Oleh:
Rizza Fauziah Nurasyfa (10060315107)
Pembimbing utama : Sani Ega Priani, M.Si., Apt.
Pembimbing serta : Gita Cahya Eka Darma, S.Farm., M.Si., Apt.
Tinjauan Pustaka
2 Landasan teori pendukung dalam
penelitian
4 Prosedur Penelitian
Tujuan Manfaat
Penelitian Penelitian
Menghasilkan sediaan emulgel
mengandung minyak atsiri rosemary
dengan stabilitas fisik yang baik dan
memiliki aktivitas antibakteri yang
optimal sebagai obat anti jerawat.
02 TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Rosemary
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Rosmarinus L.
Spesies : officinalis
Nama binomial : Rosmarinus officinalis L.
(Begum,2013:62).
02 TINJAUAN PUSTAKA
Manfaat dan aktivitas
Kandungan kimia minyak
antibakteri minyak atsiri
atsiri rosemary
rosemary
Pengobatan
Bakteri penyebab
D Peranan Propionibacterium acnes pada
patogenesis pada jerawat adalah memecah
trigiserida, salah satu komponen sebum
menjadi asam lemak bebas sehingga terjadi
kolonisasi Propionibacterium acnes yang
memicu inflamasi (Khan, 2009:62).
02 TINJAUAN PUSTAKA
Kondisi yang Penentuan aktivitas
mempengaruhi aktivitas antibakteri
antibakteri
Emulsi adalah suatu sistem yang tidak Dengan adanya agen pengental,
stabil secara termodinamika yang
mengandung paling sedikit dua fase
maka stabilitas pada sediaan
cair yang tidak bercampur, dimana satu emulsi akan lebih baik dikarenakan
diantaranya didispersikan sebagai terjadinya penurunan tegangan
globul-globul dalam fase cair lain antarmuka, peningkatan viskositas
(Martin et al., 2008). Terdapat dua tipe
emulsi sederhana, yaitu emulsi air
sehingga penggabungan globul
dalam minyak (A/M) dan emulsi minyak menjadi terhambat, dan memiliki
dalam air (M/A). Emulsi air dalam daya lekat lebih baik saat
minyak terbentuk bila medium pemberian secara topikal (Basera
pendispersi adalah minyak dan fase
terdispersi adalah air, sedangkan
et al., 2015:1874).
emulsi minyak dalam air merupakan
minyak sebagai fase dalam dan
didispersikan didalam fase kontinu air
(Mohamed, 2004:2).
03 BAHAN, ALAT DAN MIKROBA UJI
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquadest,
gliserin, metil paraben, minyak atsiri rosemary, NaCl fisiologis
(0,9%), propil paraben, span 80, trietanolamin, Tryptone Soye
Agar (TSA), tween 80 danviscolamMAC-10.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat gelas dan alat
ukur laboratorium, autoklaf,hot plate, lemari pendingin,magnetic
stirrer, oven, pengaduk mekanik, pH meter, sentrifuga,
spektrofotometer UV-Vis, tabung sentrifuga, timbangan analitik,ultra
thurrax,viscometer Brookfield, dan vortex
Formulasi Sediaan
Emulgel dengan Penentuan HLB
Variasi Konsentrasi
5 4 Butuh Minyak Atsiri
Minyak Atsiri Rosemary dalam
Rosemary Sediaan Emulgel
04 PROSEDUR PENELITIAN
Karakterisasi Minyak Atsiri Rosemary
Gambar 1 (a) zona hambat kontrol positif, kontrol negatif, minyak atsiri rosemary 0,1%
dan 0,25% (b) zona hambat minyak atsiri rosemary konsentrasi 1%, 2%, 4%, dan 5%
04 PROSEDUR PENELITIAN
Penentuan HLB Butuh Minyak Atsiri Rosemary dalam Sediaan Emulgel
Emulsi
Sediaan
Emulgel
dengan
HLB butuh
minyak
Gelling
agent
05 HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan HLB Butuh Minyak Atsiri Rosemary dalam Sediaan Emulgel
Gelling agent yang digunakan dalam formula ini adalah viscolam MAC-
10. Viscolam MAC-10 memiliki pH asam, sehingga massa gel akan
terbentuk pada pH 6-7 dengan melakukan penambahan TEA secara
bertahap (Edityaningrum, 2014).
Evaluasi homogenitas dilakukan untuk memastikan semua bahan dalam sediaan homogen.
Uji homogenitas ini dilakukan dengan melihat ada tidaknya partikel kasar pada sediaan
seperti warna atau adanya gumpalan yang tidak tercampur merata dalam sediaan emulgel
(Nurdianti et al., 2018:27).
Lampiran 6
UJI ORGANOLEPTIS SEDIAAN EMULGEL
04 PROSEDUR PENELITIAN
Evaluasi Stabilitas
Sediaan
Pengamatan Organoleptis
Transdermal
1. Emolien
Stratum Partisi/difusi 2. Keratosis
korneum stratum korneum
Transappendagel
dermal 1. Antipersipiran
Appendages Unit pilosebaseus Kel.ekrin 2. Eksfolien
3. Antibiotika/fungi
4. Depilatori
Epidermis
Partisi/difusi 1. Antiinflamasi
dalam epidermis dalam 2. Anestetik
3. Antipruritik
Partisi/difusi 4. Antihistamin
Dermis dermis
1. Sistem Transdermal
Ekskresi melalui
Sirkulasi sirkulasi
2. Nitrogliserin
Jalur Penetrasi Obat Melewati Kulit
Aquadestilata
Viscolam MAC-10
Metil Paraben Propil Paraben Alfa Tokoferol
(Rowe et al., 2009)
Alat ini memiliki sensivitas 3-10.000 nm dan mampu mengukur partikel dan molekul yang berada pada
rentang 0,15-10 mikro meter. Prinsip kerja alat ini yaitu adanya hamburan cahaya yang terjadi akibat
penembakan sinar laser yang mengenai partikel dalam sampel. Cahaya yang dihamburkan akan dibaca
oleh detektor foton pada sudut tertentu sehingga dapat menentukan ukuran partikel
05 HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakterisasi Minyak Atsiri