Anda di halaman 1dari 11

HIDROLIKA SALURAN TERTUTUP

TKP 4113 (2 sks)

METERI : PERTEMUAN KE 1 S/D 7


PERTEMUAN KE 8 : QUIST

OLEH :
IR. M. JANU ISMOYO, MT
Hidraulika Aliran pada saluran tertutup
• Aliran laminer terjadi jika partikel-partikel zat
cair bergerak secara teratur dengan
membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak
saling berpotongan antara satu partikel zat
cair yang satu dengan yang lainnya pada satu
lintasannya.
• Pada aliran di saluran/pipa yang mempunyai
bidang batas sejajar, garis-garis lintasan akan
sejajar, garis aliran akan menguncup atau
mengembang sesuai dengan bentuk saluran.
Aliran laminer dapat terjadi apabila kecepatan
alirannya rendah, ukuran saluran sangat kecil
dan zat cair mempunyai kekentalan besar.
• Pada aliran turbulen , partikel-partikel zat cair
bergerak tidak teratur dan garis lintasannya
saling berpotongan satu partikel dengan
partikel lainnya. Aliran turbulen terjadi jika
kecepatan aliran besar, saluran besar dan zat
cair mempunyai kekentalan kecil, contoh
aliran di sungai, saluran drainasi dll.
Kedua type ini tidak hanya tergantung dari kecepatan,
tetapi juga dari bilangan Reynold (Re)
Re =
dimana:
Re = Bilangan Reynold
D = diameter pipa (m)
V = kecepatan rerata (m/det)
υ = kekentalan kinematik (m2/det) (Tabel)
Kekentalan (Viscosity) pada
air dan udara
Temperatur Water Air
oC
Viscosity N.s/m2 Kinematic Viscosity Kinematic
Viscosity 32/s N.s/m2 Viscosity 32/s
0 1, 781x 10-3 1, 785x 10-6 1,717x 10-5 1, 329x 10-5
5 1, 518x 10-3 1, 519x 10-6 1, 741x 10-6 1, 371x 10-5
10 1, 307x 10-3 1, 306x 10-6 1, 767x 10-6 1, 417x 10-5
15 1, 139x 10-3 1, 139x 10-6 1, 793x 10-6 1, 463x 10-5
20 1, 002x 10-3 1, 003x 10-6 1, 817x 10-6 1, 509x 10-5
25 0,890x 10-3 0,893x 10-6 1, 840x 10-6 1, 555x 10-5
30 0,798x 10-3 0,800x 10-6 1, 864x 10-6 1, 601x 10-5
40 0,653x 10-3 0,658x 10-6 1, 910x 10-6 1, 695x 10-5
50 0,547x 10-3 0,553x 10-6 1, 954x 10-6 1, 794x 10-5
60 0,466x 10-3 0,474x 10-6 2,001x 10-6 1, 886x 10-5
70 0,404x 10-3 0,413x 10-6 2,044x 10-6 1, 986x 10-5
80 0,354x 10-3 0,364x 10-6 2,088x 10-6 2,087x 10-5
90 0,315x 10-3 0,326x 10-6 2,131x 10-6 2,193x 10-5
100 0,282x 10-3 0,294x 10-6 2,174x 10-6 2,302x 10-5
Dari perhitungan bilangan Reynold, maka sifat
aliran di dalam pipa didapat diketahui dengan
kriteria sebagai berikut :
• Re < 2000 → aliran bersifat laminer
• Re = 2000 – 4000 → aliran bersifat transisi
• Re > 4000 → aliran bersifat turbulen
Kekentalan (Viscosity)

• Kekentalan berlawanan terhadap gaya geser


atau kohesi antara bagian-bagian zat cair,
adalah sifat zat cair yang menyebabkan
geseran ( tegangan geser). Oleh sebab itu
suatu zat cair yang kental akan lebih sukar
untuk mengalir dibanding dengan zat cair yang
encer. Dasar matematika dari kekentalan
dapat diturunkan sbb:
V
F
Plat gerak (moving plate)

V+dV
dx
X V

x
Plat tetap (fixed plate)

Diantara dua plat yang berjarak X diisi zat cair


dan kemudian plat gerak digerakkan dengan
kecepatan V terhadap plat tetap diadakan
anggapan sbb :
• Partikel zat cair yang bersinggungan dengan plat
gerak mendapat kecepatan V
• Tingkat perubahan kecepatan adalah sama pada
arah tegak lurus arah gerakan
• Gaya geser zat cair sebanding dengan tingkat
perubahan kecepatan.
• Dari penyelidikan gaya ”F” yang diperlukan untuk
menggerakkan plat merupakan fungsi dari :
• Luas permukaan zat cair (A)
• Jarak kedua plat (X)
• Kekentalan zat cair (μ)
• Kecepatan (V).
• Jika dipandang tiap satuan luas :
• τ = μ. V/X
• V/X = tg α = dV /dX
• τ = μ . dV /dX disebut kekentalan absolute
• Disamping kekentalan absolute ada juga kekentalan
kinematik yaitu nilai banding kekentalan absolute
suatu zat cair dengan rapat massa zat cair.
• υ =μ/ρ
• dimana :
• υ = kekentalan kinematik
• ρ = rapat massa
• μ = kekentalan absolute

Anda mungkin juga menyukai