A. Perencanaan Strategik
B. Perencanaan Sumber Daya Manusia
(SDM)
C. Perencanaan Strategik Sumber daya
manusia
(SDM).
B. Perencanaan Strategik
1. Pengertian Perekrutan
• a. Karekteriktik Perekrut : Misalnya apakah harus Spesialis SDM untuk melakukan perekrutan
• atau pakar pada jabatan tersebut, atau orang yang posisinya sama dengan posisi
yang dibutuhkan
• b. Perilaku Perekrut: Tugasnya yaitu bagaimana dapat menarik para calon pelamar untuk
• bersedia melamar lowongan pekerjaan yang ditawarkan
• c. Meningkatkan efektivitas perekrut: Perekrut harus memberikan umpan balik kepada
• pelamar dengan tepat waktu, perekrut harus menghindari perilaku ofensif, organisasi
dapat melakukan kegiatan perekrutan dengan menggunakan tim daripada perekrut
individual
3. Alternatif-alternatif untuk 4, Pihak yang
Perekrutan Melakukan Perekrutan
Kerja
lembur
Leasing
karyawan
Seleksi & Penempatan Karyawan
• Faktor yang mempengaruhi proses seleksi :
SELEKSI
a) Fungsi fungsi MSDM yang lain
b) Lingkungan Internal
Ivancevich(1992), Seleksi adalah
suatu proses dimana suatu c) Sifat dasar pasar tenaga kerja
organisasi memilih orang atau orang
orang yang terbaik dari suatu daftar
d) Tuntutan serikat buruh
pelamar yang memenuhi kriteria e) Tuntutan pemerintah
seleksi untuk posisi posisi yang
tersedia untuk diisi f) Komposis angkatan kerja
g) Lokasi organisasi
Realibilitas & Validitas Kriteria seleksi
Orientasi
Organisasional Orientasi Departemen
& pekerjaan
Tujuan Orientasi (Ivancevieh, 1992)
Mengurangi
kegelisahan
Mengurangi
perputaran
Dapat
menghemat
waktu supervisor
& teman
kerjanya
Pemutusan Hubungan Kerja &Pemberhentian Karyawan
Pengertian Pemutusan hubungan Kerja & Pemberhentian karyawan
Pemecatan Pemberhentian
Adanya ketidakcoicokan antara Alan perusahaan untuk
pekerja dengan perusahaan memangkas biaya
1. PHK demi hukum, karena telah habisnya waktu yang ditetapkan dalam perjanjian
dan perundang undangan/adat kebiasaan (khakim,2007)
2. PHK oleh Pengadilan, adanya putusan hakim pengadilan dalam pasal 160 ayat (1)
dan ayat (5) UU No.13 2003 tentang ketenagakerjaan “buruh/pekerja yang diputus
bersalah dalam perkara pidana oleh pengadilan, sedangkan perkara pidana
tersebut bukan atas pengaduan pengusaha, maka pengusaha dapat melakukan
pemutusan hubungan kerja kepada pekerja/buruh ybs”
3. PHK oleh Pekerja/buruh, karena pengunduran diri secara murni dari pekerja/buruh
ybs atau karena didiskualifikasi mengundurkan diri. ( referensi hukum pasal 154
huruf b UU No.13 2003 & pasal 168 ayat (1) UU No.13 2003)
4. PHK oleh Pengusaha, Yang prakarsanya berasal dari pengusaha akibat adanya
pelanggaran/melakukan tindak pidana yang dilakukan oleh pekerja/buruh atau
adanya perudahan status, penggabungan dan peleburan atau adanya penutupan
perusahaan, atau terjadinya pailit, atau pekerja/buruh memasuki usia pensiun.
Larangan PHK Sesuai UU No.13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan
II. pasal 151 ayat (2) menjelaskan bahwa jika pemutusan hubungan kerja
tidak bisa dihindarkan wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat
pekerja/serikat buruh atau dengan pekerja/buruh apabila
pekerja/buruh yang bersangkutan tidak menjadi anggota serikat
pekerja/serikat buruh.
a) Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun, 2 bulan upah;
b) Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun, 3 bulan upah;
c) Masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun, 4 bulan upah;
d) Masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun, 5 bulan upah;
e) Masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun, 6 bulan upah;
f) Masa kerja 18 tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 tahun, 7 bulan upah;
g) Masa kerja 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun, 8 bulan upah;
h) Masa kerja 24 tahun atau lebih, 10 bulan upah.
Kewajiban Pengusaha Jika Terjadi PHK