L)
 The Adjustable Pressure-Limiting (APL) valve, disebut juga Pelepasan
Tekanan/Pembatas Tekanan atau Katup Pelepas (Pop-off Valve),
biasanya terbuka penuh selama ventilasi spontan atau terbuka parsial
dalam manual dan assist ventilation

 Katup APL sering di atur sebaik mungkin, Kalau terlalu terbuka atau
tidak sesuai bisa mengakibatkan kehilangan Volume (loss ventilation)
pada saat ventilasi manual. Pada saat yang sama jika ditutup terlalu
banyak atau tertutup sepenuhnya dapat menyebabkan barotrauma
paru (misalnya, pneumotoraks) atau gangguan hemodinamik, atau bisa
keduanya.
Humidifiers

Active humidifiers
 Karenanya gas harus dihangatkan sampai suhu
tubuh dan diuapkan (saturated water) di saluran
pernapasan atas
 Humidifikasi gas yang berkepanjangan oleh
saluran pernapasan bagian bawah menyebabkan
dehidrasi mukosa, perubahan fungsi silia, dan,
jika terlalu lama, berpotensi menyebabkan
inspirasi sekresi, atelektasis, dan bahkan
ketidakcocokan ventilasi / perfusi, terutama
pada pasien dengan penyakit paru yang
mendasarinya.
Passive Humidifiers
Ventilator

 Ventilator digunakan secara luas di ruang operasi (OR) dan unit perawatan
intensif (ICU)
 Ventilator menghasilkan aliran gas dengan menciptakan pressure gradien
antara jalan napas proksimal dan alveoli
 Mode ventilator :
1. PCV : Pressure Controle Ventilation
2. VCV : Volume Controle Ventilation
3. SIMV : Spontaneus Intermittent Mandatory Ventilation
Waste-Gas Scavengers
 Tempat Pembuangan Sisa Gas
dibuang berasal dari sirkuit
pernafasan oleh katup APL dan
Katup tumpahan/lebihan ventilator
 Polusi lingkungan ruang operasi
dengan gas anestesi dapat
menimbulkan bahaya kesehatan bagi
personel Kamar operasi
Anesthesia Machine
Checkout List
ALAT-ALAT BANTU

 Laryngoscope
 Endotracheal tube
 Maggyl tang
 Guedel  nasofaring
 orofaring
 Suction
 Stilet
 Monitoring oxymeter,
TD,ECG
capnograf
stetoscope
Komponen Penghubung Mesin Anestesi-Pasien
Konektor

Alat ini menghubungkan


mesin anestesi dengan
sungkup muka atau pipa
endotrakheal yang dipasang
kedalam trachea pasien.
 Sungkup Muka
 Alat yang menyungkup muka pasien khusus pada daerah mulut dan hidung
 Ukuran sesuai kelompok usia pasien
 Khusus untuk bayi dan anak yang berbentuk bulat dan transparan dengan
ukuran tersendiri disesuaikan dengan besarnya area mulut hidung
 Pipa Endotrakhea
 Pipa yang dipasang kedalam trachea melalui mulut atau hidung
 Pemasangannya dibantu dengan laringoskop
PERSIAPAN ANESTESI

1. Periksa hubungan sumber O2 dan gas lain yang perlu


2. Periksa flow meter apakah berfungsi baik, O2 mengalir by pass O2 berfungsi
3. Periksa dial vaporizer bergerak lancar dan dapat dikunci pada posisi OFF
Telah diisi obat anestesi yang benar
4. Periksa pipa nafas (breathing circuit), bag. Apakah berfungsi baik, tidak bocor
5. Periksa tombol napas spontan / buatan dengan baik
6. Bila pakai N2O, harus ada O2 cadangan dalam tangki
7. Ada ambubag siap pakai
8. Anestesi soda line terisi penuh, warna indikator tdk berubah

Anda mungkin juga menyukai