5 • Telly Tampanawas • METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI DAN PERILAKU
Akuntansi hadir sebagai fungsi langsung dari kegiatan
individu atau kelompok individu (didefinisikan sebagai entitas akuntansi). Terdapat sudut pandang yang berbeda dari akuntansi, menunjukkan adanya kemungkinan sejumlah perspektif akuntansi.
Tanggapan terhadap informasi adalah fungsi dari
perspektif manusia dan karena itu tidak lepas dari tujuan pribadi dan kepentingan pengguna, apakah bertindak sebagai seperti kepentingan individu atau sebagai kelompok. Akibatnya, akuntansi beroperasi dalam lingkungan yang kompleks. Dalam kacamata psikologi, Perilaku merupakan bentuk tingkah laku, perbuatan, dan aktivitas individual dalam hubungannya dengan lingkungan, seperti berjalan, menulis, membaca, bekerja, dan lain-lain. Studi keperilakuan (behavioral) mengalami perkembangan yang sangat pesat, termasuk juga aspek keperilakuan dalam akuntansi yang sering disebut sebagai Akuntansi Keperilakuan Akuntansi Keperilakuan merupakan suatu(Behavioral pendekatan dalam akuntansi yang Accounting). mengaplikasikan aspek keperilakuan, baik dalam akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, maupun pengauditan.
Oleh karena itu, Penelitian Akuntansi Keperilakuan (Behavioral Accounting Research –
BAR) mengarah pada kegiatan mengobservasi, menganalisis, dan menguji suatu fenomena perilaku pada level individual atau kelompok dalam kaitannya dengan bidang akuntansi Behavioral Accounting Research
Teori Penilaian Manusia (HJT)
BAR Pemrosesan Informasi Manusia (HIP) Human Judgment Theory (HJT) atau Human Information Processing (HIP) dan meliputi penilaian dan pengambilan keputusan oleh akuntan dan auditor dan pengaruh output dari fungsi ini pada penilaian pengguna dan pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian dalam model ini lebih sering menjelaskan dan memprediksi perilaku pada individu atau grup. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dalam konteks akuntansi keuangan, yang bertujuan diterjemahkan ke dalam meningkatkan pengambilan keputusan oleh para produsen (termasuk auditor) dan pengguna laporan akuntansi. Bidang Ilmu Akuntansi Subjek Pengambil Keputusan
Akuntansi keuangan Investor, Kreditor, Analis
Manajer bagian keuangan dan Akuntansi Manajemen penganggaran Manajer bagian produksi Manajer bagian pemasaran Pelanggan Manajer Akuntansi Perpajakan Regulator Konsultan pajak Pejabat pemerintah Akuntansi Sektor Publik Masyarakat Auditor internal Audit Auditor eksternal (akuntan publik) Decision Making Proses pembuatan keputusan rasional meliputi 6 tahap, yaitu: 1. Mendefiniskan masalah; 2. Mengidentifikasi kriteria faktor-faktor untuk memenuhi tujuan; 3. Memberi bobot pada masing-masing faktor; 4. Mengidentifikasi seluruh alternatif yang relevan; 5. Meng-rating alternatif pada setiap faktor yang relevan; 6. Memilih alternatif optimal. Bazerman (1994) menjelaskan bahwa Bounded Rationality adalah suatu kendala berupa keterbatasan individu dalam memproses informasi, sehingga menurunkan pengambilan keputusan rasional. Rerangka Bounded Rationality memandang bahwa individu memliki keterbatasan a.l. sebagai berikut: 1. Keterbatasan pengetahuan untuk mengidentifikasi masalah termasuk juga mengidentifikasi kriteria yang relevan dan sebagainya. 2. Keterbatasan waktu dan biaya yang menyebabkan terbatasnya ketersediaan kuantitas informasi yang berkualitas. 3. Pembuat keputusan hanya menyiapkan sejumlah kecil informasi dalam memori karena keterbatasan dalam mengingat informasi. 4. Keterbatasan intelegensia (kecerdasan) dan persepsi yang dapat memengaruhi kemampuan pembuat keputusan dalam memerhitungkan secara akurat pilihan optimal dari informasi yang tersedia. Heuristik adalah suatu strategi adaptif yang digunakan manusia untuk mengatasi keterbatasan dalam kapasitas pemrosesan informasi. Strategi Penyederhanaan atau Rule of Thumb yang dikembangkan oleh individu merupakan jalan pintas mental dalam judgment dan Pembuatan Keputusan.
3 (tiga) jenis Heuristik sebagai berikut:
1. Heuristik Ketersediaan (The Availaiblity Heuristic) 2. Heuristik Kemiripan (Representativeness Heuristic) 3. Nilai Awal dan Penyesuaian (Anchoring and Adjustment) Proses Judgmen Hogarth dan Einhorn (1992) mendeskripsikan Judgmen (Judgment) sebagai suatu hasil dari proses kognitif yang akan mengarahkan perilaku dalam Pembuatan Keputusan.
Menurut Hogarth (1987), Judmen memiliki 2 (dua) macam sifat,
yaitu: Manusia membuat Judmen Nilai untuk menyatakan preferensi. Manusia membuat Prediksi yang merefleksikan apa yang diharapkan terjadi. Cabang Ilmu Psikologi yang digunakan sebagai teori penjelas dalam Penelitian Akuntansi Keperilakuan (“BAR”) sebagai berikut: 1. Psikologi Kognitif (Cognitive Psychology) Menjelaskan bagaimana manusia berpikir untuk memproses informasi yang diterima. Teori ini misalnya digunakan untuk menjelaskan bagaimana informasi akuntansi yang diterima oleh seorang investor akan memengaruhi hasil keputusan investasinya. 2. Psikologi Motivasi (Motivation Psychology) Berfokus pada motivasi untuk mengarahkan ke tindakan-tindakan perilaku yang diinginkan. Teori ini misalnya digunakan untuk menjelaskan bagaimana kesulitan sasaran anggaran (budget goal difficulty) memengaruhi kinerja individu. 3. Psikologi Sosial (Social Psychology) Menjelaskan bagaimana orang lain dan lingkungan sosial memengaruhi perilaku seseorang. Teori ini dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh tekanan atasan pada evaluasi bawahannya. Ni Made Rai Juniariani, 2019 JUARA, Jurnal Riset Theory of Planned Pada Minat Theoryof Planedpada Pengetahuan - Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengetahuan Akuntansi Ni Made Intan Akuntansi Berwirausaha dengan minat berwirausaha Akuntansi berpengaruh positif terhadap keinginan untuk berwirausaha Priliandani Pengetahuan Akuntansi sebagai Variable Moderasi Fajar Meiyanti, Icih, 2019 Fairvalue: Jurnal Pengaruh Faktor Risiko Risiko Kecurangan, Kinerja Organisasi - Hasil penelitian menunjukan bahwafaktor resikokecurangan Trisandi Eka Putri Ilmiah Akuntansi dan Kecurangan, Good Government Good Governement berpengaruh negative tidak signifikan terhadap kinerja valuefor Keuangan Governance dan Organizational Governance dan money. Citizenship Behavior Terhadap Organiztional Kinerja Organisasi Berdasarkan Citizenship Behavior, Pendekatan Value for Money Value For Money (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Subang) - Good government governance berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja value for money - Organizational Citizenship behaviorberpengaruh positiftidak signifikan terhadap kinerja value for money Peneliti Tahun Sumber Judul Var. X Var. Y Hasil Antecedents and Shield dan Journal of consequences of Partisipasi Kinerja participative Young 1993 Management Penganggaran Perusahaan budgeting: evidence Accounting on the effect of Research assymetrical Penganggaran yang disusun berdasarkan proses negosiasi menjelaskan bahwa superiors mempunyai The Accounting Proses Konsekuensi final authority secara signifikan lebih rendah dibanding dengan penganggaran yang disusun secara sepihak Budgeting: an oleh superiors . experimental Fisher et al. 2000 Review investigation of the Penyusunan Ekonomi effects of negotiation Sementara penganggaran yang disusun dengan proses negosiasi dengan subordinate mempunyai final Anggaran authority secara signifikan tidak berbeda dari penganggaran yang disusun secara sepihak oleh subordinate . An empirical Behavioral Keputusan Eksperimen 1 examination of Teori prospek, probabilistic mental models , dan fuzzy- Research in Akuntansi trace theory dapat memprediksi framing effect dalam konteks akuntansi manajerial.
Chang et al. 2002 Accounting Framing Eksperimen 2
Fuzzy-trade theory merupakan teori terbaik dalam
menjelaskan efek framing yang berkaitan dengan perilaku pengambil keputusan dalam konteks akuntansi manajerial. Stress Kerja H1 : Stres kerja berpengaruh positif pada perilaku disfungsional audit.
Sifat Kepribadian H2a: Openness to experience memperlemah hubungan positif antara
(Personality Traits) kerja dan perilaku disfungsional audit.
H2b: Conscientiousness memperlemah hubungan positif stres kerja da
Lotus of control perilaku disfungsional audit. H2c: Extraversion memperlemah hubungan positif stres kerja dan peri disfungsional audit. H2d: Agreeableness memperlemah hubungan positif stres kerja dan SIFAT KEPRIBADIAN SEBAGAI Ristiarini 2014 RISET DAN JURNAL PEMODERASI HUBUNGAN STRES Perilaku perilaku disfungsional audit. H2e: Neuroticism memperkuat hubungan positif stres kerja dan perila AKUNTANSI KERJA DAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT disfungsional audit disfungsional audit. H3a: Locus of control internal memperlemah hubungan positif stres ke dan perilaku disfungsional audit. H3b: Locus of control eksternal memperkuat hubungan positif stres ke dan perilaku disfungsional audit. Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, pengujian atas pen variabel stres kerja dan perilaku disfungsional mendukung hipotesis y dirumuskan. Pengujian atas peran variabel pemoderasi menunjukkan bahwa secara umum sifat kepribadian dan locus of control mendukung yang ada. Sifat kepribadian openness to experience serta locus of cont Peneliti Tahun sumber Judul Var X Var Y Hasil Nama Belakang H1a: Perilaku gambler’s fallacy terjadi pada investor saat kondisi gambler’s fallacy uptrend di pasar modal. H1b: Perilaku gambler’s fallacy terjadi pada investor saat kondisi Hallo efect downtrend di pasar modal. H2a: Perilaku halo effect terjadi pada investor saat kondisi uptrend PENGUJIAN BIAS Familiarity Effect di pasar modal. PERILAKU: H2b: Perilaku halo effect terjadi pada investor saat kondisi downtrend di pasar modal. GAMBLER’S H3a: Perilaku familiarity effect terjadi pada investor saat kondisi FALLACY, HALO uptrend di pasar modal. Djojopranoto 2016 JAKI EFFECT, DAN Harga Saham H3b: Perilaku familiarity effect terjadi pada investor saat kondisi downtrend di pasar modal. FAMILIARITY hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa gambler’s fallacy EFFECT DI PASAR terjadi pada investor yang melakukan trading pada saat kondisi uptrend, tetapi tidak terjadi pada kondisi downtrend. Halo effect MODAL INDONESIA tidak terjadi pada investor yang melakukan trading pada saat uptrend dan downtrend. Sementara itu, familiarity effect terjadi pada investor yang melakukan trading pada saat uptrend dan downtrend, dimana familiarity effect terjadi lebih besar saat kondisi uptrend daripada downtrend. Peneliti Var Y Tahun Sumber Judul Var X Hasil Nama Belakang (Berhubungan dengan Topic ) H1: Kinerja manajerial berpengaruh signifikan terhadap Total KINERJA MANAJERIAL TOTAL QUALITY MANAGEMENT Quality Management H2: Kinerja pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Total KINERJA PELAYANAN Quality Management Jaseh, Mubarrun Bin PENGARUH KINERJA H3: Kinerja manajerial dan pelayanan berpengaruh signifikan Basir MANAJERIAL DAN PELAYANAN terhadap Total Quality Management Jan, Arrazi Hasan 2018 EMBA, Unsrat TERHADAP TOTAL QUALITY Hasil : 1. Variabel kinerja manajerial berpengaruh signifikan Karuntu, Merlyn MANAGEMENT PADA terhadap Total Quality Management Mourah PERUSAHAAN GOJEK MANADO 2. Variabel kinerja pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Total Quality Management 3. Variabel kinerja manajerial dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Total Quality Management. AKUNTANSI H1 : Akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap KINERJA MANAJERIAL PERTANGGUNGJAWABAN kinerja manajerial. H2 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja KOMITMEN ORGANISASI PENGARUH AKUNTANSI manajerial. PERTANGGUNGJAWABAN, H3 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja PARTISIPASI ANGGARAN Pratiwi, Wiwik. KOMITMEN ORGANISASI, DAN manajerial. 2019 Wahana Kartika, Andari Asri PARTISIPASI ANGGARAN Hasil : Akuntansi pertanggungjawaban, komitmen organisasi, dan TERHADAP KINERJA partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan secara MANAJERIAL parsial maupun simultan terhadap kinerja manajerial.Semakin tinggi akuntansi pertanggungjawaban, komitmen organisasi, dan partisipasi anggaran maka kinerja manajerial akan semakin Peneliti Var Y Tahun Sumber Judul Var X Hasil Nama Belakang (Berhubungan dengan Topic ) SKEPTISISME PROFESIONAL H1 : Independensi berpengaruh positif terhadap skeptisme INDEPENDENSI AUDITOR profesional auditor Pratami, Ida Ayu PENGARUH INDEPENDENSI H2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap skeptisme Putu Dhaniar E-Jurnal DAN GAYA KEPEMIMPINAN GAYA KEPEMIMPINAN 2019 profesional auditor Waghmi. Akuntansi PADA SKEPTISISME Hasil : Independensi berpengaruh positif signifikan terhadap Budiartha, I Ketut PROFESIONAL AUDITOR skeptisme profesional auditor, dan Gaya kepemimpinan berpengaruh positif pada skeptisme profesional auditor Hipotesis : Independensi Auditor memiliki pengaruh terhadap Murti, Galuh Tresna PENGARUH INDEPENDENSI INDEPENDENSI AUDITOR KUALITAS AUDIT kualitas audit Murti. 2017 ASET (Akuntansi AUDITOR TERHADAP KUALITAS Hasil : Independensi auditor berpengaruh secara signifikan Firmansyah, Iman dan Riset) AUDIT terhadap kualitas audit ROTASI AUDITOR KUALITAS AUDIT H1 : Rotasi auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit PENGARUH ROTASI, REPUTASI REPUTASI AUDITOR H2 : Reputasi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit Kompartemen DAN SPESIALISASI AUDITOR (Universitas TERHADAP KUALITAS AUDIT H3 : Spesialisasi Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas Nizar, Adib Azinudin 2017 SPESIALISAI AUDITOR Muhammadiyah (STUDI EMPIRIS PADA Audit