Anda di halaman 1dari 20

BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING

(PENELITIAN PERILAKU
DALAM AKUNTANSI)
KELOMPOK 7

1 • Ade Yusmawan

2 • Anna Fajarwaty

3 • Indah Sari

4 • Ramayanti Ekasari

5 • Telly Tampanawas
• METODOLOGI PENELITIAN
AKUNTANSI DAN PERILAKU

Akuntansi hadir sebagai fungsi langsung dari kegiatan


individu atau kelompok individu (didefinisikan sebagai
entitas akuntansi). Terdapat sudut pandang yang berbeda
dari akuntansi, menunjukkan adanya kemungkinan
sejumlah perspektif akuntansi.

Tanggapan terhadap informasi adalah fungsi dari


perspektif manusia dan karena itu tidak lepas dari tujuan
pribadi dan kepentingan pengguna, apakah bertindak
sebagai seperti kepentingan individu atau sebagai
kelompok. Akibatnya, akuntansi beroperasi dalam
lingkungan yang kompleks.
Dalam kacamata psikologi, Perilaku merupakan bentuk tingkah laku, perbuatan, dan
aktivitas individual dalam hubungannya dengan lingkungan, seperti berjalan, menulis,
membaca, bekerja, dan lain-lain.
Studi keperilakuan (behavioral) mengalami perkembangan yang sangat pesat, termasuk
juga aspek keperilakuan dalam akuntansi yang sering disebut sebagai Akuntansi
Keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan merupakan suatu(Behavioral
pendekatan dalam akuntansi yang Accounting).
mengaplikasikan aspek keperilakuan, baik dalam akuntansi keuangan, akuntansi
manajemen, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik, maupun pengauditan.

Oleh karena itu, Penelitian Akuntansi Keperilakuan (Behavioral Accounting Research –


BAR) mengarah pada kegiatan mengobservasi, menganalisis, dan menguji suatu
fenomena perilaku pada level individual atau kelompok dalam kaitannya dengan bidang
akuntansi
Behavioral Accounting Research

Teori Penilaian Manusia (HJT)


BAR Pemrosesan Informasi Manusia
(HIP)
Human Judgment Theory (HJT) atau Human Information Processing (HIP)
dan meliputi penilaian dan pengambilan keputusan oleh akuntan dan
auditor dan pengaruh output dari fungsi ini pada penilaian pengguna dan
pengambilan keputusan.
Tujuan dari penelitian dalam model ini lebih sering menjelaskan dan
memprediksi perilaku pada individu atau grup. Hal ini juga berkaitan
dengan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dalam konteks akuntansi
keuangan, yang bertujuan diterjemahkan ke dalam meningkatkan
pengambilan keputusan oleh para produsen
(termasuk auditor) dan pengguna laporan akuntansi.
Bidang Ilmu Akuntansi Subjek Pengambil Keputusan

Akuntansi keuangan Investor, Kreditor, Analis


Manajer bagian keuangan dan
Akuntansi Manajemen
penganggaran
Manajer bagian produksi
Manajer bagian pemasaran
Pelanggan
Manajer
Akuntansi Perpajakan
Regulator
Konsultan pajak
Pejabat pemerintah
Akuntansi Sektor Publik
Masyarakat
Auditor internal
Audit Auditor eksternal (akuntan publik)
Decision Making
Proses pembuatan keputusan rasional meliputi 6
tahap, yaitu:
1. Mendefiniskan masalah;
2. Mengidentifikasi kriteria faktor-faktor untuk
memenuhi tujuan;
3. Memberi bobot pada masing-masing faktor;
4. Mengidentifikasi seluruh alternatif yang relevan;
5. Meng-rating alternatif pada setiap faktor yang
relevan;
6. Memilih alternatif optimal.
Bazerman (1994) menjelaskan bahwa Bounded Rationality adalah suatu kendala
berupa keterbatasan individu dalam memproses informasi, sehingga menurunkan
pengambilan keputusan rasional. Rerangka Bounded Rationality memandang
bahwa individu memliki keterbatasan a.l. sebagai berikut:
1. Keterbatasan pengetahuan untuk mengidentifikasi masalah termasuk juga
mengidentifikasi kriteria yang relevan dan sebagainya.
2. Keterbatasan waktu dan biaya yang menyebabkan terbatasnya ketersediaan
kuantitas informasi yang berkualitas.
3. Pembuat keputusan hanya menyiapkan sejumlah kecil informasi dalam memori
karena keterbatasan dalam mengingat informasi.
4. Keterbatasan intelegensia (kecerdasan) dan persepsi yang dapat memengaruhi
kemampuan pembuat keputusan dalam memerhitungkan secara akurat pilihan
optimal dari informasi yang tersedia.
Heuristik adalah suatu strategi adaptif yang digunakan manusia untuk
mengatasi keterbatasan dalam kapasitas pemrosesan informasi. Strategi
Penyederhanaan atau Rule of Thumb yang dikembangkan oleh individu
merupakan jalan pintas mental dalam judgment dan Pembuatan Keputusan.

3 (tiga) jenis Heuristik sebagai berikut:


1. Heuristik Ketersediaan (The Availaiblity Heuristic)
2. Heuristik Kemiripan (Representativeness Heuristic)
3. Nilai Awal dan Penyesuaian (Anchoring and Adjustment)
Proses Judgmen
Hogarth dan Einhorn (1992) mendeskripsikan Judgmen (Judgment)
sebagai suatu hasil dari proses kognitif yang akan mengarahkan perilaku
dalam Pembuatan Keputusan.

Menurut Hogarth (1987), Judmen memiliki 2 (dua) macam sifat,


yaitu:
Manusia membuat Judmen Nilai untuk menyatakan preferensi.
Manusia membuat Prediksi yang merefleksikan apa yang
diharapkan terjadi.
Cabang Ilmu Psikologi yang digunakan sebagai teori penjelas dalam Penelitian
Akuntansi Keperilakuan (“BAR”) sebagai berikut:
1. Psikologi Kognitif (Cognitive Psychology)
 Menjelaskan bagaimana manusia berpikir untuk memproses informasi yang
diterima.
 Teori ini misalnya digunakan untuk menjelaskan bagaimana informasi
akuntansi yang diterima oleh seorang investor akan memengaruhi hasil
keputusan investasinya.
2. Psikologi Motivasi (Motivation Psychology)
 Berfokus pada motivasi untuk mengarahkan ke tindakan-tindakan perilaku
yang diinginkan.
 Teori ini misalnya digunakan untuk menjelaskan bagaimana kesulitan sasaran
anggaran (budget goal difficulty) memengaruhi kinerja individu.
3. Psikologi Sosial (Social Psychology)
 Menjelaskan bagaimana orang lain dan lingkungan sosial memengaruhi
perilaku seseorang.
 Teori ini dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh tekanan atasan pada
evaluasi bawahannya.
Ni Made Rai Juniariani, 2019 JUARA, Jurnal Riset Theory of Planned Pada Minat Theoryof Planedpada Pengetahuan - Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengetahuan Akuntansi
Ni Made Intan Akuntansi Berwirausaha dengan minat berwirausaha Akuntansi berpengaruh positif terhadap keinginan untuk berwirausaha
Priliandani Pengetahuan Akuntansi sebagai
Variable Moderasi
Fajar Meiyanti, Icih, 2019 Fairvalue: Jurnal Pengaruh Faktor Risiko Risiko Kecurangan, Kinerja Organisasi - Hasil penelitian menunjukan bahwafaktor resikokecurangan
Trisandi Eka Putri Ilmiah Akuntansi dan Kecurangan, Good Government Good Governement berpengaruh negative tidak signifikan terhadap kinerja valuefor
Keuangan Governance dan Organizational Governance dan money.
Citizenship Behavior Terhadap Organiztional
Kinerja Organisasi Berdasarkan Citizenship Behavior,
Pendekatan Value for Money Value For Money
(Studi pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah di Kabupaten
Subang)
- Good government governance berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja value for money
- Organizational Citizenship behaviorberpengaruh positiftidak
signifikan terhadap kinerja value for money
Peneliti Tahun Sumber Judul Var. X Var. Y Hasil
Antecedents and
Shield dan Journal of consequences of Partisipasi Kinerja
participative
Young 1993 Management Penganggaran Perusahaan
budgeting: evidence
Accounting
on the effect of
Research assymetrical
Penganggaran yang disusun berdasarkan proses
negosiasi menjelaskan bahwa superiors mempunyai
The Accounting Proses Konsekuensi final authority secara signifikan lebih rendah dibanding
dengan penganggaran yang disusun secara sepihak
Budgeting: an
oleh superiors .
experimental
Fisher et al. 2000 Review investigation of the Penyusunan Ekonomi
effects of negotiation Sementara penganggaran yang disusun dengan proses
negosiasi dengan subordinate mempunyai final
Anggaran authority secara signifikan tidak berbeda dari
penganggaran yang disusun secara sepihak oleh
subordinate .
An empirical
Behavioral Keputusan Eksperimen 1
examination of
Teori prospek, probabilistic mental models , dan fuzzy-
Research in Akuntansi trace theory dapat memprediksi framing effect dalam
konteks akuntansi manajerial.

Chang et al. 2002 Accounting Framing Eksperimen 2

Fuzzy-trade theory merupakan teori terbaik dalam


menjelaskan efek framing yang berkaitan dengan
perilaku pengambil keputusan dalam konteks akuntansi
manajerial.
Stress Kerja H1 : Stres kerja berpengaruh positif pada perilaku disfungsional audit.

Sifat Kepribadian H2a: Openness to experience memperlemah hubungan positif antara


(Personality Traits) kerja dan perilaku disfungsional audit.

H2b: Conscientiousness memperlemah hubungan positif stres kerja da


Lotus of control perilaku disfungsional audit.
H2c: Extraversion memperlemah hubungan positif stres kerja dan peri
disfungsional audit.
H2d: Agreeableness memperlemah hubungan positif stres kerja dan
SIFAT KEPRIBADIAN SEBAGAI
Ristiarini 2014
RISET DAN JURNAL PEMODERASI HUBUNGAN STRES Perilaku perilaku disfungsional audit.
H2e: Neuroticism memperkuat hubungan positif stres kerja dan perila
AKUNTANSI KERJA DAN PERILAKU
DISFUNGSIONAL AUDIT disfungsional audit disfungsional audit.
H3a: Locus of control internal memperlemah hubungan positif stres ke
dan perilaku disfungsional audit.
H3b: Locus of control eksternal memperkuat hubungan positif stres ke
dan perilaku disfungsional audit.
Berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan, pengujian atas pen
variabel stres kerja dan perilaku disfungsional mendukung hipotesis y
dirumuskan. Pengujian atas peran variabel pemoderasi menunjukkan
bahwa secara umum sifat kepribadian dan locus of control mendukung
yang ada. Sifat kepribadian openness to experience serta locus of cont
Peneliti
Tahun sumber Judul Var X Var Y Hasil
Nama Belakang
H1a: Perilaku gambler’s fallacy terjadi pada investor saat kondisi
gambler’s fallacy uptrend di pasar modal.
H1b: Perilaku gambler’s fallacy terjadi pada investor saat kondisi
Hallo efect downtrend di pasar modal.
H2a: Perilaku halo effect terjadi pada investor saat kondisi uptrend
PENGUJIAN BIAS Familiarity Effect di pasar modal.
PERILAKU: H2b: Perilaku halo effect terjadi pada investor saat kondisi
downtrend di pasar modal.
GAMBLER’S
H3a: Perilaku familiarity effect terjadi pada investor saat kondisi
FALLACY, HALO uptrend di pasar modal.
Djojopranoto 2016 JAKI EFFECT, DAN
Harga Saham H3b: Perilaku familiarity effect terjadi pada investor saat kondisi
downtrend di pasar modal.
FAMILIARITY hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa gambler’s fallacy
EFFECT DI PASAR terjadi pada investor yang melakukan trading pada saat kondisi
uptrend, tetapi tidak terjadi pada kondisi downtrend. Halo effect
MODAL INDONESIA tidak terjadi pada investor yang melakukan trading pada saat
uptrend dan downtrend. Sementara itu, familiarity effect terjadi
pada investor yang melakukan trading pada saat uptrend dan
downtrend, dimana familiarity effect terjadi lebih besar saat kondisi
uptrend daripada downtrend.
Peneliti Var Y
Tahun Sumber Judul Var X Hasil
Nama Belakang (Berhubungan dengan Topic )
H1: Kinerja manajerial berpengaruh signifikan terhadap Total
KINERJA MANAJERIAL TOTAL QUALITY MANAGEMENT
Quality Management
H2: Kinerja pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Total
KINERJA PELAYANAN
Quality Management
Jaseh, Mubarrun Bin PENGARUH KINERJA H3: Kinerja manajerial dan pelayanan berpengaruh signifikan
Basir MANAJERIAL DAN PELAYANAN terhadap Total Quality Management
Jan, Arrazi Hasan 2018 EMBA, Unsrat TERHADAP TOTAL QUALITY Hasil : 1. Variabel kinerja manajerial berpengaruh signifikan
Karuntu, Merlyn MANAGEMENT PADA terhadap Total Quality Management
Mourah PERUSAHAAN GOJEK MANADO 2. Variabel kinerja pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
Total Quality Management
3. Variabel kinerja manajerial dan pelayanan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Total Quality
Management.
AKUNTANSI H1 : Akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap
KINERJA MANAJERIAL
PERTANGGUNGJAWABAN kinerja manajerial.
H2 : Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja
KOMITMEN ORGANISASI
PENGARUH AKUNTANSI manajerial.
PERTANGGUNGJAWABAN, H3 : Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja
PARTISIPASI ANGGARAN
Pratiwi, Wiwik. KOMITMEN ORGANISASI, DAN manajerial.
2019 Wahana
Kartika, Andari Asri PARTISIPASI ANGGARAN Hasil : Akuntansi pertanggungjawaban, komitmen organisasi, dan
TERHADAP KINERJA partisipasi anggaran berpengaruh positif dan signifikan secara
MANAJERIAL parsial maupun simultan terhadap kinerja manajerial.Semakin
tinggi akuntansi pertanggungjawaban, komitmen organisasi, dan
partisipasi anggaran maka kinerja manajerial akan semakin
Peneliti Var Y
Tahun Sumber Judul Var X Hasil
Nama Belakang (Berhubungan dengan Topic )
SKEPTISISME PROFESIONAL H1 : Independensi berpengaruh positif terhadap skeptisme
INDEPENDENSI
AUDITOR profesional auditor
Pratami, Ida Ayu PENGARUH INDEPENDENSI
H2 : Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap skeptisme
Putu Dhaniar E-Jurnal DAN GAYA KEPEMIMPINAN GAYA KEPEMIMPINAN
2019 profesional auditor
Waghmi. Akuntansi PADA SKEPTISISME
Hasil : Independensi berpengaruh positif signifikan terhadap
Budiartha, I Ketut PROFESIONAL AUDITOR
skeptisme profesional auditor, dan Gaya kepemimpinan
berpengaruh positif pada skeptisme profesional auditor
Hipotesis : Independensi Auditor memiliki pengaruh terhadap
Murti, Galuh Tresna
PENGARUH INDEPENDENSI INDEPENDENSI AUDITOR KUALITAS AUDIT kualitas audit
Murti. 2017
ASET (Akuntansi AUDITOR TERHADAP KUALITAS Hasil : Independensi auditor berpengaruh secara signifikan
Firmansyah, Iman
dan Riset) AUDIT terhadap kualitas audit
ROTASI AUDITOR KUALITAS AUDIT H1 : Rotasi auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit
PENGARUH ROTASI, REPUTASI
REPUTASI AUDITOR H2 : Reputasi Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit
Kompartemen DAN SPESIALISASI AUDITOR
(Universitas TERHADAP KUALITAS AUDIT H3 : Spesialisasi Auditor berpengaruh positif terhadap Kualitas
Nizar, Adib Azinudin 2017 SPESIALISAI AUDITOR
Muhammadiyah (STUDI EMPIRIS PADA Audit

Anda mungkin juga menyukai