As Salam

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

AS-SALAM

ANGGOTA KELOMPOK
PUTRI AGESTA
WIRAYANTI
Pengertian salam
salam adalah salah satu bentuk jual beli
 Menurut bahasa  Menurut istilah
Secara bahasa menurut Pembeli membeli barang
penduduk Hijaz (Madina) dengan kriteria tertentu
dinamakan dengan salam dengan cara menyerahkan
sedangkan menurut uang terlebih dahulu,
penduduk Irak diistilahkan sementara itu, barang
dengan salaf. Secara bahasa diserahkan kemudian
salama dalah menyegerakan padawaktu ditentukan. Pada
modal dan mengemudiankan waktu akad, barang yang di
barang,. pesan dijelaskan sifat, ciri dan
kriteria nya.
HUKUM SALAM
Pada prinsip nya seseorang tidakboleh menjual sesuatu yang tidak
ada pada nya.Sebagaimana ditegaskan dalam hadits NABI Saw:
"Dari Amru ibn Syu'ib diterima dari bapak nya dari kakak nya
sesunggu nyaRasulullah Saw berkata: "ditak halal mencampurkan
jual beli salaf (salam)dengan jualbeli (biasa) tidak boleh ada dua
syarat dalam satu jualbeli, dan tidak boleh menjual sesuatu yang
tidak ada padamu".
Namun, ada pengecualian dari hadits ini karena ada kemaslahatan
yang urgen, yakni pemenuhan kebutuhan manusia sehingga akad
ini sah dilakukan.Metode istinbathhokum seperti ini di kalangan
Hanafiyah dinamakan dengan istihsa, yaitu meninggalkan qiyas dan
mengamalkan yang lebih kuat dari itu Karena ada dalil yang
menghendaki serta lebih sesuai dengan kemaslahatan umat
manusia.
Rukun dan syarat salam
Rukun salam Syarat salam
 Ada si penjual dan si  uangnya hendak dibayar ditempat
 Barangnya menjadi utang bagi
pembeli sipenjual
 Ada barang dan uang  Barangnya dapat diberikan sesuia
waktu perjanjiannya
 Ada sigat (lafad akad)  Barang tersebut hendaklah jelas
ukurannya
 Diketahui dan disebutkan sifat-
sifat barang nya
 Disebutkan tempat menerimanya
kalau tempat akad tidak layak
buat menerima barang tersebut
Aplikasi salam pada sejumlah barang
Barang setengah jadi
 Hewan
Hanafiyah berpendapat bahwa tidak boleh Salam pada hewan bagaimanapun
keadannya. Hanafiyah berpegang pada hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas.Para
jumhur ulama, mengatakan boleh salam pada hewan diqiyaskan pada bolehnya hutang
padanya. Jumhur berpegang pada hadist yang diriwayatkan oleh Muslim. Dan hadist
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas tadi tidak kuat
 Daging dan Tulangnya
Hanfiyah tidak membolehkan salam pada daging dengan tulangnya karena mengandung
jahalah yang dapat menyebabkan perselisihan dalam dua hal yaitu gemuk atau
kurusnya.Jumhur Ulama mengatakan boleh salam pada daging dan tulangnya dengan
syarat menetapkan sifat, jenis dan ukurannya.
 Ikan
Hanafiyah membolehkan salam pada ikan akan tetapi dengan takaran yang berbeda
antara ikan yang kecil dan ikan yang besar. Pada ikan yang kecil digunakan takaran dan
timbangan untuk mengukurnya. Sedangkan pada ikan yang besarboleh digunakan
timbangan apapun.Menurut Jumhur, boleh melakukan salam pada ikan, seperti
bolehnya salam pada hewan.
Barang jadi

Barang yang Sudah Jadi

Pakaian
Hanafiyah tidak membolehkan salam pada pakaian karena jenis pakaian
yang termasuk benda berbilang.Sedangkan jumhur membolehkannya.

Perabot
Hanafiyah berpendapat tidak boleh salam pada perabot baik yang bisa
dipindahkan ataupun tidak. Karena ada perbedaan jauh antara kedua jenis barang
ini. Tapi, boleh dengan menggunakan alat penimbang yang biasa digunakan oleh
pedagang, dalam hal ini tidak ada perbedaan. Hukum inijuga berlaku pada kayu
bakar, tidak boleh dengan ikatan, tapi boleh dengan timbangan.
Manfaat transaksi Bai’assaalm
Keistimewaan Bai’ Salam
•Penjual (muslam ilaih) Kekurangannya
mendapatkan surplus  Penjual (muslam ilaih) beranggungjawab penuh atas
uang (kelebihan). kerusakan barang yang dipesan sebelum diserahkan
kepada pembeli atau pemesan (muslam).
 Salah satu pihak baik penjual atau pemesan akan
•Pembeli atau pemesan mengalami kerugian ketika terjadi inflasi.
(muslam) mendapatkan Masalah-masalah yang Biasa Terjadi pada Bai’
barang murah karena Salam
yang dilakukan dimuka.  Perselisihan dalam menentukan harga.
 Mengambil gadaian atau tanggungan.
 Mengenai hokum menjual barang pesanan sebelum
•Menggerakkan sector diterima.
riil untuk ekonomi
ummat.
pembayaran
kesimpulan
 Bai' as-Salam artinya pembelian barang yang diserahkan kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip yang harus dianut
adalah harus diketahui terlebih dulu jenis, kualitas dan jumlah barang,
dan hukum awal pembayaran harus dalam bentuk uang.
 Sebagaimana dapat dipahami dari namanya, yaitu as-Salam yang berarti
penyerahan, atau as-Salaf, yang artinya mendahulukan, maka para ulama'
telah menyepakati bahwa pembayaran pada akad as-Salam harus
dilakukan di muka atau kontan, tanpa ada sedikitpun yang terhutang
atau ditunda.
 Telah diketahui bahwa akad salam ialah akad penjualan barang dengan
kriteria tertentu dan pembayaran di muka. Maka menjadi suatu
keharusan apabila barang yang dipesan adalah barang yang dapat
ditentukan melalui penyebutan kriteria. Penyebutan kriteria ini
bertujuan untuk menentukan barang yang diinginkan oleh kedua belah
pihak, seakan-akan barang yang dimaksud ada dihadapan mereka
berdua. Dengan demikian, ketika jatuh tempo, diharapkan tidak terjadi
percekcokan kedua belah pihak seputar barang yang dimaksud.
CUKUP SEKIAN

DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai