Anda di halaman 1dari 12

Otonomi Daerah dan Pembagian

Urusan Pemerintah Pusat dan Daerah

Kelompok 12 :
23. Muhammad Fariz Rizanda
24. Muhammad Sabil Ahsani
Pengertian Otonomi Daerah

 Otonomi daerah UU No 32 Tahun 2004 Pasal


 Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

 Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai batas-


batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wewenang Pemerintah Pusat pada Pemerintah Daerah

1. Desentralisasi
Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah (Pusa) kepada Daerah (Pemda) otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Dekonsentrasi
pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah (Pusat) kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau instansi vertikal di daerah tertentu.
3. Tugas Pembantuan
penugasan dari Pemerintah (Pusat) kepada Daerah (Pemda) dan/atau desa dari pemerintah propinsi
kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
Tujuan Otonomi Daerah
 Menurut Pasal 2 ayat (3) UU No 23 Tahun 2004
a) Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
b) Meningkatkan Pelayanan Umum
c) Meningkatkan daya saing daerah

 Menurut Pandangan Lain


a) Dari Segi Politik penyelenggaraan otonomi daerah dimaksudkan untuk
mencegah sentralisasi kewenangan di pusat pemerintahan dan membangun
masyarakat yang demokratis.
b) Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi adalah untuk
mencapai pemerintahan yang efisien.
c) Dilihat dari segi ekonomi, otonomi diadakan agar masyarakat dapat turut
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-masing.
Prinsip – Prinsip Otonomi Daerah
Prinsip Pokok Otonomi Daerah :
a) Prinsip Otonomi Nyata
Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani urusan
pemerintahan dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang
senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh hidup dan berkembang sesuai
dengan potensi dan kekhasan daerah

b) Prinsip tanggung jawab


Hak, wewenang dan kewajiban pemda yang diberikan oleh pemerintah pusat
harus benar-benar dilaksanakan oleh pemda dengan penuh tanggung jawab sesuai
maksud tujuan Otda

c) Prinsip Otonomi seluas-luasnya


Dikatakan otonomi seluas-luasnya Karena pemerintah daerah bebas seluas
luasnya menentukan kegiatan yang dilaksanakannya kecuali 6 kewenangan
pemerintah pusat (Politik Luar negeri, Pertahanan, Kewarganegaran, Keamanan,
Yustisi Moneter dan Fiskal nasional, Agama)
Prinsip – Prinsip Otonomi Daerah

 Prinsip Tambahan Otonomi Daerah


a) Prinsip Dinamis
b) Prinsip Kesatuan
c) Prinsip Penyebaran
d) Prinsip Keserasian
e) Prinsip Demokrasi
f) Prinsip Pemberdayaan
Pembagian Urususan Pemerintahan

 Urusan Pemerintah Pusat


a) Politik luar negeri
b) Pertahanan
c) Kewarganegaraan
d) Keamanan
e) Yustisi
f) Moneter dan Fiskal Nasional
g) Agama
Urusan wajib yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah provinsi
 Perencanaan dan pengendalian pembangunan  Fasilitasi pengembangan koperasi, UKM
termasuk lintas kabupaten/kota
 Perencanaan, pemanfaatan, pangawasan tata
ruang  Pengendalian lingkungan hidup
 Penyelenggaraan ketertiban umum dan  Pelayanan pertanahan termasuk lintas
ketentraman masyarat kabupaten/kota
 Penyediaan sarana dan prasarana umum  Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil
 Penanganan bidang kesehatan  Pelayanan umum administrasi pemerintahan
 Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi  Pelayanan administrasi penanaman modal
sumber daya manusia potensial termasuk lintas kabupaten/kota
 Penananggulangan masalah social lintas  Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya
kabupaten/ kota yang belum dapat dilaksanakan oleh
kabupaten /kota
 Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas
kabupaten/kota  Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh
peraturan perundangundangan
Urusan wajib yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah untuk kabupaten/kota

 perencanaan dan pengendalian pembangunan  pelayanan kependudukan, dan catatan sipil


 perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan  pelayanan administrasi umum pemerintahan
tata ruang  pelayanan administrasi penanaman modal
 penyelenggaraan ketertiban umum dan  penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya,
ketenteraman masyarakat dan
 penyediaan sarana dan prasarana umum  urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh
peraturan perundangundangan
 penanganan bidang kesehatan
 fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil
 penyelenggaraan pendidikan dan menengah
 penanggulangan masalah social  pengendalian lingkungan hidup
 pelayanan bidang ketenagakerjaan;  pelayanan pertanahan
Implementasi Otonomi daerah

1. Implementasi Otda ditinjau dari Pemerintah


a) Pemberian Dana Perimbangan sebagai salah satu Sumber
pendapatanpemerintah daerah yang besarannya setiap tahun selalu
meningkat. Hal ini sesuai dengan pasal 12 (ayat 1) Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
b) Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan . Pembinaan atas
penyelenggaraan pemerintah daerah dilakukan untuk mewujudkan
tercapainya tujuanan penyelenggaraaan Otda. Pembinaan yang dilakukan oleh
Menteri dan Pimpinan LPND sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-
masing.
Implementasi Otonomi daerah
 2. Implementasi Otda ditinjau dari Pemerintah Daerah
a) Menerima dana perimbangan dari Pemerintah Pusat yang besarannya setiap tahun selalu
meningkat
b) Memungut Pajak Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
c) Memilih dan mengelola pemimpin dan aparatur daerah
d) Meningkatkan pelayanan umum. Contohnya adalah masyarakat dalam membayar pajak
kendaraan bermotor tidak harus di kantor Samsat tetapi bisa di mobil keliling milik Pemda
yang melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor.
e) Meningkatkan dasar pelayanan pendidikan. Contohnya adalah Pemda membebaskan
pembayaran sekolah bagi anak-anak yang bersekolah
d) Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan. Contohnya mendirikan Posyandu di setiap Rukun
Warga dengan kegiatan timbang berat badan bayi untuk mengetahui standar perkembangan
bayi, memberikan gizi tambahan untuk balita.
e) Meningkatkan daya saing daerah. Contoh Pemkot Bandung mengembangkan kota Bandung
sebagai SMART CITY atau kota pintar dengan memanfaatkan teknologi dalam
menyelenggarakan pemerintahan kota sejak tahun 2014.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai