Anda di halaman 1dari 37

AHLI Keselamatan dan

Kesehatan Kerja
SATUAN
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
WILAYAH PEKALONGAN
TAHUN 2019
KECELAKAAN (ACCIDENT):

Adalah suatu kejadian yang tidak kita inginkan


yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap
Manusia, Peralatan, Material dan Lingkungan.

(People, Equipment, Materials and Environment =


PEME)

d@be's created 2
METODE PENCEGAHAN
KECELAKAAN
¦ ORGANISASI K3
•Seorang pimpinan
•Seorang Teknisi
•Dukungan Manajemn
•Prosedur , motivasi dan moral pekerja
¦ MENEMUKAN FAKTA & MASALAH
•Melalui Survey, Inspeksi, Investigasi
¦ ANALISIS
Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi,
kaitannya dengan manusia maupun kondisi
0 PEMILIHAN / PENETAPAN ALTERNATIF
•Sebab utama masalah tsb, tingkat kekerapannya, lokasi,
kaitannya dengan manusia maupun kondisi
¦ PELAKSANAAN d@be's created 3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
¦ PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
¦ STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak
K3
¦ INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat
kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3

d@be's created 4
Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja

(Menurut ILO)
¦ RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik
& teknologi
¦ PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
¦ PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi d@be's created 5
Langkah Penanggulangan Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
¦ ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

¦ PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja

d@be's created 6
KONDISI YANG BERBAHAYA
• Pengaman yg tidak sempurna
• Peralatan / bahan yg tdk seharusnya
• Kecacatan, ketidak sempurnaan
• Pengaturan prosedur yang tidak aman
• Penerangan tidak sempurna
• Ventilasi tidak sempurna
• Iklim kerja yg tidak aman
• Tekanan udara yg tdk aman
• Getaran yg berbahaya
• Bising
• APD yg tidak aman
• Kejadian berbahaya
d@be's created 7
PERBUATAN YANG BERBAHAYA
• Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa
mengamankan, lupa memberikan
tanda/peringatan.
• Bekerja dengan kecepatan berbahaya
• Membuat alat pengaman tdk berfungsi
• Memuat, membongkar, menempatkan,
mencapur menggabungkan dsb dengan tidak
aman

d@be's created 8
• Mengambil posisi / sikap tubuh tdk
aman
• Bekerja pada obyek yg berputar /
berbahaya
• Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono, menggagetkan
• Melalaikan penggunaan alat
pelindung diri yang ditentukan

d@be's created 9
KEGAGALAN MANAJEMEN

FAKTOR MANUSIA

FAKTOR PRIBADI FAKTOR LINGKUNGAN

KECELAKAAN

KERUGIAN
* NEGARA
MATERI * MASYARAKAT NON MATERI
* PERUSAHAAN
* PEKERJA

LANGSUNG TDK LANGSUNG SOSIAL PSIKOLOG


* COST * SDM * KEMATIAN/CACAT * RASA AMAN
* PROPERTI * COMPANY IMAGE
* MARKET

d@be's created 10
LATAR BELAKANG
Per-02/Men/1992
tentang tata cara penunjukan, kewajiban dan wewenang ahli K3

• Sebagai pelaksanaan UU No.1 Th.1970


– Pasal 1 ayat (6)
– Pasal 5 ayat (2)

• Per-03/Men/1978
• Per-04/Men/1987
– Tentang tatacara penunjukan, kewajiban, dan
wewenang Ahli K3 sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan dan perlu disempurnakan
KETENTUAN UMUM
• Ahli K3
– Tenaga teknik berkeahlian khusus
– Dari luar Kementerian Tenaga Kerja
– Ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja
– Mengawasi ditaatinya UU Keselamatan Kerja
• Pengurus
– Pemimpin langsung tempat kerja
• Tempat kerja
– Ruangan atau lapangan
– Tertutup atau terbuka
– Bergerak atau tetap
– Tenaga kerja melakukan pekerjaan
– Terdapat sumber-sumber bahaya
• Menteri Tenaga Kerja
– Berwenang menunjuk Ahli K3 pada tempat kerja
dengan kriteria :
• Tenaga kerja lebih dari 100 orang
• Kurang dari 100 orang tetapi mengandung resiko
bahaya yang besar terhadap K3
– Berwenang menunjuk Ahli K3 pada perusahaan
yang memberikan jasa dibidang K3
TATA CARA PENUNJUKAN AHLI K3
• Syarat
– Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai bidang
keahlian 2 tahun
– Sarjana muda dengan pengalaman kerja sesuai
bidang keahlian 4 tahun
– Badan sehat, berkelakuan baik, bekerja penuh di
instansi bersangkutan, lulus seleksi Tim Penilai
• Prosedur
– Permohonan tertulis dari pengurus/pimpinan instansi
kepada Menteri Tenaga Kerja, dengan melampirkan :
• Daftar riwayat hidup
• Surat keterangan pengalaman kerja dibidang K3
• Surat keterangan sehat dokter
• Surat keterangan pemeriksaan psikologi
• Surat keterangan catatan kepolisian
• Surat keterangan pernyataan bekerja penuh dari perusahaan
bersangkutan
• Fotocopy ijazah terakhir
• Penunjukan Ahli K3
– Memperhatikan pertimbangan Tim Penilai
– Tim penilai ditunjuk Menteri Tenaga Kerja, diketuai Dirjen
yang membidangi K3, beranggotakan Pejabat
kemenakertrans, Badan dan Instansi lain yang dianggap
perlu
• Tugas Tim Penilai
– Melakukan penilaian tentang syarat-syarat administrasi
dan kemampuan pengetahuan teknis K3
– Kemampuan pengetahuan teknis K3
• Kemampuan melakukan identifikasi, evaluasi, dan pengendalian
masalah-masalah K3 di tempat kerja sesuai dengan bidang
tugasnya
• Masa berlaku penunjukan Ahli K3
– Berlaku untuk jangka waktu 3 tahun
– Dapat dimintakan perpanjangan kepada Menteri
Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk.
– Prosedur perpanjangan :
• Syarat-syarat yang sama dengan permohonan penunjukan
Ahli K3 sebelumnya
• Ditambah dengan :
– Salinan keputusan penunjukan Ahli K3
– Surat pernyataan pengurus tentang prestasi Ahli K3 bersangkutan
– Rekapitulasi laporan kegiatan selama menjalankan tugas
• Dalam proses keputusan penunjukan
perpanjangan
– Tim penilai dapat melakukan pengujian kembali
tentang kemampuan pengetahuan teknis K3
• Tidak berlakunya keputusan penunjukan Ahli
K3
– Pindah tugas ke perusahaan atau instansi lain
– Mengundurkan diri
– Meninggal dunia
• Dicabutnya keputusan penunjukan Ahli K3
– Tidak memenuhi peraturan perundang-undangan
K3
– Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga
menimbulkan keadaan berbahaya
– Dengan sengaja dan atau karena kekhilafannya
menyebabkan terbukanya rahasia perusahaan
yang karena jabatannya harus dirahasiakan
KEWAJIBAN AHLI K3
• Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan
perundangan K3 sesuai dengan bidang yang
ditentukan dalam keputusan penunjukan
• Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga
Kerja atau pejabat yang ditunjuk, mengenai
hasil pelaksanaan tugas
– Ahli K3 di tempat kerja, 3 bulan 1 kali
– Ahli K3 di perusahaan jasa K3, setiap saat setelah
selesai melakukan kegiatannya
• Tembusan laporan
– Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat
– Kantor Wilayah Dinas Tenaga Kerja
– Direktur Bina Pengawasan Norma K3
• Merahasiakan segala keterangan tentang
rahasia perusahaan yang didapat
berhubungan dengan jabatannya
WEWENANG AHLI K3
• Memasuki tempat kerja sesuai dengan
keputusan penunjukan
• Meminta keterangan dan atau informasi
mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 di
tempat kerja sesuai dengan keputusan
penunjukan
• Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa,
mengevaluasi, dan memberikan persyaratan serta
pembinaan K3, meliputi :
– Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
– Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi,
serta peralatan lainnya
– Penanganan bahan-bahan
– Proses produksi
– Sifat pekerjaan
– Cara kerja
– Lingkungan kerja
• Point-point di atas dapat dirubah sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
• Ahli K3 yang ditunjuk berdasar permenaker no
2 tahun 1992 dan Ahli K3 yang bekerja pada
perusahaan yang memberikan jasa dibidang
K3 dalam memberikan persyaratan dan
pembinaan K3 harus mendapat persetujuan
Menteri atau pejabat yang ditunjuk
• Ketentuan Peralihan
– Ahli K3 yang telah ditunjuk sebelum Peraturan
Menteri ini berlaku, tetap berlaku sampai
berakhirnya jangka waktu dalam keputusan
penunjukannya
– Jika ingin diperpanjang, maka berlaku sesuai
dengan prosedur yang telah disebutkan di atas
• Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
melaksanakan pengawasan terhadap
ditaatinya Peraturan Menteri ini
Serifikasi BNSP
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) adalah
sebuah lembaga independen yang dibentuk
pemerintah berdasarkan UU 13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan,bertujuan menjamin
mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja
pada seluruh sektor bidang profesi di
Indonesia melalui proses sertifikasi.
Dapat diartikan bahwa standar kompetensi yang
dikeluarkan BNSP sama dengan standar
Kemnaker (kompetensinya diakui)
Serifikasi BNSP
Namun kewajiban perusahaan harus
menyediakan operator yang memiliki
kompetensi dan Lisensi K3, berdasarkan
aturan ketenagakerjaan Lisensi K3 hanya
dikeluarkan oleh Kemenaker
Jadi serifikasi BNSP hanya diakui Kompetensinya
tidak dengan Lisensi nya
Fungsi ahli K3 dalam perusahaan
Sebelum membahas Apa fungsi Ahli k3
dalam sebuh peruhasaan, maka disini
saya akan menjelaskan,” Kenapa butuh
Ahli K3 ” dalam sebuah perusahaan.
Dimana dasar tersebut ialah terkaait
regulasi Ahli K3 Umum, Permenaker No.
2 tahun 1992 telah mengatur mengenai
tata cara penunjukkan Ahli K3 Umum.
• Dimana dalam Permenaker tersebut menjelaskan ,
bahwa setiap perusahaan yang memiliki karyawan
100 orang atau lebih, atau memiliki resiko pekerjaan
yang tinggi, wajib memiliki P2K3 dan juga minimal
seorang Ahli K3 Umum. Ahli K3 umum adalah
kepanjangan tangan dari pemerintah dalam
mengawasi pekerjaan ditempat kerjanya, agar sesuai
dengan persyaratan perundang undangan yang telah
ditetapkan pemerintah, sehingga dapat mengurangi
resiko dan insiden, baik itu kecelakaan maupun
penyakit akibat kerja.
• Selain dari regulasi diatas, berikut juga merupakan
beberapa dasar hukum diadakannya ahli K3
• Permenaker No. 4 tahun 1987 tentang panitia
pembinaan kesehatan dan keselamatan kerja (P2K3)
dan tata cara penunjukan Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Ahli K3)
• Permenaker No. 02 tahun 1992, tentang tata cara
penunjukan, kewajiban dan wewenang ahli K3
• UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
• Harapan dengan adanya ahli K3 mampu
menggaungkan budaya dan penerapan K3 disetiap
perusahaannya agar Indonesia lebih safety.
Fungsi ahli K3
• Merangkan tugas-wewenang & tanggung jawab Ahli K3.
• Menjelaskan apa yang menjadi hak-hak pekerja bidang
K3.
• Menjelaskan kepada pihak perusahaana bahwa upaya
K3 sangat menguntungkan bagi owner. Karena dapat
memperkecil cost yang terjadi apabila suatu hari nanti
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan
kerja yang mengakibatkan korban
jiwa/terluka/cacat/meninggal hingga hancurnya asset
perusahaan seperti ledakan dan lain-lain.
• Menjelaskan tujuan utama SMK3 atau Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja .
• Menjelaskan kepada perusahaan tentang sistem untuk
pelaporan kecelakaan Kerja.
• Menganalisa suatu kasus yang terjadi ketika ada
kecelakaan, mengetahui faktor aoa yang menjadi
penyebabnya & dapat menyusun laporan kecelakaan yang
terjadi kepada pihak perusahaan/pengusaha.
• Mengenal P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan
Kerja), tugas, tanggung-jawab & wewenang organisasi P2K3
tersebut.
• Mengenal pembinaan & pengawasan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja/K3 ditingkat perusahaan, Nasional &
Internasional.Mengidentifikasi obyek pengawasan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3.
• Mengetahui tentang persyaratan serta
pemenuhan mengenai peraturan UU ditempat
kerja.
• Mengetahui tentang persyaratan K3 ditempat
kerja sebagai mana yang telah dituliskan
dalam Undang-undang Keselamatan Kerja.
• Mengetahui tentang proses audit & ruang
lingkup untuk mengukur target atau tingkat
pencapaian yang telah ditentukan oleh
perusahaan/pengusaha.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai