panik 2. Serba ketidakpastian 3. Keputusasaan 4. Resiko bunuh diri 5. Euthanasia 1. Rasa Takut (fear) 2. Rasa Jijik (contempt) 3. Rasa Duka Cita (grief) 4. Rasa Putus asa (burn out) Secara umum dukungan sosial bisa diartikan sebagai dorongan dalam mengungkapkan perasaan, pemberian informasi/nasehat verbal dan atau nonverbal. 1. Dukungan emosional 2. Dukungan Penghargaan 3. Dukungan Instrumental 4. Dukungan Imformatif 1. Dukungan Emosional Dukungan ini dapat menyebabkan individu yang menerima dukungan membangun rasa menghargai dirinya, percaya diri, dan merasa bernilai. Dukungan jenis ini akan sangat berguna ketika individu mengalami stres karena suatu masalah/penyakit. Merupakan dukungan yang paling sederhana untuk didefinisikan, yaitu dukungan yang berupa bantuan secara langsung dan nyata seperti memberi atau meminjamkan uang atau membantu meringankan tugas orang yang sedang stres. Orang-orang yang berada di sekitar individu akan memberikan dukungan informasi dengan cara menyarankan beberapa pilihan tindakan yang dapat dilakukan individu dalam mengatasi masalah yang membuatnya stres. Berbicara tentang budaya/kultural tidak terlepas dari nilai-nilai/norma yang mengatur dalam hidup bermasyarakat. Sejarah bangsa indonesia terkenal dengan kebudayaan, adat istadat dan sopan santun sampai kemancanegara bahkan keseluruh dunia dikenal sebagai bangsa yang bermartabat dan berbudi luhur. Akan tetapi, saat ini bangsa kita makin jauh dari cita-cita luhur bangsa Indonesia bahkan semakin merosot dari nilai-nilai, adat istiadat dan kesopanan. Seiring dengan perubahan status sosial dalam masyarakat, maka perlahan-lahan kebudayaan sedikit demi sedikit ditinggalkan oleh masyarakat. Seperti yang saya kutip dari “wordpress.com” dimana judul dari artikel tersebut sangat berbanding lurus dengan kehidupan kita saat ini. Kultural dihancurkan oleh paham demokrasi liberal, dimana yang menjadi bagian dari demokrasi liberal adalah paham kapitalisme dan sekulerisme. HIV/AIDS ini muncul sebagai konsekuensi dari liberasi akhlak yang tidak bisa terbendung lagi dan sudah menelan korban jutawan jiwa. Aspek spiritual yang akan dibahas pada pertemuan ini adalah mengenai sejauh mana penerimaan pasien dalam menjalani penyakit yang dideritanya. Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien HIV dalam konteks spiritual, antara lain: 1. Mengucapkan harapan yang realistis kepada pasien terhadap kesembuhan. 2. Pandai mengambil hikmah 3. Ketabahan hati Seperti yang dikutip dalam kitab suci Al Qur’an Surah Al Baqarah ayat 286: disebutkan bahwa “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya” “Orang bijak belajar ketika mereka bisa. Orang bodoh belajar ketika mereka terpaksa” (Arthur Wellesley) TERIMA KASIH